17 research outputs found

    Grand Design and Economic Analysis of Solar-Wind Hybrid Renewable Energy Systems in MSTP Jepara

    Get PDF
    Marine Science Techno Park (MSTP) Jepara is a center of technology implementation aimed to encourage community economy development in the maritime sector. At present, Marine Science Techno Park (MSTP) Jepara’s electrical energy source is supplied by Perusahaan Listrik Negara (PLN), with coal-powered steam turbine generators as the main source of electrical energy generation. Therefore, a cleaner and more sustainable means of electrical energy generation is needed to fulfill the high energy demand. With this in mind, Universitas Diponegoro, as the proposer, in collaboration with MSTP Jepara, as the recipient, proposes the initiation of Hybrid Renewable Energy Systems (HRES) Power Plant construction as a way of obtaining an environmentally friendly and sustainable source of energy in this research as well as addressing the issues in the previous HRES simulations and implementations. This article will discuss various scenarios, their feasibility for implementation, and the economic returns gained from HRES installation on-site

    Perancangan Masterplan Diponegoro Marine Science Techno Park

    Get PDF
    Butir ke-6 dari 9 prioritas pembangunan (Nawa Cita) Presiden Ke-7 RI Joko Widodo adalah meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional. Salah satunya dengan membangun Science and Techno Park (STP) di daerah-daerah. Dalam beberapa dekade terakhir negara-negara berkembang sedang giatnya membangun bidang perekonomian berbasis IPTEK. Beberapa pembangunan STP di India, Iran, Mesir, Maroko, Tunisia dan lain-lain menghasilkan banyak potensi pada tumbuhnya inovasi dan peningkatan ekonomi regional, seperti munculnya ribuan lapangan pekerjaan baru, kesempatan Penelitian dan Pengembangan, Kesadaran berwirausaha dan Munculnya beberapa Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) baru yang berbasis IPTEK. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro sendiri sejak setahun lalu telah berusaha mengembangkan diri dengan merencanaan pembangunan Marine Science Techno Park (MSTP) sebagai wujud kontribusi Undip terhadap perkembangan kemaritiman di Indonesia. Aspek kemaritiman yang akan dikembangkan di MSTP meliputi Inovasi pengolahan bahan hayati laut, inovasi konservasi sumberdaya terumbu karang dan lamun, inovasi teknologi budidaya tambak yang ramah lingkungan, serta eduwisata berbasis pada sumberdaya mangrove dan hutan pantai serta wisata bahari. Oleh karena itu, diperlukan sebuah perencanaan dan perancangan MSTP milik Universitas Diponegoro di Teluk Awur, Jepara, Jawa Tengah, berupa sebuah Masterplan di lahan seluar 52 Hektare agar tercipta ruang kolaboratif yang dapat mempertemukan unsur Akademisi, Bisnis, dan Pemerintah demi percepatan pertumbuhan perekonomian yang berbasis IPTEK Kemaritiman

    Perancangan Masterplan Diponegoro Marine Science Techno Park

    Get PDF
    Butir ke-6 dari 9 prioritas pembangunan (Nawa Cita) Presiden Ke-7 RI Joko Widodo adalah meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional. Salah satunya dengan membangun Science and Techno Park (STP) di daerah-daerah. Dalam beberapa dekade terakhir negara-negara berkembang sedang giatnya membangun bidang perekonomian berbasis IPTEK. Beberapa pembangunan STP di India, Iran, Mesir, Maroko, Tunisia dan lain-lain menghasilkan banyak potensi pada tumbuhnya inovasi dan peningkatan ekonomi regional, seperti munculnya ribuan lapangan pekerjaan baru, kesempatan Penelitian dan Pengembangan, Kesadaran berwirausaha dan Munculnya beberapa Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) baru yang berbasis IPTEK. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro sendiri sejak setahun lalu telah berusaha mengembangkan diri dengan merencanaan pembangunan Marine Science Techno Park (MSTP) sebagai wujud kontribusi Undip terhadap perkembangan kemaritiman di Indonesia. Aspek kemaritiman yang akan dikembangkan di MSTP meliputi Inovasi pengolahan bahan hayati laut, inovasi konservasi sumberdaya terumbu karang dan lamun, inovasi teknologi budidaya tambak yang ramah lingkungan, serta eduwisata berbasis pada sumberdaya mangrove dan hutan pantai serta wisata bahari. Oleh karena itu, diperlukan sebuah perencanaan dan perancangan MSTP milik Universitas Diponegoro di Teluk Awur, Jepara, Jawa Tengah, berupa sebuah Masterplan di lahan seluar 52 Hektare agar tercipta ruang kolaboratif yang dapat mempertemukan unsur Akademisi, Bisnis, dan Pemerintah demi percepatan pertumbuhan perekonomian yang berbasis IPTEK Kemaritiman

    KAJIAN JALUR PELABUHAN “MARINE SCIENCE TECHNO PARK UNDIP” TELUK AWUR JEPARA MENGGUNAKAN MULTIBEAM ECHOSOUNDER (MBES) DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

    Get PDF
    Universitas Diponegoro mempunyai Science and Technological Parks (STP) yang dibangun di Teluk Awur, Jepara yang diberi nama Marine Science Techno Park (MSTP). Dalam lingkungan MSTP terdapat fasilitas dermaga yang kini tidak dipergunakan dan terbengkalai. Penelitian ini bertujuan untuk mengaji jalur pelabuhan menuju dan keluar dermaga MSTP dengan data-data baru sehingga dermaga dapat dipergunakan. Metode yang digunakan adalah pengukuran kedalaman dengan peralatan Multibeam Echosounder (MBES). Sedangkan metode penentuan jalurnya menggunakan pemodelan dengan teknologi Sistem Informasi Geografis. Hasil pengolahan yang diharapkan adalah model dasar perairan MSTP dan analisis penentuan jalur pelabuhan keluar masuk dermaga yang disajikan secara spasial (Peta Tematik). Hasil diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam perancangan dan perencanaan revitalisasi MSTP dalam jangka panjang.Kata kunci :  Marine Science Techno Park, Multibeam Echosounder, Sistem Informasi Geografis           

    WATER FRONT EDUCATIONAL MALL TELUK AWUR JEPARA

    Get PDF
    Marine Science Techno Park (MSTP) merupakan bentuk nyata Undip dalam pengimplementasikan pengabdian kepada masyarakat pesisir di Jepara untuk mencerdaskan mereka dengan memberdayakan masyarakat pesisir di sana dan mengelolanya agar mereka dapat mengelola wilayah kepesisirannya. Di dalam masterplan MSTP ini direncanakan terdapat beberapa zonasi, diantaranya adalah zona pendidikan, zona inovasi, zona eduwisata, dan zona publik dan komersil. Jadi selain berisikan gedung kuliah dan tempat-tempat pusat penelitian dan riset, MSTP ini juga terdapat tempat-tempat atau bangunan yang berfungsi sebagai pemasukan ekonomi. Bangunan yang termasuk dalam zona publik dan komersil diantaranya adalah apartemen, hotel dan Educational Mall Educational Mall inilah yang nantinya akan menciptakan ruang komunal baru dimana fungsinya juga dapat digunakan untuk mendukung kegiatan kurikuler maupun non-kurikuler bagi para mahasiswa, melalui pembangunan Mall berkonsep edukasi

    Optimasi pH Dan Salinitas Media Kultur Terhadap Pertumbuhan Dan Aktivitas Protease Ektraseluler Bakteri Bacillus Firmus Dari Ekosistem Padang Lamun Nusa Lembongan – Bali.

    Get PDF
    Sponges are sponges that live on the bottom of the water. Sponges have a symbiotic relationship with bacteria. Chalinula pseudomolitba is a type of sponge that lives in the waters of Nusa Lembongan Bali and has the symbiotic bacterium Bacillus firmus. Bacillus firmus has proteolytic activity by producing extracellular protease enzymes. These bacteria have the potential to be developed into probiotics in remediating protein in organic waste left over from shrimp pond feed. In an effort to produce Bacillus firmus bacteria for probiotics, it is necessary to optimize the pH and salinity of the culture media. The purpose of this study was to optimize the pH and salinity of Bacillus firmus bacterial culture media from the symbiont sponge Chalinula pseudomolitba which has proteolytic activity. The research used aboratory experimental method. Research has succeeded in conducting tests to optimize pH and salinity of culture media on the growth and activity of extracellular protease enzymes in bacteria. The results showed that Bacillus firmus had the best growth rate and protease activity under culture conditions with a pH of 8 with values of 0,174 and 31,763 IU/ml, respectively. In addition, it also has the best growth rate and protease activity at media salinity of 30 ppt with values of 0,186 and 35,278 IU/ml.Spons merupakan organisme porifera yang hidup di dasar perairan. Spons memiliki hubungan simbiotik dengan bakteri. Chalinula pseudomolitba merupakan jenis spons yang hidup di perairan Nusa Lembongan Bali dan memiliki bakteri simbion Bacillus firmus. Bacillus firmus memiliki aktivitas proteolitik dengan menghasilkan enzim protease ekstrasluler. Bakteri ini memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi probiotik dalam meremediasi protein pada limbah organik sisa pakan tambak budidaya udang. Dalam upaya produksi bakteri Bacillus firmus untuk probiotik maka diperlukan optimasi pH dan salinitas media kultur. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan optimasi pH dan salinitas media kultur bakteri Bacillus firmus dari simbion sponge Chalinula pseudomolitba yang memiliki aktivitas proteolitik. Penelitian menggunakan metode eksperimen aboratoris. Penelitian telah berhasil melakukan uji optimasi pH dan salinitas media kultur terhadap pertumbuhan dan aktivitas enzim protease ektraseluler bakteri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri Bacillus firmus memiliki laju pertumbuah dan aktivitas protease terbaik pada kondisi kultur dengan pH 8 yaitu dengan nilai sebesar 0,174 dan 31,763 IU/ml. Selain itu juga memiliki laju pertumbuah dan aktivitas protease terbaik pada salinitas media 30 ppt dengan nilai sebesar 0,186 dan 35,278 IU/ml

    Mangrove Conservation and Biodiversity Protection Strategies in Universitas Diponegoro to Achieve Net Zero Emission

    Get PDF
    Indonesia is set the net zero emission target to be achieved by 2060. As part of that, Universitas Diponegoro (UNDIP) is committed to support the achievement of the goal by implementing several strategies. First is to reduce the amount of emission generated by the university daily activities, and second is boosting the activities of mangrove conservation and biodiversity protection. As UNDIP located in the northern part of Central Java, part of 108.000 kilometers coastline region of Indonesia, UNDIP prioritizes its academic activity and research focus on coastal region environmental and ecological development which enthuse the implementation of mangrove conservation and biodiversity protection. The strategy includes the structured mangrove and biodiversity conservation action directed by the University leaders, encouraging research and community service activities focusing on coastal region development and developing environmental-related curriculum for the students. In addition, UNDIP also supports research centers and students’ communities who focus on mangrove conservation, biodiversity protection, and coastal region development. By that, there are more than 50 types of flora in UNDIP land forest with carbon stock calculation up to 6,480.20 metric tons CO2 eq. Ac

    Optimasi Co-Substrat Glukosa Dan Amonium Nitrat Sebagai Sumber C/N Media Kultur Terhadap Pertumbuhan Dan Aktivitas Protease Ektraseluler Bakteri Bacillus Firmus Simbion Sponge Chalinula Pseudomolitba

    Get PDF
    Pada budidaya udang intensif pakan merupakan komponen utama dan membutuhkan 50-60% dari biaya produksi. Pemberian pakan yang berlebih dalam budidaya intensif mengakibatkan munculnya limbah organik pakan yang secara kimiawi membentuk senyawa amoniak yang bersifat toksik terhadap udang yang dibudidayakan. Senyawa amoniak dapat mengganggu pertumbuhan udang dan bahkan membunuh udang secara masal sehingga tambak mengalami kegagalan panen. Komponen utama dalam limbah organik sisa pakan adalah protein, sehingga untuk mengatasi permasalahan limbah ini adalah dengan cara melakukan remediasi proteinnya. Proeses remediasi protein limbah pakan dapat dilakukan oleh bakteri proteolitik. Bakteri Bacillus Firmus dari simbion sponge Chalinula Pseudomolitba merupakan salah satu bakteri proteolitik yang menghasilkan enzim protease ekstraseluler. Bakteri Bacillus Firmus memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi probiotik dalam budidaya udang. Dalam upaya tersebut diperlukan informasi optimasi konsentrasi co-substrat glukosa sebagai sumber C dan amonium nitrat sebagai sumber N dalam media kultur bakteri Bacillus firmus untuk produksi biomassa bakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan optimasi konsentrasi glukosa dan amonium nitrat media kultur Bakteri Bacillus Firmus terhadap pertumbuahan dan aktivitas protease ekstraseluler. Penelitian menggunakan metode eksperimen aboratoris. Penelitian telah berhasil melakukan uji optimasi konsentrasi glukosa dan amonium nitrat media kultur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri Bacillus firmus memiliki laju pertumbuah dan aktivitas protease terbaik pada penambahan co-subtrat glukosa sebagai sumber karbon pada konsentrasi 1% yaitu dengan nilai sebesar 0,145 c dan 23,960 c IU/ml. Selain itu juga, dengan penambahan co-subtrat amonium nitrat sebagai sumber nitrogen pada konsentrasi 0,05% sebesar 0,157 c dan 27,514 c IU/ml

    ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBESARAN UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) PADA TAMBAK SISTEM INTENSIF DAN SISTEM SUPERINTENSIF

    Get PDF
    HERI PURYANTO NPM. 3217500017. Analisis Kelayakan Usaha Pembesaran Udang Vannamei (Litopenaeusvannamei) Pada Tambak Sistem Intensif Dan Sistem Superintensif. (Pembimbing : Sutaman dan Suyono). Budidaya udang vannamei (Litopenaeus vannamei) sistem intensif dan superintensif memiliki potensi keuntungan yang tinggi, dengan resiko yang tinggi pula. Potensi kelayakan secara ekonomi dari kedua sistem budidaya tersebut perlu dikaji untuk menentukan sistem budidaya yang layak dikembangkan di masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kelayakan usaha budidaya udang vannamei (Litopenaeus vannamei) yang diterapkan dengan sistem intensif dan superintensif di Tambak Busmetik Tefa SUPM Tegal, Tambak CV. Riz Samudra yang berlokasi di Marine Science Techno Park (MSTP) Kabupaten Jepara, Tambak udang di Kelurahan Panggung, Kec. Tegal Timur, Kota Tegal dan Tambak udang di Kelurahan Dampyak, Kab Tegal. Dalam penelitian ini kegiatan teknis produksi akan dianalisis secara deskriptif dengan cara memberikan gambaran umum tentang teknis budidaya udang Vanamei (Litopenaeus vannamei) yang meliputi persiapan tambak pembesaran, penebaran benur, pemeliharaan, pengelolaan perairan hingga pemanenan. Aspek finansial akan dilakukan dengan analisa terhadap biaya investasi, penerimaan (revenue), keuntungan, R/C rasio, Break Event Point (BEP) dan Payback Periode (PP). Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa budidaya udang vannamei sistem superintensif layak dilakukan dibandingkan sistem intensif. Nilai R/C rasio tambak udang vannamei sistem superintensif milik CV. Riz Samudra mampu mencapai 1,56. Sementara untuk sistem intensif hanya mampu menghasilkan nilai tertinggi R/C rasio 1,38. Penerapan budidaya sistem superintensif harus ditunjang penggunaan kincir air yang lebih proporsional daripada sistem intensif, serta dibantu dengan blower untuk suplai oksigen terlarut. Analisa payback periode, tambak sistem superintensif CV. Riz Samudra menunjukkan nilai 0,23 artinya mampu mengembalikan biaya modal dalam waktu 0,23 tahun (1 siklus), lebih pendek dari periode maksimal 3 siklus. Analisa BEP, pada hasil dan harga menunjukkan nilai yang layak diterima karena secara keseluruhan berada di atas batas minimal BEP. Kata kunci : busmetik, SUPM, kelayakan usaha, R/C rasio, bisnis, intensif, vanname

    Pengaruh Hufa (Highly Unsaturated Fatty Acid) dalam Pakan Komersial terhadap Pertumbuhan dan Kelulushidupan Cacing Laut (Nereis Sp.) pada Fase Pembesaran

    Get PDF
    Nereis sp. merupakan spesies cacing laut yang termasuk kedalam polychaeta. Nereis sp. sering dimanfaatkan sebagai pakan alami untuk induk udang terkait dengan kandungan utama asam lemak untuk mempercepat kematangan gonad. Penambahan HUFA diduga mampu menstimulasi protein pakan dan menunjang pertumbuhan, kelulushidupan, serta kandungan nutrisi. Penelitian dilakukan pada September 2019-Mei 2020 di MSTP Jepara. Hewan uji yang digunakan berupa cacing laut sebanyak 45 ekor per wadah pemeliharaan, dengan berat kisaran 14-16g. Metode penelitian adalah metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini yaitu pemberian pakan komersial tanpa penambahan HUFA (A), dengan penambahan 0,75 ml HUFA (B), 1 ml HUFA (C), dan 1,25 ml HUFA (D). Hasil penelitian menunjukkan pemberian pakan dengan penambahan HUFA berpengaruh nyata (P0,05) terhadap SR. Nilai RGR, EPP, PER, dan SR tertinggi pada perlakuan dengan penambahan 1,25 ml HUFA (D) dengan nilai berturut-turut 5,67±0,33g/hari, 85,18±2,66g, 2,03±0,05%, dan 100±0,00%, sedangkan nilai TKP tertinggi pada perlakuan penambahan 1 ml HUFA (C) yaitu dan 24,61±5,25g. Hasil proksimat asam lemak tertinggi adalah dari perlakuan dengan penambahan 1,25 ml HUFA (D) yaitu menghasilkan EPA dan DHA sebesar 1,835 dan 1,048 dari proksimat awal EPA dan DHA sebesar 0,271 dan 0,244. Cacing laut yang diberi pakan dengan penambahan HUFA meningkatkan kandungan EPA dan DHA cacing, serta mampu mengoptimalkan penyerapan pakan yang diberikan.
    corecore