Kemampuan pemecahan masalah merupakan kemampuan yang harus dimiliki siswa yang diimplementasikan dalam memecahkan permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar. Pembelajaran fisika khususnya materi usaha dan energi hendaknya menjadi agen pendongkrak kemampuan pemecahan masalah. Dengan demikian dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pemecahan masalah usaha dan energi siswa yang belajar menggunakan pembelajaran inquiry dengan siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran direct instruction. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan menggunakan rancangan penelitian nonequivalent control group design. Pengumpulan data dilakukan sebelum dan sesudah penelitian pada kelas eksperimen (inquiry) dan kelas control (direct instruction). Pretest digunakan sebagai data awal siswa dan posttes setelah pembelajaran digunakan sebagai data untuk uji beda menggunakan ANCOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan pemecahan masalah usaha dan energi antara kelas yang menggunakan model pembelajaran inquiry dengan kelas yang menggunakan model direct instruction. Kemampuan pemecahan masalah usaha dan energi siswa dapat meningkat dengan menggunakan pembelajaran Inquiry. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol