Design of High Performance Microstrip Dual-Band Bandpass Filter

This paper presents a new design of dual-band bandpass filters using coupled stepped-impedance resonators for wireless systems. This architecture uses multiple couple stubs to tune the passband frequencies and the filter characteristics are improved using defected ground structure (DGS) technique. Measurement results show insertion losses of 0.93 dB and 1.13 dB for the central frequencies of 2.35 GHz and 3.61 GHz, respectively. This filter is designed, fabricated and measured and the results of the simulation and measurement are in good agreement

Pelebaran Bandwidth Menggunakan Teknik Defected Ground Structure Pada Antena Mikrostrip Rectangular Patch Untuk Aplikasi WiMAX dan WLAN

Pada penelitian ini, dirancang sebuah antena mikrostrip dengan elemen patch berbentuk segiempat yang mampu bekerja pada frekuensi WiMAX dan WLAN dalam satu band (2.3 GHz – 5.35 GHz). Namun, antena mikrostrip memiliki bandwidth yang sempit (narrow bandwidth). Oleh karena itu, digunakan teknik Defected Ground Structure (DGS) agar dapat meningkatkan bandwidth. Jenis DGS yang digunakan yaitu DGS berbentuk segiempat dengan cara menghilangkan (etching) sebagian elemen ground plane. Substrate yang digunakan yaitu FR4 yang memiliki konstanta dielektrik 4,4 dan ketebalan 1,6 mm. Rancangan antena disimulasikan menggunakan HFSS (High Frequency Structural Simulator) versi 13.0 untuk menilai unjuk kerja dari antena. Antena DGS ini memiliki dimensi 25.4 mm x 45 mm x 1.67 mm. Hasil simulasi antena menunjukkan peningkatan bandwidth sebesar 3.77 GHz dibandingkan dengan antena tanpa DGS. Pita frekuensi kerja antena tersebut yaitu 2.20 GHz – 6.03 GHz. Gain maksimum 3.84 dB dan pola radiasinya omnidirectional. Rancangan antena hasil simulasi ini difabrikasi. Hasil pengukurannya secara umum menunjukkan bahwa kinerja antena telah dapat memenuhi rentang frekuensi kerja yang diinginkan. Kata kunci : WiMAX, WLAN, Antena Mikrostrip, Defected Ground Structure (DGS), Line Feeding, Peningkatan Bandwidth

Design of Reconfigurable Defected Ground Structure (DGS) for UWB Application

This paper presents the design of reconfigurable defected ground structure (DGS) resonator that can be integrated with ultrawide-band (UWB) microwave filter to produce bandpass and bandstop response simultaneously. The reconfigurable DGS is designed based upon coplanar waveguide (CPW) technology to exhibit bandstop characteristic at 3.5 GHz and 5.5 GHz using FR-4 on a 1.6 mm dielectric substrate thick with dielectric constant er = 4.6. The simulation performance shows promising results that could be further validated during the experimental works. This topology of reconfigurable DGS is useful for applications when the undesired signals need to be removed such as in wideband systems

Compact and Wide Stopband Lowpass Filter Using Open Complementary Split Ring Resonator and Defected Ground Structure

A compact (0.16 λg x 0.08 λg) and wide stop¬band lowpass filter design using open complementary split ring resonator (OCSRR) and defected ground structure (DGS) is presented in this paper. Low pass filter is con-structed using two cascaded stages of OCSRR. Since the rejection bandwidth of the OCSRR is narrow, tapered dumbbell shaped DGS section is placed under the OCSRR to enhance the bandwidth. The cutoff frequency (fc) of the proposed lowpass filter is 1.09 GHz. The rejection band¬width of the filter covers the entire ultra wideband spec¬trum. Hence the spurious passband suppression is achieved up to 10 fc. The designed filter has been fabri¬cated and validated by experimental result

Peningkatan Bandwidth Pada Antena Mikrostrip Rectangular Patch Dengan Teknik Defected Ground Structure (DGS) Menggunakan Rectangular Slot Untuk Aplikasi LTE Band 3

Pada tugas akhir bertujuan untuk merancang sebuah antena mikrostrip rectangular patch yang bekerja pada 4G LTE (Long Term Evolution) pada band 3. Antena mikrostrip memiliki kelemahan yaitu narrowband (bandwidth yang sempit). Oleh karena itu diterapkan teknik Defected Ground Structure (DGS) yang bertujuan untuk meningkatkan bandwidth-nya. Pada bidang ground plane, ada 4 slot yang dirancang dalam bentuk persegi panjang dengan dimensi yang sama. Tiap slot memiliki tinggi 22.5 mm dan lebar 15.4 mm. Antena menggunakan feed line dan dirancang dengan FR4 epoxy yang memiliki dielektrik konstan 4.4 dan ketebalan 1.67 mm. Hasil simulasi yang diperoleh yaitu nilai return loss sebesar -17.9090 db, dengan rentang frekuensi untuk return loss ≤ -10 db berkisar 1706.9 MHz – 1899.7 MHz. Terjadi peningkatan bandwidth sebesar 400% atau 144.6 MHz. Dari hasil pengukuran, antena fabrikasi menunjukkan nilai return loss dibawah -10 db pada rentang 1710 MHz – 1910 MHz. Secara umum, hasil pengukuran mendekati antena hasil simulasi. Kata kunci : 4G LTE band 3, Antena Mikrostrip, Defected Ground Structure (DGS), Feed Line, Peningkatan Bandwidt

High Pass Filter Analysis using DGS

In this paper, performance of High Pass Filter (HPF) with and without Defected Ground Structure (DGS) has been analysed. The defected ground is in ‘wrist watch’ shape with two symmetrical circles on either side from centre. In this proposed paper, simulation has been done on both the designs separately and the results of both the designs have been compared. The cut- off frequency of filter is 1.5 GHz. The filter can be useful in various RF circuits where less fluctuations are required in pass band. DOI: 10.17762/ijritcc2321-8169.15068

A miniature microstrip patch antenna array with defected ground structure

The aim of this work is to miniaturize a microstrip patch antenna array resonating at 10 GHz. It presents an improved method of size reduction of a microstrip antenna array with circular polarisation using Defected Ground Structure (DGS) which is used to perform serious LC resonance property in certain frequency. By integrating Defected Ground Structure elements, the resonance frequency was shifted from 10 GHz to 7.5 GHz. The proposed structure of DGS is incorporated in the ground plane of our array antenna. Prototype of the antenna was fabricated with FR4 substrate and tested. The simulation and measurement results were in good agreement

Circular-polarization reconfigurable monopole antenna with enhanced boresight gain for GNSS applications

A circular-polarization (CP) reconfigurable monopole antenna with enhanced boresight-gain for GNSS applications is proposed. The antenna consists of two meandered monopoles placed perpendicular to each other, a feeding network using the Wilkinson power divider, two switchable 90°-phase-shifters, a defected ground structure (DGS) and a metallic reflector. The metallic reflector is placed at the back of the antenna to improve efficiency and boresight gain. Simulation results show that the metallic reflector can substantially increase the efficiency and boresight-gain of the antenna by about 20% and 5 dB, respectively, in the operating band, yet retaining the impedance bandwidth and axial-ratio bandwidth.postprin

Rancang Bangun Antena Microstrip Patch Circular Menggunakan Metode Defected Ground Structure (DGS) Untuk Aplikasi DVB-T2

Perkembangan era digital ini tidak lepas juga pada televisi, di mana televisi mengalami perubahan dari analog ke digital yang tertuang pada peraturan kominfo. Penyiaran televisi digital di indonesia mengunakan setandar Digital Video Broadcasting – Second Generation Terestrial (DVB-T2) yang berkerja pada range frekuensi 478-694 MHz. Proses peralihan dari televisi analog ke digital akan membutuhkan antena yang sesuai, yang dapat menangkap sinyal tersebut. Antena mikrostrip memiliki kelebihan bentuknya yang compact dan mudah untuk difabrikasi, namun memiliki kelemahan di antaranya bandwith yang dihasilkan sempit, oleh karena itu pada penelitian ini antena yang digunakan menggunakan patch lingkaran (circular) dan menggunakan metode Defected Ground Structure (DGS). Metode DGS diterapkan dengan tujuan untuk memperlebar bandwith. Hasil perancangan menunjukan bahwa parameter antena seperti VSWR, gain dan return loss mengalami perbaikan antara sebelum menggunakan metode DGS dan menggunakan metode DGS. Nilai parameter antena sebelum metode DGS pada frekuensi tengah 586 MHz menunjukkan nilai return loss -14,56 dB, VSWR 3,32, dan gain -5,45 dBi. Pada perancangan menggunakan metode DGS, menunjukkan nilai return loss -39,32 dB, VSWR 0,19, dan gain sebesar 5,49 dBi. Sedangkan nilai bandwidth mengalami perubahan, yaitu sebesar 11 MHz pada perancangan tanpa metode DGS, dan bandwidth sebesar 365 MHz dengan menggunakan metode DGS.Perkembangan era digital ini tidak lepas juga pada televisi, dimana televisi mengalami perubahan dari analog ke digital yang tertuang pada peraturan kominfo. Penyiaran televisi digital di indonesia mengunakan setandar Digital Video Broadcasting – Second Generation Terestrial (DVB-T2) yang berkerja pada range frekuensi. Proses peralihan dari televisi analog ke digital akan membutuhkan antena yang sesuai, yang dapat menangkap sinyal tersebut. Antena mikrostrip memiliki kelebihan bentuknya yang compact dan mudah untuk difabrikasi, namun memiliki kelemahan di antaranya bandwith yang dihasilkan sempit, oleh karena itu pada penelitian ini antena yang digunakan menggunakan patch lingkaran (circular) dan menggunakan metode Defected Ground Structure (DGS). Metode DGS diterapkandengan tujuan untuk memperlebarbandwith. Hasil perancangan menunjukan bahwa parameter antena seperti VSWR, gain dan return loss mengalami perbaikan antara sebelum menggunakan metode DGS dan menggunakan metode DGS. Nilai parameter antena sebelum metode DGS pada frekuensi tengah 586 MHz menunjukkan nilai return loss, VSWR , dan gain . Pada perancangan menggunakan metode DGS, menunjukkan nilai return loss, VSWR , dan gain sebesar . Sedangkan nilai bandwidth mengalami perubahan, yaitu sebesar  pada perancangan tanpa metode DGS, dan bandwidth sebesar  dengan menggunakan metode DGS