Correlation Between Coping Strategies and Quality of Life Among Myocardial Infarction Patients in Nepal

Objective: To examine the correlation between coping strategies and quality of life (QoL) among patients with myocardial infarction (MI) Method: A descriptive correlational design was used to examine the relationship between coping strategies and QoL among 88 patients with MI who were older than 18 years, 2 months after the initial diagnosis of MI. QoL was assessed using the cardiac version of the Quality of Life Index. Coping strategy was assessed using Jalowiec Coping Scale. Problem-focused coping and emotion-focused coping were also compared in male and female patients.Results: Problem-focused coping was significantly positively associated with overall QoL (r = .41, p = <.01), particularly the health and functioning dimension (rs = .39, p = <.01) and socio-economic dimension (rs = .46, p = <.01) but not with psychological & spiritual and family dimension. Men used more problem-focused coping strategies than women. The problem-focused coping score was significantly different between men and women (t = 4.9, p <.05).Conclusion: The results revealed that patients who used more of problem-focused coping had better QoL than patients who used less problem-focused coping. Educating patients to enhance the use of appropriate coping strategies may be useful to promote the QoL of Nepalese patients with MI

Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan Problem Focused Coping Pada Perawat Icu Di Rumah Sakit Tipe C Wilayah Semarang Dan Pati

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional dengan problem focused coping pada perawat ICU di Rumah Sakit Tipe C wilayah Semarang dan Pati. Populasi berjumlah 85 orang dan sampel penelitian 55 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah skala problem focused coping (25 aitem, α = 0,917) dan skala kecerdasan emosional (41 aitem, α = 0,922). Hasil analisis regresi menunjukkan terdapat hubungan positif dan signifikan antara kecerdasan emosional dengan problem focused coping (r=0,382 ; ρ = 0,002), berarti bahwa semakin tinggi kecerdasan emosional, maka semakin tinggi problem focused coping. Sebaliknya, semakin rendah kecerdasan emosional, maka semakin rendah problem focused coping. Kecerdasan emosional memberikan sumbangan efektif sebesar 14,6 % terhadap Problem focused coping

KECERDASAN EMOSI DAN PROBLEM-FOCUSED COPING PADA TENAGA KESEHATAN DI MASA PANDEMI COVID-19

Pandemi COVID-19 telah meningkatkan rasa stres dan cemas pada tenaga kesehatan. Salah satu upaya untuk mengatasi stres adalah menggunakan problem-focused coping. Penggunaan problem-focused coping yang baik dapat dilakukan dengan kecerdasan emosi yang baik. Semakin tinggi kecerdasan emosi maka akan semakin tinggi problem-focused coping pada tenaga kesehatan di masa pandemi COVID-19, sebaliknya semakin rendah kecerdasan emosi maka akan semakin rendah juga problem-focused coping pada tenaga kesehatan dimasa pandemi COVID-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hubungan kecerdasan emosi dengan problem-focused coping pada tenaga kesehatan dimasa pandemi COVID-19. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Hasil analisis data menggunakan product moment corelation dalam penelitian ini meunjukan korelasi sebesar 0.582 dengan taraf signifikan sebesar 0.000 (p < 0.01) yang berarti terdapat hubungan positif yang signifikan kecerdasan emosi dan problem-focused coping pada tenaga kesehatan di masa pandemi COVID-19

The Effect Of Peer Socisl Support And Optimism On Problem Focused Coping

The problems experienced by students will certainly have an impact on the daily activities of these students. In overcoming problems, students apply the strategies they have to be able to overcome existing problems (problem focused coping). One of the internal factors that influence problem-focused coping is positive belief, while one of the external factors that influence the focus of coping is social support. The purpose of this study was to determine: (1) the effect of peer social support and optimism on problem focused coping, (2) the effect of peer social support on problem focused coping, and (3) the effect of optimism on problem focused coping. This study uses a predictive correlational quantitative approach. With a population of 56 students, the researcher used a total sampling technique. The method of collecting data from the third variable was support. peer social, optimism, and problem focused coping using a questionnaire compiled in the form of a Likert scale. The data of the three variables were process using multiple linear regression techniques.&nbsp; Based on the results obtained, there is an influence of peer social support and optimism on problem focused coping. There is an influence of peer social support on problem focused coping. There is an effect of optimism on problem focused coping.The benefit of this research is to add information on the development of psychology regarding the variables of problem focused coping, peer social support, and optimism. Limitations in this study are the minimum subject, so that for further researchers are expected to add research subjects and can add independent variables

Demand-Control Interactions in Older Workers: Health and Well-Being as Outcome Measures

The current study used structural equation modeling to examine the relationship between demands and control on the outcome variables stress and health. Karasek’s (1979) Demand-Control model was used as a conceptual framework and age was also examined as a variable of interest. Multiple operationalizations of both age (chronological and subjective) and control (decision latitude and problem focused coping) were examined using a sample of 155 call center employees. Contrary to hypotheses, direct effects were not found for demands or decision latitude on either stress or self-rated health and no moderating effects were found for either decision latitude or problem focused coping. A direct effect was found for problem focused coping in that an increase in problem focused coping led to higher self-rated health. Subjective age was found to predict problem focused coping. Future research should further investigate problem focused coping as an important resource for employees given the relationships found in this study

Hubungan Antara Fleksibilitas Kognitif Dengan Problem Focused Coping Pada Mahasiswa Fast-track Universitas Diponegoro

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara fleksibilitas kognitif dengan problem focused coping pada mahasiswa fast-track Universitas Diponegoro.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa fast-track Universitas Diponegoro angkatan 2013 sebanyak 62 orang yang terdiri dari Fakultas Teknik Kimia, Fakultas Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Mesin, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Administrasi Publik dengan menggunakan teknik studi populasi. Pengumpulan data menggunakan dua buah skala psikologi, yaitu Skala Problem Focused Coping (27 aitem valid, α = 0,857) dan Skala fleksibilitas kognitif (26 aitem valid, α = 0,846).Hasil penelitian menunjukkan koefisien korelasi rxy=0,694 dengan p=0,000 (p&lt;0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan peneliti, yaitu terdapat hubungan positif antara fleksibilitas kognitif dengan problem focused coping. Semakin tinggi fleksibilitas kognitif maka semakin tinggi problem focused coping. Fleksibilitas kognitif memberikan besaran prediksi peran sebesar 48,2% pada problem focused coping dan sebesar 51,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini

Hubungan Antara Problem Focused Coping Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Siswa Kelas XII SMA Islam Hidayatullah Semarang

Individu lebih sering melakukan prokrastinasi dalam menyelesaikan masalahnya, lebih memilih kegiatan yang lain, bahkan membiarkan masalah sampai pada akhirnya dapat dilupakan. Strategi coping yang langsung berhadapan dengan masalah adalah problem focused coping (Lazarus & Folkman). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara problem focused coping dengan prokrastinasi akademik pada siswa kelas XII SMA Islam Hidayatullah Semarang. Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah 79 siswa dari 89 populasi siswa kelas XII SMA Islam Hidayatullah Semarang.Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala problem focused coping dan skala prokrastinasi akademik. Skala problem focused coping terdiri atas 19 aitem (α = 0,840) dan skala prokrastinasi akademik terdiri atas 27 aitem (α = 0,912). Analisis data dalam penelitian menggunakan metode analisis regresi sederhana dengan hasil koefisien korelasi rxy= -0,502 dan p = 0,000 (

Problem Focused Coping pada Mahasiswa yang Sedang Mengerjakan Skripsi: Apakah Terkait dengan Self Efficacy ?

Para mahasiswa yang sedang menyusun skripsi tentu akan mengalami hambatan dan masalah selama proses penyusunan skripsi tersebut. Mereka akan terus mencari bantuan dan solusi untuk setiap masalah atau tantangan yang terus muncul dari berbagai arah. Tidak sedikit dari mereka yang gagal dalam mengatasi masalah tersebut karena ketidakyakinan akan kemampuan dirinya. Hal itu menjadi alasan mengapa mahasiswa perlu memiliki self efficacy yang cukup untuk mampu menyelesaikan masalahnya terutama langsung pada pusat permasalahannya atau biasa dikenal dengan problem focused coping. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara self efficacy dengan problem focused coping pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di Fakultas Psikologi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik korelasi yaitu product moment Pearson dengan melibatkan sebanyak 156 mahasiswa/i Fakultas Psikologi di Universitas Bhayangkara Jakarta Raya. Hasil yang didapatkan yaitu menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara self efficacy dengan problem focused coping. Yang berarti semakin tinggi tingkat self efficacy maka semakin tinggi tingkat problem focused coping. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah tingkat self efficacy maka semakin rendah tingkat problem focused coping

HUBUNGAN ANTARA OPTIMISME DAN PROBLEM FOCUSED COPING PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENYUSUN SKRIPSI

Tujuan penelitian ini dimaksudkan guna mengetahui ada tidaknya korelasi optimisme dengan  problem focused coping  pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di Universitas Islam Sultan Agung Semarang. Subyek peneltian yaitu mahasiswa laki-laki dan perempuan sejumlah 224 orang. Dugaan sementara yang diajukan ada korelasi positif antara optimisme dengan problem focused coping mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di Universitas Islam Sultan Agung Semarang. Data penelitian diungkap dengan skala optimisme yang mempunyai reliabilitas 0.913 dan skala problem focused coping yang memiliki reliabilitas 0.949. Analisis data dilakukan dengan korelasi Product Moment Pearson. Hasil penelitian menunjukkan nilai hubungan antar variabel sebesar 0.908 (p=0.000; p<0.01), yang memiliki arti terdapat korelasi yang sangat baik antara optimisme dengan  problem focused coping pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi.