165,660 research outputs found
Perancangan Sistem Pintu Gerbang Dengan Sensor Radio Frequency Identification (RFID) Menggunakan Metode Waterfall
Sistem monitoring pada pintu gerbang merupakan bagian yang penting dalam meningkatkan sistem keamanan. Teknologi yang cocok untuk diaplikasikan dipintu gerbang adalah teknologi RFID (Radio Frequency Identification), karena komunikasi antar tag dengan RFID reader tidak memerlukan kontak langsung, sehingga cocok digunakan pada sistem yang berjalan secara otomatis. Tag RFID dipasang di kendaraan penghuni sebagai kendaraan yang terdaftar di sistem monitoring, sedangkan kendaraan tamu tidak memiliki tag. Model pengembangan perangkat lunak yang dipakai adalah model waterfall, yang terdiri atas analisis kebutuhan sistem, spesifikasi kebutuhan perangkat lunak, desain perangkat lunak (use case, diagram activity, class diagram, danentity relationship diagram), implementasi perangkat lunak (berupa penulisan kode dan implementasi client server), dan pengujian (pengujian alat, pengujian client server, pengujian user requirement, dan pengujian aplikasi). Hasil akhir penelitian ini adalah sistem pintu gerbang yang menggunakan RFID sebagai sensor kendaraan untuk memonitor kendaraan yang keluar masuk. Data kendaraan yang keluar masuk dikelola secara client server dengan antarmuka pengguna berupa aplikasi client server berbasis JAV
Model Rancangan Aplikasi Pembelian Tiket Dengan Pendekatan Unified Modeling Language (Studi Kasus: Tiket Taman Wisata)
Taman wisata merupakan tempat hiburan yang biasanya masyarakat kunjungi dikarenakan ada sesuatu yang menarik dan mendidik, akan tetapi taman wisata yang sangat terkenal dan berkembang serta lokasi tempat taman wisata yang mudah dijangkau atau ditemukan oleh para wisatawan memberikan dampak terhadap pembelian tiket masuk taman wisata itu sendiri jika bertepatan hari libur bersama atau banyaknya wisatawan yang datang, tentunya akan terjadi antrian. Merujuk kepada situasi pembelian tiket masuk taman wisata maka menuangkan gagasan membentuk model rancangan aplikasi pembelian tiket taman wisata dengan pendekatan Unified Modeling Language dengan menggunakan kesederhanaan pada beberapa diagram diantaranya use case diagram, activity diagram dan class diagram. Pendekatan metode model rancangan aplikasi menggunakan paradigma waterfall atau diagram air terjun dengan mengikuti kaidah proses yang bertahap. Adapun model rancangan aplikasi dibuat dengan menerapkan client-server yang diterjemahkan client diperuntukan pengunjung taman wisata dan server diperuntukan petugas taman wisata, pimpinan dan admin sistem. Disisi lain server menggunakan framework laravel dengan bahasa program PHP sementara sisi client menggunakan flutter dengan bahasa pemrograman dart, penyimpanan data aplikasi menggunakan teknologi database MySQL, untuk pembayaran menggunakan payment gateway midtrans. Output berbentuk model aplikasi yang diharapkan dapat membantu memudahkan masyarakat melakukan pembelian tiket taman wisata
Perancangan Sistem Pendukung Keputusan untuk Memantau Kualitas Lingkungan
Kegiatan pemantauan kualitas lingkungan dapat dipermudah dengan suatu sistem pendukung keputusan yang akan memberikan informasi mengenai volume limbah yang dihasilkan, volume limbah yang diterima oleh badan sungai, hasil ukur kualitas udara ambien dan informasi lainnya. Sistem pendukung keputusan untuk lingkungan diharapkan dapat memberikan suatu keputusan awal terhadap kegiatan-kegiatan sumber pencemar yang menghasilkan limbah cair dan limbah B3 yang melebihi batas baku mutu lingkungan. Pengembangan sistem pendukung keputusan untuk memantau kualitas lingkungan dengan berbasis intranet meliputi kegiatan-kegiatan analisa permasalahan, perancangan sistem, implementasi, dan pemeliharaan sistem. Kegiatan perancangan sistem merupakan salah satu fase penting dalam proses pengembangan sistem. Perancangan sistem pendukung keputusan untuk memantau kualitas lingkungan menggunakan beberapa desain model diantaranya model fungsional (diagram alur data), model objek (diagram E-R dan kamus data), model logika (pembagian modul-modul sistem), model dinamis (diagram status), dan model dialog (desain input/output). Arsitektur Sistem yang akan digunakan adalah Apache web server, PHP scripting , database server Postgre SQL, dan Chart Director.Kata Kunci: Sistem Pendukung Keputusan, lingkungan, limbah, model, perancanga
Rancang Bangun Keanggotaan Perpustakaan STT Telematika Telkom Menggunakan RFID Berbasis Java 2 Standard Edition Dengan Konsep Client Server
RFID technology is a new technology that hasn't been widely applied. The existence of this technology can reduce the disadvantages of barcode technology. One application of RFID technology is used for a library card. STT Telematika Library is a library that uses a membership card to borrow and return transactions only. The existence of RFID technology in the card member can create a multifunctional card, in addition to borrow and return books transactions, membership cards can be used for visitor attendance too. Distribution of visitor attendance and report library using client-server concept, thus make it easier for librarians in data management. The programming language used in the design of Library Information System is a Java 2 Standard Edition (J2SE) using NetBeans 7.0 as IDE. Storage Library using the MySQL database. Software design method using waterfall or linear sequential models. Model design to make information sistem using Unified Modeling Language (UML) like usecase diagram, activity diagram, and class diagram. Database design model using Entity Relationship Diagram (ERD) for development information library system. Testing library information system have form with testing user requirements, test the program using blacbox testing, and testing the user. RFID used for library information systems have form such as RFID reader which used to read the information carried by the RFID tag and RFID tag used to transmit information to the RFID reader. The success of the client-server concept comes from the success of visitor attendance and show a report from the client, and the success of server to store visitor attendance data
Interfacing a high performance disk array file server to a Gigabit LAN
Our previous prototype, RAID-1, identified several bottlenecks in typical file server architectures. The most important bottleneck was the lack of a high-bandwidth path between disk, memory, and the network. Workstation servers, such as the Sun-4/280, have very slow access to peripherals on busses far from the CPU. For the RAID-2 system, we addressed this problem by designing a crossbar interconnect, Xbus board, that provides a 40MB/s path between disk, memory, and the network interfaces. However, this interconnect does not provide the system CPU with low latency access to control the various interfaces. To provide a high data rate to clients on the network, we were forced to carefully and efficiently design the network software. A block diagram of the system hardware architecture is given. In the following subsections, we describe pieces of the RAID-2 file server hardware that had a significant impact on the design of the network interface
Integrasi Waiting Line dan Fishbone Diagram Sebagai Optimasi Jumlah Fasilitas Antrian Migrasi Rekening Bank
Antrian adalah salah satu aktivitas yang timbul dari setiap kegiatan. Aktivitas tersebut dapat mengakibatkan durasi menunggu tidak dapat diperkirakan. Kasus yang sedang terjadi pada sistem layanan admin perbankan adalah tidak seimbangnya jumlah nasabah yang harus dilayani dengan jumlah server yang tersedia. Oleh sebab itu, diperlukan optimasi jumlah server yang tepat agar didapatkan mutu layanan yang baik. Metode yang digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah metode waiting line dengan capaian utilitas menggunakan model kuantitatif. Metode tersebut menerapkan simulasi 4 server dan 5 server. Observasi dilakukan selama lima minggu di suatu bank dengan jumlah sampel sebanyak 1111 peserta. Hasil yang didapatkan setelah melakukan observasi adalah simulasi 5 server lebih efektif dibandingkan dengan 4 server. Nilai penurunan efektif dari 4 server dengan 5 server adalah antara 0,025% hingga 16,882%. Setelah ditemukan bahwa 5 server lebih efektif daripada 4 server, selanjutnya dilakukan analisis fishbone diagram untuk memberikan usulan aktivitas untuk mengoptimasi 5 server. Berdasarkan hasil analisis tersebut, ditemukan 3 akar masalah yang perlu dioptimalkan, yaitu waktu tunggu, sistem berjalan dengan 1 server, dan kesibukan tinggi. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa simulasi 5 server lebih baik daripada 4 server dalam hal utilitas, konsistensi waktu tunggu, dan kesibukan yang tinggi. Usulan terpilih akan dioptimalkan sebagai langkah meningkatkan layanan kepada nasabah
Rancang Bangun Aplikasi Pembayaran Sekolah Menggunakan Java Dan MySQL Berbasis Client Server Di SMA Yos Sudarso Cilacap
SMA Yos Sudarso merupakan salah satu sekolah yang sudah memanfaatkan komputer untuk menyelesaikan berbagai macam tugas, tetapi pemanfaatannya masih belum maksimal karena ada bagian administrasi yang masih menggunakan metode manual, yaitu pada administrasi pembayaran. Penelitian ini berusaha membuat sebuah aplikasi client server berteknologi JAVA dan MySQL untuk mengelola data pembayaran sekolah meliputi pembayaran SPP, pembayaran uang gedung serta pembayaran ujian. Metode waterfall digunakan sebagai acuan perancangan dan pengembangan aplikasi. Alat abstraksi sistem yang digunakan adalah use case diagram dan class diagram. Perancangan basis data dengan menggunakan ERD. Pengujian dilakukan dengan metode black box yaitu hanya menguji jalannya fungsi-fungsi yang telah direncanakan tanpa mempedulikan aspek proses internal dalam kode dan algoritma. Pengujian memberikan hasil bahwa aplikasi dapat dijalankan secara client server dan fungsi dapat berjalan semestinya. Proses back up data otomatis menjadi kekurangan dari aplikasi dalam penelitian ini
- …