49 research outputs found
Manfaat Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran Fiqh (Studi Kasus di Kelas VII D MTs Negeri Surakarta II Tahun Pelajaran 2013/2014)
Proses belajar-mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan. Dalam pembelajaran di kelas guru menggunakan berbagai metode dan strategi untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Selain itu guru juga menggunakan berbagai alat bantu sebagai penunjang dalam mengajar seperti buku paket dan media pembelajaran lainnya. Penggunaan LKS oleh guru sangat membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran karena pada LKS ini terdapat soal-soal yang dapat langsung dikerjakan. Madrasah sanawiyah Negeri Surakarata II merupakan salah satu Sekolah yang mengajarkan mata pelajaran Fiqh. Pembelajaran di kelas VII D yang merupakan bagian dari MTsN II Surakarta dirasa kurang optimal karena kurangnya referensi buku paket sebagai buku pegangan siswa serta kurangnya media pembelajaran yang disediakan pihak sekolah. Salah satu media yang ada yang efektif sebagai penunjang pembelajaran siswa adalah LKS dan salah satunya pada mata pelajaran Fiqh.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan manfaat dari LKS dalam meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran Fiqh serta mendeskripsikan kelebihan dan
kekurangan LKS pada mata pelajaran Fiqh di kelas VII D di Madrasah Tsanawiyah Negeri
Surakarta II Tahun 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan penelitian
kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis secara induktif yang berarti
proses mengorganisasikan fakta atau hasil-hasil pengamatan yang terpisah menjadi suatu
rangkaian, kemudian dideskripsikan dan dianalisis.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa manfaat LKS dalam meningkatkan
pemahaman siswa dan kelebihan serta kekurangan dengan menggunakan LKS yaitu, membantu
siswa dalam memahami materi, menjadikan siswa lebih siap dalam menerima pelajaran di
sekolah, membantu dalam proses belajar mengajar baik dari siswa maupun guru, memotivasi
siswa terlibat aktif dalam pembelajaran baik secara perseorangan maupun kelompok. Adapun
kelebihan LKS, yaitu materi dalam LKS mudah dipahami, membantu guru memahami materi,
memotivasi siswa terlibat aktif dalam pembelajaran baik secara perseorangan maupun kelompok,
dapat membangkitkan semangat siswa dalam proses belajar di kelas maupun di rumah, mampu
mengarahkan cara belajar siswa, sehingga lebih memiliki motivasi yang kuat untuk belajar giat,
dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan maju sesuai dengan
kemampuan masing-masing siswa. Sedangkan kekurangan LKS yaitu dimanfaatkan oleh guru
yang kurang kreatif untuk tidak mengajar, guru terlihat agak malas dalam membuat soal, kadang
isi LKS tidak sesuai dengan yang diharapkan, menimbulkan pelajaran yang membosankan,
lembar kerja siswa hanya melatih siswa untuk menjawab soal
Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Selogiri Tahun Pelajaran 2014/2015
Dalam Standar Nasional Pendidikan penjelasan pasal 28 ayat (3) butir c dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memiliki kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidik. Menurut pengamatan penulis di SMP Negeri 1 Selogiri dan berdasarkan kriteria profesional guru dalamPeraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru, sebenarnya guru PAI di SMP Negeri 1 Selogiri sudah memenuhi standar. Namun guru PAI di SMP Negeri 1 Selogiri harus tetap meningkatkan kompetensi profesionalnya.
Berdasarkan hal tersebut dapat dirumuskan permasalahan tentang upaya apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi profesional guru PAI di SMP Negeri 1 Selogiri dan bagaimana kompetensi profesional guru PAI di SMP Negeri 1 Selogiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi profesional guru PAI dan untuk mengetahui kompetensi profesional guru PAI di SMP Negeri 1 Selogiri.
Adapun jenis penelitian ini tergolong penelitian lapangan (field research). Metode pengumpulan data yang digunakan dengan dokumentasi, observasi, dan wawancara. Sedangkan untuk menganalisis hasil penelitian ini, digunakan pendekatan analisis deskriptif kualitatif yang terdiri dari tiga kegiatan yaitu mengumpulkan data sekaligus reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian ini, diperoleh kesimpulan bahwa upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi profesional guru PAI di SMP Negeri 1 Selogiri yaitu peningkatan kemampuan kompetensi profesional guru, supervisi klinik, peningkatan motivasi kerja, dan pembinaan kinerja guru. Sedangkan kompetensi profesional guru PAI di SMP Negeri 1 Selogiri yaitumenguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu, menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu, mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif, mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif, serta memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri
Fungsi Bimbingan Konseling Islami Dalam Mengatasi Kenakalan Siswa Di Smp Muhammadiyah 4 Sambi Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013
Sekolah memiliki tanggung jawab yang besar dalam membantu siswa agar berhasil dalam belajar. Oleh karena itu, sekolah hendaknya memberikan bantuan kepada siswa untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul dalam kegiatan belajar siswa. Bimbingan konseling Islami sudah seharusnya lebih menyentuh
aspek keagamaan siswa terlebih-lebih pada anak usia remaja, karena pada masa ini remaja terjadi kegoncangan di segala bidang dimulai dari perubahan jasmani yang jauh keseimbangan dan keserasian. Masa remaja adalah masa tidak stabilnya emosi, sehingga dapat menimbulkan terjadinya kenakalan remaja. Kenakalan yang terjadi di SMP Muhammadiyah 4 Sambi di antaranya adalah membolos, berkelahi, merokok, dan sebagainya. Dalam kondisi seperti ini, bimbingan konseling sekolah sangat penting untuk dilaksanakan guna membantu siswa untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya.
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis dapat merumuskan masalah bagaimana fungsi bimbingan konseling Islami dalam mengatasi kenakalan siswa di SMP Muhammadiyah 4 Sambi Boyolali. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui fungsi bimbingan konseling Islami dalam mengatasi kenakalan siswa di SMP Muhammadiyah 4 sambi Boyolali.
Manfaat penelitian ini adalah memberikan sumbangan pengetahuan terhadap pendidikan khususnya pendidikan agama Islam dalam memberikan bimbingan konseling Islami terhadap siswa yang bermasalah dalam kehidupannya serta
memberikan pengalaman terhadap penulis tentang wawasan pelaksanaan bimbingan konseling Islami di sekolah.
Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, pengamatan/observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara deduktif yaitu cara berfikir
untuk mengambil kesimpulan yang berangkat dari masalah yang bersifat umum ke masalah yang bersifat khusus. Sedangkan yang dijadikan subyek penelitian adalah guru bimbingan konseling, wali kelas, kepala sekolah, dan siswa.
Peneliti menyimpulkan Kenakalan siswa di SMP tersebut di antaranya ialah merokok, berkelahi, membolos, dan sebagainya. Fungsi bimbingan konseling Islami dalam mengatasi kenakalan tersebut adalah pertama upaya preventif atau pencegahan dengan diadakannya ekstra, qira’ah, HW, BTA, dan kegiatan jum’at. Kedua upaya kuratif yaitu mendatangkan alumni untuk memberikan sosialisasi
tentang bahaya merokok, dan berlakunya sistem kredit point untuk yangmelanggar tata tertib. Dalam menjalankan tugasnya sebagai konselor, langkahlangkah BK dalam mengatasi kenakalan siswa di SMP ini yaitu melakukan
identifikasi, diagnosis, prognosis, terapi, dan evaluasi serta follow up. Fungsi bimbingan konseling Islami dalam mengatasi kenakalan siswa di SMP
Muhammadiyah 4 Sambi sudah sesuai dengan langkah-langkah yang seharusnya dilakukan. Hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan BK dalam mengatasi kenakalan siswa tersebut. Tetapi tujuan bimbingan konseling Islami di SMP tersebut belum sepenuhnya dapat tercapai karena kurangnya koordinasi dari semua pihak BK
Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Dengan Menggunakan Multimedia Pembelajaran Siswa Kelas VII Di SMP Negeri 1 Tangen Tahun Pelajaran 2015/2016
Sistem pendidikan saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Berbagai cara telah dikenalkan serta digunakan dalam proses belajar mengajar dengan harapan pengajaran guru akan lebih berkesan dan pembelajaran bagi murid akan lebih bermakna. Sejak beberapa tahun belakangan ini teknologi informasi dan komunikasi telah banyak digunakan dalam proses belajar mengajar, dengan satu tujuan mutu pendidikan akan lebih maju.
Di SMP Negeri 1 Tangen pemanfaatan multimedia sebagai komponen pendukung pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) belum maksimal, Karena dalam hal ini guru masih monoton dalam menyampaikan pelajaran sehingga membuat siswa menjadi jenuh dan pasif dalam belajar. Hal ini menurut hasil wawancara sementara dengan salah satu siswa SMP Negeri 1 Tangen.
Berdasarkan latar belakang, maka masalah yang akan dikaji adalah “Bagaimana upaya peningkatan prestasi belajar pendidikan agama Islam dengan menggunakan multimedia pembelajaran siswa kelasVII di SMP Negeri 1 Tangen Tahun Pelajaran 2015/2016 ?
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan upaya peningkatan prestasi belajar pendidikan agama Islam dengan menggunakan multimedia pembelajaran siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Tangen. Manfaat penelitian yaitu manfaat teoritis, yaitu: 1). Sebagai tambahan wawasan atau pengetahuan bagi guru dalam kegiatan belajar mengajar, 2). Sebagai sumber pemikiran dan bahan masukan dalam pembelajaran agar dapat memanfaatkan multimedia dalam pembelajar untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Sedangkan manfaat praktis, yaitu: 1). Masukan bagi guru pada mata pelajaran pendidikan agama Islam untuk lebih memanfaatkan multimedia dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, sehingga diharapkan dapat tercapainya tujuan pendidikan agama Islam, 2). Bagi siswa untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
Metode pengumpulan data yang digunakan dengan dokumentasi, observasi dan wawancara. Sedangkan metode analisis data yang digunakan menggunakan pendekatan analisis deskriptif dengan metode induktif kualitatif.
Dengan menggunakan multimedia berbasis komputer pada pelajaran pendidikan agama Islam materi tentang Iman kepada Allah akan mempermudah dalam penyampaian materi pelajaran. Dengan diberikan tampilan power point serta video yang menarik siswa akan tertarik dan fokus pada pelajaran. Agar siswa tidak merasa jenuh dan lebih cepat dalam menerima pelajaran, disinilah siswa akan termotivasi dalam belajar dan meningkatkan prestasi belaja
Upaya Lembaga Pengembangan Al-Islam Dan Kemuhammadiyahan Dalam Pembelajaran Baca Tulis Alqur’an Bagi Mahasisiwa Ums Tahun 2013
Al- Qur’an merupakan pedoman hidup bagi seluruh umat Islam, dengan mempelajari Al-Qur’an Allah akan memberikan pertolongan kepada siapapun yang mengamalkan dan hati akan dipenuhi kebahagiaan karena mengamalkan perintah-perintah Allah. Al-Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan kepada
manusia yang dimuliakan oleh Allah yang Maha Mulia yaitu Rasulullah saw, Muhammad bin Abdullah melalui Malaikat Jibril sebagai petunjuk hidup umat Islam dan bagi yang membacanya bernilaikan pahala. Universitas Muhammadiyah Surakarta adalah kampus yang berbasis Islam yang sangat memungkinkan bagi mahasiswa maupun alumninya bisa membaca
Al-Qur’an, tetapi kenyataan yang didapat di lapangan sebagian dari mereka belum bisa membaca Al-Qur’an. pada tahun 2013 ada 20% mahasiswa baru (sekitar 1.200 mahasiswa) belum bisa membaca Al-Qur’an, sehingga harus ada
pembelajaran BTA bagi mahasiswa UMS. Dalam penelitian ini, masalah yang dikaji adalah upaya LPIK dalam pembelajaran BTA bagi mahasiswa UMS. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendiskripsikan Upaya LPIK dalam Pembelajaran BTA bagi Mahasiswa UMS. Manfaat dari
penelitian ini secara teoritis untuk menambah ilmu pengetahuan penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya serta sebagai tambahan dan masukan sekaligus bahan pertimbangan bagi lembaga pendidikan umumnya maupun
pendidikan Islam. Secara praktis dapat menjadikan rujukan yang dianggap lebih nyata apabila penulis berkecimpung dalam dunia pendidikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data adalah dilakukan melalui tahap-tahap, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data maka dapat disimpulkan bahwa: upaya LPIK dalam pembelajaran BTA bagi mahasiswa UMS pertama adalah pelatihan pembelajaran (BTA) Baca Tulis Al-Qur’an, Mahasiswa yang
belum bisa membaca Al-Qur’an dilakukan pelatihan BTA selama 1 hari, yang bekerja sama dengan Lembaga Pendidikan Al-Qur’an (LPAQ) tartil utsma institute metode tarikh utsmani. Yang kedua pembelajaran (BTA) Baca Tulis Al-
Qur’an, setelah mengikuti pelatihan Mahasiswa mengikuti pembelajaran BTA selama 1 tahun 12 pertemuan dibuat kelompok. Yang ketiga waktu dan tempat, antara satu kelompok dengan kelompok yang lain berbeda dan diserahkan
sepenuhnya oleh pendamping dan peserta. Yang keempat metode pembelajaran BTA mengunakan metode tartil ustmani
Manajemen Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di MTs Negeri Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2011–2012
Upaya memperbaiki kualitas dalam suatu lembaga pendidikan atau sekolah
sangat ditentukan oleh kepemimpinan Kepala Sekolah dalam manajemen yang
efektif. Maju mundurnya suatu sekolah tidak terlepas dari peran Kepala Sekolah,
karena Kepala Sekolah berperan sebagai kekuatan sentral yang menjadi kekuatan
penggerak kehidupan sekolah. Untuk mewujudkan sekolah efektif dibutuhkan Kepala
Sekolah yang paham tentang tujuan pendidikan, punya visi masa depan serta mampu
mengaktualisasikan seluruh potensi yang ada menjadi suatu kekuatan yang bersinergi
guna mencapai tujuan pendidikan. Adapun MTsN Klego merupakan sekolah yang
terbilang belum lama penegeriannya, sehingga membutuhkan pembenahan dalam
manajemen yang dapat meningkatkan mutu pendidikannya.
Berdasarkan latarbelakang di atas maka masalah yang diteliti adalah
bagaimanakah manajemen kepala sekolah MTsN Klego dalam meningkatkan mutu
pendidikan. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mendiskripsikan Manajemen
Kepala Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di MTs Negeri Klego,
Boyolali Tahun Pelajaran 2011-2012. adapun manfaat dari penelitian ini adalah
menjadi bahan masukan bagi aktivis pendidikan dalam meningkatkan mutu
pendidikan, dan dapat dijadikan sebagai sebuah rujukan yang dianggap lebih kongkrit
bagi penulis. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan
deskriptif. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, dokumentasi dan
observasi. Analisis data dengan proses berfikir induktif yaitu : pengumpulan data,
reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini adalah : Kepala MTsN Klego telah menjalankan fungsi
manajemen yaitu: Perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pembinaan,
penilaian dengan baik. Kepala MTsN Klego mampu menjadi pemimpin yang dicintai,
dipercaya, mampu membimbing dan mempunyai kepribadian yang kuat. Kepala
MTsN Klego mampu berperan sebagi: edukator, manager, supervisor, administrator,
motivator dan innovator. .Kepala MTsN Klego memberikan kesempatan masyarakat
terlibat dalam penyusunan program madrasah dan berusaha mengembangkan
hubungan kerja sama yang baik. Kepala MTsN Klego telah melaksanakan tahapantahapan
dalam peningkatan mutu yaitu: evaluasi diri, perumusan visi misi dan tujuan,
perencanaan dan pelaksanaan. Mutu pendidikan di MTsN Klego sudah mengalami
peningkatan dengan menaikkan kriteria kelulusan dan mengembangkan pendidikan
karakter serta pembinaan manusia seutuhnya dengan mengintegrasikan iman, ilmu
dan amal
Pembelajaran Bahasa Arab Di Man Karanganyar (Studi Deskriptif Kualitatif Padakelas X Tahun Pelajaran 2012/ 2013)
Pembelajaran adalah serangkaian aktivitas untuk membantu mempermudah seseorang belajar, sehingga terjadi belajar secara optimal. Bahasa Arab adalah bahasa semit yang digunakan bangsa Arab (Saudi Arabia, Suriah, Yordania, Irak,
Mesir, dsb), adapun yang dimaksud disini adalah bahasa Arab bidang studi. Pembelajaran bahasa Arab dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas atau proses untuk membantu mempermudah seseorang dalam belajar bahasa Arab yang sudah direncanakan sebelumnya, sehingga terjadi belajar secara optimal untuk mencapai tujuan belajar tersebut.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pembelajaran Bahasa Arab pada siswa kelas X di MAN Karanganyar dan apa kelebihan dan kekurangan pembelajaran Bahasa Arab pada kelas X di MAN Karanganyar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pembelajaran Bahasa Arab pada siswa kelas X di MAN Karanganyar danuntuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pembelajaran Bahasa Arab pada siswa kelas X di MAN Karanganyar. Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan adalah dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dokumentasi. Setelah data-data diperoleh, penulis menganalisis data dengan menyandingkan teori pada bab 2 dengan kenyataan di lapangan yang di tulis pada bab 3.
Setelah penelitian ini dilakukan, penulis memperoleh hasil penelitian bahwa terdapat berbagai kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran bahasa Arab, yaitu: kelebihannya: Dari faktor siswa, yaitu: adanya siswa yang sudah pernah belajar
bahasa Arab; adanya siswa yang memiliki minat antusias belajar yang tinggi. Dari faktor guru, yaitu: guru mengenalkan kepada siswa huruf-huruf hijaiyah dan penulisannya, melatih bacaan siswa; guru memberikan motivasi, perhatian dan bimbingan yang lebih kepada siswa yang memiliki kemampuan masih kurang; guru berusaha menjadikan pembelajaran bahasa Arab yang menyenangkan dan
mengasyikan. Dari faktor media pembelajaran adalah sekolah sudah memiliki laboratorium bahasa, setiap ruang kelas sudah terpasang LCD.Dari faktor lingkungan adalah guru terkadang membentuk lingkungan yang baru dalam proses kegiatan belajar mengajar di dalam kelas yaitu dengan cara menyuruh siswa untuk menggunakan bahasa Arab ketika pembelajaran bahasa Arab.Dari faktor waktu pembelajaran adalah dengan waktu yang minim guru biasanya sering memberikan tugas kepada siswa dan mengoptimalkan waktu yang ada. Dari faktor materi pelajaran adalah guru terkadang membawa alat peraga.Adapun kekurangannya yaitu:Dari faktor siswa, yaitu: adanya siswa yang awam tentang bahasa Arab;
adanya siswa yang tidak minat antusias dalam belajar bahasa Arab.Dari faktor guru, yaitu: Alokasi jam pelajaran.Minimnya buku dan kamus. Minimnya jumlah pertemuan dengan siswa.Dari faktor media pembelajaran adalah terkadang ada fasilitas sekolah yang rusak, minimnya jumlah buku dan kamus.Dari faktor lingkungan adalah lingkungan yang awam akan bahasa Arab. Dari faktor waktu pembelajaran bahasa Arab yaitu minimnya waktu belajar bahasa Arab.Dari faktor materi pembelajaran adalah di buku anak-anak didik tidak dikenalkan masing-masing kata kerja
Hubungan Antara Minat Dengan Prestasi Belajar Bahasa Arab Pada Siswa Kelas 8 MTs PPMI Assalam Surakarta (Tahun Pelajaran 2012/2013)
Aspek yang sangat penting dalam mempengaruhi keberhasilan sebuah
proses belajar adalah minat. Minat sendiri juga merupakan salah satu faktor
yang dapat meningkatkan prestasi siswa. Selama ini kegiatan belajar
mengajar mata pelajaran bahasa Arab di MTs PPMI Assalam berlangsung
dengan baik, dan terlebih lagi basic atau latar belakang dari MTs PPMI
Assalam adalah pesantren yang kental akan pembelajaran agama termasuk
pada mata pelajaran bahasa Arab. Akan tetapi tidak semua siswa menaruh
minat yang tinggi pada mata pelajaran tersebut. Tinggi rendahnya minat
belajar siswa akan sangat berpengaruh terhadap prestasi yang akan diraih.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimanakah Minat
Siswa Kelas 8 MTs PPMI Assalam Surakarta dalam belajar bahasa Arab. 2)
Apakah terdapat hubungan antara minat dengan prestasi belajar bahasa Arab
pada siswa kelas 8 MTs PPMI Assalam Surakarta tahun pelajaran 2012/2013.
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui 1) Minat Siswa
Kelas 8 MTs PPMI Assalam Surakarta dalam belajar bahasa Arab. 2) Apakah
terdapat hubungan antara minat dengan prestasi belajar bahasa Arab pada
siswa kelas 8 MTs PPMI Assalam Surakarta tahun pelajaran 2012/2013.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data yang
dilakukan dengan penyebaran angket, dokumentasi dan observasi yang
kemudian dianalisis dengan cara 1) Mengelompokkan data berdasarkan
variabel dan jenis responden, 2) Mentabulasi data berdasarkan variabel dari
seluruh responden, 3) Menyajikan data tiap variabel yang diteliti, 4)
Melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan 5) Melakukan
perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Teknik analisis data
yang penulis gunakan dalam menyimpulkan hipotesis yaitu menggunakan
rumus prosentase dan product moment.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dapat disimpulkan bahwa
1) Minat belajar bahasa Arab Kelas 8 MTs PPMI Assalam rendah. 2)
Terdapat hubungan antara minat dan prestasi belajar bahasa Arab pada siswa
kelas 8 MTs PPMI Assalam Surakarta tahun ajaran 2012/2013. Ditemukan
bahwa interpretasi sederhana hasil perhitungan rxy dibandingkan dengan r
tabel ternyata rxy adalah lebih besar dari pada r tabel, baik pada taraf
signifikan 5% maupun 1%. Karena perolehan rxy 0,707 sedangkan r tabel
pada taraf signifikan 5%= 0,304 dan pada taraf signifikan 1%=0,393. Dari
sini dapat diketahui terdapat korelasi yang tinggi atau kuat dalam hubungan
minat dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Arab. Karena
rxy lebih besar daripada r tabel baik pada taraf signifikan 5% maupun
signifikan 1%, maka hipotesis alternatif diterima, sedang hipotesis nihil
ditolak. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tinggi rendahnya prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Arab mempengaruhi minat belajar
siswa
Peranan Guru Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Ibadah Shalat Dhuha Siswa Kelas VIII-A2 Di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Surakarta II Tahun Ajaran 2014/2015
Seorang guru memiliki peranan yang sangat penting dalam rangka menumbuhkembangkan sifat dan sikap disiplin ibadah shalat dhuha terhadap peserta didiknya di sekolah. Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam mendisiplinkan siswanya, yaitu membiasakan shalat dhuha
berjama’ah, memberikan contoh dan tauladan, penyadaran, dan suatu pengawasan. Dan yang paling mempengaruhi dalam pelaksanaan pendisiplinan adalah adanya unsur pendisiplinan itu sendiri, yaitu peraturan yang bersifat memaksa (wajib).
Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Surakarta II memiliki program kegiatan yang bertujuan agar siswa menjadi lebih disiplin, yaitu: melaksanakan shalat dhuha secara berjama’ah. Adapun permasalahan yang akan diangkat dalam
penelitian ini ialah: usaha apa yang dilakukan oleh guru Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Surakarta II dalam meningkatkan kedisiplinan ibadah shalat dhuha siswanya.
Sedang tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan peranan guru dalam meningkatkan kedisiplinan ibadah shalat dhuha siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Surakarta II. Adapun manfaat dari penelitian ini, yaitu (1) manfaat teoritis, agar dapat memberikan sumbangan positif teruntuk
sekolah mengenai penanaman kedisiplinan terhadap siswanya; (2) manfaat praktis, sebagai masukan teruntuk pendidik mengenai pendisiplinan siswanya. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian lapangan (field research) karena data yang diambil langsung dari lapangan dengan metode penulisan
deskriptif kualitatif, adapun metode pengumpulan data yang dipakai ialah: observasi, dokumentasi, dan wawancara. Metode analisis yang diambil adalah analisis deskriptif kualitatif dan analisis induktif. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan
bahwa usaha yang dilakukan guru Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Surakarta II dalam meningkatkan kedisiplinan ibadah shalat dhuha siswanya adalah dengan melakukan langkah-langkah pendisiplinan, yaitu: mengadakan pembiasaan kegiatan, memberikan contoh dan tauladan, penyadaran, dan
pengawasan, sebagaimana yang telah penulis bahas dalam skripsi ini
Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk Perilaku Islami Siswa Di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8 Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017
SMKN 8 Surakarta is one of vocational schools in Surakarta in which it has competence program in arts and it becomes one of the special characteristic of the school. Sometimes, big passion of art and freedom to act have negative influences to the students’ behaviour. When talking about students’ behaviour and moral, it will be connected to the implementation of Islamic Education in the school environment. Based on that reason, the researcher will discuss about the roles of Islamic education teacher in forming students’ islamic behaviour at SMK Negeri 8 Surakarta in academic year 2016/2017.
The problems in this study as follow: 1. How is the implementation of Islamic Education at SMK Negeri 8 Surakarta in academic year 2016/2017? 2. How is the role of the Islamic Education teacher in forming students’ islamic behaviour? 3. What is the obstacle faced by the teacher in forming students’ islamic behaviour?. Therefore, the purpose of this study is to find and to describe out the implementation of Islamic Education in SMK Negeri 8 Surakarta, the role of the Islamic Education teacher in forming students’ islamic behaviour and the obstacles. The use of this researh is give contributoin for development of konowledge, especially Islamic Education and as substance for Islamic Education teacher to forming students’ islamic behavior.
The research method which is used in this study is field research design with qualitative approach, using qualitative descriptive analysis and inductive of ways of thinking. The subject of this study is the chairperson, teacher of islamic education, and students of smkn 8 surakarta. The method of collecting data which is used in this study is documentation, observation, and interview.
Based of the study, it can be concluded that the implementation of Islam Education in SMK Negeri 8 Surakarta is good, by using curriculum 2013 and time allotment of 3 hours for theory and habit. The roles of Islamic Education teacher in forming the students’ islamic behavior is really important. There are 3 ways of forming the students’ islamic behaviour; 1. Habit, by doing shalat dhuha and juma’t. 2. Understanding, by giving advice and developing. 3. Model, by giving the good example for students. Meanwhile, there are 2 obstacles faced by islamic education teacher. Those are: internal factor; students’ way of thinking, external factor: lack of parents’ role, and influence of social media