3,280 research outputs found
Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue di Desa Rantau Rasau II Kecamatan Rantau Rasau Tahun 2015
Pada tahun 2014 wilayah kerja Puskesmas Rantau Rasau memiliki kasus DBD terbanyak diKabupaten Tanjung Jabung Timur dan desa Rantau Rasau II sebanyak 12 kasus DBD dari 39kasus di Kecamatan Rantau Rasau. Karakteristik daerah dan penduduk yang masih engganmelakukan pemberantasan sarang nyamuk Demam Berdarah Dengue di lingkungannyamenjadi faktor tingginya kasus DBD tersebut. Adapun sebagai tujuan penelitiannya adalahmengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat dalam pemberantasansarang nyamuk Demam Berdarah Dengue di desa Rantau Rasau II Kecamatan Rantau RasauTahun 2015.Penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional.Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Puskesmas Rantau Rasau, penelitian dilakukan padabulan Februari tahun 2015 dengan jumlah sampel 103 responden.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 103 responden dalam penelitian inidiketahui perilaku responden yang kurang baik dalam PSN-DBD, yaitu 68 (66,0%)responden,pengetahuan responden kurang baik, yaitu 56 (54,4%) responden, sikap kurang baik, yaitu56 (54,4%) responden, peran petugas kesehatan kurang baik, yaitu 63 (61,2%) responden.Hasil uji statistik diperoleh hasil ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan diperolehp-value = 0,002 , sikap diperoleh nilai p-value = 0,000 dan peran petugas kesehatan diperolehp-value = 0,000 dengan perilaku responden terhadap pemberantasan sarang nyamuk DemamBerdarah Dengue.Perilaku responden dalam pemberantasan sarang nyamuk Demam Berdarah Dengue di desaRantau Rasau II sangat dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, sikap dan peran petugas dalamprogram PSN-DBD. Sehingga perlu dilakukan komitemen yang kuat antara masyarakat danpetugas kesehatan setempat untuk mengubah perilaku masyarakat
До російсько-українського діалогу: художній переклад (1917-1956)
Ovaj rad analizira ulogu bajki i predaja ogulinskog kraja u stvaranju poţeljne turistiĉke destinacije uz pomoć projektne studije „Ogulin – Zavičaj bajke“. Rad u svom fokusu predstavlja dva bitna faktora preko kojih Ogulin doživljava svoju transformaciju: Ogulinski festival bajki te interaktivni centar Ivanina kuća bajki.
Jedinstvenost interpretacije baštine u Centru za posjetitelje „Ivanina kuća bajke“ i tematiziranje krajolika Ogulina Rutom bajke osnažuje identitet grada Ogulina i tako pozicionira Ogulin na turističku i kulturnu kartu Hrvatske, Europe i svijeta kao poželjnu destinaciju doţivljaja. Bogata tradicija predaja u Ogulinu, bajke, hrvatska spisateljica Ivana Brlić-Mažuranić, prirodna baština su samo neke od posebnosti koje potiču transformaciju Ogulina u zavičaj bajke. Čaroban svijet Ivaninih bajki na osebujan način povezuje i njezin rodni grad s univerzalnim kulturnim fenomenom cijelim svijetom rasprostranjenog knjiţevnog ţanra bajke, pa Ogulin i njegovu okolicu opravdano doživljavamo zavičajem bajke.
Jedan od ciljeva ovog diplomskog rada je promocija te očuvanje narodne, usmene književnosti, očuvanje kulturne baštine te valoriziranje nacionalne baštine i stvaralaštva Ivane Brlić-Mažuranić
Politik Hukum Pidana Adat Dalam Pembaharuan Hukum Pidana Indonesia
Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalis apakah hukum pidana adat memiliki urgensi untuk diadopsi ke dalam hukum pidana nasional dan pengaturan hukum pidana adat dalam Perundang-undangan yang telah ada serta bagaimana pola pengaturan dan sanksi hukum pidana adat dalam pembaharuan hukum pidana Indonesia. Bertolak dari hal tersebut maka permasalahan yang harus dijawab ada dua hal dalam penulisan ini. Pertama, apakah hukum pidana adat yang ada di Indonesia memiliki kepentingan yang mendesak agar bisa dimasukkan ke dalam Perundang-undangan hukum pidana Indonesia dan mengenai keberadaan hukum pidana adat dalam Perundang-undangan yang telah ada. kedua, dalam Perundang-undangan tentu saja memiliki pengaturan, bagaimana pengaturan hukum pidana adat dan sanksi pidana apabila dimasukkan ke dalam hukum pidana Indonesia ke depan (ius constituendum). Dengan metode penelitian yuridis normatif mencakup penelitian terhadap asas-asas hukum, sistematika hukum, sinkronisasi hukum dan sejarah hukum, menggunakan pendekatan Perundang-undangan, pendekatan sejarah, pendekatan konseptual. Untuk lebih memahami hal tersebut, maka harus digunakan bahan hukum primer, sekunder, dan tertier dengan mendiskripsikan, menginterpretasikan Perundang-undangan dan menilai bahan-bahan hukum yang berhubungan dengan tesis ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa amat pentingnya hukum pidana Indonesia mengadopsi hukum pidana adat baik dari sisi hukum pidananya ataupun nilai-nilai yang terkandung dalam hukum pidana adat itu sendiri, karena hukum pidana yang ada pada saat ini (KUHP zaman Belanda), tidak mampu lagi menjawab perkembangan zaman dan bertentangan secara filsofis, politis, sosiologis dan yuridis terutama bertentangan dengan falsafah bangsa Indonesia yaitu Pancasila. Selain itu keberadaan hukum adat telah diakui dalam berbagai Perundang-undangan yang ada selama ini secara tersurat ataupun tersirat. Pengaturan hukum pidana berkaitan dengan pidana adat yang diakomodasi dalam Rancangan KUHP Indonesia (2012) ke depan mengakomodasi ketentuan pidana, pedoman pemidanaan, putusan pengadilan dengan keadilan hal tersebut memiliki hubungan penting dengan penjatuhan sanksi kepada terdakwa harus memiliki keadilan dengan sanksi yang menekankan kepada perbaikan bukan penyengsaraan. Peran Pemerintah bersama DPR lah yang penting dalam pembaharuan hukum pidana agar seirama dengan Pancasila danUndang-Undang Dasar 1945
Sociologija konzumacije alkohola – u potrazi za teorijom
Alcohol consumption takes place in society and because of society. The “social” aspect of
this phenomenon gives a meaning that manifests itself in the framework of interaction.
This paper discusses basic problems of previous sociological approaches to alcohol
consumption: (1) focus on a problem-oriented approach – drinking and alcoholism, (2)
abstract empiricism of alcohol consumption, and (3) unclear theoretical background for a
sociological approach to alcohol consumption. Focusing exclusively on alcoholism or
excessive drinking neglects a number of social dimensions inherent in alcohol consumption.
Therefore, when considering this phenomenon in sociological terms, clear
theoretical-methodological starting points should be established in order to understand
the social consumption of alcohol. The main objective of this paper was to provide a basic
paradigmatic and epistemological framework for the development of a sociology of alcohol
consumption. The paper starts from the assumption that two theoretical-methodological
principles should be considered: methodological individualism and methodological
situationism. Each of these approaches has certain advantages and disadvantages, but in
further conceptualising the paradigmatic foundations of the sociology of alcohol
consumption, the paper proposed a two-level approach, that is, a synthesis of
methodological situationism and methodological individualism. However, this synthesis does
not constitute a theory of the sociology of alcohol consumption, but a framework for a
sociological approach to the phenomenon, as well as the possibility of overcoming the
problems presented in the sociological analysis of this topic.Konzumacija alkohola događa se u društvu i zbog društva. Društveni kontekst tom fenomenu
daje smislenost koja se manifestira u okvirima interakcije. U ovome radu razmotreni su
osnovni problemi u dosadašnjim sociološkim pristupima konzumaciji alkohola: (1)
fokusiranost na problematično pijenje i alkoholizam, (2) apstraktni empirizam konzumacije
alkohola i (3) nejasna teorijska podloga za sociološko bavljenje konzumacijom alkohola.
Fokusom isključivo na alkoholizam ili pak ekscesivno pijenje zapostavlja se niz društvenih
dimenzija koje konzumacija alkohola uključuje. Stoga, u sociološkom promišljanju tog
fenomena valja odrediti jasna teorijsko-metodološka polazišta kojima bi se razumjela
društvenost konzumacije alkohola. Osnovni cilj ovoga rada bio je pružiti osnovne
paradigmatske i epistemološke okvire za razvoj sociologije konzumacije alkohola. Rad
polazi od pretpostavke da za razumijevanje samoga fenomena valja u obzir uzeti dva
teorijsko-metodološka načela: metodološki individualizam i metodološki situacionizam.
Svaki od tih pristupa karakteriziraju određene prednosti i mane, no u daljnjoj
konceptualizaciji paradigmatskih osnova sociologije konzumacije alkohola (u ovome radu)
predlaže se dvoetapni pristup, odnosno sinteza metodološkog situacionizma i metodološkog
individualizma. Ta sinteza, ipak, ne predstavlja teoriju društvenosti konzumacije
alkohola, ali daje okvire sociološkog pristupa fenomenu kao i mogućnost nadilaženja
predstavljenih problema u okvirima sociološkog bavljenja tom temom
- …