46,726 research outputs found

    Sistem Manajemen Agribisnis

    Get PDF
    Sesuai dengan judulnya, buku ini mencoba mengemukakan materi-materi kegiatan manajemen dalam sistematika agribisnis yang berkaitan, mulai dari subsistem input, subsistem process, subsistem output, subsistem jasa penunjang; serta teknologi sebagai penunjang mutu/kualitas produk mulai, dari produk segar/mentah (raw material), produk setengah jadi (work in process), hingga produk jadi (finished product). Bahan yang ditampilkan dalam buku ini cukup ringkas, padat, ilmiah serta sangat mudah dipahami yang mencakup fungsi-fungsi manajemen dalam sistem agribisnis, mulai dari subsistem manajemen pengadaan bahan baku agribisnis, subsistem manajemen proses produksi/ operasi agribisnis, subsistem manajemen pengolahan hasil/ agroindustri, subsistem manajemen pemasaran agribisnis, subsistem jasa penunjang (manajemen sumberdaya manusia agribisnis, manajemen keuangan agribisnis, manajemen investasi agribisnis, dan manajemen strategi agribisnis) sampai penggunaan teknologi agribisnis. Selain itu, ditampilkan pula sektor pertanian/ agribisnis, baik subsektor agribisnis pangan, subsektor agribisnis hortikultura, subsektor agribisnis perkebunan, subsektor agri-bisnis peternakan, subsektor agribisnis perikanan, maupun subsektor agribisnis kehutanan

    Hubungan Perilaku Komunikasi dan Pengembangan Kapasitas Pelaku Agribisnis Perikanan Air Tawar di Padang, Sumatera Barat

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan: (1) Menganalisis tingkat konvergensi komunikasi dalam pengembangan kapasitas pelaku agribisnis perikanan air tawar. (2) Menganalisis hubungan perilaku komunikasi dalam mengakses informasi dengan konvergensi komunikasi pengembangan kapasitas pelaku agribisnis perikanan air tawar.Data penelitian dikumpulkan dengan angket/kuesioner dan wawancara kelompok terhadap anggota kelompok pelaku agribisnis. Analisis data dilakukan dengan statistik deskriptif dan inferensial dengan Uji Rank Spearman. Hasil analisis deskriptif terhadap 284 pelaku agribisnis perikanan air tawar menunjukkan bahwa tingkat konvergensi komunikasi dalam pengembangan kapasitas tergolong rendah, ditandai dengan masih rendahnya mutu layanan informasi dan partisipasi pelaku agribisnis dalam berbagi informasi. Pengembangan kapasitas pelaku agribisnis perikanan air tawar dapat dilakukan dengan peningkatan perilaku komunikasi mengakses informasi, karena perilaku komunikasi berhubungan positif dan nyata dengan konvergensi komunikasi dalam pengembangan kapasitas pelaku agribisnis. Kemampuan kontak dengan pihak di luar komunitas dan intensitas penggunaan media merupakan bagian dari perilaku komunikasi yang berperan dalam peningkatan konvergensi komunikasi pelaku agribisnis sehingga perlu mendapat prioritas

    EFEKTIVITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BPRS TERHADAP HASIL PERTANIAN NASABAH DI KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Prosedur pembiayaan agribisnis pada BPRS di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, 2) Peluang dan tantangan pembiayaan agribisnis pada BPRS di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, 3) Efektifitas pembiayaan agribisnis BPR Syariah terhadap hasil pertanian nasabah di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang didukung dengan data kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan untuk menguji keabsahan data adalah teknik triangulasi, sedangkan untuk pemerikasaan data menggunakan cross check. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Prosedur pembiayaan agribisnis BPRS di Kabupaten Bantul, khususnya PT BPRS Bangun Drajat Warga dan PT BPRS Madina Mandiri Sejahtera terdiri dari 3 tahap yaitu a) tahap pengajuan pembiayaan yang terdiri dari pengisian form pembiayaan oleh nasabah, BI Checking, dan survey lapangan, b) tahap pencairan dana yang dilaksanakan bersamaan dengan akad, c) tahap pengembalian pembiayaan oleh nasabah. 2) Peluang sektor agribisnis yaitu dapat memenuhi kebutuhan pangan suatu daerah, khususnya kebutuhan pangan di daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan hambatan-hambatannya yaitu a) sektor agribisnis merupakan sektor usaha yang beresiko, b) lamanya waktu usaha di bidang agribisnis, c) sektor agribisnis memerlukan biaya input yang besar, d) orang yang berkecimpung di sektor agribisnis semakin lama semakin sedikit. 3) Pembiayaan agribisnis terhadap hasil usaha nasabah PT BPRS Bangun Drajat Warga dan PT BPRS Madina Mandiri Sejahtera pada tahun 2017 dapat dikatakan sudah efektif karena omset semua nasabah agribisnis yang sudah menggunakan pembiayaan tersebut mengalami peningkatan mulai dari 12% hingga 85%. Namun, jika dilihat dari hasil distribusi pembiayaan kedua BPRS tersebut dinilai kurang efektif karena hanya terdapat 19 nasabah agribisnis pada tahun 2017 yang menggunakan pembiayaan di kedua BPRS tersebut

    STRATEGI PENGEMBANGAN PELATIHAN DI PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PEDESAAN SWADAYA (P4S) ALAM LESTARI KELURAHAN TANJUNGSARI KECAMATAN SUKOREJO KOTA BLITAR

    Get PDF
    Penelitian yang dilakukan oleh  peneliti bertujuan untuk mengetahui tiga hal, yakni; (1) strategi pengembangan pelatian di P4S Alam Lestari, (2) Faktor internal dan eksternal yang dimiliki P4S Alam Lestari, (3) alternatif strategi pengembangan pelatian P4S Alam Lestari.  Dalam melakukan penelitian peneliti meenggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif digunakan untuk menjelaskan hasil penelitiian secara deskriptif. Data yang berasal dari  tempat pelatihan P4S Alam Lestari diambil dengan menggunakan teknik observasi dan wawancara. Setelah dilakukan pengambilan data, maka peneliti memilih data yang tepat untuk digunakan. Metode pengolahan data yang digunalan adalah metode analisis. Dari hasil penelitian yang dilakukan maka  hasil analisis SWOTmenunjukkan bahwa  faktor internal yang paling berpengaruh dari segi kekuatan yaitu keindahan dan paronama dengan skor 0,36, dari segi kelemahan yaitu kurangnya sumberdaya ahli dengan skor 0,08. Faktor eksternal yang paling berpengaruh  dari segi peluang yaitu ketersediaan SDM dengan skor 0,27 dan dari segi ancaman yaitu bencana alam dengan skor 0,10.  Dari faktor-faktor yang berpengaruh maka P4S Alam Lestari memakai  beberapa strategi dalam perusahaannya, Strategi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut., : 1) Strategi SO yaitu   P4S atau pelatihan pertanian luar kota, meningkatkan kualitas pelatihan untuk menjaga peserta pelatihan, permintaan konsumen yang meningkat ketika hari-hari besar, memanfaatkan media sosial dengan maksimal untuk mengetahui informasi terkini mengenai pertanian organik dan pertanian modern  2). Strategi WO yaitu melakukan promosi melalui media sosial, membuat tempat pelatihan lrbih bervariatif, bekerjasama dan memperluas jaringan pelatihan pertanian 3).Strategi ST yaitu menjaga standar mutu dan kualitas pertanian selalu memberikan pelayanan terbaik 3). Strategi WT yaitu meng-upgrade teknologi proses pertanian, meningkatkan manajemen SDM.   Kata Kunci: strategi pengembangan pelatihan, P4S Alam Lestari, Analisis SWO

    Pemerintah, Pasar, Dan Komunitas: Faktor Utama Dalam Pengembangan Agribisnis Di Pedesaan

    Full text link
    Dunia sosial berdiri di atas tiga pilar utama, yang satu sama lain saling mempengaruhi dan ikut mewarnai setiap bentuk sistem sosial yang hidup dalam masyarakat, termasuk sistem agribisnis. Ketiga pilar tersebut adalah pemerintah, pasar, dan komunitas. Secara sederhana ketiganya mewakili kekuatan politik, ekonomi, dan sosial yang selalu eksis dalam setiap kelompok masyarakat. Kinerja agribisnis di pedesaan dipengaruhi oleh ketiga kekuatan tersebut, yang dapat menjadi faktor pendorong maupun penghambat bagi pengembangan agribisnis. Tulisan ini merupakan review konseptual yang menggunakan pendekatan sosiologi dalam pengembangan agribisnis di pedesaan. Pemahaman terhadap aspek ini sangat penting sebagai dasar untuk mempelajari berbagai faktor penjelas untuk menerangkan kapasitias pengembangan suatu sistem agribisnis. Dari beberapa hasil penelitian diperoleh bahwa, selama ini peran pemerintah dirasakan terlalu dominan dalam upaya pengembangan agribisnis. Hal ini memberi iklim yang kurang baik, karena pada prinsipnya agribisnis akan lebih maju bila dikembangkan dalam bentuk sebagai sebuah kelembagaan pasar

    Kajian Karakteristik, Perilaku dan Faktor Pendorong Petani Muda Terlibat dalam Agribisnis pada Era Pasar Global

    Get PDF
    Pasar produk pertanian telah berubah secara signifikan, yang tadinya bersifat tradisional, sekarang sudah lebih modern dan bersifat global. Demikian juga dengan petaninya, yang tadinya digambarkan petani Indonesia adalah sudah pada tua dan jenuh, sepertinya tidak sepenuhnya benar. Terdapat proses regenerasi, ada kecenderungan bahwa petani muda yang terlibat di agribisnis sudah mulai meningkat kuantitasnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Karakteristik Petani Muda pelaku agribisnis, 2. Perilaku beragribisnis petani muda, 3. Faktor-faktor yang mendorong mereka untuk terjun di bidang agribisnis. Metode penelitian yang dilakukan adalah survey yang diperkaya dengan FGD. Ukuran sampel sebanyak 280 orang. Berasal dari 3 lokasi terpilih di Jawa Barat. Analisis data yang digunakan adalah statistic deskriptif, cross-tabulasi dan korelasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1). Petani muda pelaku agribisnis umumnya berpendidikan lebih tinggi, dan berpengalaman tidak hanya di bidang pertanian tapi juga bidang non-pertanian. 2). Perilaku agribisnis petani muda, walaupun masih memiliki kelemahan pada sisi kualitas dan belum berdaya saing, mereka umumnya sudah melaksanakan agribisnis yang lebih modern. 3). Terdapat beberapa factor utama yang mendorong para petani muda untuk terlibat di bidang agribisnis, diantaranya faktor lembaga penyuluhan, Perusahaan agribisnis, komunitas dan dukungan keluarga

    Strategi Pengembangan Agribisnis Hasil Pertanian melalui Inovasi dan Kreatifitas Menjadi Produk Unggulan di Smk Negeri 1 Pacet Kabupaten Cianjur

    Full text link
    Penelitian ini mengenai strategi pengembangan agribisnis hasil pertanian melalui inovasi dan kreatifitas menjadi produk ; Pengembangan sektor agribisnis dapat menyesuaikan diri terhadap Perubahan pasar, pengembangan sumberdaya agribisnis, khususnya pemanfaatan dan pengembangan teknologi serta pembangunan kemampuan Sumberdaya Manusia (SDM). Kendala yang di hadapi SMK Negeri 1 Pacet dalam mengembangkan agribisnis, belum didukung oleh agribisnis penunjang lain seperti pengadaan alat-alat produksi pengolahan hasil pertanian dan pengolahan agribisnis seperti industri pembuat kemasan. Strategi SMK Negeri 1 Pacet sudah menghasilkan out put yang diharapkan, dari lihat hasil analisis pada matrik SWOT diperoleh koordinat (0.7 ; 1,475) yang mana koordinat ini pada kuadran I yaitu Strategi manajemen rotan, Strategi BUMI dan Strategi Pembelajaran Produktif. Strategi ini. Memiliki peluang dan kekuatan, sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada, strategi yang harus diterapkan adalah mendukung kebijakan dengan memanfaatkan peluang pengembangan komoditas unggulan

    Prospek Agribisnis 2001 dan Evaluasi Pembangunan Pertanian 2000

    Full text link
    Perbaikan ekonomi tahun 2001 sudah mulai tampak ditandai oleh beberapa indikatorekonomi seperti sektor riil sudah mulai menggeliat, aktivitas perekonomina rakyat dipedesaan sudah mulai bangkit, ekspor beberapa produk agribisnis mengalami peningkatan.,kredit Perbankan untuk mendorong bangkitnya sektor riil sudah dilonggarkan, pendapatanpenduduk sudah mulai merangkak naik dibandingkan dengan ketika krisis tahun 1997/1998.Prospek agribisnis yang cerah ini tidak dapat diraih, jika tidak diikuti langkah strategismelalu pembangunan sistem agribisnis dan USAha-USAha agribisnis termasuk USAhatanikeluarga dengan peningkatan produktivitas sebagai sumber pertumbuhan

    SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGRIBISNIS DAN AGROTEKNOLOGI DI KABUPATEN KUBU RAYA

    Get PDF
    Sekolah Menengah Kejuruan Agribisnis dan Agroteknologi adalah sebuah sekolah tingkat atas yang dikhususkan pada bidang agribisnis dan agroteknologi. Berbeda dengan Sekolah Menengah Atas pada umumnya, pada sekolah ini setiap siswa wajib memilih program studi yang terdapat pada kejuruan sebagai contoh Agribisnis dan Agroteknologi untuk bekal dan pengalaman siap bekerja setelah lulus sekolah. Perancangan Sekolah Menengah Kejuruan Agribisnis Dan Agroteknologi di Kabupaten Kubu Raya bertujuan untuk menghasilkan perancangan Sekolah Menengah Kejuruan Agribisnis dan Agroteknologi yang baik dan sesuai dengan visi dan misi dari daerah kabupaten Kubu Raya. Perancangan ini menerapkan konsep yang sesuai dengan keadaan lingkungan disekitar, faktor alam, dan kenyamanan pelaku. Perancangan ini juga dapat menjadi sebuah referensi perancangan Sekolah Menengah Kejuruan Agribisnis dan Agroteknologi. Hasil dari perancangan Sekolah Menengah Kejuruan Agribisnis dan Agroteknologi ini menyesuaikan dengan kebutuhan daerah dan konsep yang digunakan sesuai dengan lingkungan. Penyesuaian tersebut dapat dilakukkan dengan menerapkan konsep tropis, bangunan akan banyak menerapkan bukaan lebar dengan memiliki 3 masa bangunan utama, menyesuaikan dengan konsep tropis sirkulasi udara dari luar menjadi faktor penting sebagai penghawaan alami bangunan. setiap sisi fasad bangunan menggunakan sun shading selain sebagai penambah estetika juga berfungsi sebagai penghalang matahari masuk langsung kearah ruangan terutama kelas. Kata kunci: Sekolah, Kejuruan, Agribisnis dan Agroteknolog

    PENGARUH EFIKASI DIRI, MOTIVASI DAN KOMITMEN TERHADAP KEBERHASILAN AGRIBISNIS PETANI MILENIAL DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    Get PDF
    Pertanian merupakan salah satu sektor penting pembangunan nasional. Pembangunan pertanian di Indonesia dihadapkan pada permasalahan regenerasi sumber daya manusia dikarenakan rendahnya minat generasi muda. Salah satu kunci mencapai pertumbuhan ekonomi berkualitas adalah sumber daya manusia professional, mandiri, berdayasaing dan berjiwa wirausaha. Keberhasilan usaha petani milenial diharapkan memberikan motivasi generasi milenial untuk terjun di pertanian dan berkontribusi nyata dalam pembangunan pertanian. Tujuan penelitian: menganalisis pengaruh efikasi diri terhadap motivasi, pengaruh efikasi diri terhadap komitmen, pengaruh motivasi terhadap komitmen, pengaruh efikasi diri terhadap keberhasilan agribisnis petani milenial, pengaruh komitmen terhadap keberhasilan agribisnis petani milenial, pengaruh motivasi terhadap keberhasilan agribisnis petani milenial, pengaruh efikasi diri terhadap keberhasilan agribisnis melalui komitmen petani milenial, pengaruh motivasi terhadap keberhasilan agribisnis melalui komitmen petani milenial, dan pengaruh efikasi diri terhadap keberhasilan agribisnis melalui motivasi petani milenial di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey. Penentuan lokasi dan sampel menggunakan teknik purposive sampling.  Teknik analisis menggunakan analisis deskriptif dan analisis jalur dengan aplikasi SPSS 22.0 dan WarpPLS 7.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efikasi diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi, komitmen dan keberhasilan agribisnis petani milenial. Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen dan keberhasilan agribisnis petani milenial. Komitmen berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan agribisnis petani milenial
    • …
    corecore