729,168 research outputs found
PENGARUH PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH, PERHATIAN ORANG TUA, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA ELEKTRONIKA KELAS X DAN XI DI SMK PIRI 1 YOGYAKARTA
Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemberian tugas pekerjaan rumah terhadap prestasi belajar siswa Elektronika SMK PIRI 1 Yogyakarta; 2) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa Elektronika SMK PIRI 1 Yogyakarta; 3) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar siswa Elektronika SMK PIRI 1 Yogyakarta; dan 4) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemberian tugas pekerjaan rumah, perhatian orang tua, dan status sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar siswa Elektronika SMK PIRI 1 Yogyakarta.
Jenis penelitian ini adalah Ex-post Facto, dengan mengambil sampel siswa Jurusan Elektronika kelas X dan XI SMK PIRI 1 Yogyakarta. Populasi penelitian adalah seluruh siswa Jurusan Elektronika kelas X dan XI SMK PIRI 1 Yogyakarta dan sampel yang diambil sebanyak 30 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner atau angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi ganda.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan empat hasil analisis, antara lain 1) Terdapat pengaruh pemberian tugas pekerjaan rumah terhadap prestasi belajar siswa SMK PIRI 1 Yogyakarta; 2) Terdapat pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa SMK PIRI 1 Yogyakrta; 3) Terdapat pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar siswa SMK PIRI 1 Yogyakrta; dan 4) Terdapat pengaruh pemberian tugas pekerjaan rumah, perhatian orang tua, dan status sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar siswa SMK PIRI 1 Yogyakarta.
Kata kunci: Tugas, Perhatian, ekonomi, dan Prestasi Belaja
PENGARUH LATIHAN ISOMETRIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE
PENGARUH LATIHAN ISOMETRIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE Oleh : Tua Parlindungan NIM : 1309200180012 Komisi Pembimbing Dr. dr. Arti Lukitasari, Sp.M Dr. Drs. Mudatsir, M.Kes ABSTRAK Masalah kesehatan yang terjadi pada pasien hipertensi adalah bagaimana penerapan perawatan diri yang benar agar penyakit hipertensi dapat dikendalikan dan terhindar dari komplikasi. Latihan isometrik bermanfaat menurunkan tekanan darah istirahat sistolik dan diastolik apabila dilakukan secara teratur, selain itu manfaat tambahan memperbaiki massa otot dan kekuatan tubuh bagian atas dan bawah, penurunan lemak tubuh, meningkatkan kepadatan tulang, mencegah patah tulang, dan peningkatan kualitas hidup. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan isometrik terhadap penurunan tekanan darah penderita hipertensi. Penelitian ini menggunakan desain quasi ekspriment, dengan rancangan pretest dan postest desain. Pengambilan sampel dengan cara Purposive sampling dengan jumlah 37 responden kelompok intervensi dan 37 responden kelompok kontrol. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 21 September s/d 20 November 2015 di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe, latihan isometrik dilakukan 3 kali dalam seminggu selama 9 minggu. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh latihan isometrik terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi (P = 0.002). Dengan demikian sangat dianjurkan pada penderita hipertensi dengan menggunakan latihan isometrik untuk menurunkan tekanan darah baik dilakukan sendiri maupun kombinasi dengan olahraga yang dinamis sebagai bagian dari rejimen perawatan yang komprehensif. Latihan isometrik sangat baik pada usia 35-55 tahun tersebut lebih beresiko mengalami hipertensi sehingga dapat mempertahankan tekanan darah secara mandiri dan terkontrol. Kata kunci : latihan isometrik, tekanan darah, penderita hipertens
Cardiopulmonary resuscitation : the history and evidence behind modern management
Resuscitation following cardiac arrest involves a life-saving
set of skills which are practised by healthcare workers
and trained laypersons throughout the world. Various
associations and groups, such as the European Resuscitation
Council (ERC) and the American Heart Association have
training programmes on resuscitation techniques using
standardized algorithms. There are different protocols for
different situations, using various pieces of equipment and
with a range of complexity, however the key aspects of modern
resuscitation remain the same; these are summarized by the ERC
guidelines as the “Chain of Survival” :
• Early recognition and call for help
• Early Cardiopulmonary resuscitation (CPR)
• Early defibrillation
• Post-resuscitation care
This article focuses on the history and development of
the evidence behind some of the key aspects of modern
resuscitation: airway maintenance and breathing, circulation
and chest compressions, and defibrillatinpeer-reviewe
Communicating about cardiopulmonary resuscitation and do not attempt resuscitation decisions
As the boundaries of medicine are pushed, and life
prolonged further, it is increasingly evident that healthcare
and modern medicine no longer simply equate to a
prolongation of life at all costs; actually, decisions not to attempt
cardiopulmonary resuscitation (CPR) may be in a patient’s best
interests. This article discusses how we discuss these complex
decisions with those affected by them: our patients.peer-reviewe
Sepsis
Sepsis, which may be defined as the systemic illness caused
by the suspected invasion of normally sterile parts of the body
by microbial organisms, is a major healthcare problem, ranking
among the top ten causes of death. This article reviews the evidence
behind the general and specific measures in the management of
sepsis, based on the Surviving Sepsis Campaign Guidelines.peer-reviewe
KONGRUENSI KARIR DENGAN ORANG TUA DAN KOPING STRES PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA DAN KEDUA DI PROGRAM D3 KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
Mahasiswa tahun pertama dan kedua berada pada masa mereka harus berusaha mencapai kemandirian emosi dan mempersiapkan karir ekonomi. Adanya tuntutan dan tanggung jawab mahasiswa di Program D3 membuat mereka harus pandai dalam melakukan koping stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kongruensi karir remaja-orang tua dengan koping stres pada mahasiswa tahun pertama dan kedua di program D3 Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa tahun pertama dan tahun kedua di program D3 Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang yang berjumlah 186. Sampel penelitian sebanyak 92 mahasiswa (91.3% subjek perempuan, M usia = 19.05 tahun, SD usia = .63) diperoleh dengan cluster random sampling. Pengambilan data menggunakan Skala Koping Stres (30 item, α = .91) dan Skala Kongruensi Karir Remaja-Orang Tua (12 item, α = .90) yang telah diujicobakan pada 44 mahasiswa. Analisis regresi sederhana menunjukkan ada hubungan positif yang signifikan antara kongruensi karir remaja-orang tua dengan koping stres (yang ditunjukkan oleh nilai rxy = .39 (p < .001). Artinya semakin tinggi kongruensi karir remaja-orang tua maka semakin baik koping stres yang dimiliki. Kongruensi karir remaja-orang tua memberikan sumbangan efektif sebesar 15.5% pada koping stres
- …