14 research outputs found

    ANALISIS FAKTOR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) YANG SIGNIFIKAN MEMPENGARUHI KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMENT STUDENT CASTLE

    Get PDF
    Health and Safety (K3) is an effort to create a safe working atmosphere, comfortable and achieve thegoal of maximum productivity. K3 is very important to be implemented in all areas of employment withoutexception building projects such as apartments, hotels, malls. However, to prevent any risk of workplaceaccidents is not as easy as turning the palm of the hand. Occupational accidents disebab by severalfactors, among others, occupational safety and health training (X1), the commitment of top management(X2), work environment (X3), awareness of workers (X4), regulations and safety and health procedures(X5), availability rambu- occupational health and safety signs (X6) in the workplace, and communicationworkers (X7). The most significant factor affecting the accidents are the top management commitment(X2) with a value of 36.4% koefien regression and awareness of workers (X4) of 30.1%. If both of thesefactors add up the total is 66.5%. Keywords : occupational accident, health and safety factor, significantly

    ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA AREA PRODUKSI DENGAN 5S (SEIRI, SEITON, SEISO, SEIKETSU, DAN SHITSUKE)

    Get PDF
    Penelitian dilakukan pada perusahaan yang bergerak di bidang produksi minuman. Produk yang di produksi adalah teh siap minum, minuman rasa buah, dan Fruitamin. Dalam kegiatan proses produksinya, perusahaan ini tidak lepas dari kecelakaan di tempat kerja baik dari peralatan, material, lingkungan serta dapat menimbulkan penyakit akibat perkerjaan tersebut. Oleh karena itu, penerapan metode 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) dapat membantu terciptanya tempat kerja dan suasana kerja yang kondusif, nyaman, aman, rapi, dan bersih yang secara tidak langsung akan membentuk budaya kerja, motivasi kerja dan meningkatkan produktivitas kerja. Masih banyak temuan negatif, seperti alat seiri yang berserakan akan lebih baik jika disimpan di tempat tertentu dan tertata rapi agar tempat produksi lebih nyaman dan bersih sehingga proses produksi tidak terganggu karena ruangan yang sempit, alat seiton yang tidak terpakai dan penyimpanan yang tidak tertata rapi harus lebih diperhatikan dan diberikan tempat khusus, Seiso membersihkan dengan rutin sisa bekas pekerjaan agar tidak berantakan, Seiketsu memindahkan kembali barang yang tidak terpakai, Shitsuke memberi sanksi bagi pekerja yang tidak menggunakan alat pelindung diri dan penghargaan diberikan kepada pegawai yang rajin menggunakannya agar menjadi panutan bagi pekerja lainnya, dengan adanya sanksi dan penghargaan maka pekerja akan lebih memperhatikan kecelakaan kerja jika tidak menerapkan SOP yang telah ditetapkan oleh perusahaan

    Perancangan Automatic Drying Machine Dengan Metode Rasional

    Get PDF
    Effectiveness is the goal in a system. To achieve this, it is necessary to carry out continuous development. Likewise, what is done in small industries in Pasangsari village, Windusari district, Magelang regency. The abundance of cassava in this area makes the community required to innovate in terms of cassava processing. One of the speakers processes cassava into rengginang. By processing it into rengginang, the cassava has a longer life because it is stored in a dry state. In addition, selling cassava that has been processed into rengginang has greater added value in terms of selling price. The problem in this study is the effectiveness of the tool because it still uses conventional methods where the drying process is still dependent on sunlight, while erratic weather conditions become a barrier in the drying process. The purpose of this research is to design a tool with a temperature control system so that the effectiveness of the tool manufacturing process can be achieved. Keywords:  automatic drying machine, design, production, cassava, rational methodsEfektivitas merupakan tujuan dalam sebuah sistem. Untuk mencapainya perlu dilakukan pengembangan secara terus menerus. Begitu juga yang dilakukan pada industri kecil di desa Pasangsari kecamatan Windusari kabupaten Magelang. Melimpahnya singkong di daerah ini membuat para masyarakat dituntut melakukan inovasi dalam hal pengolahan singkong. Salah satu pengerajin mengolah singkong menjadi rengginang. Dengan mengolah menjadi rengginang maka singkong tersebut memiliki umur lebih lama karena disimpan dalam keadaan kering. Selain itu menjual singkong yang sudah diolah menjadi rengginang memiliki nilai tambah lebih besar dari segi harga jual. Masalah dalam penelitian ini adalah efektivitas alat dikarenakan masih menggunakan metode konvensional di mana proses pengeringan masih tergantung dari cahaya matahari, sedangkan kondisi cuaca tidak menentu menjadi penhambat dalam proses pengeringan. Tujuan penelitian ini ialah merancang alat dengan sistem pengendali suhu agar efektivitas proses pembuatan alat dapat tercapai Kata kunci: automatic drying machine, perancangan, produksi, singkong, metode rasiona

    Analisis kegagalan rintisan usaha pasca pelatihan dalam program PKW bidang barista 2021 oleh PKBM Annisa menggunakan metode failure mode and effect analysis

    Get PDF
    PKBM Annisa pada tahun 2021 dipercaya oleh pemerintah untuk mengadakan Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha bidang barista sebanyak 120 jam pelajaran dengan siswa sebanyak 20 orang yang putus sekolah dan tidak bekerja dengan rentang usia 15-30 tahun. Dalam proses merintis usaha banyak kendala yang terjadi sehingga membuat usahanya lambat laun tutup. Terdapat 7 penyebab kegagalan rintisan usaha seperti ketinggalan materi, lokasi yang tidak strategis, kurangnya pemasaran produk, anggota yang keluar satu persatu, modal yang besar, kurangnya komunikasi dan harmonisasi antar anggota, serta produk yang kurang menarik. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Hasil yang diperoleh setelah dianalisis dengan metode FMEA didapatkan hasil penilaian severity produk yang kurang menarik berdampak besar dengan nilai rata–rata 7,8, penilaian occurance anggota yang keluar satu persatu memiliki nilai sebesar 10 dengan frekuensi sebanyak 4, penilaian detection anggota yang berkurang satu persatu dan modal yang besar memiliki nilai yang paling besar yaitu 7. Dari hasil penilaian RPN didapatkan nilai tertinggi adalah anggota yang keluar satu persatu dengan nilai RPN 483

    Analisis Total Productive Maintenance Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness Pada Mesin Mixing Batching Di PT. Wijaya Karya Beton Tbk Boyolali

    Get PDF
    Problems: The machines used for the production of concrete include welding machines, concrete mixer machines, spinning machines, and mobile hopper machines. Of the machines that have experienced disturbances in the production section, are batching mixer machines. Batching mixer machines are used for mixing sand, coral and cement raw materials. Problems often occur in batching mixer machines because there are often some problems or machine damage. The batching mixer which is often damaged, the batching mixer is the end part of the batching plant machine which functions as a machine for mixing and mixing concrete raw materials. Mixer batching machines often experience downtime and breakdown of 865 minutes and breakdown of 265 minutes in 9 months from January to September 2022. Purpose: Using the Overall Equipment Effectiveness (OEE) method, this study aims to identify the factors that contribute to breakdowns and downtime on mixer batching machines and to assess the level of machine utilization efficiency. Methodology: This research uses descriptive analysis method through field research. Results/Findings: The cause of the high value of downtime which causes a low overall equipment effectiveness value of 82%, it is necessary to carry out operator training regarding the machine being handled, increasing the intensity of maintenance of the Batching Plant machine due to the high Batching Plant machine working hours of 90%, causing a low Performance Rate value, namely by 88% for nine months in January - September 2022, the low Performance Rate value is the main cause of the OEE value on Batching Plant machines getting an average value of 82%.Masalah: Mesin yang dipergunakan dalam memproduksi Beton tersebut yakni mesin las, mesin mixer beton, mesin spinning, dan mesin hopper mobile. Mesin batching mixer adalah yang paling berpengaruh dari semua mesin di area produksi. Mesin mixer batching digunakan untuk kegiatan penyampuran bahan baku pasir, koral, dan semen. Permasalahan sering terjadi pada mesin mixer batching karena sering terjadi beberapa kendala atau kerusakan mesin. Mixer batching yang sering terjadi kerusakan, mixer batching ialah bagian ujung dari mesin batching plant yang berguna sebagai mesin untuk mengaduk dan mencampur bahan baku beton. Pada mesin mixer batching sering mengalami downtime dan breakdown sebesar 865 menit dan breakdown sebesar 265 menit dalam 9 bulan pada bulan Januari sampai September tahun 2022. Tujuan: Penelitian ini dilakukan guna mencari tahu berbagai faktor mesin mixer batching mogok dan mengalami downtime dan Melakukan analisis tingkat efektifitas pemakaian mesin menggunakan metode Overall Equipment Evectiveness (OEE). Metodologi: Melalui penelitian lapangan, metode analisis deskriptif digunakan dalam penelitian ini. Temuan/Hasil Penelitian: Penyebab tingginya nilai downtime yang menyebabkan rendahnya nilai overall equipment effectiveness yaitu sebesar 82%, perlu dilakukan pelatihan operator perihal mesin yang ditangani, meningkatkan intensitas perawatan pada mesin Batching Plant dikarenakan jam kerja mesin Batching Plant yang tinggi sebesar 90%, meneyebabkan rendahnya nilai Performance Rate yaitu sebesar 88% selama Sembilan bulan pada bulan Januari – September 2022, rendah nya nilai Performace Rate adalah penyebab utama nilai OEE pada mesin Batching Plant mendapatkan nilai rata – rata sebesar 82%

    Disabilitas, Ergonomic Function Deployment (EFD), House Of Ergonomis (HOE), Perancangan Produk

    Get PDF
    Keterbelakangan mental adalah keterbelakangan pada seseorang sehingga mengakibatkan kesulitan dalam melakukan sebuah aktivitas sehari-hari. Penyandang tunagrahita SD kelas 4 mengalami kesulitan dalam memahami mata pelajaran IPA. Selain itu proses belajar dilakukan manual dengan membaca buku dan menyaksikan gambar 2D. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang media belajar Science Book untuk memudahkan siswa dalam memahami materi. Pengumpulan data yang kami gunakan didapatkan dari penyebaran kuisioner tertutup di SLBN 1 Yogyakarta dengan jumlah 20 responden. Pada penelitian ini kami menggunakan metode EFD yaitu, metode yang memudahkan untuk perancangan dan akan diperiksa ulang agar mengetahui ergonomis atau tidaknya hasil tersebut. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam perancangan produk “Science Book” dengan materi proses terjadinya hujan, fase bulan, metamorphosis, dan struktur tumbuhan yang disajikan dengan warna yang menarik dan dapat diperagakan secara langsung

    ANALISIS FAKTOR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) YANG SIGNIFIKAN MEMPENGARUHI KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMENT STUDENT CASTLE

    No full text
    Health and Safety (K3) is an effort to create a safe working atmosphere, comfortable and achieve the goal of maximum productivity. K3 is very important to be implemented in all areas of employment without exception building projects such as apartments, hotels, malls. However, to prevent any risk of workplace accidents is not as easy as turning the palm of the hand. Occupational accidents disebab by several factors, among others, occupational safety and health training (X1), the commitment of top management (X2), work environment (X3), awareness of workers (X4), regulations and safety and health procedures (X5), availability rambu- occupational health and safety signs (X6) in the workplace, and communication workers (X7). The most significant factor affecting the accidents are the top management commitment (X2) with a value of 36.4% koefien regression and awareness of workers (X4) of 30.1%. If both of these factors add up the total is 66.5%

    Analisis Efektivitas Mesin Jahit Dengan Overall Equipment Effectiveness (OEE) Dan Failure Mode And Effect Analys (FMEA) (Study kasus : CV. Cahaya Setia Mulia)

    No full text
    CV. Cahaya Setia Mulia adalah perusahaan di bidang tekstil memproduksi sarung tangan golf. Berdasarkan pengambilan data awal didapatkan beberapa produk yang mengalami kecacatan. Ada 4 jenis cacat yang terjadi yaitu open seam sebanyak 6%, berlubang sebanyak 2%, jaitan lompat sebanyak 4% dan salah size sebanyak 2% dalam kurun waktu 1 tahun. Terjadinya rework yang mengakibatkan cacat produk di lini produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai efektivitas mesin, mengetahui penyebab kegagalan mesin dan mencari solusi dari kegagalan tersebut. Penelitian ini menggunakan Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) sebagai langkah memperbaiki permasalahan yang ada. OEE digunakan untuk mengetahui nilai efektivitas mesin dan penyebab masalah dapat diselesaikan dengan menggunakan FMEA. Rata-rata nilai OEE untuk satu tahun dari bulan Januari-Desember 2020 adalah 54,27% masih jauh dari nilai ideal OEE menurut standar Institute of Plant Maintenance yaitu 84%. Sehingga dapat diketahui terdapat permasalahan pada mesin jahit sehingga mesin tidak memenuhi keefektivan nilai OEE karena tidak tercapainya faktor performance serta faktor quality dikarenakan masih banyaknya defect dari hasil produksi. Prioritas potensi kegagalan berdasarkan urutan nilai Risk Priority Number (RPN), didapatkan pada mode jahitan kencang kendur memiliki nilai RPN terbesar (288) dengan penyebab hasil jahitan tidak merekat tidak sempurna dan harus di jahit ulang

    ANALISIS PENGUKURAN POSTUR KERJA MENGGUNAKAN METODE OVAKO WORK POSTURE ANALYSIS SYSTEM (OWAS) PADA WORKSHOP REPARASI DAN PERAWATAN TABUNG GAS (STUDI KASUS : PT PETROGAS PRIMA SERVICES)

    No full text
    Sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang workshop reparasi dan perawatan tabung gas LPG 3 kg belakangan ini pada bagian produksinya telah terindikasi adanya risiko gangguan pada sistem musculoskeletal atau Musculoskeletal Disorders (MSDs) yang bisa timbul akibat postur kerja yang kurang tepat serta melakukan pengangkutan beban kerja yang dilakukan secara masif dan berulang. Penelitian ini ditujukan agar semua karyawan pada bagian produksi terhindar dari risiko terkena Musculoskeletal Disorders (MSDs), dengan melakukan pengukuran postur kerja menggunakan metode Ovako Work Posture Analysis System (OWAS) serta penilaian Nordic Body Map (NBM) dalam mengidentifikasinya. Dari hasil penelitian peta tubuh nordik dengan menggunakan metode penilaian Nordic Body Map (NBM) terhadap 51 karyawan, didapatkan hasil skor terbesar yaitu pada bagian punggung dan pinggang dengan skor 81 untuk bagian punggung, dan skor 89 untuk bagian pinggang. Sementara rata – rata skor skala likert yang didapat yaitu skala likert 2 dengan tingkatan skor 50-70. Dari kelima bagian kerja yang menjadi objek penelitian postur kerja OWAS (bagian bongkar muat, bagian penimbangan, bagian painting, bagian leakage tes, dan bagian pengelasan), yang teridentifikasi kemungkinan terjadinya risiko keluhan yang timbul pada sistem muskuloskeletal para karyawannya yaitu pada bagian pengelasan dengan skor akhir kategori 2.
    corecore