203 research outputs found
Penerapan Model Asesmen Problem Based Learning dengan Pendekatan STEM Guna Melatih Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
Assessment is an important part of the learning process because it helps teachers to design learning process according to studentsâ condition. The assessment developed should take notice to the learning model and approach used. Thus, it will accurately assess the achievements of students. This study has developed a PjBL assessment model using the STEM approach. Whereas, this study conducted based on the unavailability of the PjBL assessment model using the STEM approach. In this study, the experimental research type was applied which using the PjBL-STEM model treatment to students to practice high order thinking skill. The instrument used is the PjBL-STEM assessment tool which was equipped with written feedback and descriptive questions from the analysis level to the creative level. The research subjects were 35 students of grade VII at a schools in Ambon. The data analysis used is quantitative Descriptive which is strengthened by Qualitative. Moreover, the result shows that the assessment can train the thinking in the higher order thinking skill, on the other hand the improvement is not significant
PENDAMPINGAN GURU DALAM PEMAHAMAN KONSEP LOCAL WISDOM DAN PENYUSUNAN SOAL BERBASIS HOTS SEBAGAI UPAYA MENGEMBANGKAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP KOTA AMBON
Assessment is an important component in the learning process. The type of assessment provided must be in accordance with the characteristics of the subject and learning outcomes. Teachers' understanding of science concepts and preparation of HOTS questions is needed in the process of assessing student achievement. Learning in the small islands of Maluku requires teacher strategies in understanding the concept of local wisdom and preparing HOTS-based science questions as an effort to develop students' creative thinking skills in understanding local wisdom concepts and preparing HOTS-based science questions to develop students' creative thinking skills. The training and mentoring is carried out with a classical in-service training pattern, and on the job learning. The results of the service show that the ability of teachers to analyze local wisdom materials varies and needs to be assisted because they do not understand developing HOTS questions, and are used as guidelines for the success of the learning process for local wisdom material
Pengaruh PjBL-STEM Disertai Asesmen Formatif terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah pada Materi Elastisitas dan Hukum Hooke
Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui kemampuan pemecahan masalah siswa yang belajar dengan model PjBL-STEM disertai asesmen formatif dibandingkan dengan siswa yang belajar dengan model PjBL. Rancangan penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan desain pretest posttest control group design. Sampel penelitian terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Butir soal uraian kemampuan pemecahan masalah digunakan sebagai tes untuk mengetahui hasil kemampuan pemecahan masalah siswa setelah diberi perlakuan. Terdapat lima indikator yang digunakan, yaitu âUseful descriptionâ, âPhysics approachâ, âSpecific application of physicsâ, âMathematical proceduresâ, dan âLogical progressionâ. Berdasarkan hasil uji t-dua pihak, didapatkan hasil thitung = 5,549 > ttabel = 1,996 dengan Xeksperimen = 72,81 > Xkontrol = 65,94 yang menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa yang belajar dengan model PjBL-STEM disertai asesmen formatif lebih tinggi daripada dengan model PjBL. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model PjBL-STEM disertai asesmen formatif berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah pada pokok bahasan elastisitas dan hukum Hooke
Keterampilan Proses Sains (KPS) Siswa Melalui Asesmen Daring Menggunakan Analisis Model Rasch
This study aims to analyze students' science process skills through online assessments using the Rasch model analysis. The method used is quantitative through the analysis of the Rasch model. The data was collected using an online assessment with a test technique based on basic science process skills. The results showed that as many as 21 students (43.75%) had a KPS above or equal to the class average KPS and 12 students (25%) had high abilities in all aspects of basic KPS. In addition, as many as 27 students (56.25%) still have abilities below the class average and 15 (31.25%) still have abilities below the average test difficulty level. However, it can also be seen that 33 other students (68.75%) have a KPS ability above the average level of test difficulty. In conclusion, some basic process skills that need to be improved in students are observing, measuring, communicating and predicting skills.
Keywords: Rasch Model Analysis, Online Assessment, Science Process Skill
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN 4C SKILLS (CRITICAL THINKING, COLLABORATION, COMMUNICATION, CREATIVITY) PESERTA DIDIK PADA MATERI GERAK PARABOLA
ABSTRAK
Pembelajaran abad 21 disebut juga dengan pembelajaran
keterampilan 4C skills, yaitu Critical Thinking,Collaboration,
Communication,Creativity. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengembangkan instrumen penilaian keterampilan 4C skills (peserta
didik pada materi gerak parabola. Jenis penelitian ini adalah Research
and Development (R&D) dengan menggunakan prosedur
pengembangan model ADDIE, dimana model ini terdiri dari 5 tahapan
yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, dan
Evaluation. Sampel dalam peneltian ini adalah peserta didik kelas X
MIPA di SMA Maâarif 03 Bumi Nabung, MA Maâarif 14 Bumi
Nabung, dan MA Roudlotul Ulum Maâarif 13 Seputih Surabaya.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, angket,
tes, dan dokumentasi. Hasil validasi oleh validator menunjukan bahwa
instrumen 4C skills yang dikembangkan dinyatakan valid dan dapat
digunakan.
Hasil dari tes instrumen penilaian keterampilan 4C Skills
peserta didik pada materi gerak parabola kepada peserta didik kelas X
MIPA dengan sampel berjumlah 60 peserta didik, setelah dianalisis
presentase peserta didik dalam kategori berpikir kritis 21,7%,
presentase peserta didik dalam kategori kurang berpikir kritis 28,3%
dan presentase peserta didik dalam kategori sangat kurang berpikir
kritis 50%. Sedangkan presentase peserta didik dalam kategori
berpikir kreatif 25%, presentase peserta didik dalam kategori berpikir
cukup kreatif 40%, dan presentase peserta didik dalam kategori
berpikir kurang kreatif 35%. Presentase peserta didik dalam kategori
keterampilan kolaborasinya sangat baik 65% dan presentase peserta
didik dalam kategori keterampilan kolaborasinya baik 35%.
Presentase peserta didik dalam kategori yang keterampilan
komunikasinya sangat baik 8,3%, presentase peserta didik dalam
kategori yang keterampilan komunikasinya baik 83,3% dan
presentase peserta didik dalam kategori yang keterampilan
komunikasinya cukup baik 8,3%.
Kata kunci : Instrumen Penilaian, 4C Skills, Gerak Parabola
Pengembangan Instrumen Tes Hasil Belajar Fisika Berbasis STEM untuk Mengukur Keterampilan Proses Sains Peserta Didik
Telah dilakukan penelitian pengembangan instrument tes evaluasi pembelajaran fisika berbasis STEM untuk mengetahui: (1) Kelayakan instrumen ditinjau dari segi validitas, efektivitas, dan kepraktisan, (2) hasil keterampilan proses sains peserta didik melalui instrumen tes berbasis STEM. Jenis penelitian yaitu pengembangan yang mengacu pada model pengembangan 4D (four-D) yaitu define, design, develop, dan deseminate. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 6 Purworejo dengan subjek penelitian pada uji coba terbatas berjumlah 10 peserta didik dan pada tahap penerapan berjumlah 60 peserta didik. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi, angket peserta didik, tes hasil belajar, dan lembar keterlaksanaan pembelajaran. Hasil analisis data yaitu: (1) hasil validasi instrumen tes evaluasi pembelajaran fisika berbasis STEM dari dua validator yaitu dosen ahli 1 dan dosen ahli 2 mendapatkan nilai secara keseluruhan sebesar 3,87 termasuk kategori sangat valid sehingga layak digunakan dalam kegiatan evaluasi pembelajaran dan untuk uji reliabilitas menunjukkan percentage agreement (PA) sebesar 100%, sehingga data yang didapatkan adalah reliabel. (2) hasil keterampilan proses sains peserta didik diperoleh dari kegiatan tes evaluasi pembelajaran menggunakan instrumen tes berbasis STEM dengan rerata hasil persentase sebesar 52,92% dan termasuk dalam kategori sedang. Dengan demikian, pengembangan instrumen tes berbasis STEM layak digunakan dalam kegiatan evaluasi pembelajaran serta dapat mengukur keterampilan proses sains peserta didik
PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK IPA TERPADU BERBASIS PENDEKATAN STEM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK KELAS VI SD/MI
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pelajaran dan
meningkatkan produktifitas belajar yang efektif di era digital yang mengembangkan
bahan ajar berupa modul elektronik IPA Terpadu berbasis pendekatan STEM untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif Peserta Didik kelas VI SD/MI
menggunakan aplikasi 3D Page Flip Profesional pada tema tokoh dan penemuannya
materi energi listrik.
Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D). Teknik
pngumpulan data dalam penelitian ini mengunakan metode angket dan metode tes.
Pada tahap validasi melibatkan 6 subjek validator yang terbagi atas validator ahli
materi, validator ahli bahasa dan validaator ahli media. Penilaian kelayakan desain
menggunakan lembar validasi tahap uji coba melibatkan 10 peserta didik uji coba
skala kecil, 30 peserta didik pada uji coba skala besar dan uji coba skala
perbandingan 30 peserta didik.yang dinilai oleh 4 orang guru dilibatkan untuk melihat
keefektifan elektronik modul.
Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai kelayakan modul elektronik oleh ahli
bahasa mencapai nilai rata-rata 4,2 dengan presentase nilai sebesar 82% termasuk
dalam kategori âSangat Layakâ. nilai kelayakan modul elektronik berdasarkan hasil
penilaian ahli materi mencapai nilai rata-rata sebesar 3,95 dengan presentase nilai
sebesar 79% termasuk dalam kategori âLayakâ, sedangkan nilai kelayakan modul
elektronikberdasarkan hasil penilaian ahli media mencapai nilai rata-rata 4 dengan
presentase nilai sebesar 81%. Hasil uji coba lapangan modul elektronik IPA Terpadu
diperoleh nilai rata-rata sebesar 4,5% dengan presentase nilai sebesar 90 %, dalam
kategori âSangat Menarikâ sedangkan hasil respon pendidik terhadap penggunaan
modul elektronik IPA Terpadu berbasis pendekatan STEM mencapai nilai rata-rata
sebesar 4,21 dengan presentase nilai sebesar 84% dalam kategori âSangat Layakâ
dan uji effect size terhadap modul elekronik IPA Terpadu berbasis pendekatan
STEM untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif PESERTA DIDIK kelas VI
SD/MI mencapai nilai rata-rata sebesar 0,7 yakni dalam kategori âSedangâ.
Kata kunci: Modul Elektronik, Pendekatan STEM, Kemampuan Berpikir Kreati
PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DENGAN INTEGRASI STEM
ABSTRAKKemampuan berpikir kritis menjadi kemampuan yang dibutuhkan dimasa depan karena membantu dalam menyelesaikan masalah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui profil kemampuan berpikir kritis peserta didik setelah menggunakan integrasi STEM di SMA pada pembelajaran fisika. Penelitian ini menggunakan quasy experiment dengan one group posttest only design. Subyek dari penelitian ini yaitu peserta didik kelas XI MIPA 5 di SMAN 6 Kota Madiun. Instrumen dari penelitian ini yaitu tes kemampuan berpikir kritis dengan metode posttest. Selanjutnya data dianalisis dengan mengunakan statistik deskriptif. Simpulan dari penelitian ini yaitu kemampuan berpikir kritis peserta didik terdistribusi kedalam tiga indikator yaitu indikator memberikan penjelasan sederhana rata-rata sebesar 94,62 kategori sangat tinggi, indikator membangun keterampilan dasar rata-rata sebesar 95,38 kategori sangat tinggi dan indikator memberikan penjelasan lanjut rata-rata sebesar 64,62 kategori sedang.   Kata kunci: kemampuan berpikir kritis; STEM. ABSTRACTCritical thinking skills are required in the future because it can help solving the problems. The aim of the research is to know the profile of the students critical thinking skills after applying the STEM integration of senior high school students in the physics learning. The research use quasy experiment in the form of one group posttest only design. The subject of the research in the student of XI MIPA 5 in SMAN 6 Madiun. The instrument of the research is the critical thinking skills test using posttest as the method. The next data are analyzed using descriptive statistic. The conclusion of the research in the critical thinking skills are distributed on three critical thinking indicator, the giving simple explanation indicator average is 94,62 very high category, the building main skill indicator average is 95,38 very high category, and the giving next explanation indicator average is 64,62 medium category.  Keywords: critical thinking skills; STEM
PENDEKATAN SCIENCE, TECHNOLOGY, ENGINEERING, AND MATHEMATICS (STEM): DAMPAKNYA TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DAN LITERASI AL-QURâAN
This study aimed to determine the effect of the STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) learning approach on the ability to understand mathematical concepts in terms of students' Al-Qur'an literacy. This research is a Quasy Experimental Design research with a 2Ă3 factorial research design. The data collection techniques in this study were in the form of a concept understanding test and an Al-Qur'an literacy questionnaire. The data analysis technique used is the normality test and homogeneity test, and the Two-way ANOVA test. Based on the results of the study, it was concluded that there was an effect of the STEM learning approach (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) on the ability to understand students' mathematical concepts in the material of Building Flat Side Space. There is no influence of Al-Qur'an literacy on the ability to understand students' mathematical concepts in the material of Constructing Flat Sided Space. There is no interaction between the treatment of the STEM learning approach (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) with the Al-Qur'an literacy category on the ability to understand mathematical concepts in the matter of Constructing Flat Sided Space. Keywords: al-qur'an literacy; mathematical concept understanding; STEM  DOI: http://dx.doi.org/10.23960/mtk/v9i4.pp360-372
Pengaruh PjBL (Project Based Learning) dengan Pendekatan STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics) Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan Self Efficacy Peserta Didik
ABSTRAK
Keterampilan berpikir kritis sangat penting dan harus dikuasai oleh peserta didik. Meningkatkan keterampilan berpikir dan Self Efficacy dengan menerapkan PjBL-STEM. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dampak PjBL dengan pendekatan STEM terhadap keterampilan berpikir kritis dan self efficacy peserta didik. Penelitian ini termasuk dalam jenis quasy experiment dengan Nonequivalent Control Group Design, melibatkan dua subjek penelitian yaitu experiment class and control class. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas X IPA SMA Gajah Mada Bandar Lampung. Sampel yang digunakan sebanyak 2 kelas, pengambilan sampel adalah cluster random sampling, pengumpulan data menggunakan test soal berpikir kritis dan angket skala likert. Analisis data penelitian menggunakan uji Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model PjBL dengan pendekatan STEM mampu meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan self efficacy peserta didik yang ditandai adanya peningkatan nilai rata-rata pre test dan pos test pada tiap indikator yaitu 64,96 menjadi 84,24 dengan N- gain sebesar 0,55 atau 31%. Nilai rata-rata angket Self Efficacy kelas eksperimen sebesar 135,04 atau 93% dangan kategori sangat tinggi. Maka disimpulkan bahwa terdapat pengaruh dalam penggunaan model PjBL â STEM terhadap peningkatan keterampilan berpikir kritis dan self efficacy peserta didik.
Kata kunci: STEM, PjBL, Berpikir Kritis, Self Efficac
- âŠ