114,481 research outputs found
PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS NATURE OF SCIENCE (NOS) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA PESERTA DIDIK
Pemahaman tentang NOS pada peserta didik tidak hanya bermanfaat terhadap kemampuan literasi peserta didik, tetapi juga dapat meningkatkan pemahaman konsep fisika peserta didik. Akan tetapi, masih kurangnya penelitian yang mendalam yang menganalisis hubungan antara pembelajaran NOS dengan hasil belajar fisika peserta didik. Artikel ini menyajikan suatu rencana penelitian yang berisi tentang kerangka teori, desain, dan metode penelitian untuk menguji apakah pembelajaran NOS dapat membantu peserta didik dalam konsep fisika yaitu usaha dan energi. Ada tiga kelas yang dirancang untuk menerima tiga jenis pembelajaran. Kelompok pertama menerima pembelajaran NOS yang tidak dikontekstualkan dan dilanjutkan dengan materi usaha dan energi. Sedangkan, kelompok kedua hanya menerima pembelajaran usaha dan energi tanpa melibatkan diskusi tentang NOS secara langsung. Kelompok ketiga menerima pembelajaran NOS terintegrasi dengan materi usaha dan energi. Setelah mengalami pembelajaran, peserta didik mengikuti pre- dan post-test tentang materi NOS dan usaha energi, serta peserta didik juga diwawancarai untuk menganalisis apakah dan bagaimana mereka menggunakan pemahaman tentang NOS untuk mempelajari fisik
EFISIENSI ENERGI LISTRIK PADA SISTEM PENCAHAYAAN RUANGAN GEDUNG PERKULIAHAN
Energi listrik dewasa ini merupakan kebutuhan dasar manusia yang semakin meningkat tiap tahunnya. Untuk itu pemerintah terus berusaha meningkatkan kapasitas energi listrik dan melakukan usaha-usaha penghematan energi. Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang turut serta melakukan usaha penghematan energi, salah satunya melalui efisiensi energi listrik pada sistem pencahayaan gedung perkuliahan. Metode penelitian menggunakan observasi dan pengumpulan data yakni nilai dan jumlah lampu serta nilai lux di ruang rapat FT dan laboratorium Mekatronika. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi jenis, jumlah lampu dan tingkat pencahayaan pada ruang rapat FT dan laboratorium Mekatronika. Dari hasil penelitian didapatkan fakta bahwa sistem pencahayaan alami pada ruang rapat FT dan laboratorium Mekatronika telah memenuhi standar yang direkomendasikan pemerintah yakni melebihi 300 lux (ruang rapat) dan 500 lux (laboratorium)
Korelasi Penalaran Ilmiah dengan Penguasaan Konsep Siswa pada Topik Usaha dan Energi
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui korelasi penalaran ilmiah dengan penguasaan konsep usaha dan energi siswa. Survey dilakukan dengan memanfaatkan instrumen tes penalaran ilmiah dan penguasaan konsep. Tes dilakukan terhadap 97 siswa SMA Negeri 1 Lawang yang telah mempelajari materi usaha dan energi. Hasil tes menunjukkan nilai rata-rata hasil tes penguasaan konsep adalah 45,59 dalam rentangan 0-100, sementara hasil penalaran siswa rata-rata 5 dari rentangan 0-13 yang dapat dikategorikan sebagai transisi awal. Penelitian menemukan bahwa penalaran ilmiah dan penguasaan konsep siswa berkorelasi positif sebesar 0,4 dengan kategori sedang. Penalaran ilmiah siswa perlu mendapat perhatian dalam rangka mendukung siswa dalam menguasai konsep fisika khususnya usaha dan energi
Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Usaha dan Energi Siswa SMA dengan Pembelajaran Inquiry
Kemampuan pemecahan masalah merupakan kemampuan yang harus dimiliki siswa yang diimplementasikan dalam memecahkan permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar. Pembelajaran fisika khususnya materi usaha dan energi hendaknya menjadi agen pendongkrak kemampuan pemecahan masalah. Dengan demikian dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pemecahan masalah usaha dan energi siswa yang belajar menggunakan pembelajaran inquiry dengan siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran direct instruction. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan menggunakan rancangan penelitian nonequivalent control group design. Pengumpulan data dilakukan sebelum dan sesudah penelitian pada kelas eksperimen (inquiry) dan kelas control (direct instruction). Pretest digunakan sebagai data awal siswa dan posttes setelah pembelajaran digunakan sebagai data untuk uji beda menggunakan ANCOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan pemecahan masalah usaha dan energi antara kelas yang menggunakan model pembelajaran inquiry dengan kelas yang menggunakan model direct instruction. Kemampuan pemecahan masalah usaha dan energi siswa dapat meningkat dengan menggunakan pembelajaran Inquiry. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol
SOSIALISASI MODIFIKASI TUNGKU HEMAT ENERGI BERBAHAN BAKAR SERBUK GERGAJI DI DESA PELABUHAN DALAM
Usaha kerupuk dan kemplang di Desa Pelabuhan Dalam merupakan usaha turun temurun yang perkembangannya stagnan. Permasalahan utama pengembangan usaha kerupuk dan kemplang tersebut adalah pemanggangan dilakukan menggunakan kompor atau tungku berbahan bakar minyak tanah atau kayu bakar. Nilai ekonomis usaha kerupuk dan kemplang tersebut tidak prospek karena antara harga produksi dan harga jual relatif tidak berbeda sehingga keuntungan yang diperoleh sangat kecil sedangkan bahan bakar minyak tanah dan kayu bakar sangat sulit ditemukan di Desa Pelabuhan Dalam. Sosialisasi dan pengenalan tungku hemat energi berbahan bakar serbuk gergaji diharapkan akan memberikan motivasi pengusaha kerupuk dan kemplang dalam menjalankan usahanya yang memberikan keuntungan yang lebih signifikan. Modal yang dikeluarkan untuk membuat tungku hemat energi sangat murah dan hanya sekali dengan biaya pembelian drum bekas Rp. 60.000,- dan upah membuatnya hanya Rp. 15.000,- jadi total biaya yang dibutuhkan adalah Rp. 75.000,. Pengembangan tungku hemat energi berbahan bakar serbuk gergaji dapat dilakukan di Desa Pelabuhan Dalam potensinya yang berlimpah
Strategi Systematic Approach to Problem Solving untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah pada Mahasiswa
Strategi Pemecahan Masalah Sistematis (Systematic Approach to Problem Solving) merupakan salah satu strategi pembelajaran yang membantu mahasiswa dalam memecahkan masalah selangkah demi selangkah dengan aturan tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa setelah menerapkan Strategi Pemecahan Masalah Sistematis (Systematic Approach to Problem Solving) pada materi pokok Usaha Dan Energi; Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Mahasiswa semester IV Program studi S1 pendidikan fisika Universitas Palangka Raya Tahun ajaran 2018/2019 sebanyak 26 orang sebagai subjek pada penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan pemecahan masalah. Hasil analisis data menunjukkan bahwa Peningkatan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa pada materi pokok usaha dan energi memperoleh kriteria sedang dengan skor N-Gain untuk label masalah usaha sebesar 0,389, energi potensial sebesar 0,577, energi kinetik sebesar 0,613, dan hukum kekekalan energi mekanik sebesar 0,683
Kelayakan Aspek Lingkungan Usaha Pemanfaatan Limbah Ternak Menjadi Biogas
Pemanfaatan limbah ternak menjadi biogas merupakan USAha menghasilkan sumber energi terbarukan yang menguntungkan bagi peternak dan masyarakat sekitar peternakan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kelayakan aspek lingkungan dari USAha pemanfaatan limbah sapi menjadi biogas di Kelurahan Tatae Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang. Dengan cara wawancara langsung dengan peternak dan 40 orang warga masyarakat di sekitar instalasi biogas, diperoleh informasi jika USAha pemanfaatan limbah sapi menjadi biogas di wilayah ini bisa terus melanjutkan dan mengembangkan, mengingat masyarakat sekitar sangat merasakan manfaatnya termasuk menggunakan biogas sebagai energi alternatif yang ramah lingkungan dan sangat terjangkau
Energi dan perubahannya,untuk guru SD
Di dalam modul ini akan dibahas tentang pengertian energi, bentuk-bentuk energi, sumber energi, dan penghematan energi. Pengertian energi meliputi
hubungan energi dengan usaha dan satuan internasional untuk energi. Bentuk-bentuk energi meliputi energi kinetik, energi potensial, energi mekanik, energi
termal, energi listrik, energi kimia, dan energi nuklir. Sedangkan pada sumber-sumber energi akan dibahas dua jenis sumber energi yaitu sumber energi tak terbaharui dan sumber energi alternatif serta bagaimana cara penghematan energi dalam kehidupan sehari-hari. Materi-materi yang dibahas di dalam modul ini sesuai dengan ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD/ MI yang salah satu diantaranya membahas energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik,
cahaya dan pesawat sederhana. Pada akhir Bab II akan diberikan contoh aplikasi dalam pembelajaran untuk materi energi listrik dan penghematannya
Audit Sistem Pencahayaan dan Sistem Pendingin Ruangan dalam Upaya Efisiensi Energi Listrik di Gedung Perkantoran PT. Varia Usaha Beton Plant Tambakoso Waru
Gedung perkantoran merupakan salah satu bangunan yang mengonsumsi energi listrik cukup tinggi. Pada umumnya sistem pencahayaan dan sistem pendingin ruangan adalah faktor penyebab dari kurang efisien dalam pemanfaatan energi listrik pada gedung Kantor Pusat PT. Varia Usaha Beton. Berdasarkan Permen ESDM Republik Indonesia No. 13 Tahun 2012 mengenai penghematan pemakaian tenaga listrik, maka perlu dilakukan managemen energi listrik agar intensitas konsumsi energi listrik dapat termanagemen dengan baik dan bisa lebih efisien. Pada penelitian ini dilakukan audit sistem pencahayaan dan sistem pendingin ruangan dan pada penelitian ini menggunakan metode audit energi dengan menghitung nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) untuk proses efisiensi energi listrik. Dari perhitungan audit energi awal didapat hasil nilai IKE pada gedung kantor pusat PT. Varia Usaha Beton sebesar 254,68 kWh/m2/tahun, nilai tersebut melebihi standar dari ASEAN-USAID sebesar 240 kWh/m2/tahun. Setelah dilakukan konservasi energi dengan cara mengganti lampu CFL ke LED pada sistem pencahayaan dan menggunakan AC inverter pada sistem pendingin ruangan didapat hasil nilai IKE setelah dilakukan konservasi yaitu sebesar 229,7 kWh/m2/tahun. Nilai tersebut tergolong efisien karena dibawah standar ASEAN-USAID
- …