114,085 research outputs found

    Mary and the Koran

    Get PDF
    It is surprising to many Christians that the sacred writings of Mohammed refer to Mary, the mother of Jesus, with such profound respect, even reverence. The Koran stands as a remarkable witness to the Christian and Muslim conviction that Mary played an intimate part in God’s plans for all of mankind. Mary is mentioned by name in the Koran about 35 times, and Jesus is often called, Jesus, the son of Mary. There are, of course, vast differences between the Christian view of Mary and the Islamic view, yet there is no reason to believe that Mohammed deliberately misrepresented any particular Christian beliefs: he simple took at face value the vision of those Christians around him

    USULAN PERBAIKAN DAN PENINGKATKAN KUALITAS PRODUKSI KORAN MENGGUNAKAN METODESIX SIGMA (Studi Kasus:PT. Riau Graindo Pekanbaru)

    Get PDF
    Di dalam era globalisasidenganperkembanganteknologi yang semakinmajudanpesatnyakondisipasarindustrimenututperusahaanharusmampumemberikankepuasankepada para konsumendengancaramemberikanprodukataujasa yang sesuaidenganstandarkualitassesuaidengantujuanperusahaan (produsen).Salah satuproduk yang baikadalahproduk yangmemilikikualitas yang sesuaidengankeinginanpelanggandengantingkatkecacatanseminimalmungkin.Pengendaliankualitasdanperbaikankualitasberusahauntukmenekanproduk yang cacat, menjagaproduk yang dihasilkanmemenuhistandarkualitasdariperusahaandanmenghindariproduk yang cacatlolosketangankonsumensecaraterus-menerus.SesuaidenganstandarperusahaantentangjenisprodukKoranyakniapabilamemenuhikriteria yang telahditetapkanolehperusahaan.Kriteriatersebutadalah Koran tidakkotor (bersih) yaitu Koran hasilcetaktidakkotordantidakterdapatbercaktinta di kertasataulembarankoran, penyerapantinta yang merata (hasilcetaktidakkabur) adalahpenyerapantinta yang meratapadatulisanataupungambarpadakoran.Register Koran, dimanaposisilayoutKoransesuaidenganposisilayoutyang seharusnya (Presisi).Serta bagiantepi Koran terpotongsesuaidenganpengaturanmesin. Tetapidalamproduksinya Koran yang di hasilkanterdapatkecacatankarenatidaksesuaidenganstandaryang telahditetapkan.KecacatantersebutadalahTulisan yang tidakjelas, Tintakabur, Gambar yang berbayang,Kertas Koran yang robek, danKeadaankertas Koran yang kotordanterdapatbercak-bercaktinta, sertaterpotong. Untukmengurangikerugian yang dialamiakibatkecacatanproduk, perludilakukanperbaikanuntukmenekanangkakecacatantersebutdanmengetahuipenyebabterjadinyakecacatandanmemberikanusulanperbaikan yang harusdilakukan.Kata Kunci:Kualitas, Koran,Six Sigm

    Pemanfaatan Limbah Koransebagai Bahan Pembuatan Variasimaket Candi dengan Kombinasi Teknikpijit Jari (Pinching) dan Cetak (Moulding)

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah koran sebagai bahan pembuatanvariasi maket candi melalui kombinasi teknik pijit jari (pinching) dan cetak (moulding)sekaligus cara memasarkannya.Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen. Sumber data diperoleh secaralangsung dari lapangan melalui pengolahan limbah koran menjadi variasi maket candi.Sumber data diperoleh melalui pengamatan pada awal, proses pembuatan sampaifinishing.Dari hasil penelitian dapat diperoleh suatu kesimpulan bahwa untuk membuat variasimaket candi dari limbah koran ini terdapat prosedur yang meliputi mengumpulkan limbahkoran, membuat cetakan dari gips, merendam limbah koran selama kurang lebih 24 jam,menghancurkan limbah koran yang telah direndam menjadi bubur koran, mengurangi kadarair bubur koran, mencampurkan bubur koran dengan lem kayu, memasukan bubur koranke dalam cetakan, melepas bubur koran dari cetakan kemudian mengeringkan, memberiwarna, serta pemasangan bingkai kayu dan kaca. Pada variasi candi tertentu dibuatlempengan bubur kertas kemudian membentuknya sesuai bentuk yang diinginkan.Pemasaran hasil variasi maket candi dapat dilakukan melalui kerjasama dengan kiskioskerajinan, sekolah-sekolah (lembaga-lembaga pendidikan), dan sosialisasi lewat media

    Preliminary Proactive Sample Size Determination for Confirmatory Factor Analysis Models

    Get PDF
    Proactive preliminary minimum sample size determination can be useful for the early planning stages of a latent variable modeling study to set a realistic scope, long before the model and population are finalized. This study examined existing methods and proposed a new method for proactive preliminary minimum sample size determination

    REDESIGN USER INTERFACE APLIKASI NGAJI.AI BERBASIS MOBILE MENGGUNAKAN METODE DESIGN THINKING

    Get PDF
    Ngaji.AI is a mobile-based application that makes it possible to learn the Koran very flexibly, wherever and whenever we can use it to learn the Koran. This application is supported by artificial intelligence (AI) which provides direct and accurate assessments of how to recite Al-Quran verses properly and correctly and this application has been released on the Google Playstore platform and has been downloaded by more than 5 thousand. The Ngaji.AI application is faced with a crucial challenge, after direct observation of children and through the results of previous user input on Playstore, most of the input from users states that it needs to improve the User Interface (UI) design to make it easier to operate for children. The application of the Design Thinking method is an approach that prioritizes creativity and deep understanding of users and the problems they face and is indeed suitable for developing UI/UX of an application. Testing using the System Usability Scale (SUS) in the first test before the redesign got an average score of 50.25 and after the redesign got a significant score of 83.75. This reflects a significant increase in the level of satisfaction and ease for children in learning to recite the Koran on the Ngaji.Ai application

    PROFIL PEDAGANG KORAN DI KOTA BANDA ACEH

    Get PDF
    ABSTRAKIrwandi, 2011. Profil Pedagang Koran di Kota Banda Aceh. Skripsi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala. Pembimbing: (1) Dr. T.M Jamil, M.Si., (2) Drs. Zakaria, M.Ed.Kata Kunci: Profil pedagang, koran, Kota Banda Aceh.Usaha dagang adalah kegiatan membeli dan menjual kembali barang atau jasa dengan tujuan mencari keuntungan, salah satu jenis pekerjaan yang termasuk sektor informal adalah penjual koran, menarik untuk dikaji profil pedagang koran yang ada di Kota Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil, besarnya pendapatan, distribusi pendapatan, kehidupan sosial, dan tingkat pendidikan pedagang koran di Kota Banda Aceh. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dalam bentuk survei. Subjek penelitian adalah penjual koran di Kota Banda Aceh dan objek yang dikaji adalah kegiatan dan lokasi jual koran dari subjek penelitian. Data primer bersumber dari penjual koran, sedangkan data sekunder bersumber dari instansi yang berkaitan dengan penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang dituangkan kedalam bentuk pertanyaan, angket terbuka, observasi dan dokumentasi. Setelah data terkumpul, selanjutnya data tersebut dianalisis dengan menggunakan rumus persentase. Dari analisis data tampilan data tersebut diinterprestasi dalam bentuk narasi yang menunjukkan kualitas dari gejala atau fenomena yang menjadi objek penelitian. Berdasarkan hasil analisis data, maka temuan penelitian ini dapat dikemukakan bahwa sebagian besar penjual koran mempunyai status ekonomi yang rendah, berpendidikan rendah dengan rentang usia antara 10 sampai 45 tahun. Aktivitas menjual koran dilakukan mulai pukul 06.30 sampai jam 10.00 WIB dengan rentang pendapatan berkisar antara Rp 20.000,- s/d Rp 40.000,-. Pendapatan tersebut dialokasikan untuk pemenuhan kebutuhan keluarga, kebutuhan pribadi dan untuk cicilan kredit. Secara sosial aktivitas penjual koran di persimpangan jalan Kota Banda Aceh dianggap mengganggu ketertiban lalulintas dan merusak keindahan kota. Terlepas dari hal tersebut, penjual koran merupakan supplier informasi dari media cetak kepada masyarakat. Simpulan penelitian ini adalah penjual koran di Banda Aceh memiliki status ekonomi dan tingkat pendidikan yang rendah, akibatnya mereka sulit mendapatkan jenis pekerjaan dengan pendapatan yang lebih baik. Rendahnya pendapatan penjual koran berdampak pada rendahnya status sosial mereka dalam bermasyarakat

    Problematika Pendidikan Anak Jalanan : (Studi Anak Penjual Koran di Kota Kupang)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang melatar belakangi adanya anak penjual koran di Kota Kupang, dan mengetahui bagaimana pendidikan anak penjual koran di Kota Kupang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Subjek penelitian adalah anak penjual koran di Kota Kupang. Data penelitian dikumpulkan melalui observasi, wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi. Data penelitian ini dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif deskriptif yang terdiri dari koleksi data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, (1) ada beberapa faktor yang melatar belakangi munculnya anak penjual koran di Kota Kupang diantaranya adalah faktor ekonomi orangtua, faktor rendahnya pendidikan orangtua, faktor budaya masyarakat Timor, dan kemauan dari anak itu sendiri. (2) Pendidikan anak penjual koran di Kota Kupang terdiri dari dua jenis yaitu anak penjual koran yang masih sekolah dan anak penjual koran yang tidak sekolah. Anak penjual koran yang masih sekolah beranggapan bahwa pekerjaan sebagai penjual koran bukanlah menjadi penghalang bagi mereka untuk menempuh pendidikan, sedangkan anak penjual koran yang tidak sekolah dikarenakan faktor ekonomi yang tidak mendukung dan keegoisan orangtua

    Analisis Framing Berita Kasus Suap Ketua Mahkamah Konstitusi pada Koran Tempo

    Full text link
    Mahkamah Konstitusi adalah salah satu lembaga tinggi negara yang harus menjaga konstitusi dan menegakkan hukum di Indonesia. Namun, yang terjadi justru Ketua Mahkamah Konstitusi ditangkap KPK karena terlibat suap dalam sengketa Pilkada Gunung Mas dan Pilkada Lebak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana Koran Tempo membingkai kasus suap yang melibatkan Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar. Penelitian dilakukan terhadap Koran Tempo, karena koran ini dianggap layak dan memiliki keunggulan dibanding koran lain.Teori yang digunakan adalah teori konstruksi realitas sosial dari Peter L. Berger dan Thomas Luckman. Penelitian menggunakan pendekatan analisis framing yang dikembangkan Robert N. Entman, yang terdiri dari empat perangkat, yaitu Define Problems(pendefinisian masalah), Diagnose Cause (memperkirakan sumber masalah), Make Moral Judgement (membuat keputusan moral) dan Treatment Recommendation(menekankan penyelesaian). Hasil penelitian menunjukkan, define problem adalah Koran Tempo memahami kasus ini sebagai skandal besar di Indonesia. Kasus suap ini melibatkan ketua Mahkamah Konstitusi yang seharusnya menegakkan hukum dan memberantas korupsi. Diagnose Cause adalah Akil dianggap sebagai pihak yang bersalah dalam kasus ini. Make Moral Judgementyang diberikan Koran Tempo adalah penilaian negatif terhadap Akil, misalnya Akil dianggap hakim yang tidak netral dan diduga melakukan pencucian uang. Penilaian negatif juga ditujukan pada Mahkamah Konstitusi dengan memberitakan bahwa praktek pemerasan pihak berperkara sudah biasa terjadi disana. Treatment Recommendationdari Koran Tempo adalah KPK harus mengusut tuntas kasus ini. Koran Tempo memiliki ciri khas yang memberi perhatian khusus dan berani mengungkap kasus-kasus khusunya kasus korupsi dan suap. Bahasa yang digunakan Koran Tempo cenderung lebih berani. Pemberitaan Koran Tempo juga didukung dengan hasil investigasi yang mengungkap fakta bahwa banyak kejanggalan yang dilakukan Akil. Dapat disimpulkan, Koran Tempo membentuk konstruksi bahwa Akil Mochtar adalah pihak yang bersalah dalam kasus ini. Mahkamah Konstitusi juga dikonstruksikan sebagai lembaga yang tidak bersih dari tindak korupsi. Koran Tempo bersikap tidak netral dengan cenderung memihak pada KPK

    Surface Structure of Thermomechanical Pulp Fibers Studied by Electron Microscopy

    Get PDF
    Pulp samples were obtained from the Bauer pressurized refiner and from the Masonite process. The surface structure of these fibers was studied by light and electron microscopy and related to the defibering temperature.It was found that refiner pulp produced at 110 C consists mainly of individual fibers and fiber bundles. These units expose mainly cellulosic S1 microfibrillar structure with intermittent areas of S2 and display rough surface structure with numerous surface "fibrillation."The Masonite pulp produced at 254-298 C consists of about 60% fiber bundles and 40% fully separated fibers and fragments of fibers. In contrast to refiner pulp, Masonite pulp exposes smooth surface structure that consists of a continuous and intact envelope of primary wall. In addition, these fibers are coated with a thick layer of amorphous middle lamella substance over part of their surface and possess vertical ridges of middle lamella at the cell corners. The pulp is dark in color and is considerably degraded

    Wood Failure Under Torsional Loading as A Function of Temperature

    Get PDF
    Cylindrical wood bars were twisted through a 360-degree rotation in a standard torsiometer in glycerine at 20, 60, 100, and 140 C temperatures. The torsional load-deformation curves were plotted for each specimen, and the strain and stress values were calculated at each temperature. The failure zones were studied by light and electron microscopic techniques.It was found that failure occurs in the radial plane of wood, mostly in the outer region of the bar, as a result of torsional shear stresses acting in the same plane. The temperature dependence of torsional strain is expressed in the form of a characteristic curve, the peak value falling at 100 C and the high rate increase occurring in the range 20-100 C
    • …
    corecore