35 research outputs found

    Rearing of African Catfish (Clarias Gariepinus) with High Stocking Density in Bioflock Techniques

    Full text link
    This research was conducted from May until Juny 2013 at LaboratoryAquaculture of Technology University of Riau. The purpose of this research wasto investigate growth of the African catfish with high stocking density in bioflocktechniques. This research using exsperimental method and Completely RandomDesign (RAL) with three treatments and three replications, there are P1: stockingdensity of African catfish 100 fish/m2, P2: stocking density of African catfish 200fish/m2, dan P3: stocking density of African catfish 300 fish/m2. The result showedthat African catfish with high density in bioflock techniques was not effectedsignificantly on absolute growth weight, absolute growth length, daily growth rateand survival rate. But the best treatments in this research was stocking density offish 200 fish/m2, with high growth weight rate 17,25 g, lenght growth rate 7,84cm, daily growth rate 6,65%, and survival rate 94,66%

    Teknologi Bioflok untuk Ikan Rawa

    Get PDF
    Abror M, Tiawati E, Manurung CN, Khairunnisa M, Susilo TS, Vivin V. 2022. Biofloc technology for swamp fish. In: Herlinda S et al. (Eds.), Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal ke-10 Tahun 2022, Palembang 27 Oktober 2022. pp. 621-627. Palembang: Penerbit & Percetakan Universitas Sriwijaya (UNSRI).Swamp fish cultivation is currently a special attraction for fish farmers, but its production is still not optimally utilized, it can be increased by using a biofloc system. The biofloc system is a technology that utilizes bacteria that are able to destroy waste and maintain water quality with the advantage of being able to maximize narrow land, environmentally friendly, feed efficiency and high productivity. Therefore, the use of a biofloc system for swamp fish farming is very helpful for farmers because they can get increased yields from a limited pond area and save on feed costs. So the cultivation technology using a biofloc system is highly recommended to be developed in swamp fish farming. This study aimed to study the effect of the biofloc system on the productivity of swamp fish farming production. This activity is carried out by looking at and comparing several related scientific journals and then getting the best knowledge for the biofloc system in swamp fish

    ADOPSI TEKNOLOGI BUDIDAYA IKAN LELE DENGAN SYSTEM BIOFLOK

    Get PDF
    Abstrak: Tujuan program pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan ketrampilan kelompok budidaya ikan lele dengan teknik bioflok agar hasil panen meningkat dan mendapatkan keuntungan yang optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut, kegiatan yang dilakukan mencakup:pendampingan pembuatan kolam sistem bioflok, pendampingan pengeloaan budidaya lele (pakan,air dan kesehatan ikan), pendampingan pembukuan sederhana, pelatihan pemasaran dan pengolahan hasil panen. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa: 1) ada peningkatan ketrampilan kelompok budidaya ikan lele dalam menerapkan sistem bioflok;2) ada peningkatan produksi hasil panen lele dan; 3) ada peningkatan ketrampilan kelompok peternak lele dalam melakukan pembukuan usaha; 4) ada peningkatan ketrampilan kelompok peternak lele dalam mengolah hasil panen. Abstract: The aim of this community service program is to improve the skills of catfish culture groups with biofloc techniques so that yields increase and get optimal benefits. To achieve this goal, the activities carried out include: assisting in the making of a biofloc system pool, mentoring management of catfish cultivation (feed, water and fish health), facilitating simple bookkeeping, marketing training and processing of harvests. The results obtained show that: 1) there was an increase in the skills of the catfish culture group in implementing the biofloc system, 2) there was an increase in the production of catfish yields and; 3) there is an increase in the skills of the catfish breeders group in keeping business records; 4) there is an increase in the skills of the catfish breeders group in processing the harvest

    EFFECTIVENESS OF FERMENTATION OF FEED WITH DIFFERENT PROTEINS ON BIOFLOCK SYSTEM ON GROWTH TILAPIA (Oreochromis niloticus)

    Get PDF
    Tilapia (Oreochromis niloticus) is a well known aquaculture fish commodity in Indonesia. The fermentation process of feed is a technology to increase the protein of raw materials. The purpose of this research is to find out and evaluate the effect of feed fermentation on survival, long and heavy growth, feed conversion, protein retention and water quality on tilapia who maintenance with bioflok system. The study was conducted for 60 days using tilapia fish with an average length of 5 cm and an average weight of 2 grams / tail, then maintained with a bioflok system. The treatment will be fermented for 1 day using EM4 in feed with 25%, 20%, 15%, and 25% unfermented protein feed control. The results of this study showed a real influence on the absolute long growth parameters with the highest values in P2 with a value of 2.4 cm and the lowest in P3 and P4 with the same value of 1.8 cm. at the specific long growth rate the highest value at P2 is 0.86%/day and the lowest in P3 and p4 with the same value of 0.7%/day. Then protein retention, the best treatment value is in P2 with a value of 5.5% and the lowest in P4 with a value of 3.1%

    Penambahan Tepung Bioflok sebagai Suplemen pada Pakan Ikan Lele Sangkuriang (Clarias Gariepinus)

    Full text link
    Ikan lele membutuhkan pakan dengan kandungan protein sebesar 35-40% untuk menunjang pertumbuhan. Dari total pakan yang diberikan, 25 % pakan dapat dikonversi menjadi biomassa ikan, sisanya menjadi limbah (ammonia dan feses). Limbah hasil budidaya dapat diubah menjadi bioflok oleh bakteri heterotrof. Bioflok mengandung protein dalam biomassa bakteri dan polyhydroxybutyrate yang bermanfaat sebagai sumber energi dan dapat meningkatkan pertumbuhan ikan. Aplikasi bioflok selama ini digunakan untuk perbaikan kualitas air. Bioflok yang dimanfaatkan menjadi tepung sebagai suplemen pakan belum banyak diaplikasikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penambahan tepung bioflok sebagai suplemen terhadap pertumbuhan lele sangkuriang. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan dan tiga kali ulangan. Perlakuan berupa pemberian pakan dengan penambahan tepung bioflok yang berbeda (0%, 5%, 10%, dan 15%). Pakan diujikan pada benih ikan lele sangkuriang ukuran 5-6 cm dengan bobot 2-2,5 gram yang dipelihara di kolam terpal berukuran 0,5x0,5x0,5 m selama 35 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung bioflok berpengaruh terhadap pertumbuhan. Semakin banyak penambahan tepung bioflok maka pertumbuhan ikan lele semakin meningkat

    POLYCULTURAL GROWTH IMPROVEMENT PERFORMANCE OF CATFISH (Clarias sp.) AND TILAPIA FISH (Oreocromis niloticus) CULTIVATED IN THE BIOFLOCK CULTIVATION SYSTEM

    Get PDF
    The biofloc system is a solution for intensive cultivation activities. This is because in biofloc system the are heterotrophic bacteria that can reuse waste from cultured organisms so as to improve water quality. However, the biofloc system can cause high nitrite production if the dissolved oxygen concentration in the water is below the optimum value. High nitrite concentrations can cause brown nitrite, causing fish to suffocate even though the oxygen concentration in the water is sufficient. Polyculture can be a solution to reduce the concentration of biofloc so that brown nitrite can be prevented. Therefore, a research was conducted with the aim of knowing the effect of the composition of the best polyculture biota in order to produce high cultivation performance. The ratio of tilapia and catfish used included 80% catfish and 20% tilapia fish (treatment A), 70% catfish and 30% tilapia fish (treatment B), 60% catfish and 40% tilapia ( treatment C), and 100% catfish (treatment D). Maintenance is carried out for 60 days where feeding is done on a restricted basis. The results of the research carried out showed that the best FCR, ADG and SR were in treatment C with consecutive values of 1.27 ± 0.02 (FCR), 1.4 g/day (ADG) on the last maintenance day, 95.11 ± 1.02% (SR). This study shows that the performance of cultivation in biofloc systems in polyculture is better than monoculture

    Pembudidayaan Lele Hemat Air dengan Sistem Bioflok Pada Kolam Terpal, di Kelompok Tani Pucangwolu-Giriwono, Kabupaten Wonogiri

    Get PDF
    Kegiatan pengabdian masyarakat melalui KKN ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan warga di Pucangwolu, Kelurahan Giriwono, Kabupaten Wonogiri dalam pembudidayaan lele dengan sistem bioflok dengan kolam terpal. Keterbatasn lahan dan air irigasi merupakan permasalahan yang dihadapi petani di lokasi kegiatan, terutama pada musim kemarau. Salah satu pilihan agar petani mendapatkan sumber protein serta kesempatan memperoleh pendapatan tambahan adalah membudidayakan lele. Adanya keterbatasan lahan dan air di lingkungan Pucangwolu, maka pemeliharaan lele yang dilakukan pada kolam/bak kecil dari terpal dengan sistem bioflok adalah pilihan yang tepat. Program ini dilakukan dengan metode pelatihan dan percontohan. Pelatihan meliputi cara budidaya lele dengan sistem bioflok, sedangkan percontohan dilakukan dengan pembuatan bak pemeliharaan dari terpal ukuran 1,5 × 1 m. Tiga puluh buah kolam kecil terpal, dipasang pada lima anggota kelompok tani. Sumberdaya probiotik menggunakan limbah organik rumah tangga dan mikroba efektif yang ada di pasaran. Pemeliharaan lele sistem bioflok pada kolam terpal ini juga dikombinasi dengan sayuran akuaponik. Program ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam membudidayakan lele dengan sistim bioflok yang hemat lahan dan air. Pada kolam bioflok juga ditanam sayuran kangkung dengan sistem akuaponik. Melalui kegiatan ini, masyarakat telah memiliki kesempatan untuk mendapatkan sumber pangan alternatif dan juga ada harapan tambahan pendapatan baru di sela-sela pekerjaan pokok sebagai petani atau pekerjaan lainny

    PENGGUNAAN HORMON TIROKSIN PADA PAKAN UNTUK MEMPERCEPAT PERTUMBUHAN BENIH IKAN NILA (Oreochromis niloticus)

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dan dosis terbaik pemberian hormon tiroksin pada pakan pelet terhadap pertumbuhan benih ikan nila (Oreochromis niloticus). Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Basah Jurusan Perikanan Universitas Palangka Raya pada bulan Juli sampai dengan bulan September 2019. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap yaitu 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu perlakuan A (kontrol), perlakuan B (penambahan hormon tiroksin 0,9 mg/kg pakan), perlakuan C (penambahan hormon tiroksin 1,8 mg/kg pakan) dan perlakuan D (penambahan hormon tiroksin 2,7 mg/kg pakan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian hormon tiroksin berpengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan panjang mutlak, laju pertumbuhan berat mutlak, dan laju pertumbuhan spesifik masing-masing sebesar  4,0 cm, 6,02 g, dan 4,06 %/hari.  Perlakuan terbaik adalah perlakuan pemberian hormon tiroksin tertinggi dengan dosis 2,7 mg/kg pakan sehingga diperlukan penelitian lanjutan untuk mendapatkan dosis optimal

    Pengaruh C/n Ratio Berbeda Terhadap Efesiensi Pemanfaatan Pakan Dan Pertumbuhan Udang Windu(penaeusmonodon) Pada Media Bioflok

    Full text link
    Udang merupakan salah satu komoditas yang di andalkan dalam peningkatan devisa negara dari sektor non migas. Udang mampu berkembang dengan pesat bila dibudidayakan secara baik, terpenuhi segala kebutuhan hidupnya dan tidak ada gangguan lingkungan. Pakan merupakan komponen budidaya yang menyerap biaya paling besar sampai 80%. Teknologi bioflok merupakan salah satu alternatif penyediaan pakan tambahan berprotein untuk kultivan sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan dan efisiensi pakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan sistem bioflok dengan sumber C/N yang berbeda terhadap efisiensi pakan dan pertumbuhan udang windu dan mengetahui ratio C/N yang menghasilkan efisiensi pakan dan pertumbuhan udang windu yang terbaik. Parameter variable bebas yang dikaji meliputi pertumbuhan mutlak, laju pertumbuhan spesifik (SGR), tingkat konsumsi pakan (TKP), efesiensi pemanfaatan pakan (EPP) dan kelulushidupan (SR). Rancangan percobaan penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan, yaitu perlakuan A (C/N ratio 12), perlakuan B (C/N ratio 18), dan perlakuan C (C/N ratio 24). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah karbon yang berbeda memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap laju pertumbuhan harian dan efesiensi pemanfaatan pakan dan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kelulushidupan (SR). Ratio C/N yang memberikan efisiensi pemanfaatan pakan dan pertumbuhan terbaik adalah 24, dengan nilai SGR 1,08±0,079%; EPP 72,32±6,17g; TKP 39,27±1,58; SR 90,00±10,00 dan kualitas air masih dalam kisaran layak untuk kehidupan udang windu (Penaeus monodon). Shrimp is one commodity in the count in an increase in national income of the non-oil sector. Shrimp able to thrive if cultivated properly, meet all the needs of life and no environmental interference. Feed an cultivating components that absorb the greatest costs up to 80%. Bioflok technology is an alternative to the provision of additional food protein kultivan so as to improve growth and feed effeciency. The purpose of this study was to determine the effect of the use of the system with the source bioflok C/N is different to the feed effeciency and growth of balck tiger shrimp and determine the ratio C/N which produces feed effeciency and growth of tiger shrimp are best. Free variabel parameters studied include the absolute growth, specific growth rate (SGR), the level of feed intake (TKP), effeciency of feed utilization (EPP), survival rate (SR). Parameters of this study supports using a completely randomized design (RAL) with 3 treatments and 3 replications, namely treatment A (C/N ratio 12), treatment B (C/N ratio 18), and treatment C (C/N ratio 24). The results showed that the number of different carbon gives significant influence (P<0,01) the daily growth rate and effeciency of feed utilization and not significant effect (P>0,05) to survival rate (SR). Ratio C/N which gives the best growth and feed effeciency was 24, with a value of SGR 1,08±0,079%; EPP 72,32±6,17g; TKP 39,27±1,58; SR 90,00±10,00 and the water quality is still within the range for a decent life tiger shrimp (Penaeus monodon)
    corecore