364 research outputs found

    PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN CONCEPT ATTAINMENT MODEL MENGGUNAKAN TEKNIK VEE DIAGRAM DAN CONCEPT MAP DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PENALARAN ILMIAH

    Get PDF
    Handayani, S831108025. 2013. Pembelajaran Biologi dengan Concept Attainment Model Menggunakan Teknik Vee Diagram dan Concept Map Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Kritis Dan Penalaran Ilmiah. TESIS. Pembimbing I: Dr.Suciati Sudarisman, M.Pd, II: Dr. Baskoro Adi Prayitno, M.Pd. Program Studi Pendidikan Sains, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pembelajaran model Concept Attainment menggunakan Vee Diagram dan Concept Map ditinjau dari kemampuan berpikir kritis dan penalaran ilmiah terhadap prestasi belajar. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain faktorial 2x2x2. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa Tingkat III Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Kuningan. Sampel penelitian ditentukan secara acak dengan teknik cluster random sampling terdiri dari dua kelas. Kelas eksperimen I diberi perlakuan menggunakan Vee Diagram terdiri dari 34 mahasiswa dan kelas eksperimen II diberi perlakuan menggunakan Concept Map terdiri dari 31 mahasiswa. Pengumpulan data menggunakan teknik tes untuk data prestasi belajar kognitif, psikomotor, kemampuan berpikir kritis dan penalaran ilmiah, angket untuk data prestasi belajar afektif, lembar observasi untuk data psikomotor dan afektif. Uji hipotesis penelitian menggunakan anava tiga jalan sel tak sama dengan bantuan software SPSS 18. Hasil penelitian didapatkan bahwa: (1) ada perbedaan prestasi belajar antara pembelajaran model Concept Attainment melalui Vee Diagram dan Concept Map pada aspek psikomotor dan tidak ada perbedaan pada aspek kognitif dan afektif dengan sig.0,403 > 0,05; (2) ada perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi dan rendah pada aspek kognitif tidak ada perbedaan pada aspek afektif dengan sig.0,013 < 0,05; (3) ada perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa yang memiliki penalaran ilmiah tinggi dan rendah pada aspek kognitif dan psikomotor dan tidak ada perbedaan pada aspek afektif dengan sig.0,007 < 0,05; (4) tidak ada interaksi antara pembelajaran model Concept Attainment melalui Vee Diagram dan Concept Map dengan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar dengan sig.0,523 > 0,05; (5) ada interaksi antara pembelajaran model Concept Attainment melalui Vee Diagram dan Concept Map dengan penalaran ilmiah terhadap prestasi belajar kognitif dan tidak ada interaksi pada prestasi belajar afektif dan psikomotor dengan sig.0,013 < 0,05; (6) tidak ada interaksi antara kemampuan berpikir kritis dan penalaran ilmiah terhadap prestasi belajar dengan sig.0,457 > 0,05; (7) tidak ada interaksi antara pembelajaran model Concept Attainment melalui Vee Diagram dan Concept Map, kemampuan berpikir kritis, dan penalaran ilmiah terhadap prestasi belajar dengan sig.0,828 > 0,05.Berdasarkan hasil statistik penggunaan Vee Diagram dan Concept Map memberikan prestasi yang sama. Kata kunci : pembelajaran biologi, concept attainment, vee diagram, concept map, berpikir kritis, penalaran ilmiah, prestasi belajar, evolusi Handayani, S831108025. 2013. Biology Learning of Concept Attainment Model By Vee Diagram And Concept Map Technique Over Viewed From Ability For Critical Thinking And Scientific Reasoning. THESIS. Advisor I: Dr. Suciati Sudarisman, M.Pd, II: Dr. Baskoro Adi Prayitno, M.Pd. Program Study of Science Education, Post-graduate Program of Sebelas Maret University, Surakarta. The aims of this research were to know the differences between learning of Concept Attainment model by Vee Diagram and Concept Map towards study achievement. This research used experiment method with factorial 2x2x2 design. The population of the research was all of the students in III grade of Biology Education Kuningan University. The sample of the research was determined by cluster random sampling technique that consisted of two classes. The first experiment class was treated using Vee Diagram consisted of 34 students and the second class experiment was treated using Concept Map consisted of 31 students. The data was collected using test technique for studying result of the cognitive, psychomotor data, ability for critical thinking and scientific reasoning, questioner for the affective of study result, and observation for psychomotor and affective data. The research hypothesis was analyzed by with unequal cell number using software SPSS 18. The research result showed that: (1) there is a difference in study achievement between Vee Diagram and Concept Map on psychomotor and there is no difference on cognitive and affective with sig.0,403 > 0,05; (2) there is a difference in study achievement between critical thinking skills of high and low on cognitive and psychomotor and there is no difference on the affective with sig.0,013 < 0,05; (3) there are differences in study achievement between had high and low scientific reasoning on cognitive and psychomotor and there is no difference on the affective with sig.0,007 < 0,05; (4) there did not get interaction between Vee Diagram and Concept Map with ability for critical thinking towards study achievement with sig.0,523 > 0,05; (5) there got interaction between Vee Diagram and Concept Map with scientific reasoning toward study achievement on cognitive and there did not get interaction on affective and psychomotor with sig.0,013 < 0,05; (6) there did not get interaction between ability for critical thinking and scientific reasoning toward study achievement with sig.0,457 > 0,05; (7) there did not get interaction among Vee Diagram and Concept Map, ability for critical thinking and scientific reasoning toward study achievement with sig.0,828 > 0,05. Based on statistical result, the use of Vee Diagram and Concept Map give the same of study achievement. Keywords: biology learning, concept attainment model, vee diagram, concept map, critical thinking, scientific reasoning, study achievement, evolution

    Pembelajaran Fisika Materi Gerak Lurus Melalui Model Poe (Predict-observe-explain) Disertai Diagram Vee Di Kelas X SMA Negeri Pakusari

    Get PDF
    This article reported the result of an experimental research about the effect of POE (Predict-Observe-Explain) with Vee diagram on the straight motion learning at tenth grade SMA Negeri Pakusari in 2016/2017 academic year. The objectives of this research were to describe the learning activities during POE&nbsp; learning model with Vee diagram and to know the effect of POE learning model with Vee diagram to the cognitive learning outcomes &nbsp;in straight motion learning. The design of this research was post test only control group design. The data of the learning activities was collected by using observation and portfolio. Based on the data, the average of the learning activities was 71,37% which means active. The data of the cognitive learning outcomes in straight motion was collected by using post test. Then, the data collected was analyzed by using independent sample t-test (SPSS 20). The difference of the achievement between experiment class and control class is done by obtained significant value of 0.012. It means the result of this research proved that the use of POE learning model with Vee diagram significantly affected the cognitive learning outcomes at tenth grade SMA Negeri Pakusari. &nbsp; Keywords: POE (Predict-Observe-Explain) learning model, Vee diagram, cognitive learning outcomes , learning activitie

    Pembelajaran Biologi Dengan Concept Attainment Model Menggunakan Teknik Vee Diagram Dan Concept Map Ditinjau Dari Kemampuan Berpikir Kritis Dan Penalaran Ilmiah

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pembelajaran model Concept Attainment (CA) menggunakan Vee Diagram (VD) dan Concept Map (CM) ditinjau dari kemampuan berpikir kritis dan penalaran ilmiah terhadap prestasi belajar. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain faktorial 2x2x2. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa Tingkat III Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Kuningan. Sampel penelitian ditentukan secara acak dengan teknik cluster random sampling terdiri dari dua kelas. Kelas eksperimen I diberi perlakuan menggunakan Vee Diagram terdiri dari 34 mahasiswa dan kelas eksperimen II diberi perlakuan menggunakan Concept Map terdiri dari 31 mahasiswa. Pengumpulan data menggunakan teknik tes untuk data prestasi belajar kognitif, psikomotor, kemampuan berpikir kritis dan penalaran ilmiah, angket untuk data prestasi belajar afektif, lembar observasi untuk data psikomotor dan afektif. Uji hipotesis penelitian menggunakan anava tiga jalan sel tak sama dengan bantuan software SPSS 18. Hasil penelitian didapatkan bahwa: (1) ada perbedaan prestasi belajar antara pembelajaran model Concept Attainment melalui Vee Diagram dan Concept Map pada aspek psikomotor dan tidak ada perbedaan pada aspek kognitif dan afektif dengan sig.0,403 &gt; 0,05; (2) ada perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi dan rendah pada aspek kognitif tidak ada perbedaan pada aspek afektif dengan sig.0,013 &lt; 0,05; (3) ada perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa yang memiliki penalaran ilmiah tinggi dan rendah pada aspek kognitif dan psikomotor dan tidak ada perbedaan pada aspek afektif dengan sig.0,007 &lt; 0,05; (4) tidak ada interaksi antara pembelajaran model Concept Attainment melalui Vee Diagram dan Concept Map dengan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar dengan sig.0,523 &gt; 0,05; (5) ada interaksi antara pembelajaran model Concept Attainment melalui Vee Diagram dan Concept Map dengan penalaran ilmiah terhadap prestasi belajar kognitif dan tidak ada interaksi pada prestasi belajar afektif dan psikomotor dengan sig.0,013 &lt; 0,05; (6) tidak ada interaksi antara kemampuan berpikir kritis dan penalaran ilmiah terhadap prestasi belajar dengan sig.0,457 &gt; 0,05; (7) tidak ada interaksi antara pembelajaran model Concept Attainment melalui Vee Diagram dan Concept Map, kemampuan berpikir kritis, dan penalaran ilmiah terhadap prestasi belajar dengan sig.0,828 &gt; 0,05. Berdasarkan hasil statistik penggunaan Vee Diagram dan Concept Map memberikan prestasi yang sama

    Pembelajaran Biologi Menggunakan Inquiry Training Models Dengan Vee Diagram Dan Kwl Chart Ditinjau Dari Keterampilan Berpikir Kritis Dan Kemampuan Penalaran Formal

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pembelajaran model Inquiry Training melalui Vee diagram dan KWL chart (K-what I Know, W-what I Want to know, L-what I Learned), antara peserta didik yang memiliki keterampilan berpikir kritis dan kemampuan penalaran formal kategori tinggi dan rendah terhadap hasil belajar Biologi, serta interaksinya. Penelitian menggunakan metode true experiment. Populasi penelitian adalah seluruh peserta didik kelas X SMA Kristen 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013, sebanyak 3 kelas. Sampel penelitian ditentukan secara acak dengan teknik cluster random sampling sebanyak dua kelas yaitu kelas XA dan XB. Kelas XA diberi pembelajaran dengan media KWL chart dan kelas XB dengan media Vee diagram. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes untuk mendapatkan data hasil belajar kognitif, psikomotor, keterampilan berpikir kritis, dan kemampuan penalaran formal, metode angket untuk mendapatkan data hasil belajar afektif serta metode observasi untuk memperoleh data afektif dan psikomotorik. Uji hipotesis penelitian menggunakan anava tiga jalan dengan desain faktorial 2x2x2. Berdasarkan hasil analisis data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) tidak ada pengaruh pembelajaran Inquiry Training Models dengan Vee Diagram dan KWL Chart terhadap hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik; 2) ada pengaruh keterampilan berpikir kritis kategori tinggi dan rendah terhadap hasil belajar kognitif, tetapi tidak ada pengaruh pada hasil belajar aspek afektif dan psikomotorik; 3) ada pengaruh kemampuan penalaran formal terhadap hasil belajar kognitif dan psikomotorik tetapi tidak ada pengaruh pada hasil belajar aspek afektif; 4) tidak ada interaksi antara pembelajaran Inquiry Training Models dengan Vee Diagram dan KWL Chart dengan keterampilan berpikir kritis terhadap hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik; 5) tidak ada interaksi antara pembelajaran Inquiry Training Models dengan Vee Diagram dan KWL Chart dengan kemampuan penalaran formal terhadap hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik; 6) tidak ada interaksi antara keterampilan berpikir kritis dan kemampuan penalaran formal terhadap hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik; 7) tidak ada interaksi antara pembelajaran Inquiry Training Models dengan Vee Diagram dan KWL Chart, dengan keterampilan berpikir kritis dan kemampuan penalaran formal terhadap hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik

    PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN MODEL PBL DENGAN METODE EKSPERIMEN DISERTAI TEKNIK VEE DIAGRAM DAN FISHBONE DIAGRAM DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA (Studi Pembelajaran pada Materi Ekosistem Kelas X Semester II MA Negeri 1 Praya Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013)

    Get PDF
    Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan model PBL dengan metode eksperimen disertai teknik Vee Diagram Fishbone Diagram , aktivitas belajar, dan kreativitas belajar siswa serta interaksinya terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, dan psikomotor siswa pada materi ekosistem. Penelitian menggunakan metode kuasi eksperimen. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X MA Negeri 1 Praya Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari 6 kelas. Sampel penelitian ditentukan dengan teknik cluster random sampling terdiri dari dua kelas. Kelas eksperimen I (X. 2 ) belajar menggunakan model PBL dengan metode eksperimen disertai teknik Vee diagram dan kelas eksperimen II (X. 3 ) belajar menggunakan model PBL dengan metode eksperimen disertai teknik Fishbone diagram. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes untuk data prestasi belajar kognitif, angket dan lembar observasi untuk prestasi belajar afektif dan prestasi belajar psikomotor serta angket untuk aktivitas belajar dan kreativitas belajar. Uji hipotesis penelitian menggunakan Anava tiga jalan dengan desain faktorial 2x2x2 dengan mengunakan Software SPSS 18 for Windows. Berdasarkan hasil olah data disimpulkan: 1) ada pengaruh model PBL dengan metode eksperimen disertai teknik Vee diagram Fishbone diagram terhadap prestasi belajar psikomotor siswa, tetapi tidak pada prestasi belajar kognitif dan belajar afektif siswa; 2) ada pengaruh aktivitas belajar terhadap prestasi belajar kognitif siswa tetapi tidak pada prestasi belajar afektif dan belajar psikomotor siswa; 3) Ada pengaruh kreativitas belajar terhadap prestasi belajar kognitif siswa tetapi tidak pada prestasi belajar afektif dan belajar psikomotor siswa; 4) tidak ada interaksi antara model pembelajaran dengan aktivitas belajar terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa; 5) Ada interaksi antara model pembelajaran dengan kreativitas belajar siswa terhadap prestasi belajar kognitif siswa tetapi tidak pada prestasi belajar afektif dan psikomotor siswa; 6) tidak ada interaksi antara aktivitas belajar dengan kreativitas belajar siswa terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, dan psikomotor siswa; 7) tidak ada interaksi antara model pembelajaran, aktivitas belajar, dan kreativitas belajar belajar siswa terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, dan psikomotor siswa. Kata kunci: Model PBL, metode eksperimen, Vee diagram, Fishbone diagram, aktivitas belajar, kreativitas belajar

    ANALISIS STRUKTUR DAN KEMUNGKINAN KEMUNCULAN PROSES BERFIKIR SISWA PADA DESAIN KEGIATAN LABORATORIUM (DKL) SMA DI KOTA BANDUNG

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas Desain Kegiatan Laboratorium (DKL) SMA. Desain Kegiatan Laboratorium merupakan panduan praktikum berupa lembaran instruksi yang terdiri dari komponen-komponen terstruktur untuk mengarahkan pembentukan pengetahuan. Kualitas DKL dilihat dari struktur dan memunculan ranah kognitif. Untuk melihat kelengkapan struktur DKL dianalisis menggunakan diagram Vee. Kemunculan ranah kognitif dianalisis dengan menggunakan taksonomi Bloom revisi yang terdiri dari dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif. Sampel penelitian diambil dari 5 materi pelajaran yaitu materi pencemaran lingkungan, fotosintesis, sel, uji makanan, dan respirasi SMA Negeri di Kota Bandung. Jumlah DKL yang dianalisis berjumlah 49 DKL SMA. Hasil dari penelitian mengenai analisis struktur dan kemungkinan kemunculan proses berfikir siswa pada DKL SMA, secara umum sudah terstruktur jika di lihat dari hasil skoring komponen diagram Vee. Namun kualitas DKL secara umum masih perlu perbaikan. Skoring diagram Vee pada DKL SMA menunjukan nilai total rata-rata 11,22 dari total skor 18. Hal ini menunjukan DKL SMA memiliki nilai yang tidak sempurna menurut diagram Vee. Hasil analisis ranah kognitif pada DKL SMA yang teridentifikasi C1-C6, sedangkan dimensi pengetahuan yang teridentifikasi adalah pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural. Kata kunci: Desain Kegiatan Laboratorium (DKL), Diagram Vee, Taksonomi Bloom. This study aimed to analyze the quality of Activity Design Laboratory (DKL) SMA. Event Design Lab is a practical guide in the form of the instruction sheet that consists of components structured to direct the formation of knowledge. DKL quality memunculan seen from the structure and cognitive domains. To view the complete structure of DKL analyzed using Vee diagram. The emergence of cognitive domains were analyzed using the revised Bloom's taxonomy consisting of dimensions of knowledge and cognitive process dimension. Samples were taken from 5 the subject matter that is material environmental pollution, photosynthesis, cell, food testing, and respiration high schools in the city of Bandung. DKL analyzed the number totaled 49 DKL High School. Results of research on the analysis of the structure and the possibility of the emergence of the process of thinking on DKL high school students, in general already structured if in view of the results scoring component Vee diagram. DKL quality in general but still needs improvement. Scoring Vee diagram on DKL SMA shows the average total value of 11.22 of the total score of 18. This shows DKL SMA has a value that is not perfect according to the Vee diagram. Results of the analysis of the cognitive in DKL SMA identified C1-C6, while the dimensions of the identified knowledge is factual knowledge, conceptual and procedural. Keywords: Design Activity Laboratory (DKL), Vee Diagram, Bloom's Taxonomy

    PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS BRAIN BASED LEARNING DISERTAI VEE DIAGRAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF

    Get PDF
    Tujuan penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk mengetahui: 1) prosedur pengembangan modul pembelajaran biologi berbasis Brain Based Learning disertai Vee Diagram; 2) kelayakan modul pembelajaran biologi berbasis Brain Based Learning disertai Vee Diagram; dan 3) efektivitas modul pembelajaran biologi berbasis Brain Based Learning disertai Vee Diagram untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&amp;D) yang mengacu pada modifikasi pengembangan model Borg &amp; Gall. Sampel pengembangan meliputi sampel uji coba lapangan awal sejumlah 6 validator, sampel uji coba lapangan utama sejumlah 10 siswa Kelas X Semester Genap di SMA Negeri 1 Ngemplak Tahun Pelajaran 2013/2014 dan sampel uji coba lapangan operasional sejumlah 27 siswa Kelas X Semester Genap di SMA Negeri 1 Banyudono Tahun Pelajaran 2013/2014. Instrumen yang digunakan adalah angket, observasi, wawancara dan tes. Uji coba lapangan operasional menggunakan one group pretest-posttes design. Data hasil belajar ranah kognitif diuji dengan uji Paired T-test dan dihitung dengan gain ternormalisasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) pengembangan modul pembelajaran biologi berbasis Brain Based Learning disertai Vee Diagram menggunakan modifikasi model pengembangan Borg &amp; Gall; 2) kelayakan modul berbasis Brain Based Learning disertai Vee Diagram yang dikembangkan pada uji coba ahli menunjukkan kategori baik dengan nilai 3,45, oleh praktisi menunjukkan kategori sangat baik dengan nilai 3,79 dan oleh siswa menunjukkan kategori sangat baik dengan nilai 3,63  dan 3) pengembangan modul pembelajaran biologi berbasis Brain Based Learning disertai Vee Diagram terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dengan perolehan  Ngain 0,64 dengan signifikansi 0,000

    ANALISIS KUALITASDESAIN KEGIATAN LABORATORIUM (DKL)MATERI PENCEMARAN LINGKUNGANJENJANG SMP DAN SMA

    Get PDF
    PenelitianinibertujuanuntukmenganalisiskualitasDesainKegiatanLaboratorium (DKL)materipencemaranlingkunganjenjangSMPdanSMA.DesainKegiatanLaboratoriummerupakanpanduanpraktikumberupalembaraninstruksiyang terdiridarikomponen-komponenterstrukturuntukmengarahkanpembentukanpengetahuan.Kualitas DKL ditinjaudaristrukturdankemunculanranahkognitif.StrukturDKLdapatdianalisismenggunakankeberadaan diagram VeeuntukmenentukankelengkapanstrukturDKLdanskor diagram VeeuntukpenilaianstrukturDKL. Kemunculanranahkognitifdianalisisdengan menggunakantaksonomi Bloom revisi yang terdiridaridimensi proseskognitifdandimensipengetahuan. Sampel penelitiandiambildariperolehankeseluruhanDKLpencemaranlingkunganjenjangSMPdanSMA Negeri di kota Bandung.JumlahDKLyang dianalisisyaitu 5 DKLSMPdan 6 DKLSMA.DesainKegiatanLaboratoriumkemudian diujicoba, dianalisis, dandideskripsikan.HasildaripenelitianmengenaikelengkapanstrukturDKLberdasarkan diagram Vee, secaraumumDKLSMA memilikistrukturlebihlengkapdibandingkanjenjang SMP. Skoring diagram Veemenunjukannilai total rata-rata 8.8 padaDKLSMPdan 13.5 padaDKLSMA dari total skor 18. Hal inimenunjukanDKL jenjang SMP dan SMA memilikinilai yang tidaksempurnamenurut diagram Vee. HasilanalisisranahkognitifpadajenjangSMPdanSMAcenderungsamayaituterdapatpengetahuanfaktual, konseptualdanprosedural, namunkemunculandimensiproses kognitifberbeda, padajenjang SMPproseskognitifyang teridentifikasiC1 hingga C4, sedangkanpada SMA proses kognitif yang teridentifikasi C1 hingga C6 . Berdasarkantinjauankurikulum, keduajenjangtelahmencapairanahkognitif yangdiharapkanolehkompetensidasar. Kata kunci: Desain Kegiatan Laboratorium (DKL), Diagram Vee, Taksonomi The aim of this study is to analyze the quality of Design Laboratory Activity (DKL) in chapter environmental pollution for junior high school and senior high school level. Design Lab Activity is a practical guide formed as instruction sheet consists of components which structured to direct the formation of student’s knowledge. The quality of DKL can be obtained from the structure and the emergence of cognitive domains. DKL structure can be analyzed by use the Vee diagram to determine the completeness of DKL’s structure and Vee diagrams scores to assess DKL’s structure. The emergence of cognitive domains is analyzed by using the revised Bloom's taxonomy consisting of dimensions of cognitive processes and dimensions of knowledge. Samples were taken from the overall acquisition DKL environmental pollution for junior high school and senior high school level in Bandung. The amount of DKL which analyzed; 5 for junior high school level and 6 5 for senior high school level. Design Laboratory Activity then tested, analyzed and described. Results of research on the completeness of structure DKL based Vee diagram, generally DKL for Senior High School level has a more complete structure than the Junior High School Level. The score from Vee diagram shows the average total value of 8.8 on DKL DKLfor junior high school level is 13.5 in the total score of 18. This indicate that both of DKL for junior high school and senior high school level have a value which are not perfect according to the Vee diagram. Results of analysis of cognitive domains on junior high school and senior high school level tend to be the same that there is a factual knowledge, conceptual and procedural, but the emergence of different dimensions of cognitive processes, the junior high school level cognitive processes are identified C1 through C4, while in senior high school cognitive processes were identified C1 to C6. Based on a review of curriculum, both levels have been reached cognitive expected by basic competence. Keywords: Design Activity Laboratory (DKL), Vee Diagram, Bloom's Taxonomy

    PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN INQUIRY TRAINING MODELS DENGAN VEE DIAGRAM DAN KWL CHART DITINJAU DARI KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KEMAMPUAN PENALARAN FORMAL

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pembelajaran model Inquiry Training melalui Vee diagram dan KWL chart (K-what I Know, W-what I Want to know, L-what I Learned), antara peserta didik yang memiliki keterampilan berpikir kritis dan kemampuan penalaran formal kategori tinggi dan rendah terhadap hasil belajar Biologi, serta interaksinya. Penelitian menggunakan metode true experiment. Populasi penelitian adalah seluruh peserta didik kelas X SMA Kristen 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013, sebanyak 3 kelas. Sampel penelitian ditentukan secara acak dengan teknik cluster random sampling sebanyak dua kelas yaitu kelas XA dan XB. Kelas XA diberi pembelajaran dengan media KWL chart dan kelas XB dengan media Vee diagram. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes untuk mendapatkan data hasil belajar kognitif, psikomotor, keterampilan berpikir kritis, dan kemampuan penalaran formal, metode angket untuk mendapatkan data hasil belajar afektif serta metode observasi untuk memperoleh data afektif dan psikomotorik. Uji hipotesis penelitian menggunakan anava tiga jalan dengan desain faktorial 2x2x2. Berdasarkan hasil analisis data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) tidak ada pengaruh pembelajaran Inquiry Training Models dengan Vee Diagram dan KWL Chart terhadap hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik; 2) ada pengaruh keterampilan berpikir kritis kategori tinggi dan rendah terhadap hasil belajar kognitif, tetapi tidak ada pengaruh pada hasil belajar aspek afektif dan psikomotorik; 3) ada pengaruh kemampuan penalaran formal terhadap hasil belajar kognitif dan psikomotorik tetapi tidak ada pengaruh pada hasil belajar aspek afektif; 4) tidak ada interaksi antara pembelajaran Inquiry Training Models dengan Vee Diagram dan KWL Chart dengan keterampilan berpikir kritis terhadap hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik; 5) tidak ada interaksi antara pembelajaran Inquiry Training Models dengan Vee Diagram dan KWL Chart dengan kemampuan penalaran formal terhadap hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik; 6) tidak ada interaksi antara keterampilan berpikir kritis dan kemampuan penalaran formal terhadap hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik; 7) tidak ada interaksi antara pembelajaran Inquiry Training Models dengan Vee Diagram dan KWL Chart, dengan keterampilan berpikir kritis dan kemampuan penalaran formal terhadap hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kata Kunci: Inquiry Training Model, Vee Diagram, KWL Chart, Keterampilan Berpikir Kritis, Kemampuan Penalaran Formal

    PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN CONCEPT ATTAINMENT MODEL MENGGUNAKAN TEKNIK VEE DIAGRAM DAN CONCEPT MAP DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PENALARAN ILMIAH

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pembelajaran model Concept Attainment (CA) menggunakan  Vee Diagram (VD) dan Concept Map (CM) ditinjau dari kemampuan berpikir kritis dan penalaran ilmiah terhadap prestasi belajar. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain faktorial 2x2x2. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa Tingkat III Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Kuningan. Sampel penelitian ditentukan secara acak dengan teknik cluster random sampling terdiri dari dua kelas. Kelas eksperimen I diberi perlakuan menggunakan Vee Diagram terdiri dari 34 mahasiswa dan kelas eksperimen II diberi perlakuan menggunakan Concept Map terdiri dari 31 mahasiswa. Pengumpulan data menggunakan teknik tes untuk data prestasi belajar kognitif, psikomotor, kemampuan berpikir kritis dan penalaran ilmiah, angket untuk data prestasi belajar afektif, lembar observasi untuk data psikomotor dan afektif. Uji hipotesis penelitian menggunakan anava tiga jalan sel tak sama dengan bantuan software SPSS 18. Hasil penelitian didapatkan bahwa: (1) ada perbedaan prestasi belajar antara pembelajaran model Concept Attainment melalui Vee Diagram dan Concept Map pada aspek psikomotor dan tidak ada perbedaan pada aspek kognitif dan afektif dengan sig.0,403 &gt; 0,05; (2) ada perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi dan rendah pada aspek kognitif tidak ada perbedaan pada aspek afektif dengan sig.0,013 &lt; 0,05; (3) ada perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa yang memiliki penalaran ilmiah tinggi dan rendah pada aspek kognitif dan psikomotor dan tidak ada  perbedaan pada aspek afektif dengan sig.0,007 &lt; 0,05; (4) tidak ada interaksi antara pembelajaran model Concept Attainment melalui Vee Diagram dan Concept Map dengan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar dengan sig.0,523 &gt; 0,05; (5) ada interaksi antara pembelajaran model Concept Attainment melalui Vee Diagram dan Concept Map dengan penalaran ilmiah terhadap prestasi belajar kognitif dan tidak ada interaksi pada prestasi belajar afektif dan psikomotor dengan sig.0,013 &lt; 0,05; (6) tidak ada interaksi antara kemampuan berpikir kritis dan penalaran ilmiah terhadap prestasi belajar dengan sig.0,457 &gt; 0,05; (7) tidak ada interaksi antara pembelajaran model Concept Attainment melalui Vee Diagram dan Concept Map, kemampuan berpikir kritis, dan penalaran ilmiah terhadap prestasi belajar dengan sig.0,828 &gt; 0,05. Berdasarkan hasil statistik penggunaan Vee Diagram dan Concept Map memberikan prestasi yang sama
    • …
    corecore