Medika Alkhairaat - Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan
Not a member yet
95 research outputs found
Sort by
PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG HIV/AIDS DI SMAN 6 PALU
HIV merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Human immunodeficiecy Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit. Secara global menjadi penyebab kematian nomor dua pada remaja muda usia 10-19 tahun yang rentan terhadap ancaman risiko kesehatan seperti HIV/AIDS akibat perilaku yang mengarah pada hal-hal yang negatif (perilaku seksual bebas, pengguanaan obat terlarang melalui jarum suntik). Adanya penyuluhan kesehatan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, membentuk sikap positif untuk menghindari perilaku yang dapat meningkatkan angka kejadian HIV/AIDS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV/AIDS di SMAN 6 Palu. Desain penelitian ini adalah analitik eksperimental menggunakan rancangan ( pre experimental pretest–postest one groups) dengan teknik simple random sampling terhadap 95 siswa SMAN 6 Palu. Pengukuran tingkat pengetahuan dan sikap menggunakan instrumen kuesioner. Analisa data menggunakan SPSS 26 dengan uji Wilcoxon dan uji McNemar. Hasil penelitian saat pretest pada tingkat pengetahuan mengenai HIV/AIDS kategori baik terdapat 10 responden (10,5%), kategori cukup 46 responden (48,4%), kategori kurang 39 responden (41,1%) dan setelah dilakukan penyuluhan, pada postest terjadi peningkatan pengetahuan pada kategori baik sebanyak 78 responden (82,1%), kategori cukup 12 responden (12,6%), dan kategori kurang terdapat 5 responden (5,3%). Hasil pretest pada sikap mengenai HIV/AIDS, sikap positif sebanyak 24 responden (25,2%), sikap negatif sebanyak 71 responden (74,7%), setelah dilakukan penyuluhan, pada postest terjadi peubahan sikap positif sebanyak 67 responden (70,5%), sikap negatif sebanyak 28 responden (29,5%). Analisa uji Wilcoxon pada tingkat pengetahuan mengenai HIV/AIDS didapatkan signifikan p= (<α 0,05) dan pada perubahan sikap dengan uji McNemar didapatkan signifikan p = (<α 0,05). Penyuluhan tentang HIV/AIDS pada remaja di SMAN 6 Palu meningkatkan pengetahuan tentang HIV/AIDS terutama pada remaja yang mempunyai tingkat pengetahuan cukup atau kurang sebelum penyuluhan dan merubah sikap remaja tentang HIV/AIDS terutama dari sikap negatif menjadi positif
The EFFECT OF GIVING SPINACH LEAF PUDDING (AMARANTHUS HYBRIDUS) PREVENTING CALCIUM DEFICIENCY AND IRON DEFICIENCY ANEMIA
Background: Growing rapidly during adolescence increases a person's need for nutrients. Anemia is more common among adolescent girls. The dietary needs during adolescence are also very high due to the peak bone mass (PBM) that lasts throughout this period. This study aimed to determine whether adolescent girls who consumed spinach (Amaranthus Hybridus) would have increased levels of hemoglobin and blood calcium. Methods: Pre- and post-testing was used in one group of quantitative research employing a time series experiment in a quasi-experimental design to assess the intervention's effects. January 2022 study was conducted. 30 young ladies from Surabaya took part in the study. A method of deliberate sampling was used to collect samples. Data collection was done from primary sources and examined using the statistical paired sample t-test. Result: After consuming spinach pudding, blood calcium and hemoglobin levels increased. Shapiro-Wilk Test was normal and significantly different (p<0.05) hemoglobin and calcium levels before and after consuming spinach pudding from paired sample test results.
Conclusion: Before and after receiving spinach pudding, there is a considerable difference in the blood hemoglobin and calcium levels
HUBUNGAN TINGKAT ANXIETAS DENGAN DERAJAT HIPERTENSI PADA PENDERITA HIPERTENSI YANG RAWAT JALAN DI RSU ANUTAPURA PALU TAHUN 2018
Anxietas masih merupakan masalah di seluruh dunia. Hal ini di buktikan dengan tingginya angka prevelensi Anxietas di dunia terutama di Indonesia sendiri. Efek simpatik meningkatkan tekanan darah selain itu juga stress atau ketegangan Jiwa dapat merangsang kelenjar suprarenal melepaskan hormon adrenalin dan memacu jantung berdenyut lebih cepat serta lebih kuat, sehingga tekanan darah akan meningkat. Penderita Hipertensi di RSU Anutapura Palu yang rawat jalan tahun 2017 adalah 206 orang yang dirasa perlu untuk melakukan evaluasi terhadap hubungan tingkat kecemasan dengan derajat hipertensi sehingga dapat mengurangi angka penderita hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara tingkat anxietas dengan derajat hipertensi pada penderita hipertensi yang rawat jalan di RSU Anutapura Palu tahun 2018. Penelitian ini bersifat analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling. Pengumpulan data hubungan tingkat anxietas dengan derajat hipertensi dilakukan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner dan menggunakan skoring HARS untuk tingkat anxietas. Dilakukan uji korelasi pada batas kemaknaan sig = 0,05 melalui program SPSS. Dari 65 sampel penderita hipertensi ditemukan korelasi yang bermakna (p=0,04) antara tingkat anxietas dengan derajat hipertensi dengan koefisien korelasi sebesar 0,260 (hubungan yang lemah). Semakin tinggi tingkat anxietas,semakin tinggi deajat hipertensi. Anxietas dapat memperberat derajat hipertensi pada penderita hipetens
KORELASI PEMANFAATAN APLIKASI WHATSAPP SEBAGAI MEDIA KIE TENTANG KB TERHADAP MINAT KB PADA PUS DI BULUKUMBA
Survei pendahuluan Puskesmas Caile tahun 2020, terdapat 10.000 Pasangaan Usia Subur (PUS) di wilayah kerja Puskesmas Caile, 6.368 (63,7%) akseptor KB. Berdasarkan jumlah penerima aktif, data terendah dari 9 desa yaitu Desa Kalumeme dengan persentase (46,1%), sedangkan tertinggi adalah Desa Terang-Terang (90,1%). Tujuan penelitian yakni untuk mengetahui frekuensi pemanfaatan aplikasi WhatsApp sebagai media KIE tentang KB, minat KB dan korelasi pemanfaatan aplikasi WhatsApp sebagai media KIE tentang KB terhadap minat KB. Jenis penelitian kuantitatif dengan purposive sampling dan pengumpulan data menggunakan koesioner (google form). Berdasarkan penelitian, dari 38 responden, 30 (78,94%) responden memanfaatkan aplikasi WhatsApp, sedangkan 8 (21%) responden tidak memanfaatkan aplikasi WhatsApp. 11 (28,94%) responden berminat, sedangkan 27 (71%) responden tidak berminat setelah mendapatkan KIE melalui WhatsApp. Setelah dilakukan uji korelasi antara pemanfaatan aplikasi WhatsApp dengan minat KB dilihat dari nilai (r=0,579), Angka tersebut menggambarkan bahwa 57,9% korelasi cukup, Sedangkan hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pemanfaatan aplikasi WhatsApp sebagai media KIE terhadap minat KB dengan nilai (p=0,001). Dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin meningkat peminat KB pada PUS, jika semakin banyak PUS yang memanfaatkan aplikasi WhatsApp sebagai media KIE tentang KB
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BALITA DI DESA SARONDA KECAMATAN BAJO BARAT
Masa balita adalah masa yang paling penting dalam siklus kehidupan, pada usia 0 sampai 5 tahun balita mengalami perkembangan fisik, mental dan perilaku. Status gizi merupakan keadaan tubuh sebagai akibat mengkonsumsi makanan dan penggunaan zat gizi, dimana zat gizi sangat dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber energi, pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh, serta pengatur proses tubuh. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi balita di Desa Saronda Kecamatan Bajo Barat Tahun 2022. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 53 responden. Analisis penelitian ini menggunakan uji chi squere. Hasil analisa bivariat menunjukan bahwa Ada pengaruh status ekonomi dengan Status Gizi Balita di Desa Saronda menurut uji Chi Square dengan nilai p = 0,000 (<0,05). Dan Tidak ada pengaruh Pengetahuan Ibu dengan Status Gizi Balita di Desa Saronda menurut uji Chi Square dengan nilai p =0.215 (>0,05). Ada pengaruh status ekonomi dengan Status Gizi Balita di Desa Saronda menurut uji Chi Square dengan nilai p = 0,000 (<0,05). Dan Tidak ada pengaruh Pengetahuan Ibu dengan Status Gizi Balita di Desa Saronda menurut uji Chi Square dengan nilai p =0.215 (>0,05)
PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAYAMANYA KECAMATAN POSO KOTA KABUPATEN POSO TAHUN 2022
Stunting merupakan gangguan yang dialami anak dengan perawakan pendek dibandingkan dengan usianya. Indonesia termasuk negara ketiga tertinggi stunting di kawasan South East Asia (SEAR). Berdasarkan data dinkes Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2019, prevalensi stunting pada balita 0 hingga 59 bulan sebesar 32,3%. Kabupaten Poso menempati urutan keenam dengan prevalensi 21,8% kurangnya pemberian ASI Eksklusif dari ibu menyebabkan anak mengalami stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemberian ASI Eksklusif terhadap kejadian stunting pada balita diwilayah kerja Puskesmas Kayamanya Kecamatan Poso Kota Kabupaten Poso Tahun 2022. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain case control (retrospective). Untuk mengetahui hubungan antara ASI Eksklusif dengan kejadian stunting data dianalisis dengan menggunakan uji chi-square () pada tingkat kemaknaan 95%. Selanjutnya untuk mengetahui besar risiko balita yang tidak mendapatkan ASI Eksklusif terhadap kejadian stunting, maka dilakukan perhitungan Odds Ratio (OR). Hasil uji chi-square didapatkan nilai p sebesar 0,01(p < dari α 0,05) yang berarti terdapat hubungan bermakna antara pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian stunting dengan nilai Odds Ratio (OR) sebesar 2,77. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan yang bermakna antara ASI Eksklusif dengan kejadian stunting pada balita dan akan berisiko untuk menjadi stunting jika tidak mendapatkan ASI Eksklusif
PROFIL IBU DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH YANG DIRAWAT DI RSUD UNDATA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2017
Angka kejadian bayi berat lahir rendah merupakan yang tertinggi di Kota Palu. BBLR menyebabkan mortalitas dan mordibitas bayi baru lahir. Kelahiran BBLR cenderung akan mengalami gangguan komplikasi kesehatan neonatal hingga kematian. Dengan mengetahui profil ibu dengan BBLR, hal-hal tersebut dapat dihindari dan angka dapat diturunkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil ibu dengan BBLR di RSUD Undata Palu tahun 2017. Penelitian ini dilakukan terhadap 65 responden yaitu ibu dengan bayi berat lahir rendah yang dirawat di RSUD Undata Palu Tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Analisis data menggunakan perangkat lunak SPSS 21. Profil ibu dengan BBLR berdasarkan paritas pada multipara (55%) dan primipara (45%). Profil ibu dengan BBLR berdasarkan pada pendidikan rendah (45%), pendidikan menengah (40%) dan pendidikan tinggi (15%). Profil ibu dengan BBLR berdasarkan tingkat kesejahteraan rendah (72%) dan tingkat kesejahteraan tinggi (28%). Profil ibu dengan BBLR berdasarkan gaya hidup tidak beresiko (100%) dan beresiko (0%). Profil ibu dengan BBLR tanpa riwayat penyakit (65%) dan dengan riwayat penyakit (35%). Ibu dengan BBLR yang dirawat di RSUD Undata Palu sebagian besar adalah ibu tanpa adanya riwayat penyakit dan gaya hidup yang tidak beresiko, tetapi memiliki paritas multipara serta memiliki status pendidikan rendah dan status ekonomi yang rendah
EVALUASI PASIEN PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAMONJI PALU YANG DI RUJUK BALIK PADA TAHUN 2021
Diabetes Mellitus (DM) adalah gangguan metabolik kronis yang ditandai dengan hiperglikemia persisten. Ini mungkin karena gangguan sekresi insulin, resistensi terhadap tindakan perifer insulin, atau keduanya. Program Rujuk Balik merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi beban anggaran negara di bidang kesehatan. Dengan PRB, biaya klaim penyakit di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) sebagai mitra BPJS dapat dikurangi, namun pasien tetap mendapat pengobatan atau keperawatan dalam jangka panjang yang dilaksanakan oleh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), dengan biaya pelayanan kesehatan yang lebih mudah dijangkau. Untuk mengetahui perkembangan dari penanganan rujuk balik pasien diabetes melitus. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan Cross-Sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu Consecutive Sampling. Untuk mengetahui kadar glukosa darah pasien DM tipe 2 sebelum dan sesudah berobat di puskesmas kamonji palu, data disajikan dengan program SPSS. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kamonji kota Palu pada bulan September sampai Desember 2021. Pasien DM tipe 2 yang memenuhi kriteria sampel sebanyak 83 orang. Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara wawancara langsung, dan pengisian kuesioner pada pasien yang didiagnosis DM tipe 2. Hasil penelitian menunjukkan dari 83 pasien DM tipe 2 sebelum berobat didapatkan sebanyak 74 (89.2%) pasien yang kadar glukosa darahnya dalam kategori buruk dan 9 (10.8%) pasien dengan kategori kadar glukosa sedang. Sedangkan 83 pasien DM tipe 2 sesudah berobat didapatkan sebanyak 49 (59.0%) pasien yang kadar glukosa darahnya dalam kategori buruk dan 34 (41.0%) pasien dengan kategori kadar glukosa sedang
IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO GIZI KURANG PADA ANAK BALITA
Gizi kurang merupakan salah satu penyebab utama kematian bagi anak-anak secara global, di Indonesia saat ini telah terjadi di Sebagian besar kabupaten dan kota. Asupan gizi yang kurang dapat berakibat pada daya tahan tubuh yang buruk sehingga rentan terhadap penyakit dan infeksi. Kabupaten Bima menjadi salah satu kabupaten dari 5 kabupaten di Provinsi NTB dengan angka prevalensi tertinggi kejadian gizi kurang pada anak balita hingga 3 tahun terakhir. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Bajo Kabupaten Bima. Jenis penelitian adalah survei analitik dengan rancangan case control study, Populasi adalah semua anak balita di wilayah kerja Puskesmas Bajo sebanyak 83 orang. Sampel penelitian sebanyak 74 orang yang dibedakan atas kasus dan kontrol dengan perbandingan 1 : 1 pada kepercayaan 95 persen sehingga didapatkan masing-masing 37 anak balita, Analisis data mengacu pada prinsip uji Chi-Square. Faktor asupan energi, protein dan pola asuh berisiko tinggi dengan hubungan yang signifikan dengan kejadian gizi kurang dengan nilai OR > 1 dan nilai P ≥ nilai α (0.05). Disimpulkan bawa, faktor asupan energi, asupan protein dan pola asuh yang kurang baik pada anak balita secara langsung dapat menimbulkan atau menyebabkan serta memicu kejadian gizi kurang pada anak balita
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN SOSIO- EKONOMI BUMIL KEK DI PUSKESMAS TALISE, PUSKESMAS SINGGANI DAN PUSKESMAS KAWATUNA 2021
Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah keadaan dimana wanita mengalami kekurangan gizi yang berlangsung lama atau menahun. KEK ditandai dengan hasil pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) kurang dari 23,5 cm. Tiga faktor utama indeks kualitas hidup yaitu pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Faktor-faktor tersebut erat kaitannya dengan status gizi masyarakat yang dapat digambarkan terutama pada status gizi anak balita dan wanita hamil. Oleh karena itu tingkat pengetahuan, Pendidikan dan sosio-ekonomi dapat mempengaruhi terjadinya kejadian KEK. Penelitian ini bertujuan ntuk mengetahui Gambaran Tingkat Pengetahuan, Pendidikan Dan SosioEkonomi Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronik Di Puskesmas Talise, Puskesmas Singgani Dan Puskesmas Kawatuna Tahun 2021. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kategorik dengan pendekatan cross sectional dengan kriteria ibu hamil Kekurangan Energi Kronik di wilayah kerja Puskesmas Talise, Puskesmas Singgani, Puskesmas Kawatuna Palu. Tingkat pengetahuan didapatkan tingkat pengetahuan cukup terbanyak sebanyak 5 subjek (50%), tingkat pengetahuan kurang sebanyak 3 subjek (30%), dan dengan hasil paling sedikit yaitu tingkat pengetahuan baik dengan 2 subjek (20%), tingkat pendidikan didapatkan subjek dengan pendidikan terakhir terbanyak adalah tingkat SMA dengan 3 subjek (30%), tingkat perguruan tinggi 2 subjek (20%), tingkat SMP 2 subjek (20%), tingkat SD 2 subjek (20%), dan tidak tamat SD 1 subjek (10%), tingkat sosio-ekonomi didapatkan subjek dengan pendapatan tinggi diatas Upah Minimum Kota 2020 sebanyak 4 subjek (40%), dan subjek dengan pendapatan rendah dibawah Upah Minimum Kota sebanyak 6 subjek (60%). Tingkat pengetahuan ibu hamil yang menderita Kekurangan Energi Kronik di Puskesmas Talise, Puskesmas Singgani, dan Puskesmas Kawatuna didapatkan cukup, tingkat pendidikan di dapatkan SMA dan tingkat sosioekonomi di dapatkan di bawah UMK