68,451 research outputs found

    PENGARUH PEMBERIAN JUS TOMAT (LYCOPERSICUM COMMUNE ) TERHADAP TEKANAN DARAH SISTOLIK DAN DIASTOLIK LAKI-LAKI HIPERTENSIF USIA 40- 45 TAHUN

    Get PDF
    Latar Belakang : Hipertensi merupakan kondisi tekanan darah tinggi pada pembuluh darah arteri yang berlangsung secara terus-menerus dalam jangka waktu lama. Buah tomat (Lycopersicum commune) mengandung kalium yang mempunyai efek menurunkan tekanan darah. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pemberian jus buah tomat (Lycopersium commune ) terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik pria hipertensif usia 40-45 tahun Metode: Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen dengan rancangan pre-post control design. Jumlah subyek 34 orang dengan tekanan darah sistolik mempunyai tekanan darah sistolik >120-139 mmHg dan tekanan darah diastolik > 90-119 mmHg dan meminum obat antihipertensi. Jus tomat sebanyak 200 ml diberikan 1 kali sehari selama 14 hari terbuat dari 150 gram buah tomat, 2,5g gula diet dan 100 ml air. Hasil: Terdapat Penurunan tekanan darah sistolik sebesar 4,4mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 3,1 mmHg pada kelompok perlakuan dan pada kelompok kontrol terjadi penurunan tekanan darah sistolik 1,4 mmHg dan tekanan darah diastolik 1,4mmHg.Pemberian jus tomat berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik setelah dikontrol dengan IMT dan asupan kalium. Simpulan:Pemberian jus tomat dapat membantu menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada laki-laki usia 40-45 tahun

    PROFIL GAYA HIDUP DAN TEKANAN DARAH PENDUDUK DEWASA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAMONJI PALU PADA TAHUN 2018

    Get PDF
    Gangguan tekanan darah merupakan penyakit yang masih banyak ditemukan di Indonesia dan di Kota Palu, khususnya di Wilayah Kerja Puskesmas Kamonji Palu. Gangguan tekanan darah bisa terjadi pada usia lanjut dan dapat pula dipengaruhi oleh gaya hidup seseorang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil gaya hidup dan tekanan darah pada penduduk dewasa di Wilayah Kerja Puskesmas Kamonji Palu tahun 2018. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan analitik dengan design Cross sectional di wilayah kerja Puskesmas Kamonji, dilakukan sejak April sampai Juli tahun 2018. Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran tekanan darah beserta wawancara menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan SPSS 24 untuk mengetahui gambaran gaya hidup dan tekanan darah dengan uji frekuensi dan uji korelasi spearman. Dari 245 penduduk dewasa di Wilayah kerja puskesmas Kamonji Palu pada tahun 2018 diperoleh hasil sebagai berikut : (1) Tekanan darah terbanyak adalah tekanan darah normal sebanyak 139 responden (56,7 %). (2) tekanan darah berdasarkan kebiasaan merokok terbanyak adalah pada responden yang tidak merokok dengan tekanan darah normal sebanyak 101 responden (72,7%), tekanan darah rendah sebanyak 21 responden (77,8%), dan tekanan darah tinggi sebanyak 12 responden (15,2%). (3) tekanan darah berdasarkan kebiasaan mengkonsumsi alkohol terbanyak adalah non alkoholik dengan tekanan darah normal sebanyak 118 responden (84,9%), tekanan darah rendah sebanyak 25 responden (92,6%), dan tekanan darah tinggi sebanyak 43 responden (54,4%). (4) aktivitas fisik terbanyak adalah aktivitas fisik sedang dengan tekanan darah normal sebanyak 71 responden (51,1%), tekanan darah rendah 2 responden (7,4%), dan tekanan darah tinggi 36 responden (45,6%). Kesimpulan penelitian ini yakni Penduduk dewasa di Wilayah kerja puskesmas Kamonji Palu pada tahun 2018 dominan memiliki tekanan darah normal. Adapun responden yang memiliki gaya hidup berupa aktivitas kebiasaan merokok, kebiasaan konsumsi alkohol dan kebiasaan aktifitas fisik dapat mengalami gangguan tekanan darah

    Pengaruh Pemberian Jus Tomat ( Lycopersicum Commune ) Terhadap Tekanan Darah Sistole Dan Diastole Laki – Laki Hipertensif Usia 40 – 45 Tahun

    Full text link
    Latar Belakang : Hipertensi adalah suatu keadaan sesorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal yang mengakibatkan peningkatan angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas). Buah tomat (Lycopersicum commune) mengandung kalium yang mempunyai efek menurunkan tekanan darah.Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pemberian jus buah tomat (Lycopersium commune ) terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik pria hipertensif usia 40-45 tahunMetode: Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen dengan rancangan pre-post control design. Jumlah subyek 34 orang dengan tekanan darah sistolik mempunyai tekanan darah sistolik > 120-139 mmHg dan tekanan darah diastolik > 90-119 mmHg dan meminum obat antihipertensi. Jus tomat sebanyak 200 ml diberikan 1 kali sehari selama 14 hari terbuat dari 150 gram buah tomat, 2,5g gula diet dan 100 ml air.Hasil:Pemberian jus tomat 200ml 1x sehari selama 14 hari secara klinis tidak menunjukkan penurunan yang signifikan terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik, tetapi menurut hasil penelitian pemberian 200ml jus tomat dapat menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 4,4mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 3,1 mmHg pada kelompok perlakuan dan pada kelompok kontrol dapat menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 1,4 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 1,4mmHg dan tekanan darah diastolik setelah dikontrol dengan IMT dan asupan kalium.Simpulan:Pemberian jus tomat dapat membantu menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada laki-laki usia 40-45 tahu

    HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN TEKANAN DARAH

    Get PDF
    Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri. Tekanan puncak terjadi saat ventrikel berkontraksi dan disebut tekanan sistolik, dan saat ventrikel berileksasi disebut tekanan diastolik. Tekanan darah adalah kekuatan lateral pada dinding arteri oleh darah yang didorong dengan tekanan jantung. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan pengukuran tekanan darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Lama Penggunaan kontrasepsi Hormonal Dengan Tekanan Darah. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif dengan jenis penelitian studi literatur review. Proses pemilihan artikel ditentukan sesuai dengan kriteria inklusi. Metode strategi pencarian untuk mendapatkan jurnal menggunakan kata kunci untuk jurnal nasional yaitu hubungan lama penggunaan kontrasepsi hormonal dengan tekanan darah atau hubungan penggunaan kontrasepsi hormonal dengan hipertensi atau pengaruh penggunaan kontrasepsi hormonal terhadap tekanan darah atau Penggunaan Kontrasepsi Suntik Dmpa (Depo Medroxy Progesterone Asetat) Terhadap Tekanan Darah atau Gambaran Faktor-Faktor Tekanan Darah Pada Akseptor KB Hormonal, sedangkan untuk jurnal Internasional yaitu hormonal contraception atau Blood Pressure Among Women Using Depo-Provera Injection. Hasil penelitian dari penelusuran 11 jurnal diketahui bahwa adanya hubungan lama penggunaan kontrasepsi hormonal dengan tekanan darah dan kontrasepsi hormonal merupakan salah satu faktor terjadinya peningkatan tekanan darah

    Hubungan Asupan Natrium, Kalium, Magnesium Dan Status Gizi Dengan Tekanan Darah Pada Lansia Di Kalurahan Makamhaji Kecamatan Kartasura

    Get PDF
    Pendahuluan : Tekanan darah tinggi disebabkan oleh retensi natrium dalam darah. Kalium dapat menurunkan tekanan darah dengan menimbulkan efek vasodilatasi sehingga menyebabkan penurunan retensi perifer total dan meningkatkan output jantung. Magnesium merupakan nutrien untuk kesehatan jantung yang membantu otot jantung untuk relaksasi. Seseorang yang memiliki berat badan lebih cenderung memiliki tekanan darah yang lebih tinggi daripada mereka yang kurus. Prevalensi tekanan darah tinggi di Kalurahan Makamhaji sebesar 23%. Tujuan : Mengetahui hubungan asupan natrium, kalium, magnesium dan status gizi dengan tekanan darah pada lansia di Kalurahan Makamhaji. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah subjek penelitian sebanyak 40 dipilih dengan metode multistage sampling. Data asupan natrium, kalium, dan magnesium diperoleh dengan menggunakan formulir recall. Data status gizi diperoleh menggunakan indeks massa tubuh. Data tekanan darah diperoleh menggunakan alat Sphigmomanometer. Analisis data dengan korelasi Pearson Product Moment. Hasil : Berdasarkan analisis univariat rata-rata responden memiliki tingkat asupan natrium tinggi sebanyak 40%, asupan kalium kurang sebanyak 57,5%, asupan magnesium kurang sebanyak 47,5%. Responden yang memiliki status gizi kurang sebanyak 25%. Sebanyak 30% responden memiliki tekanan darah sistolik ringan dan sebanyak 60% responden memiliki tekanan darah diastolik normal. Hasil uji Pearson Product Moment untuk asupan natrium dan tekanan darah nilai p=0,006, Kalium dan tekanan darah nilai p=0,019, Magnesium dan tekanan darah nilai p=0,029 dan status gizi dengan tekanan darah nilai p=0,013 Kesimpulan : Terdapat hubungan antara asupan natrium, kalium, magnesium dan status gizi dengan tekanan darah pada lansia di Kalurahan Makamhaj

    Obesitas, Asupan Natrium dan Kalium terhadap Tekanan Darah

    Full text link
    Hipertensi adalah penyakit yang terjadi akibat peningkatan tekanan darah yang bisa menyebabkan berbagai komplikasi terhadap beberapa penyakit lain, bahkan penyebab timbulnya penyakit jantung, stroke, dan ginjal. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan obesitas asupan natrium dan kalium dengan tekanan darah pada mahasiswa Universitas Hasanuddin angkatan 2013 dengan menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini, yaitu mahasiswa Unhas dengan berat badan berlebih yang berjumlah 411 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian diperoleh 46,5% responden menderita hipertensi (tekanan darah tinggi). Hasil penelitian yang dilakukan terhadap obesitas (berdasarkan IMT) dengan tekanan darah diperoleh p=0,030. Hal ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara obesitas (berdasarkan IMT) dengan tekanan darah. Sedangkan pada hubungan obesitas (berdasarkan lingkar Perut) dengan tekanan darah diperoleh p=0,716 yang menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara lingkar Perut dengan tekanan darah. Hasil penelitian yang dilakukan terhadap asupan natrium dengan tekanan darah menunjukkan p=0,09, yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara asupan natrium dengan tekanan darah. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap asupan kalium didapatkan p=0,758 yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara asupan kalium dengan tekanan darah. Kesimpulan dari penelitian ini ada hubungan bermakna antara obesitas (berdasarkan IMT) dengan tekanan darah sedangkan obesitas (berdasarkan lingkar Perut, asupan natrium dan kalium) tidak berhubungan dengan tekanan darah

    Hubungan Asupan Lemak Total Dan Aktivitas Fisik Dengan Tekanan Darah Pada Wanita Menopause Di Desa Kuwiran Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali

    Get PDF
    Pendahuluan: Faktor risiko yang meningkatkan tekanan darah pada wanita menopause adalah penurunan hormon estrogen, tingginya asupan lemak total dan kurangnya aktivitas fisik. Berdasarkan data profil kesehatan puskesmas Banyudono II prevalensi tekanan darah tinggi di Desa Kuwiran sebesar 35,6%. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan asupan lemak total dan aktivitas fisik dengan tekanan darah pada wanita menopause di Desa Kuwiran. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah observasional dengan desain cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah wanita menopause usia 50-65 tahun sebanyak 73. Pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling. Asupan lemak total diperoleh dengan food recall konsumsi makanan 24 jam dan aktivitas fisik diperoleh dengan wawancara dan pencatatan aktivitas fisik 1x24 jam selama 7 hari. Tekanan darah diperoleh dengan menggunakan alat tensi meter. Analisis data dengan menggunakan korelasi Pearson Product Moment. Hasil: Sebagian besar sampel memiliki asupan lemak total tinggi sebesar 61,6%. Sebagian besar sampel memiliki aktivitas fisik ringan sebesar 94,5%. Sebagian besar sampel memiliki tekanan darah sistolik tinggi sebesar 72,6% dan tekanan darah diastolik normal sebesar 65,8%. Hasil uji korelasi antara asupan lemak total dengan tekanan darah sistolik nilai p=0,019 dan hasil uji asupan lemak total dengan tekanan darah diastolik nilai p=0,194. Aktivitas fisik dengan tekanan darah sistolik nilai p=0,304 dan aktivitas fisik dengan tekanan darah diastolik nilai p=0,693. Kesimpulan: Ada hubungan antara asupan lemak total dengan tekanan darah sistolik pada wanita menopause. Tidak ada hubungan antara asupan lemak total dengan tekanan darah diastolik pada wanita menopause. Tidak ada hubungan aktivitas fisik dengan tekanan darah sistolik pada wanita menopause. Tidak ada hubungan aktivitas fisik dengan tekanan darah diastolik pada wanita menopause

    Hubungan Asupan Serat Dan Status Gizi Dengan Tekanan Darah Pada Wanita Menopause Di Desa Kuwiran Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali

    Get PDF
    Pendahuluan: Tekanan darah tinggi dapat menyerang semua usia termasuk wanita menopause. Perilaku kurang mengkonsumsi asupan serat seperti buah dan sayur, merupakan faktor resiko meningkatnya tekanan darah selain faktor status gizi. Berdasarkan data profil kesehatan puskesmas Banyudono II prevalensi tekanan darah tinggi di Desa Kuwiran sebesar 35,6%. Tujuan: Mengetahui hubungan asupan serat dan status gizi dengan tekanan darah pada wanita menopause di Desa Kuwiran Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling sebanyak 73 orang. Data asupan serat diperoleh dengan metode recall 3x24 jam, data status gizi diukur berdasarkan Indek Massa Tubuh, sedangkan data tekanan darah diperoleh dengan hasil pengukuran Spygmomanometer. Hasil: Analisis univariat sebagian besar responden memiliki asupan serat kurang sebesar 83,6%. Responden sebagian besar memiliki status gizi obesitas sebesar 57,5%. Responden sebagian besar memiliki tekanan darah sistolik tinggi sebesar 72,6% dan tekanan darah diastolik normal sebesar 65,8%. Hasil uji hubungan asupan serat dengan tekanan darah sistolik nilai p=0,0270 dan tekanan darah diastolik nilai p=0,280 dengan uji Rank Spearman. Hasil uji hubungan Status gizi dengan tekanan darah sistolik nilai p=0,180 dan tekanan darah diastolik nilai p=0,137 dengan uji Rank Spearman. Kesimpulan: Tidak ada hubungan asupan serat dan status gizi dengan dengan tekanan darah sistolik dan diastolik pada wanita menopause di Desa Kuwiran Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali

    Pengaruh Penambahan Terapi Bekam Pada Terapi Relaksasi Nafas Dalam (Deep Breathing) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Primer)

    Get PDF
    Tekanan darah merupakan faktor yang amat penting pada sistem sirkulasi.Penderita tekanan darah tinggi atau hipertensi akan meningkat menjadi 1,6 milyar menjelang tahun 2025. Terapi bekam dan terapi relaksasi nafas dalam (deep breathing) dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan penambahan terapi bekam pada terapi relaksasi nafas dalam (deep breathing) terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi primer, yang diukur dengan sphygmomanometer. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah quasi eksperimental. Populasi dalam penelitian ini adalah dari Posyandu Lansia Seger Waras, Aisyiyah, dan Sulur Waringin. Sampel penelitian sebanyak 30 orang dengan jenjang usia 40-85 tahun. Sampel penelitian diambil secara purposive sampling. Dari uji statistik paired sample t-test diperoleh hasil bahwa terdapat penurunan tekanan darah baik sistolik maupun diastolik setelah diberikan terapi bekam dan terapi relaksasi nafas dalam (deep breathing). Terapi untuk responden yang hanya diberikan terapi relaksasi nafas dalam (deep breathing) mengalami penurunan tekanan darah sistolik tapi tidak terjadi penurunan tekanan darah diastolik. Kemudian setelah itu dilakukan uji independent sample t-test, hasilnya menunjukkan bahwa tekanan darah sistolik p<0.05 (p<0.002) artinya Ho ditolak dan Ha diterima, sedangakan tekanan darah diastolik p>0.05 (p>0.880) artinya Ho diterima dan Ha ditolak. Kesimpulannya bahwa ada beda pengaruh antara terapi relaksasi nafas dalam (deep breathing) dengan penambahan terapi bekam pada terapi relaksasi nafas dalam (deep breathing) pada penderita hipertensi primer untuk tekanan darah sistolik, sedangkan pada tekanan darah diastolik tidak menunjukkan adanya pengaruh tekanan darah. Untuk mengurangi kasus hipertensi perlu adanya pencegahan seperti kegiatan penyuluhan kepada setiap masyarakat dan melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin

    PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENGELOLAAN TEKANAN DARAH TINGGI DENGAN SENAM DAN DIET HIPERTENSI PADA KELOMPOK LANSIA DI KELURAHAN BANYUURIP KOTA PEKALONGAN

    Get PDF
    Latar Belakang : Tekanan Darah seseorang akan semakin bertambah dengan bertambahnya usia. Tekanan darah tinggi pada usia lanjut usia (lansia) berkaitan erat dengan timbulnya penyakit jantung, ginjal, stroke danpenyakitpembuluhdarah yang lainnya. Latihan fisik yang teratur dan diet hipertensi merupakan upaya untuk membantu menurunkan level tekanan darah pada lansia. Dengan demikian diharapkan dapat membantu mencegah terjadinya komplikasi akibat tekanan darah tinggi yang sering dialami oleh kelompok umur lanjut usia. Berkaitan dengan hal tersebut, selama ini belum diketahui gambaran tekanan darah pada kelompok senam lansia.Tujuan : Pengabdian masyarakat bertujuan agar mahasiswa dan dosen dapat berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan kesehatan, membantu mengatasi permasalahan tekanan darah tinggiyang dihadapi paralansia, mengetahui gambaran level tekanan darah kelompok senam lansia dan mengetahui efek senam lansia dan diet hipertensi terhadap tekanan darah kelompok senam lansia.Metode Pengabdian : Pelaksanaan pengabdian masyarakat yang dilakukan dengan metode ceramah, tanya jawab, tutorial, simulasi dan pendampingan pada lansia yang nantinya hasilnya dapat diimplementasikan pada Lansia Penderita Hipertensi atau tekanan darah tinggi serta dilakukan monitoring evaluasi.Kesimpulan : Kegiatan Pengabdian Masyarakat di Kelurahan Banyurip ini dapat meningkatkan pengetahuan manfaaat dan tujuan dari pengelolaan tekanan darah tinggi melalui senam dan diit hipertensi Saran : Perlu adanya monitoring dan pendampingan lebih lanjut secara berkala sehingga kelompok senam lansia senantiasa melaksanakan pengelolaan tekanan darah tinggi.Kata Kunci: Hipertensi, Senam, Dii
    corecore