258 research outputs found

    Pengelolaan Pembelajaran Pkn Berbasis Karakter Bangsa Di Sma N 1 Pulokulon Grobogan

    Get PDF
    ABSBTRACT Endang Setiyowati. Q.100.1500.18. Civics Education Management Based On the National Character SMA N 1 Pulokulon Grobogan. Thesis. Graduate Muhammadiyah University of Surakarta. 2017. The purpose of this research is 1) To describe the preparation of national character-based learning civics in high school N 1 pulokulon Grobogan. 2) To describe the implementation of a national character-based learning civics in high school N 1 pulokulon Grobogan. 3) To describe the evaluation of national character-based learning civics in high school N 1 pulokulon Grobogan. The research is a qualitative research study design etnografi.Teknik data collection observation, interviews and documentation. Data analysis techniques of data collection, data reduction, data presentation, and conclusion. Test validity using triangulation. Results of the study 1) Preparation of Citizenship teachers SMA N 1 Pulokulon Grobogan in teaching civics-based character of the nation is compiling Learning Implementation Plan (RPP) based on the syllabus. Teachers enter values that match the characters in accordance with the decree and KD.2) Implementation civics lesson in SMA N 1 Pulokulon consists of three stages. That preliminary activities, core and cover. Teachers bring character values expected at each stage kegiatan.3) teachers to teach the values of character education in the nation with the aim of learning civics student can putting it into practice in daily life. Evaluation of a class XI and XII using the curriculum SBC is the realm of cognitive and affective .To use the class X 2013 judging curriculum used is the knowledge, skills and attitude, Keywords: civic education, character education, managemen

    Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Potensi Afektif Siswa SMP Negeri 2 Kartasura Kabupaten Sukoharjo (Studi Kasus Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura Kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/2013)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam mengembangkan potensi afektif siswa SMP Negeri 2 Kartasura Sukoharjo secara khusus, penelitian ini mendeskripsikan peran guru Pendidikan Kewarganegaraan sebagai pendidik, peran guru Pendidikan Kewarganegaraan sebagai pemimpin, dan peran guru Pendidikan Kewarganegaraan sebagai pengelola belajar dalam mengembangkan potensi afektif siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura Sukoharjo. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik validitas data menggunakan dua macam trianggulasi yaitu sumber data dan pengumpulan data. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan model analisis interaktif yang meliputi; reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dihasilkan simpulan yaitu (1) peran guru sebagai pendidik: menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya, berusaha untuk menjadi pribadi yang baik, harus menjadi panutan dan teladan bagi peserta didik. Seorang guru Pendidikan Kewarganegaraan erat kaitanya dengan moral, serta berusaha untuk menjadi guru yang baik. Mereka mencintai muri–muridnya dan mendidik dengan penuh kesungguhan hati dan sadar betul bahwa masa depan bangsa ada di tangan anak– anak didiknya. (2) peran guru sebagai pemimpin: sebagai pemimpin mampu mengatur dan membawa perubahan untuk anak didiknya ke arah yang lebih baik, yang dulunya dianggap tidak bisa apa–apa kemudian dapat mencetak prestasi yang luar biasa, mampu memunculkan potensi terpendam muridnya, karena pada dasarnya setiap anak pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan masing–masing. (3) peran guru sebagai pengelola belajar mengajar: memotivasi siswa dengan mengawali pelajaran dengan ceria, menguasai berbagai metode mengajar yang inovatif agar para siswa tidak mengalami kejenuhan dalam proses belajar mengajar berlangsung, biasanya saya menggunakan permainan agar siswanya lebih aktif dan antusias dalam mengikuti pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, mampu menghidupkan kelas yang kurang antusias dalam proses pembelajaran dengan metode pemainan yang berganti-ganti

    Analisis Kesenjangan Rumusan Materi Dan Pelaksanaan Semangat Persatuan Dan Kesatuan

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan rumusan materi semangat persatuan dan kesatuan pada buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia kelas VIII kurikulum 2013, untuk mendeskripsikan pelaksanaan semangat persatuan dan kesatuan pada materi berita di media internet/online, untuk mendeskripsikan kesenjangan rumusan materi dan pelaksanaan semangat persatuan dan kesatuan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia kelas VIII kurikulum 2013 dan materi berita di media internet/online. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi dan studi kepustakaan. Keabsahan data diuji menggunakan triangulasi sumber data dan triangulasi teknik pengumpulan data, untuk menganalisis data yang terkumpul digunakan analisis interaktif. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terjadi kesenjangan semangat persatuan dan kesatuan, antara rumusan materi yang ada dalam buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia kelas VIII kurikulum 2013 dengan pelaksanaan yang diperoleh dari media internet/online. Kesenjangan tersebut dapat dilihat dari peristiwa yang banyak menyimpang dari rumusan materi yang ada. Banyak masyarakat yang tidak berperilaku sesuai dengan rumusan materi dalam buku tersebut

    Muatan Materi Pendidikan Anti Korupsi (Analisis Isi Pada Buku Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VIII Karangan Dwiyono dkk Serta Pelaksanaannya Di SMP Muhammadiyah 7 Sumberlawang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2012/2013)

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah, 1) untuk mendeskripsikan muatan materi pendidikan anti korupsi melalui analisis isi pada buku Pendidikan Kewarganegaraan kelas VIII karangan Dwiyono dkk yang digunakan di SMP Muhammadiyah 7 Sumberlawang, Kecamatan Sumberlawang. Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2012/2013. 2) untuk menggambarkan pelaksanaan pendidikan anti korupsi di SMP Muhammadiyah 7 Sumberlawang, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2012/2013. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif menggunakan sumber data tidak bergerak, yaitu buku PKn kelas VIII karangan Dwiyono dkk dan bergerak, yaitu kepala sekolah, guru PKn dan siswa SMP Muhammadiyah 7 Sumberlawang kelas VIII. Teknik pengumpulan data ini menggunakan metode mengkaji dokumen/simak, observasi dan wawancara. Penelitian ini menggunakan dua macam trianggulasi, yaitu pertama trianggulasi data berupa informasi dari kepala sekolah, guru PKn, siswa dan dokumen berupa buku PKn karangan Dwiyono dkk. Kedua, trianggulasi teknik atau metode pengumpulan data yang berasal dari mengkaji dokumen/simak, observasi dan wawancara. Teknik analisis interaktif dengan analisis isi. Analisis interaktif dengan analisis isi digunakan untuk membandingkan data yang diperoleh dari data yang diperoleh melalui wawancara, observasi dan mengkaji dokumen. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) muatan materi pendidikan anti korupsi yang terkandung dalam buku PKn kelas VIII karangan Dwiyono dkk yang digunakan sudah sesuai dengan kurikulum dan SKKD PKn, nilai-nilai pendidikan anti korupsi yang termuat dalam buku PKn kelas VIII karangan Dwiyono dkk meliputi jujur, bertanggungjawab, berani, gigih dan ulet, kreatif, peduli, disiplin, kebersamaan, dan kesederhanaan; 2) pelaksanaan pendidikan anti korupsi di SMP Muhammadiyah 7 Sumberlawang, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen dilakukan bersamaan dalam proses pembelajaran PKn oleh guru PKn, selain itu pelaksanaan pendidikan anti korupsi juga dilakukan diluar kelas didalam lingkungan sekolah

    Sarapan Pagi” (Membaca Al-Quran dan Asmaul Husna) di MTs Negeri Grabag Magelang

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) karakteristik materi kegiatan sarapan pagi (membaca Al-Quran dan Asmaul Husna) di MTs Negeri Grabag Magelang; (2) karakteristik aktivitas siswa dalam kegiatan sarapan pagi (membaca Al-Quran dan Asmaul Husna) di MTs Negeri Grabag Magelang; (3) karakteristik aktivitas guru dalam kegiatan sarapan pagi (membaca Al-Quran dan Asmaul Husna) di MTs Negeri Grabag Magelang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain etnogarfi. Penelitian dilaksanakan di MTs Negeri Grabag Magelang. Nara sumber dalam penelitian adalah guru, kepala sekolah, dan Wakil kepala sekolah. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model interaktif yang diawali dari (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan. Keabsahan data meliputi tingkat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependabibility), dan kepastian (confirmability) Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Materi kegiatan sarapan pagi adalah membaca dan mengahafal surat-surat pendek dalam Al-Quran dan Asmaul Husna. Kegiatan membaca dan mengahafal surat-surat pendek dalam Al-Quran dilaksanakan setiap hari Senin sampai Kamis serta hari Sabtu, sedangkan membaca Asmaul Husna pada hari Jumat. Khusus untuk kelas IX semester 2 materi yang diberikan setiap hari adalah membaca dan mengahafal surat-surat pendek dalam Al-Quran dan Asmaul Husna untuk mempersiapkan ujian akhir sekolah. Materi membaca Al-Quran untuk masing-maisng kelas berbeda sesuai dengan tingkat kesulitannya; (2) Siswa membaca dan menghafal surat-surat pendek dalam Al-Quran dan Asmaul sesuai dengan materi yang telah ditentukan. Aktivitas siswa dilakukan selama 15 menit dengan didampingi dan di bawah pengawasan guru pendamping yang merupakan guru mata pelajaran yang mengajar pada jam pelajaran pertama. siswa yang sudah hafal dengan bacaan tidak memerlukan media berupa Al-Quran ataupun teks Asmaul Husna. Bagi siswa yang belrum dapat membaca Al-quran dengan baik diberikan pembinaan melalui kegiatan ekstrakurikuler Baca Tulis Al-Quran.; (3) Aktivitas guru dalam kegiatan sarapan pagi adalah mendampingi dan mengawasi kegiatan membaca dan menghafal surat-surat pendek dalam Al-Quran dan Asmaul Husna. Untuk guru pendamping tidak ada job descriptions khusus, sedangkan untuk memimpin kegiatan membaca Asmaul Husna dilakukan secara bergantian. Guru memiliki kemampuan yang baik dalam membaca Al-Quran sehingga dapat memberikan contoh dan mengajari siswa dalam membaca Al-Quran dengan baik serta membantu siswa yang kesulitan dalam membaca Al-Quran. Kata Kunci: Kegiatan sarapan pagi, Al Qur’an, aktivitas siswa, aktivitas gur

    Peran Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) sebagai Sarana untuk Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Keluarga di Desa Glonggong,Kecamatan Gondang,Kabupaten Sragen

    Get PDF
    This study aims to describe: 1) A general description of the combined farmer groups as a means to improve the economic welfare of the family; 2) An overview of the economic welfare of the Glonggong village; 3) Efforts made by Gapoktan as a means to improve the economic welfare of the family. This study used a qualitative approach with descriptive method. Technique of data collection is done by using observation, interview, and documentation. Researchers are the main instruments in conducting research assisted by observation guidelines, documentation guides, and interview guideline. Techniques used in data analysis are data reduction, data presentation, and conclusion. Triangulation is used to explain the validity of data by using source triangulation. The results showed that: 1) the general description of gapoktan as a means to improve family economic welfare is (a) to provide input to farming; (b) provide capital; (c) providing irrigation water; (d) providing information; (e) market agricultural products collectively; (f) regulating farmer groups and agricultural activities; (g) increase food security; and (h) regulating the rural economy. 2) An overview of the economic welfare of the farming family (a) The condition of the farming community after the gapoktan: from the implementation of training and extension activities the community has the ability to empower the community and there has been an increase in the welfare of the farmers' economy. (b) The family of farmers in fulfilling the needs of clothing, shelter and food has been fulfilled and the education of children has also reached the level of high school. 3) Gapoktan business in improving family economic welfare is through: (a) skills training; (b) counseling

    Kepemimpinan Dalam Mewujudkan Madrasah Ibtidaiyah Efektif (Studi Situs MI Ma’arif Grabag 1 Magelang)

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) ciri-ciri peranan kepala sekolah dalam mewujudkan madrasah ibtidaiyah yang efektif, (2) ciri-ciri strategi kepala sekolah dalam mewujudkan Madrasah Ibtidaiyah efektif, (3) ciriciri perilaku kepala sekolah dalam mewujudkan sekolah yang efektif. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang dilakukan di MI Ma’arif Grabag 1 Magelang. Subjek utama dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis di dalam situs. Hasil penelitian ini (1) Dalam mewujudkan sekolah yang efektif dibutuhkan adanya peranan dari semua anggota sekolah. Kepala sekolah melakukan pengelolaan sekolah yang bertujuan agar visi dan misi sekolah dapat tercapai karena visi dan misi dari sekolah akan menjadi cerminan dari sekolah yang efektif. Peranan kepala sekolah ada 7 yaitu kepala sekolah sebagai educator, manajer, administrator, supervisor, leader, innovator, dan motivator. (2) Strategi yang dilakukan kepala sekolah adalah melibatkan semua anggota sekolah.Ada empat komponen strategis yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah dalam mencapai sekolah efektif yaitu program, figure, culture, dan budget. Kepala sekolah membuat program kerja sekolah yang akan dilaksanakan untuk kurun waktu satu tahun yang akan datang. Untuk mewujudkan sekolah efektif dibutuhkan adanya figure kepala sekolah yang dapat menjadi panutan bagi anggota sekolah lainnya. Kepala sekolah harus mampu menciptakan culture sekolah yang baik sehingga para anggota sekolah dapat menjalankan tugas dan kewajibanya dengan baik pula. Kepala sekolah mampu membuat anggaran terhadap dana yang akan dibelanjakan oleh sekolah. (3) Kepala sekolah menjalin hubungan yang harmonis dengan para orang tua siswa dan pihak eksternal sekolah seperti pemerintah. Kepala sekolah melakukan school review dimana seluruh komponen sekolah bekerja sama khususnya dengan orang tua dan tenaga profesional untuk mengevaluasi dan menilai efektivitas sekolah serta mutu lulusan. Kepala sekolah mengoptimalkan semua pihak baik dewan guru, siswa, tenaga dan lingkungan masyarakat atau komite untuk melaksanakan program sekolah. Dimana semua komponen sekolah tersebut memiliki perannya masingmasing. Kegiatan school review tersebut untuk mengetahui rencana kerja dari kepala sekolah. Kegiatan akhir yang dilakukan untuk mengetahui apakah program yang telah direncanakan itu sudah berjalan dengan baik atau belum adalah dengan melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang ada di sekolah

    PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KTSP DI SDN 01 TAWANGMANGU

    Get PDF
    ABSTRACT Djoko Hadi Surjono. Q 100070541. The Mathematics Learning Administration on the Basis of KTSP of Tawangmangu 01 Graduate Program. Magister Education Administration. Muhammadiyah University. Surakarta. 2018 The objectives of the research are: 1) describing the characteristics of teacher’s teaching in mathematics learning at SDN 01 Tawangmangu, 2) describing the characteristics of students’ learning in mathematics learning process at SDN 01 Tawangmangu, 3) describing the characteristics of interaction in mathematics learning at SDN 01 Tawangmangu. The type of research is descriptive qualitative, with ethnography as its design. This research was taken place in SDN 01 Tawangmangu. In this research, the data are grouped into interview, activity data, and documentation. The results of this research are: the planing of mathematics on the basis of KTSP in SDN Tawangmangu consists of syllabus and lesson plan. The syllabus and lesson plan are separated into two: 1) The teacher’s teaching activities include planning, organizing, evaluating, the choosing of learning souces and strategies. 2) The students’ activities in learning process include constructivism, questioning, inquiry, learning community, modeling, reflection, and authentic assessment. 3) The interaction of learning consists of face-to-face activities, structured task activities, and unstructured independent activities. Keywords: learning Administration , mathematics, KTS

    Penanaman Nilai-Nilai Nasionalisme Melalui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemahaman nilai-nilai nasionalisme pada siswa kelas VII, mendeskripsikan usaha penanaman nilai-nilai nasionalisme yang dilakukan guru melalui proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas VII, mendeskripsikan partisipasi dalam penanaman nilai-nilai nasionalisme melalui proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas VII, dan menggambarkan pelaksanaan penanaman nilai-nilai nasionalisme melalui proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas VII MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013. Metode penelitian ini yaitu studi kasus, karena penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dari suatu peristiwa dalam suatu kelompok. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dan mengkaji dokumen / arsip. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Pemahaman nilai-nilai nasionalisme pada siswa kelas VII sudah baik, terlihat dari siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas maupun di luar kelas sudah senantiasa mengamalkan nilai-nilai nasionalisme, 2) Usaha penanaman nilai-nilai nasionalisme yang dilakukan guru melalui proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas VII yaitu guru selalu mengecek kelengkapan buku paket dan tugas siswa sebelum memulai pembelajaran, guru selalu memberi kesempatan siswa untuk bertanya, dan guru memotivasi siswa untuk meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan serta mencintai kebudayaan / produk asli dalam negeri, 3) Partisipasi dalam penanaman nilai-nilai nasionalisme melalui proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas VII yaitu, siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran di kelas maupun di luar kelas dengan ikut berpartisipasi dalam kegiatan upacara dan pramuka, 4) Pelaksanaan penanaman nilai-nilai nasionalisme melalui proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas VII MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013 yaitu, tercermin pada keinginan menjadi warga negara yang baik, setia terhadap negara, menghormati negara dalam keadaan apapun, dan senantiasa mencintai negara. Nilai-nilai nasionalisme tersebut diimplementasikan dalam proses pembelajaran di kelas, interaksi siswa dengan siswa dan siswa dengan guru baik di dalam maupun di luar kelas
    • 

    corecore