27,018 research outputs found

    Hubungan antara Regulasi Diri dan Budaya Organisasi dengan Komitmen Afektif pada Purna Paskibraka Indonesia Kota Administrasi Jakarta Pusat

    Get PDF
    HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KOMITMEN AFEKTIF PADA PURNA PASKIBRAKA INDONESIA(PPI) KOTA ADMINISTRASI JAKARTA PUSAT Alfania Dita Sari Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK Purna Paskibraka Indonesia Kota Administrasi Jakarta Pusat atau yang lebih dikenal dengan sebutan PPI Jakarta Pusat adalah sebuah organisasi kepemudaan yang berperan sebagai wadah untuk pembinaan pemuda dengan masa aktif wajib awal selama 2 tahun bagi anggota baru. Akan tetapi, dalam masa tersebut hanya tersisa tidak sampai setengah dari total anggota awal yang aktif dalam kegiatan organisasi. Tingkat kehadiran dan keaktifan merupakan salah satu indikasi yang menunjukkan tingkat komitmen seseorang terhadap organisasinya, salah satunya dalam hal afektif. Komitmen afektif dalam berorganisasi dapat dipengaruhi oleh regulasi diri anggota dan budaya organisasi. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui: 1) hubungan antara regulasi diri dan budaya organisasi dengan komitmen afektif; 2) hubungan antara regulasi diri dengan komitmen afektif; 3) hubungan antara budaya organisasi dengan komitmen afektif pada Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kota Administrasi Jakarta Pusat. Penelitian ini menggunakan populasi anggota Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kota Administrasi Jakarta Pusat angkatan 2013 dan 2014. Penelitian ini menggunakan sampling insidental dengan total sampel 54 anggota dari total populasi yang berjumlah 120 anggota. Instrumen pengukuran yang digunakan adalah skala komitmen afektif yang terdiri dari 23 aitem dengan koefisien reliabilitas 0,922, skala regulasi diri yang terdiri dari 30 aitem dengan koefisien reliabilitas 0,897, dan skala budaya organisasi yang terdiri dari 30 aitem dengan koefisien reliabilitas 0,832. Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan nilai Fhitung = 16,119 > Ftabel = 3,179 dengan signifikansi 0,000 (p < 0,05) dan R 0,622 yang berarti terdapat hubungan antara regulasi diri dan budaya organisasi dengan komitmen afektif. Nilai korelasi sebesar 0,413 dan signifikansi 0,002 (p < 0,05) menunjukkan bahwa secara parsial terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara regulasi diri dengan komitmen afektif. Nilai korelasi parsial sebesar 0,305 dan signifikansi 0,026 (p < 0,05) menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara budaya organisasi dengan komitmen afektif secara parsial. Nilai R2(R Square) sebesar 0,387 menunjukkan sumbangan efektif regulasi diri dan budaya organisasi secara serentak terhadap komitmen afektif sebesar 38,7%. Sumbangan relatif regulasi terhadap komitmen afektif sebesar 61,29% dan sumbangan relatif budaya organisasi terhadap komitmen afektif sebesar38,71%. Kata Kunci: Komitmen Afektif, Regulasi Diri, Budaya Organisasi, Purna Paskibraka Indonesia, PPI

    PENGARUH PENGALAMAN MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK DIMEDIASI OLEH KOMITMEN AFEKTIF PADA PENGGUNA MOBIL HONDA DI KOTA BANDA ACEH

    Get PDF
    ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengalaman merekterhadap loyalitas merek dengan komitmen afektif sebagai pemediasi. Studi empiris dilakukan pada pengguna mobil Honda di Kota Banda Aceh menggunakan kuesioner sebagai instrument penelitian, yang mana sampel pada penelitian ini yaitu sebesar 110 orang. Nonprobability Sampling digunakan sebagai teknik pengambilan sampel dengan metode Purposive Sampling. Metode HLM (Hierarchical Linear Modelling)digunakan sebagai metode analisis data dengan menggunakan software IBM SPSS 20. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengalaman merek berpengaruh dan signifikan terhadap loyalitas merek, komitmen afektif berpengaruh dan signifikan terhadap loyalitas merek, pengalaman merek berpengaruh dan signifikan terhadap komitmen afektif dan selain itu diperoleh hasil bahwa komitmen afektif memediasipengaruh pengalaman merek terhadap loyalitas merek.Kata Kunci : Pengalaman Merek, Komitmen Afektif, dan Loyalitas Mere

    Kinerja Kontekstual dan Faktor-Faktor yang Memengaruhi

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menguji komitmen afektif sebagai moderator pada pengaruh budaya organisasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja kontekstual. Sebanyak 100 orang karyawan gerai makanan berpartisipasi dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala kepuasan kerja, budaya organisasi, komitmen afektif dan kinerja kontekstual. Analisis data yang digunakan adalah Partial Least Square-Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen afektif tidak mampu memoderasi  pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja kontekstual, namun komitmen afektif secara signifikan mampu memoderisasi pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja kontekstual. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa untuk meningkatkan perilaku kinerja kontekstual karyawan, organisasi dapat mendorong karyawan untuk menginternalisasikan budaya organisasi, memiliki kepuasan kerja yang tinggi dan membuat karyawan memiliki komitmen afektif terhadap organisasinya

    ANALISA DESKRIPTIF KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN GF FOUNDATION

    Get PDF
    Pada kesempatan ini peneliti   tertarik untuk melakukan penelitian tentang komitmen  karyawan pada organisasi kemanusiaan  GF Foundation, yaitu organisasi yang menyalurkan donasi pada proyek kemanusiaan baik berskala nasional maupun internasional. Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif yaitu bertujuan ingin mengetahui seberapa tinggi komitmen yang dimiliki dari para karyawannya. Kemudian dilihat juga komitmen yang paling menonjol diantara tiga komitmen yang digali yaitu Afektif Komitmen, Kontinuitas Komitmen dan Normatif Komitmen. Sebanyak 31 personel yang merupakan karyawan tetap Golden Future  diambil datanya dengan mengisi kuesioner dan wawancara.  Dari data yang diperoleh terlihat bahwa Afektif Komitmen lebih menonjol dibandingkan yang lainnya, kemudian Normatif Komitmen dan Kontinuitas Komitmen. Begitu pula halnya berdasarkan jenis kelamin terlihat pula bahwa antara karyawan laki-laki dan perempuan kedua-keduanya memiliki Afektif Komitment yang sama-sama tinggi

    Analisa Pengaruh Komitmen Afektif, Komitmen Normatif, Dan Komitmen Berkelanjutan Terhadap Turnover Intention Di Dragon Star Surabaya

    Full text link
    Penelitian ini ditunjukan untuk menguji pengaruh komitmen afektif, komitmen normatif, dan komitmen berkelanjutan terhadap turnover intention di dragon star surabaya. Penelitian ini menggunakan regresi linier berganda. Hasil dari penelitian adalah komitmen afektif terhadap turnover intention berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan, komitmen normatif terhadap turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan, komitmen berkelanjutan terhadap turnover intention berpengaruh negatif dan signifikan. Serta komitmen berkelanjutan yang paling dominan mempengaruhi turnover intention

    PENGARUH CHALLENGE STRESSORS TERHADAP KOMITMEN AFEKTIF DAN KINERJA DOSEN DENGAN KETERIKATAN KERJA SEBAGAI PEMEDIASI PADA DOSEN UNIVERSITAS SYIAH KUALA BANDA ACEH

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh challenge stressors terhadap komitmen afektif dan kinerja dosen dengan keterikatan kerja sebagai pemediasi. Studi empiris dilakukan pada dosen Universitas Syiah Kuala menggunakan kuesioner sebagai instrument penelitian, yang mana sampel pada penelitian ini yaitu sebesar 121 orang yang merupakan dosen yang memiliki jabatan struktural. Non Probability Sampling digunakan sebagai teknik pengambilan sampel dengan metode Purposive Sampling. Metode Hierarchical Linear Modelling (HLM) digunakan sebagai metode analisis data dengan menggunakan software IBM SPSS 20. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa challenge stressors berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen afektif kinerja dosen dan keterikatan kerja, serta keterikatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen afektif dan kinerja dosen selain itu diperoleh hasil bahwa keterikatan kerja memediasi pengaruh positif challenge stressors terhadap komitmen afektif dan kinerja dosen.Kata Kunci :Challenge Stressors, Komitmen Afektif, Kinerja Dosen, Keterikatan Kerj

    Kontribusi Komitmen Guru Terhadap Adaptasi Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus Pada Sekolah Dasar Inklusif Di Kabupaten Banyumas Tahun 2011

    Get PDF
    . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi komitmen guru terhadap adaptasi pembelajaran anak berkebutuhan khusus pada Sekolah Dasar Inklusif di Kabupaten Banyumas. Penelitian ini menggunakan studi populasi dimana seluruh guru pada enam Sekolah Dasar penyelengara pendidikan inklusif di Kabupaten Banyumas yang berjumlah 105 orang sebagai subjek penelitian. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode angket, dan observasi. Data dianalisis dengan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS versi 17.00 for windows. Hasil perhitungan uji F diperoleh nilai Fhitung sebesar 14,067 dan Ftabel sebesar 2,76 (db 3/101) dengan nilai probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,05, sehingga terbukti bahwa komitmen afektif, komitmen berkelanjutan, komitmen normatif, secara simultan memberikan kontribusi positif dan signifikan terhadap adaptasi pembelajaran anak berkebutuhan khusus pada Sekolah Dasar inklusi di Kabupaten Banyumas. Kontribusi komitmen terhadap adaptasi adaptasi pembelajaran anak berkebutuhan khusus pada Sekolah Dasar Inklusi Kabupaten Banyumas diperoleh hasil untuk masing-masing komponen yaitu komitmen afektif nilai thitung sebesar 3,285 , komitmen afektif nilai t hitung = 3.285 dan p = 0,001 < 0,05, dan komponen komitmen berkelanjutan diperoleh nilai hitung sebesar 1,452. Jika nila-nilai tersebut dikonsultasikan pada ttabel (2,02), maka komponen komitmen afektif dan berkelanjutan lebih besar dari ttabel, sedangkan komponen komitmen normatif nilainya lebih rendah dari ttabel. Hal ini berarti ada kontribusi yang positif dan signifikan pada komitmen afektif dan komitmen berkelanjutan terhadap adaptasi pembelajaran anak berkebutuhan khusus pada Sekolah Dasar inklusi di Kabupaten Banyumas, sedangkan komitmen normatif tidak memiliki kontribusi yang signifikan terhadap adaptasi pembelajaran anak berkebutuhan khusus pada Sekolah Dasar Inklusi di Kabupaten Banyumas. Kontribusi yang paling dominan terhadap adaptasi pembelajaran anak berkebutuhan khusus pada Sekolah Dasar Inklusi di Kabupaten Banyumas adalah komponen komitmen afektif (standar 0,320), sedangkan kontribusi yang paling rendah adalah komitmen normatif (standar 0,158)
    corecore