12 research outputs found

    Implementasi Kurikulum Al-Islam Dalam Meningkatkan Ibadah Mahdhah Pada Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun 2011/2012

    Get PDF
    Kurikulum al-Islam belum dapat terlaksana dengan optimal, sebagai contoh kompetensi dasar pada mata pelajaran ibadah, yaitu mendeskripsikan tentang ibadah mahdhah (dalam hal shalat), serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu masih ada di antara peserta didik yang kurang tertib dalam menjalankan ibadah mahdhahnya, seperti halnya shalat, ketika dikumandangkan adzan tidak bersegera ambil wudhu, bahkan ketika di luar sekolah belum dapat menjalankan kewajiban shalat lima waktunya dengan baik. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana implementasi kurikulum al-Islam dalam meningkatkan ibadah mahdhah (khususnya shalat) pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 2 Surakarta tahun 2011/2012 serta apa saja faktor pendukung dan penghambatnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi kurikulum al-Islam dalam meningkatkan ibadah mahdhah pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 2 Surakarta serta faktor pendukung dan penghambatnya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Lokasi penelitian ini di SMA Muhammadiyah 2 Surakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun analisis data dilakukan dengan tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian implementasi kurikulum al-Islam dalam meningkatkan ibadah mahdhah pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 2 Surakarta tahun 2011/2012 adalah (1) Pengembangan program kurikulum al-Islam, meliputi: program tahunan, program semester, program modul (buku pegangan), program mingguan dan harian, dan program pengayaan dan remedial, (2) Pelaksanaan pembelajaran al-Islam, meliputi: pre test (apersepsi), proses, dan post test, (3) Evaluasi hasil belajar peserta didik, meliputi: ulangan harian, Ulangan Tengah Semester (UTS), dan Ulangan Akhir Semester (UAS), dan (4) Kegiatan-kegiatan dalam kurikulum al-Islam, meliputi: tadarus dan hafalan surat-surat pendek dalam al-Qur’an, Shalat Dhuha, Dzuhur dan Jum’at dengan berjama’ah, serta baitu arqam (pesantren kilat). Sedangkan faktor pendukungnya adalah (1) Pelaksanaan implementasi kurikulum al-Islam langsung dipantau oleh Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Surakarta, (2) Pembelajaran dilaksanakan dengan model moving kelas, (3) Sarana dan prasarana kurikulum al-Islam memadai, dan (4) Pelaksanaan Shalat Dzuhur dan Jum’at secara berjama’ah sifatnya wajib. Adapun faktor penghambatnya adalah (1) Masih ada peserta didik yang waktu adzan sudah dikumandangkan tidak bersegera ambil wudhu, (2) Masih ada peserta didik dalam menjalankan Shalat Dzuhur kurang tepat pada waktunya, (3) Masih ada peserta didik berbicara sendiri ketika khatib sedang khutbah jum’at, dan (4) Masih ada peserta didik belum tertib menjalankan shalat lima waktu

    Implementasi Program Bimbingan Konseling Islami Untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosi Dan Implikasinya Terhadap Manajemen Madrasah (Studi Kasus Di Kelas V MI Negeri Jetis Sukoharjo Tahun 2012/2013)

    Get PDF
    Implementasi Bimbingan Konseling Islami Untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosi Dan Implikasinya Terhadap Manajemen Madrasah (Studi Kasus di Kelas V MI Negeri Jetis Tahun 2012/2013). Tesis Syaeful Qomar. NIM O 100 110 018. Program Studi Magister Pendidikan Islam. Program Pascasarjana, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Tahun 2013. Sebagai suatu lembaga pendidikan formal, sekolah bertanggungjawab untuk mendidik dan menyiapkan siswa agar berhasil menyesuaikan diri di masyarakat dan mampu memecahkan berbagai masalah yang dihadapinya. Namun, di beberapa sekolah banyak terjadi permasalahan dalam kegiatan pembelajaran yang muncul seperti; perbedaan kecepatan individu dalam menerima pelajaran, sering berkelahi, ada yang cerdas, ada yang berbakat dalam bidang tertentu, dan lain sebagainya. Perbedaan-perbedaan ini sering kali banyak menimbulkan masalah-masalah baik bagi siswa itu sendiri maupun lingkungan (Surya, 1998: 15). Pada Madrasah Ibtidaiyah Negeri Jetis Sukoharjo ditemukan beberapa kasus siswa yaitu adanya siswa yang memiliki kecerdasan emosi rendah. ekspresi emosi anak dimunculkan dengan cara marah, gelisah, atau takut dan tidak mampu menahan emosinya tersebut. Bimbingan dan Konseling Islami merupakan salah satu solusi untuk meninngkatkan kecerdasan emosi siswa di MI Negeri Jetis Sukoharjo Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1.) Mengetahui profil kecerdasan emosi siswa kelas V MI Negeri Jetis Sukoharjo tahun pelajaran 2012/2013; 2.) Mengetahui Implementasi Program Bimbingan Konseling Islami untuk meningkatkan kecerdasan emosi di kelas V MI Negeri Jetis Sukoharjo tahun pelajaran 2012/2013; 3.) Mengetahui implikasi dari implementasi Program Bimbingan Konseling Islami pada manajemen Madrasah di MI Negeri Jetis, Sukoharjo tahun 2012/2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian field research yang bertempat di MI Negeri Jetis sebagai kancah studi kasus. Metode penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Setelah data terkumpul maka dilakukan analisis data, dengan langkah-langkah: reduksi data, kategorisasi data, sintesisasi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah: 1.) Dengan adanya Program Bimbingan dan Konseling Islami membuat siswa mampu mengelola emosi diri dengan baik; 2.) Implemantasi Program Bimbingan dan Konseling Islami di MI Negeri Jetis sukoharjo cukup efektif meningkatkan kecerdasan emosi siswa; 3.) Efektivitas penerapan program Bimbingan dan Konseling Islami di MI Negeri Jetis mempunyai implikasi pada manajemen di Madrasah yang mencakup: kebijakan madrasah, peran Kepala Madrasah, Profesionalitas guru kelas dan guru bidang studi, pendayagunaan lingkungan dan sumber daya masyarakat, dan kesiapan siswa dalam belajar

    Implementasi Model Islamic Full Day School Dalam Proses Belajar Mengajar (Studi Kasus Di Sd Muhammadiyah 14 Surakarta Tahun 2012-2013)

    Get PDF
    Penyelenggaraan proses belajar mengajar (PBM) dewasa ini semakin berkembang dan dinamis, salah satu model pembelajaran yang popular saat ini adalah model (Islamic) full day school. Implementasi model Islamic full day school dalam PBM ini sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan prestasi peserta didik, baik secara kognitif, afektif, ataupun psikomorotik. Dan bisa juga diasumsikan sebagai solusi alternatif proses pendidikan saat ini, dalam membentuk peserta didik berkarakter. SD Muhammadiyah 14 Surakarta adalah salah satu sekolah yang mengimplementasikan model Islamic full day school dalam PBM. Sejak mengimplementasikan model ini jumlah peserta didik baru di setiap awal tahun pembelajaran mengalami grafik peningkatan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah, bagaimana implementasi model Islamic full day school dalam PBM di SD Muhammadiyah 14 Surakarta, serta apa saja kelebihan dan kekurangan implementasi model Islamic full day school dalam PBM di SD Muhammadiyah 14 Surakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran implementasi model Islamic full day school, serta kelebihan dan kekurangan implementasi model Islamic full day school dalam PBM di SD Muhammadiyah 14 Surakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian field research yang bertempat di SD Muhammadiyah 14 Surakarta sebagai kancah studi kasus. Metode penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, sedangkan metode penentuan subyek menggunakan teknik purposive sampling. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Setelah data terkumpul maka dilakukan analisis data, dengan langkah-langkah: reduksi data, kategorisasi data, sintesisasi data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah, implementasi model Islamic full day school dalam PBM di SD Muhammadiyah 14 Surakarta dimulai pukul 07.15 – 15.30, selama waktu tersebut peserta didik mengikuti beberapa kegiatan. Seperti, tadarus, kegiatan belajar mengajar, sholat dan pembiasaan baik lainnya. Kurikulum yang diterapakan adalah, perpaduan kurikulum antara kurikulum Depdiknas, al-Islam Kemuhammadiyahan, ciri khusus Ranting Muhammadiyah Danukusuman, muatan lokal dan pengembangan diri. Kelebihannya adalah, meningkatnya prestasi akademik, religiusitas, motivasi belajar, kesadaran peserta didik serta waktu bagi peserta didik lebih efektif. Adapun kekurangannya adalah, peserta didik mengalami rasa kejenuhan (bosan), keletihan (lemas), selama PBM. Sebagian guru juga merasakan hal yang sama, selain itu guru tidak bisa seleluasa atau bebas dalam memberikan PR ke peserta didik

    Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih melalui Penerapan Metode CTL dan Pemberian Motivasi Belajar pada Siswa Kelas VII A MTs Negeri Teras, Boyolali Tahun 2012

    Get PDF
    Penggunaan metode yang sesuai akan menunjang peningkatan hasil belajar siswa. Dalam pembelajaran Fiqih salah satu metode yang tepat digunakan adalah metode pembelajaran kontekstual (CTL). Pendekatan pembelajaran kontekstual (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru dalam mengaitkan materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa untuk menghubungkan pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Selain metode yang tepat faktor lain yang sangat penting adalah pemberian motivasi belajar kepada siswa. Pemberian motivasi belajar secara simultan dapat menciptakan kesadaran belajar pada diri siswa, mencari pengalaman-pengalaman belajar di kelas, keluarga dan masyarakat, sekaligus mengamalkannya dalam bentuk pelaksanaan ajaran-ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan mata pelajaran Fiqih. Dengan metode pembelajaran kontekstual (CTL) dan pemberian motivasi belajar kepada siswa secara simultan, diharapkan hasil pembelajaran meningkat dan lebih bermakna bagi siswa karena mereka sadar bahwa yang mereka pelajari berguna bagi hidupnya, sehingga mereka memposisikan sebagai diri sendiri yang memerlukan suatu bekal untuk hidupnya dan mempelajari apa yang bermanfaat bagi dirinya dan berupaya menggapainya. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar kelas VII A mata pelajaran Fiqih melalui penerapan metode CTL dan pemberian motivasi belajar pada siswa MTs Negeri Teras, Boyolali tahun 2012. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang dilakukan di MTs Negeri Teras, Boyolali pada bulan April-Mei 2012, jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), data dikumpulkan melalui metode Observasi, Tes, Dokumentasi, dan Wawancara. Hasil penelitian peningkatan hasil belajar mata pelajaran Fiqih melalui penerapan metode CTL dan pemberian motivasi belajar pada siswa kelas VII A MTs Negeri Teras Boyolali Tahun 2012 adalah (1) Peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan metode pembelajaran kontekstual (CTL) mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) hingga 100% (2) Peningkatan hasil belajar siswa melalui pemberian motivasi belajar secara simultan mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) hingga 100%

    Strategi Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Religiusitas Siswa Di SMA Negeri 3 Yogyakarta

    Get PDF
    Sekolah dinilai kadangkala gagal dalam membina religiusitas siswa di sekolah, akibatnya banyak siswa mencontek, tawuran, kenakalan remaja. Semua itu terjadi karena ketidakberhasilan dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam (PAI) di sekolah. PAI sering dijadikan kambing hitam dan dituding sebagai pihak yang paling bertanggungjawab dalam permasalahan ini. Salah satu upaya yang dilakukan guru PAI di SMA Negeri 3 Yogyakarta adalah dengan cara meningkatkan religiusitas siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi guru PAI dalam meningkatkan religiusitas siswa di SMA Negeri 3 Yogyakarta, dukungan dan kendala yang dihadapi. Jenis penelitian ini adalah penelitian field research yang berlokasi di SMA Negeri 3 Yogyakarta sebagai kancah studi kasus. Metode penelitian ini adalah metode penelitian kualitatit yang bersifat naratif. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Setelah data terkumpul maka dilakukan analisis data, dengan langkah-langkah: reduksi data, display data, pengambilan keputusan dan verifikasi data. Hasil dari penelitian menunjukan : (1) Strategi guru PAI dalam meningkatkan religiusitas siswa di SMA Negeri 3 Yogyakarta antara lain: Meningkatkan profesionalisme guru PAI. Meningkatkan kualitas pembelajaran PAI di kelas. Mengembangkan pembelajaran PAI melalui kegiatan keagamaan. Membentuk seksi kerohanian Islam (rohis). Membangun komitmen warga sekolah. Penciptaan budaya religius di sekolah. Membangun kerjasama dengan masyarakat. Melibatkan peran serta alumni. Membangun kesadaran siswa. Pemondokan siswa di pesantren. Mengundang rohis sekolah lain untuk diajak diskusi dan tukar pengalaman (Rohis gathering). Studi banding rohis. (2) Dukungan dalam peningkatan religiusitas siswa datang dari kepala sekolah, guru, siswa, orang tua siswa, alumni, masyarakat. (3) kendala yang dihadapi berupa faktor intern antara lain: padatnya kegiatan siswa, terbatasnya alokasi pembelajaran PAI yakni 2 jam pelajaran per minggu, ukuran masjid yang kecil, adanya beberapa guru yang terkesan acuh dengan kegiatan keagamaan. Faktor ekstern seperti: pengaruh lingkungan siswa dan pengaruh negatif perkembanga

    Implementasi Metode Taḥfīẓul Quran abaq, Sabqi, Manzil Di Marhalah Mutawasithah Dan Tsanawiyah Putri Pondok Pesantren Imam Bukhari Tahun Pelajaran 2010-2014

    Get PDF
    Boarding school is an institution where the spread of Islamic knowledge occurs and becomes an educational institution which can survive for a long time and evolve until now. Boarding school has an important role in improving people's intelligence and personality. They usually held formal education as well as Islamic education which is done informally, especially in the memorization of Koran program. One of these educational institutions is Imam Bukhari Boarding School Karanganyar. In this study, the researcher would try to conduct a research in Marhalah Mutawasithah (Junior High School) and Tsanawiyah (Senior High School) because both of these institutions strive to reach maximum target level. This study was conducted to determine the implementation of memorization "sabaq, sabqi, manzil" in Marhalah Mutawasithah (Junior High School) and Tsanawiyah (Senior High School) and the implications that arise from the program. The research design for this study is a qualitative research. It describes the data collected as the scope of the research and includes the type of field research (field research) .The type of this study is case study, because the object of the study is the learning method of Tahfiz al-Quran (Memorization of Koran) in Marhalah Mutawasithah (Junior High School) and Tsanawiyah (Senior High School). The data that had been collected was analyzed by organizing the data. The data was collected by using documentation, observation and interviews. All data that had been collected was organized, sorted, grouped and categorized so the researcher can discover the appropriate theme in learning methods of Tahfiz al-Quran (Memorization of Koran) in Marhalah Mutawasithah (Junior High School) and Tsanawiyah (Senior High School). Based on the analysis, the researcher concludes that the method applied in teaching Tahfiz al-Quran in Marhalah Mutawasithah and Marhalah Tsanawiyah is effective and efficient. Then with "sabaq, sabqi, manzil" memorization methods bring miraculous implications for helping students to understand and memorize the basics of Islamic teachings in the form of verses of the Koran, thus indirectly increases Islamic knowledge capabilities. In the case of muamalah (human to human interaction), the influence of memorization of Koran is clearly seen in which students’ character seems better as the reflection of the implication of the verses of the Koran. In addition, the students are more eager to complete the recitation of 30 chapters of Koran.This can be seen in the last five years, the number of students who can complete memorizing 30 chapters is always increasing. The achievement target rote of Marhalah Tsanawiyah his higher than the achievement target of Marhalah Mutawasithah

    Pelaksanaan Standar Proses Pendidikan SMA Negeri 1 Wuryantoro dan SMA Negeri 2 Wonogiri untuk Meningkatkan Mutu Sekolah

    Get PDF
    Process standard is the national standard of education related to the implementation of learning in the education unit to achieve the standard of competence of graduates. National standards of education serve as the basis in the planning, implementation and assessment of education in order to realize a quality national education. The objectives of this study are: 1) to know the standard strategy of the teacher's education process in the planning and implementation of the learning process. 2) know the constraints in the implementation of educational process standards to improve the quality of schools.. This type of research is field research that collects data and information from facts that occur. The data in this study was collected from interviews, observations and documentation. The object of this research was at SMA Negeri 1 Wuryantoro and SMA Negeri 2 Wonogiri. The subjects of the study were teachers at SMA Negeri 1 Wuryantoro and teachers at SMA Negeri 2 Wonogiri. The results of the research on the implementation of the standard education process of SMA Negeri 1 Wuryantoro and SMA Negeri 2 Wonogiri to improve the quality of schools in the planning, implementation and assessment activities of the learning process are in accordance with the implementation of Regulation of the Minister of Education and Culture No. 22 of 2016. 1)Learning planning is designed in the form of syllabus documents and RPP (Learning Implementation Plan).2)The implementation of learning includes the allocation of face-to-face hours, the number of study groups, classroom management and laboratories. The learning process takes place which includes preliminary activities, core activities and closing activities. Assessment of the learning process using authentic assessments that assess the readiness of learners, processes, and learning outcomes in full. 3)Constraints in the implementation of educational process standards, namely documents that should be made by each teacher simultaneously by MGMP (Teacher Deliberation Subjects), the curriculum structure and learning hours are divided so that the teacher finds it difficult to determine the material according to the hours of learning on time, Monotonous teacher learning strategies, a large number of students so that schools are overwhelmed in determining specialization majors. Keywords: educational process standards; learning; quality of school

    Implementasi Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah Dalam Kehidupan Pribadi Mahasiswa Menuju Terbentuknya Muslim Kaffah (Studi Kasus di Pondok Hajjah Nuriyah Shabran)

    Get PDF
    Pondok Hajjah Nuriyah Shabran, Muhammadiyah University of Surakarta(UMS) is a Muhammadiyah cadre institution organized by Muhammadiyah central leaderahip collaborates with UMS with the purpose of building,educating,and developing the potential of Muhammadiyah cadre to become tarjih and tabligh schoolars who mastering islamic sciences that are in accordance with Muhammadiyah understanding. After carrying out knowledge at Pondok Shabran, mahasantri will be delegated to various corners of the city in order to proselytize the religious knowledge that has been obtained while studying at Pondok Shabran UMS. Therefore, as Muhammadiyah cadres,students needto apply PHIWM in their daily life.formulation of the program: 1) How to implement PHIWM in everyday life, 2)Wwhat the methods are used, 3) What is the form of Islam kafffah among Pondok Shabran students. The aim of reseach: 1) describe the implementation of PHIWM, 2) describe the methods of its implementation, 3) describe Islam kaffah among Pondok Shabran students. This type of research is a qualitative study which produces descriptive data. The research subjects consist of Boarding School Supervisor and 8th semester students. The data collection techniques are through observation, interview,and documentation. The data analysis tevhniques consist of data reduction, presentation and drawing conclusions. The result of the study indicate that students have implemented PHIWM in the personal lives of students which include the realm of aqidah, morality, and mu'amalah although it is not perfect such as there was still 1 student who cheated during the exam, the majority of students who were still in contact with those who not their mahram (dating),and some student who were not on time (not in congregation) when praying. The methods used in the implemmentatio of PHIWM for the students of Pondok Hajjah Nuriyah Shabran are the lecture method,the examplary method,the advice method,the habituation method,the motivation method,and the punishment method. The forms of kaffah Islam among students of Pondok Hajjah Nuriyah Shabran include: students performing the obligations of a muslim such as prayer and fasting,monotheism only to Allah,have good caracter, and have an Islamic work etnic such as;hard work and dicipline

    Manajemen Pembelajaran Berbasis E-Learning Sekolah Menengah Atas Al Islam 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013

    Get PDF
    Pembelajaran e-learning merupakan bentuk pengembangan pembelajaran dan merupakan model pembelajaran yang berbasis pada peserta didik serta. Agar pembelajaran tersebut dapat berjalan dengan baik maka perlu adanya sistem manajemen yang efektif dan efesien yang diupayakan oleh para guru. Berhubungan dengan hal tersebut, SMA Al Islam 1 Surakarta memiliki harapan bahwa semua peserta didiknya mendapatkan pendidikan yang paripurna. Dalam mewujudkan harapan tersebut maka perlu adanya sistem pengelolaan yang baik dalam pembelajaran berbasis e-learning. Berkenaan dengan latar belakang masalah tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen pembelajaran berbasis e-learning yang diterapkan di SMA Al Islam 1 Surakarta serta pelaksanaan dan implikasinya dalam proses pembelajaran. Jenis penelitian ini termasuk penelitian lapangan yang bersifat kualitatif. Pengumpulan data penulis menggunakan metode observasi (pengamatan), wawancara (interview), dan dokumentasi. Dalam analisis deskriptif kualitatif dengan menggunakan cara berfikir induktif dan deduktif yaitu menganalisis data yang berangkat dari fakta-fakta yang khusus, kemudian dari fakta atau peristiwa yang khusus tadi ditarik generalisasi yang bersifat umum dan selanjutnya ditarik suatu kesimpulan dari pernyataan umum menuju pernyataan khusus. Hasil dari penelitian ini adalah pertama, manajemen pembelajaran e-learning SMA Al Islam 1 Surakarta terdiri beberapa point, yaitu: perumusan visi misi, tujuan kurikulum yang integratif, pembelajaran e-learning yang efektif, peserta didik, dan guru yang berkualitas. Kelima point tersebut telah dilakukan fungsi manajemen dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, pengendalian, dan pengembangan. Kedua, manajemen pembelajaran yang dibangun oleh SMA Al Islam 1 Surakarta ternyata efektif dan efisien, sehingga banyak keberhasilan pendidikan yang dicapai baik akademik maupun non akademik. Ada beberapa kendala dalam pembelajaran e-learning di antaranya, kemampuan SDM yang kurang, fasilitas yang kurang memadai, tampilan wabsite text based, alokasi waktu yang kurang untuk sosialisasi e-learning, dan ada beberapa materi pelajaran yang tidak dapat diterapkan dengan e-learning

    Sejarah Perkembangan Yayasan Perguruan Al-Islam Di Surakarta Era Reformasi 1998-2015

    Get PDF
    Al-Islam collage foundation was established in Surakarta on 27th of Ramadan 1346 Hijriyah or 21st of March1928, on the stup KH. Imam Ghozali assisted by KH. Abdussomad and KH. Abdu Manaf. Al-Islam collagefoundation was originally a social institution of religious which themed central purification teachings of Islam, the unity of Muslims, and the realization of akhlak karimah with through the main line it is Islamic education. At the beginning of established, Al-Islam is not an organization but a movement that aims to bridge the opposition of Muslims in Indonesia, especially in Surakarta, there are modernists who want to reform Islamic thought and practice in communities, and the traditionalist group who wants to defending religious patterns are accommodating to the local culture. Therefor, would be interesting to know how the historical development of Al-Islam college foundation, after 87 years of existence, and the factors that influence its devellopment. During this reform era, Al-Islam college foundation has 11 institutions on TK/RA level, 7 institutions on SD/MI, 1 institution on junior high school level and 3 institutions on senior high school level that spread across Surakarta. However, in this reform era Al-Islam collage foundation stood, it still seems to be stagnant in thought and education, it can be seen from the quantity of students from each institution on various levels. In addition, the foundation is still glued to develop the institutions that already exist. There has been no new breakthrouhs to develop instutions to the college level, although some institutions are growing quiete rapidly such as TK/RA 1 Al-Islam and SD 2 Al-Islam. This research included in the quantitative research by describing the collecte data as the scope of his research. The obtained data presented descriptively using historical approach. Data collected by usng documentation, observation and interviews. Then the collected data, analyzed by qualitative analysis model and the conclusion presented deductively. Based on the analysis, researchers concluded that Al-Islam has a primary purpose as a modiator between the traditionalist group and the modernist groups. Modernist in its development appears not to be growing as fast as the two parties. Al-Islam collage foundation stagnate during the reform era, it was because the limiting factors are more dominant than the supporting factors. Some of them because the limited land less strategic school location, hampered by cost constraints and the many competitors that offer some of the advantages of the more interesting. Whereas, supporting factor is people still entrust Al-Islam college as an Islamic educational institution which have a good quality, it can be seen in terms of the religious experience is more advanced in the other Islam institutions
    corecore