82 research outputs found

    Penyesuaian Diri Pada Mahasiswa Tahun Pertama Di Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

    Get PDF
    First-year students when entering college certainly make adjustments to their environment, from the transition to the Junior High School Higher Education. During the adjustment process, first-year students undergo various changes that occur in the university environment both academically and socially, with the changes that happen to appear the problems experienced by first-year students. This study aims to understand and describe Adjustment on Freshman Forces 2015/2016 at the Faculty of Psychology, University Muhammaiyah Surakarta, conducted on 15 students of the Faculty of Psychology UMS. The method used in this research is descriptive qualitative method. From the research that has been done shows that the First-year students of the Faculty of Psychology UMS had various problems during the process of adjustment in universities both in terms of academic and non-academic, students who do not kos (Domicile Surakarta) has adjustment better than the students kos (Outer Islands and Outer City), first year student of Faculty of Psychology UMS has its own way to adapt, first-year student academic achievement of all above 3.00. With details, 6 informants (40%) have a IPK > 3:50 and the remaining 9 informants (60%) have a IPK of 3:00 - 3.49

    Perbedaan Kesejahteraan Subjektif Ditinjau Dari Kebersamaan Pasangan Suami Istri Dalam Pernikahan

    Get PDF
    Kesejahteraan subjektif bagi pasangan suami istri merupakan salah satu hal yang penting dalam menciptakan keluarga yang harmonis, karena dalam suatu pernikahan jika dilihat dari kebersamaan pasangan suami istri terdapat dua kategori, yakni pasangan suami istri yang tinggal serumah (Proximal Marriage) dan pasangan suami istri yang tinggal jarak jauh (Long Distance Marriage). Kesejahteraan subjektif yang tinggi tidak begitu saja ada pada pasangan suami istri baik yang tinggal serumah maupun jarak jauh, melainkan sebuah proses, pemahaman, dan penerimaan diri bagi setiap individu, dalam hal ini pasangan suami istri yang tinggal serumah maupun pasangan suami istri yang tinggal jarak jauh. Semakin baik pasangan suami istri yang tinggal seruamh maupun jarak jauh dalam memahami dan menerima keadaan keluarganya dalam situasi apapun, maka semakin tinggi pula kesejahteraan subjektif pasangan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kesejahteraan subjektif ditinjau dari kebersamaan pasangan suami istri. Subjek penelitian ini adalah pasangan suami istri di Desa Kuto, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar, baik pasangan yang tinggal serumah maupun pasangan yang tinggal jarak jauh dengan menggunakan teknik snow ball sampling. Alat ukur yang digunakan yaitu skala kesejahteraan subjektif yang terdiri dari dua bagian yaitu SWLS (The Satisfaction With Life Scale) dan PANAS (Positive Affect Negative affect Scale). Teknik analis data menggunakan uju beda atau t-test. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kesejahteraan subjektif pasangan suami istri baik yang tinggal serumah maupun yang tinggal jarak jauh dengan t sebesar 0,164 dengan signifikansi 0,870 (p >0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rerata empirik kesejahteraan subjektif pasangan suami istri baik yang tinggal serumah maupun jarak jauh berada pada tingkat yang sama yaitu sedang, dengan nilai 100,27 (Serumah) dan 99,72 (LDM)

    Dinamika Psikologis Perempuam Yang Melakukan Pernikahan Di Usia Dini

    Get PDF
    Pernikahan merupakan hal yang sakral, karena berhubungan dengan suatu pilihan untuk membuat suatu keluarga dengan orang lain sebagai pasangan hidup. Namun pernikahan itu sendiri merupakan suatu pilihan dari seseorang berdasarkan pemikiran, pengetahuan, dan pengalaman yang telah seseorang dapatkan. Baik pengalaman dari orang lain maupun pengalamannya sendiri yang kemudian ia persepsi dengan evaluasi terhadap pengalaman tersebut. Seseorang mempunyai pilihan atas pengalaman yang telah ia dapatkan apakah ia akan menerima atau menolak pengalamannya, misalnya ketika keinginan maupun keputusan untuk melakukan pernikahan di usia dini merupakan pengalaman yang ia dapatkan dari orang lain di masa lalu, entah dari orang tuanya mau pun dari lingkungan yang melakukan demikian. Sehingga secara logika pun terdapat keterkaitan pada dinamika psikologis terhadap perempuan yang memutuskan untuk melakukan pernikahan di usia dini. Informan penelitian ini berjumlah 5 orang dengan jenis kelamin perempuan, Yang melakukan pernikahan di usia antara 10 hingga 18 tahun dan tinggal di wilayah Desa Kebowan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. Hasil Penelitian ini adalah Aspek Psikologis yang mempengaruhi perempuan untuk melakukan pernikahan dini antara lain : 1) Masalah ekonomi dan keluarga, 2) Sikap tergesa-gesa untuk menikah karena ingin segera terlepas dari orang tua atau keluarga, 3) Kehamilan di luar nikah karena pergaulan bebas, dan 4) Merasa tidak mampu menerima pelajaran di sekolah.Faktor Eksternal yang mempengaruhi perempuan untuk melakukan pernikahan di usia dini antara lain : masalah ketidakutuhan keluarga, masalah ekonomi, pola pergaulan di masyarakat maupun di lingkungan sekolah, dan kondisi lain yang mendukung. Dalam kehidupan pernikahan dapat di lihat dari kurangnya kemampuan dalam pemecahan masalah pada perempuan yang menikah di usia dini di awal kehidupan pernikahan

    Pengaruh Pembelajaran Pemecahan Masalah Terhadap Stres Sekolah Siswa SMK

    Get PDF
    The purpose of this study is to figure out the influence of problem solving learning toward level of school stress of vocational school students. Research method of in this paper is using quantitative experimental approach. The selection of subject is conducted by screening using score scale of school stress against 102 students. Subject of the research is 88 students with score category of stress is moderate and high, next from the 88 subjects, randomly it was taken 20 subjects for experimental group and another 20 subjects for controlling group. The result of data analysis toward experimental group subject and controlling group using sample paired t-test it is known that value of t = - 1,535 with 0,144 significant, it means that there are no difference of derivation of school stress between experimental group and controlling group. It can be said that problem solving learning in this research has no effect for the derivation of students’ school stress level. Next, based on sample paired t-test between posttes score and follow up on experimental group it is founded that t = 0,850 with 0,408 significant, means that there is no difference. Thus it can be said that effect of treatment has stabilize characteristic. The conclusion acquired by this research is that problem solving learning has no influence to reduce the level of students’ school stress

    Hubungan Antara Layanan Bimbingan Konseling Dan Kemampuan Penyesuaian Diri Dengan Prestasi Belajar Siswa

    Get PDF
    Prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai oleh siswa dalam belajarnya. Namun prestasi belajar yang diperoleh siswa kadang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, masih banyak anak didik yang tidak dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah. Layanan bimbingan konseling bertujuan membantu siswa agar dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi pada saat ini maupun di masa yang akan datang. Sedang kemampuan penyesuaian diri bertujuan untuk mendapatkan hubungan yang lebih baik, serasi atau seimbang antara diri dan lingkungan/keadaan yang dihadapinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara layanan bimbingan konseling, kemampuan penyesuaian diri dengan prestasi belajar siswa. Hipotesis yang diajukan yaitu ada hubungan positif antara layanan bimbingan konseling,kemampuan penyesuaian diri dengan prestasi belajar siswa. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas 7 SMP Negeri 3 Surakartatahun pelajaran 2012/2013. Pengambilan sampel menggunakan tehnik random sampling dengan cara undian. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, skala layanan bimbingan konseling dan kemampuan penyesuaian diri, sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis regresi berganda dan analisis korelasi product moment. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai koefisien korelasi R = 0,513, Fregresi = 48,430; p = 0,000 <0,05, hal ini berarti hipotesis yang diajukan diterima yaitu ada hubungan positif antara layanan bimbingan konseling, dan kemampuan penyesuaian diri dengan prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan konseling dan kemampuan penyesuaian diri mempunyai hubungan positif yang signifikan dengan prestasi belajar sisw

    Perbedaan Subjective Well Being dan Hardiness Pada Siswa SMA Program Akselerasi Dengan Program Reguler di Surakarta

    Get PDF
    This study aims to 1) determine whether there are differences in subjective well being and hardiness in students an accelerated program with regular program students, 2) to determine the level of SWB and Hardines on each program. Respondents in this study is a regular program students and students accelerated program. This research was conducted at SMA N 3 Surakarta. Sampling using cluster random sampling technique, namely the class scrambles to serve as research subjects. Students used as research respondents are regular class XII MIPA 1, MIPA 2 and class XII acceleration XI Aksel 1, XI aksel 3. Measuring instrument in this study a scale of Subjective Well Being and Hardiness scale. Calculation analysis of the data in this study using the t test (t-test), for the variables shown in subjective well being t = -1.301 with sig. (2-tailed) of (0.197) (p> 0.05), while in the variable indicated hardiness t = -0, 615 with sig. (2-tailed) of (0.348) (p> 0.05). The variable Mean Empirical subjective well being in regular classes (ME = 105.72) and the acceleration class (ME = 108.92). On Empirical Mean hardiness variables in regular classes (ME = 133.26) and the acceleration class (ME = 134.78). Show that there are differences but not significant subjective well being and hardiness in the regular program students and students accelerated program. Subjective well-being and hardiness acceleration and regular students in the category

    Hubungan Pola Asuh Otoriter Dan Intensitas Bermain Game Online Dengan Perilaku Bullying Pada Remaja Di Sekolah

    Get PDF
    This study aimed to determine the relationship of authoritarian parenting and intensity of playing games online with bullying behaviors in adolescents in school. The subjects were students of SMP Negeri 1 Candimulyo which amounts to 513 students with a sample of 100 students. Measuring instrument used was a questionnaire with Likert scale scoring system based on the characteristics of authoritarian parenting, namely: control, dominance, communication, care or education and discipline. Aspects of playing online games consist of frequency, duration, full attention and emotion. Questionnaires for bullying behavior using the verbal aspects of oppression, physical oppression and psychological oppression. Methods of data analysis using multiple regression analysis with SPSS version 17. The conclusion shows that together there is a significant relationship between authoritarian parenting and intensity of playing online games against bullying on students of SMP Negeri 1 Candimulyo Magelang regency. This means that authoritarian parenting and intensity of playing online games will affect the level of bullying of students, so that authoritarian parenting and intensity of playing online games contribute to the tendency of students bullying behavior. Effective contribution given by the intensity of playing online games is greater than the authoritarian parenting. It can be concluded that the hypothesis that there is a relationship authoritarian parenting and intensity of playing games online with student bullying behavior is acceptable. Effective contribution to the authoritarian parenting bullying behavior can be by 31.2%, while the intensity of online games against bullying can be as big as 33.6%. Effective contribution authoritarian parenting variables and intensity of playing online games against bullying at 51.5%. Means that there are still 48.5% of other variables that influence bullying behavior

    Hubungan Harga Diri dan Interaksi Teman Sebaya dengan Kepercayaan Diri Remaja Awal

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara harga diri dan interaksi teman sebaya dengan kepercayaan diri remaja awal. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 3 Ampel Kab. Boyolali yang berjumlah 210 siswa, dengan sampel penelitian ini sebanyak 131 siswa. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah simple random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah skala harga diri, skala interaksi teman sebaya dan skala kepercayaan diri. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dan chow test. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara harga diri dan interaksi teman sebaya dengan kepercayaan diri remaja awal. Harga diri memiliki kategori sedang serta interaksi teman sebaya dan kepercayaan diri memiliki kategori rendah. Hasil analisis menunjukkan sumbangan efektif harga diri terhadap kepercayaan diri sebesar 4,68% dan sumbangan efektif interaksi teman sebaya terhadap kepercayaan diri sebesar 25,12%. Total sumbangan efektif harga diri dan interaksi teman sebaya terhadap kepercayaan diri adalah 29,8%. Meskipun demikian, pengaruh harga diri dan interaksi teman sebaya terhadap kepercayaan diri antara laki-laki dan perempuan tidak berbeda secara signifikan

    Narsisme Facebooker Ditinjau Dari Self Esteem

    Get PDF
    Perilaku aktif, mahasiswa menggunakan layanan online dapat dipengaruhi oleh kegunaan dan pemuasan kebutuhan pengguna, beberapa diantaranya adalah narsisme. Dimana terjadinya kecenderungan narsisme umumnya memiliki self esteem yang rendah, karena jatuhnya angan-angan ideal. Dalam kaitannya dengan penggunaan facebook, self esteem dapat membantunya untuk terhindar dari perasaan kecewa. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara self esteem dengan narsisme facebooker. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara self esteem dengan narsisme facebooker. Hipotesis yang diajukan yaitu ada hubungan negatif antara self esteem dengan narsisme facebooker. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 100 orang, mahasiswa yang berusia 18-20 tahun, memiliki akun facebook yang aktif, dan merupakan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah incidental sampling. Analisis data dilakukan dengan analisis korelasi product moment menggunakan program bantu SPSS 19,0 For Windows Program. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hasil koefisien korelasi rxy= -0,310 dengan sig= 0,001 (p ≤ 0,01). Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara narsisme facebooker dengan self esteem. Sumbangan efektif (SE) self esteem terhadap narsisme facebooker sebesar 9,6% ditunjukkan oleh koefisien determinasi (r²) sebesar 0,096. Tingkat narsisme pengguna facebook tergolong rendah sedangkan tingkat self esteem tergolong tinggi

    Pengaruh Metode Mind Mapping Terhadap Ketuntasan Belajar Ipa Pada Siswa Full Day School

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya siswa kelas 3 SDIT Nur Hidayah yang tidak tuntas dalam UH-1 IPA. Hal ini mengakibatkan hasil LHBS mid semeseter 1 beberapa siswa mengalami ketidaktutasan belajar pada mapel IPA. Upaya peningkatan hasil belajar sekaligus untuk meraih target sekolah siswa tuntas belajar 100% ini terkait dengan faktor metode pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh penerapan metode Mind Mapping dengan ketuntasan belajar IPA pada Siswa SDIT Nur Hidayah Surakarta. Penelitian ini adalah jenis penelitian kuasi eksperimen, yang akan membuktikan bahwa penerapan metode Mind Mapping dalam pembelajaran akan berpengaruh pada ketuntasan belajar siswa full day school. Metode sampling dilakukan dengan cara random. Langkah awal memilih siswa-siswi yang pernah remidi pada UH IPA di kelas 2 (tahun ajaran 2011/2012) dan atau kelas 3 (tahun ajaran 2012/2013) sebagai subyek penelitian. Selanjutnya mengelompokkannya secara random untuk menentukan siswa/siswi masuk dalam kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Penelitian ini terdiri dari 15 subyek penelitian (kelompok kontrol) dengan penerapan pembelajaran konvensional dan 16 subyek penelitian (kelompok eksperimen) dengan penerapan metode Mind Mapping dalam pembelajaran. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh metode Mind Mapping yang diterapkan dalam pembelajaran dengan ketuntasan belajar IPA pada Siswa full day school, hal ini ditunjukkan oleh probabilitas atau sig 2 tailed : 0,000 < 0,05. Kesimpulan penelitian ini adalah: (a) Metode “Mind Mapping” yang diaplikasikan dalam pembelajaran berpengaruh pada ketuntasan belajar IPA pada siswa Full Day School. (b) Metode konvensional yang diaplikasikan dalam pembelajaran dapat membantu meningkatkan prestasi belajar tapi belum mampu meningkatkan ketuntasan belajar siswa full day school yaitu dengan tingkat ketuntasannya hanya 0,7 % (c) Pembelajaran dengan metode Mind Mapping mampu meningkatkan ketuntasan belajar siswa full day school dengan tingkat ketuntasan siswa mencapai 93,75 %
    corecore