614,712 research outputs found

    PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP DESAIN INDUSTRI DALAM PELAKSANAAN PRINSIP KEADILAN MENURUT TEORI KEADILAN JOHN RAWLS (STUDI KASUS PUTUSAN NOMOR 35 PK/PDT.SUS-HKI/2014)

    Get PDF
    Desain Industri timbul ketika Pemegang Hak Desain Industri yang memiliki hak eksekutif untuk melaksanakan Hak Desain Industri yang dimilikinya, akan tetapi dipergunakan atau ditiru oleh orang lain, seperti kasus tentang Desain Industri Bolpoin, secara Hukumbagi Pengadilan Niaga Jakarta Pusat untuk menyatakan Pendaftaran yang dilakukan Tergugat I dengan nama Pendesain Tergugat II pada kantorTergugat III sebagaimana dalam Nomor Pendaftaran : ID O O23 6O2 – D bertanggal 28 Juli 2011, berjudul PENA BOLPOIN telah menggangukepentingan Penggugat sehingga Desain Industri tersebut harus dibatalkansecaraHukum. Permasalahan dalam tulisan ini adalah Perlindungan Hukum Desain Industri terdaftar di Indonesia dan Penerapan Perlindungan peraturan Desain Industri terdaftar BerdasarkanPrinsip Keadilan menurut teori keadilan John Rawls terutama yang berkaitan dengan Putusan Nomor 35 PK/PDT.SUS-HKI/2014. Penelitian ini menggunakan pendekatan Yuridis Normatif, yaitu pendekatan secara yuridis karena penelitian bertitik tolak pada peraturan Desain Industri yangdigunakan dalam Pelaksanaan Desain Industri terdaftar terhadap prinsip keadilan dan sejauhmana Perlindungan Hukum Desain Industri terdaftar di Indonesia. Hasil pembahasan dan analisis bahwa Perlindungan Hukum Desain Industri memiliki jangka waktu 10 tahun sesuai dengan Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang No.31 Tahun 2000 tentang Desain Industri dan Penerapan Perlindungan Desain Industri terdaftar berdasarkan prinsip keadilan oleh John Raws, berkaitan dengan Putusan Nomor 35 PK/Pdt.Sus-HKI/2014, putusan pengadilan belum berdasarkan prinsip keadilan. Saran yang dapat disampaikan antara lain Bagi Pemegang Hak Milik Desain Industri dapat mempublikasikan Desain Industrinya secara seluas- luasnya, agar dapat diketahui oleh masyarakat banyak dan Bagi Pengusaha untuk Tata Cara Permohonan Pendaftaran harus sesuai dengan Pasal 13 Undang-Undang No.31 Tahun 2000 tentang Desain Industri

    KESESUAIAN MATERI KEGIATAN INDUSTRI MITRA DENGAN KOMPETENSI KEAHLIAN PADA PROGRAM PRAKTIK INDUSTRI MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYKARTA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan: (1) berbagai keahlian yang dipelajari mahasiswa peserta program praktik industri dalam proses kegiatan produksi atau jasa di industri mitra, (2) peta keahlian yang dapat dipelajari oleh mahasiswa peserta program praktik industri, dan (3) kesesuaian proses kegiatan produksi atau jasa dengan kompetensi keahlian khusus teknik mesin/pendidikan teknik mesin pada Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY. Penelitian ini merupakan penelitian survey, di mana data dikumpulkan melalui dokumentasi materi laporan praktik industri yang diselenggarakan pada tahun 2008 dan 2009, wawancara dan kunjungan ke industri untuk memperoleh informasi tentang: industri mitra; kegiatan keahlian produksi yang dilakukan di industri; serta kesesuaian kegiatan produksi pada industri mitra dengan kegiatan keahlian mahasiswa. Keabsahan data diperoleh melalui pencermatan mendalam terhadap dokumen praktik industri, dan wawancara mendalam dengan nara sumber industri. Analisis data menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kegiatan keahlian yang dilakukan oleh mahasiswa dalam progam praktik industri meliputi 24 kegiatan dari 30 kegiatan, (2) frekuensi kegiatan yang dilakukan mahasiswa meliputi : 24,2 % pada keahlian bahan, 23,4 pada kegiatan perawatan dan pemeliharaan, 8,76 % pada kegiatan pengepasan dan perakitan, 5,3% kegiatan pengecatan, 4,15% kegiatan pemeriksaan kualitas produksi, 3,69 kegiatan kerja dengan mesin bor, 3,2% kegiatan pengerindaan serta las smaw, tig dan mig. Sedangkan 16 kegiatan lainnya kurang dari 3%, (3) Lebih dari 50% kegiatan keahlian di industri mitra tidak sesuai dengan kegiatan keahlian menurut buku pedoman P

    Penyelenggaraan struktur penahan cerun rock shed: langkah mitigasi runtuhan tanah di Simpang Pulai - Blue Valley, Perak

    Get PDF
    Industri pembinaan merupakan industri yang sangat mencabar bukan sahaja di Malaysia malah di seluruh dunia yang merangkumi skop 3D dirty, difficult and dangerous. Industri ini juga meruapakan antara penyumbang terbesar KDNK iaitu sebanyak 7.4 peratus pada tahun 2016, walaupun industri ini antara penyumbang terbesar dari aspek keselamatan iaitu kemalangan (CIDB, 2017). Justeru itu, pihak yang bertanggungjawab seharusnya memandang serius mengenai masalah-masalah yang dihadapi supaya industri ini mampu bersaing di peringkat antarabangsa

    Persepsi pelajar sarjana muda kejuruteraan elektrik terhadap program latihan industri, Kolej Universiti Teknologi Tun Hussein Onn

    Get PDF
    Kajian ini dijalankan bertujuan untuk mengetahui persepsi Pelajar Sarjana Muda Kejuruteraan Elektrik Terhadap Program Latihan Industri, KUiTTHO berdasarkan kepada 4 faktor iaitu kesesuaian penempatan program latihan industri, kesesuaian pendedahan pelajaran teori di KUiTTHO dan amali di tempat program latihan industri, tahap kerjasama yang diberikan oleh pihak industri kepada pelajar d a n kesediaan pelajar melakukan kerja yang diberi semasa program latihan industri. Sampel kajian adalah terdiri daripada pelajar-pelajar Sarjana Mud a Kejuruteraan Elektrik di KUITTHO yang telah menjalani program latihan industri. Set soal selidik terdiri daripada 3 bahagian iaitu bahagian A yang bertujuan untuk mendapatkan maklumat diri responden manakala bahagian Bertujuan untuk mengetahui kesesuaian program latihan industri yang telah diikuti oleh pelajar dan bahagian C adalah cadangan untuk meningkatkan mutu program latihan industri. Data - data yang diperolehi dianalisis menggunakan perisisan SPSS 10.0 for Windows (Statistical Package for the Social Science version 10) dan dipersembahkan dalam bentuk peratusan, carta dan keterangan analisis. Dapatan kajian secara umumnya menunjukkan reaksi positif dimana bagi semua aspek menunjukkan min keseluruhan yang tingg

    ANALISIS PENGARUH SEKTOR INDUSTRI KECIL, INDUSTRI MENENGAH DAN INDUSTRI BESAR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA SURABAYA TAHUN 2014-2018

    Get PDF
    Hero Maulana Ananda Putra 2021, 201410180311132, Universitas Muhammadiyah Malang, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Program Studi Ekonomi Pembangunan, ANALISIS PENGARUH SEKTOR INDUSTRI KECIL, INDUSTRI MENENGAH DAN INDUSTRI BESAR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA SURABAYA TAHUN 2014-2018 Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai salah satu indikator dari kemandirian otonomi daerah dalam menggali potensi untuk meningkatkan sumber-sumber penerimaan dan besarnya kontribusi pengeluaran pemerintah daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah seharusnya sebagai sebuah peluang yang dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mendorong perekonomian daerah. Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang semakin besar, maka semakin mandiri daerah tersebut dalam mengambil keputusan dan kebijakan pembangunan. Kabupaten maupun kota di Indonesia memiliki kewenangan yang lebih luas untuk membangun daerahnya sendiri setelah diberlakukannya otonomi daerah. Otonomi daerah diatur dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 dan kemudian diamandemen menjadi Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang mana keberadaan pemerintahan daerah mempunyai hak penuh untuk kewenangan dan kewajiban mengatur daerahnya sendiri secara mandiri, termasuk keuangan daerahnya sendiri yang diatur oleh Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Kewenangan otonomi yang luas mewajibkan pemerintah daerah meningkatkan pelayanan serta kesejahteraan masyarakat secara demokratis, adil, merata dan berkesinambungan (Halim, 2016). Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Nilai Produksi Industri Kecil berpengaruh positif signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hal ini menunjukkan bahwa ketika terjadi peningkatan pada PDRB Industri, khususnya nilai produksi industri kecil akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Surabaya. 2. Nilai Produksi Industri Menengah berpengaruh positif signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hal ini menunjukkan bahwa ketika terjadi peningkatan pada PDRB Industri, khususnya nilai produksi industri menegah akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Surabaya. 3. Nilai Produksi Industri Besar berpengaruh positif signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hal ini menunjukkan bahwa ketika terjadi peningkatan pada PDRB Industri, khususnya nilai produksi industri besar akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Surabaya

    PENGARUH PRAKTIK INDUSTRI TERHADAP KEMAMPUAN PRAKTIK TUNE UP MOTOR SISWA KELAS II DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BAMBANGLIPURO BANTUL

    Get PDF
    Penelitian yang dilakukan di SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro Bantul bertujuan : (1) Untuk mengetahui apakah kemampuan praktik tune up motor siswa setelah dilaksanakannya kegiatan praktik industri lebih tinggi dari pada sebelum dilaksanakannya praktik industri (2) Untuk mengetahui pengaruh praktik industri terhadap peningkatan kemampuan praktik tune up motor siswa di SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro Bantul. Penelitian ini dilakukan pada kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro 2011/2012 yang terdiri dari 3 kelas yaitu kelas X MTR A dengan jumlah 35 siswa, kelas X MTR B dengan jumlah 35 siswa dan X MTR C dengan jumlah 35 siswa dan diambil sampel sebesar 45 responden. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian ex-postfacto dengan bentuk penelitian komparasi. Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes yang berupa pretest (untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum pelaksanaan praktik industri) dan posttest (untuk mengetahui kemampuan akhir siswa setelah pelaksanaan praktik industri) dengan menggunakan standar 21 poin tune up pada AHAAS. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan komparatif t-test dengan taraf kesalahan yang ditentukan sebesar 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) Kemampuan praktik tune up motor siswa di SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro Tahun 2011 sebelum melaksanakan Praktik Industri perolehan nilai rerata 53,51. 2) Kemampuan praktik tune up motor siswa di SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro Tahun 2011 setelah melaksanakan Praktik Industri menunjukkan peningkatan rerata 19,00 4) Terdapat pengaruh praktik industri terhadap peningkatan kemampuan praktik tune up motor siswa di SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro Bantul. Dibuktikan dengan hasil dari uji hipotesis yaitu dengan uji-t didapatkan t hitung 12.53 harga t tabel sebesar 1.684, karena harga t hitung β‰₯ t tabel maka ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan praktik tune up motor siswa sebelum melaksanakan praktik industri dengan kemampuan praktik tune up motor siswa setelah melaksanakan praktik industri di SMK Muhammadiyah 1Bambanglipuro Bantu

    TINGKAT KESIAPAN PRAKTIK INDUSTRI SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK OTOMOTIF SMKN 2 DEPOK BERDASARKAN PERSEPSI INDUSTRI PASANGAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesiapan Praktik Industri Siswa Program Keahlian Teknik Otomotif SMKN 2 Depok berdasarkan persepsi industri pasangan yang meliputi kompetensi keprofesionalan, kepribadian dan sosial di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode pengambilan data menggunakan angket terbuka dan tertutup terhadap para responden. Penelitian dilaksanakan di lima industri pasangan yang ada di DIY pada bulan November hingga Desember 2011. Penelitian ini merupakan penelitian populasi, dimana seluruh populasi adalah sampel dari penelitian yaitu seluruh industri pasangan SMKN 2 Depok yang ada di DIY. Uji validitas dan reliabelitas instrumen dilakukan dengan menggunakan metode judgment experts. Analisis data dilakukan berdasarkan persentase pencapaian setelah dilakukan perhitungan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan tingkat kesiapan Siswa Praktik Industri Program Keahlian Teknik Otomotif SMKN 2 Depok berdasarkan persepsi Industri Pasangan di DIY, yang meliputi keprofesionalan dengan persentase pencapaian 70.61 % berada dalam kategori cukup baik, kompetensi kepribadian sebesar 73.06 % (cukup baik) dan kompetensi sosial sebesar 80 % (baik)

    Pelaksanaan program kerjasama institusi industri di Politeknik Merlimau Melaka

    Get PDF
    Kerjasama institusi-industri adalah penting dalam pembangunan sistem pendidikan negara. Penglibatan industri dalam bidang pendidikan khususnya dalam sistem Pendidikan Teknik dan Vokasional (PTV) adalah amat penting bagi menjamin kebolehpasaran para pelajar dan juga dalam pembangunan kurikulum. Kajian ini adalah bertujuan untuk mengenalapasti ciri-ciri kerjasama institusi-industri yang dilaksanakan di Politeknik Merlimau Melaka (PMM). Rekabentuk kajian ini adalah kajian kes secara tinjauan dengan mengunakan pendekatan secara kuantitatif dan kualitatif. Kajian menggunakan kaedah soal selidik dan juga kaedah temubual bagi mendapatkan data. Kajian ini dijalankan di PMM dan juga industri dengan mengambil 82 orang sebagai responden. Data-data dikumpul dan dianalisis menggunakan perisian Statistical Package for the Social Science (SPSS). Melalui data kajian yang diperolehi mendapati warga kerja PMM dan warga kerja industri berpendapat kerjasama yang dilaksanakan di PMM adalah bercirikan keuntungan (frekuensi = 40&33).. Pihak PMM dan industri juga berpendapat latihan pelajar juga merpakan ciri kerjasama yang kerap dilaksanakan di PMM (frekuensi 35&28). Dapatan menunjukkan terdapat pelbagai ciri kerjasama yang dilaksanakan di PMM dan keseluruhannya dapat dilihat ciri kerjasama yang banyak dilaksanakan adalah berkaitan dengan kepentingan pelajar samada dalam pembangunan, latihan dan pendidikan

    ELEKTRODEKOLORISASI LIMBAH CAIR INDUSTRI KAIN TENUN MENGGUNAKAN ELEKTRODA PbO2/Pb

    Get PDF
    Telah dilakukan penelitian tentang elektrodekolorisasi limbah cair industri kain tenun dengan elektroda Pb02/Pb. Penelitian dilakukan dengan mengelektrolisis sampel limbah cair industri kain tenun pada potensial 5,0 volt. Media elektrolisis zat warna adalah air limbah industri kain tenun sedangkan elektroda yang digunakan adalah PbO2-Pb serta pengaturan waktu elektrolisis selama 90 menit. Hasil akhir elektrolisis dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif dengan Spektrometer UV-Vis dan analisis produk terhadap nilai total dissolved solid (TDS) dan kekeruhan. Hasil yang diperoleh menunjukkan elektrolisis air limbah industri kain tenun menggunakan elektroda PbO2-Pb menghasilkan dekolorisasi sebesar 98,8%, penurunan nilai total dissolved solid (TDS) sebesar 96,05% dan kekeruhan sebesar 99,90

    PENGGUNAAN FILTER PASIF UNTUK MEREDUKSI HARMONISA AKIBAT PEMAKAIAN BEBAN NON LINEAR

    Get PDF
    Rangkaian penyearah gelombang penuh tak terkontrol tiga fasa dan inverter tiga fasa menimbulkan harmonisa yang besar. Dengan timbulnya harmonisa pada sumber 3fasa tersebut maka dilakukan pengurangan spektrum harmonisa dengan cara pemasangan filter pasif menggunakan metode tuned filter pada frekuensi 250 Hz dan 350 Hz karena pada kedua frekuensi tersebut memiliki spektrum harmonisa yang paling dominan. Transformator di fungsikan sebagai induktor filter. Pada sisi sekunder transformator mengalir arus dalam bentuk sinyal AC yang kemudian disearahkan menggunakan rectifier 1fasa dan tegangan output hasil paralel rectifier 1fasa di atur dengan buck-boost converter untuk pengisian ke accu. Dari hasil pengujian alat yang dibuat, hasilnya sudah mendekati hasil yang di harapkan yaitu dapat mereduksi harmonisa namun belum bisa sesuai standard yang ditetapkan dikarenakan kualitas dari komponen yang dipakai. THDi mengalami penurunan dari 20.71% menjadi 11.92% untuk penggunaan beban converter 6pulsa dan untuk penggunaan beban inverter 3fasa THDi mengalami penurunan dari 163.43% menjadi 62.32%. Selain itu daya pada travo filter juga dapat digunakan sebagai penghasil sumber DC. Kata Kunci: konverter 6pulsa, inverter 3fasa, filter pasif, rectifier 1fasa, buck-boost converte
    • …
    corecore