9,163 research outputs found

    Pengelolaan Pembelajaran Permesinan di SMK Negeri 2 Sragen

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mendeskripsikan karakteristik kegiatan siswa dan guru dalam pembelajaran Permesinan di SMK Negeri 2 Sragen. (2) untuk mendeskripsikan karakteristik penggunaan alat peraga dalam pembelajaran permesinan di SMK Negeri 2 Sragen. Dan (3) untuk mendeskripsikan karakteristik setting kelas dalam pembelajaran Permesinan di SMK Negeri 2 Sragen Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain penelitian etnografi. Peneliti mengambil lokasi di SMK Negeri 2 Sragen. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan, wawancara mendalam, dan observasi. Analisis data menggunakan metode analisis etnografis. Penelitian ini menghasilkan: (1) Kegiatan siswa dalam pembelajaran teori permesinan, diawali dengan mempersiapkan alat tulis dan buku teori permesinan. Kegiatan siswa tergantung dari aktivitas pembelajaran dan metode pembelajaran yang digunakan guru. Metode yang biasa digunakan guru adalah metode ceramah, metode demonstrasi dan metode kooperatif. Kegiatan guru dalam pembelajaran teori diawali dengan mempersiapkan perangkat pembelajaran, sumber bahan ajar dan alat peraga, selain itu guru juga memperhatikan kesiapan kelas dan kesiapan siswa. (2) Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran teori permesinan antara lain: white board, multi media, media gambar, OHP proyektor, LCD, media cetak, sample hasil praktik pembelajaran teori. Untuk alat peraga multimedia OHP Proyektor dan LCD karena jumlahnya terbatas, maka dalam penggunaannya diatur oleh ketua program permesinan. Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran praktik permesinan antara lain: gerinda tangan, hand rivet, jangka bengkok, jangka geser, jangka kaki, mesin bor, mesin bubut, mesin fris tegak, mesin fris universal, mesin gerenda, mesin gergaji, mesin skrap, mestar baja (1 m), mikrometer, tangkai snei, tangkai tap, sney 10 m, squitmatch, generator asitilin, gunting tangan lurus, ragum, regulator, trafo diesel, dan trafo las listrik. (3) Ruang pembelajaran teori permesinan menggunakan ruang kelas program keahlian permesinan, terkecuali bila guru menghendaki perubahan. Penyusunan meja dan kursi siswa ditata dengan model kelas, dengan meja guru diposisikan di depan meja siswa. Ruang pembelajaran teori permesinan dilengkapi dengan berbagai sampel hasil praktek sebagai media pembelajaran dan tempatkan pada almari hasil praktik

    Perancangan Model Bisnis pada Industri Permesinan Biodiesel B20

    Get PDF
    Biofuel merupakan energi alternatif bahan bakar minyak fosil. Indonesia memiliki kelapa sawit sebagai komoditas utama yang dapat menghasilkan biofuel, khususnya biodiesel. Indonesia telah mengimplementasikan B20, 20% biodiesel dan solar. Pada 1 September 2018, Indonesia telah melakukan mandatori B20 untuk mengurangi impor minyak fosil. Untuk meningkatkan pemanfaatan B20 diperlukan dukungan mesin diesel yang kompatibel dengan bahan bakar B20. Pada penelitian terdahulu menyatakan peningkatan pemanfaatan biofuel diikuti penjualan mesin dengan modifikasi mesin. Sehingga industri permesinan biodiesel B20 memiliki peluang pasar. Dalam menghadapi peluang pasar, industri permesinan biodiesel B20 perlu merancang model bisnis. Penelitian ini dilakukan untuk merancang model bisnis berdasarkan kombinasi BMC dan FSSD untuk merancang model bisnis berkelanjutan. Perancangan BMC diperoleh value proposition dengan menawarkan mesin bahan bakar biodiesel B20  rendah emisi untuk mendukung pemerintah dalam menjaga ketahanan energi dengan memanfaatkan B20. Pada bagian pelanggan diperoleh industri permesinan berupaya untuk memaksimalkan kepuasan pelanggan dengan meningkatkan kualitas mesin biodiesel B20. Pada bagian infrastruktur, industri permesinan berupaya untuk berfokus pada karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan. Implikasi manajerial ditujukan kepada perusahaan industri permesinan biodiesel B20 yang kemudian dapat digunakan untuk mencapai pasar

    Perancangan Alat Bantu Mesin Bubut untuk Menaikkan Gaya Cekam (Studi Kasus untuk Produk Poolschif, Part dari Mikroskop Elektron)

    Full text link
    Produk poolschijf merupakan bagian (part) dari mikroskop elektron berbentuk pipih karena itu sulit dicekamketikadimesin oleh mesin bubut CNC (Computer Numerical Control).Pada penelitian ini dilakukan perancangan alat bantu (fixture) untuk menaikkan gaya cekam ini agar dapat dipenuhi parameter permesinan optimum yang diinginkan. Parameter permesinan optimum yang ingin dicapai adalah kecepatan potong (cutting speed) 200 m/min, kecepatan makan (feed) 0,3 mm/put, kedalaman potong 1,5 mm pada kecepatan spindle 1500 rpmmenggunakan pahat insert Taegutec, grade TT5100(P20). Sebelumnya tanpa menggunakan alat bantu kondisi permesinan adalah kecepatan potong (cutting speed) 160 m/min, kecepatan makan (feed) 0,15 mm/put, kedalaman potong 1,0 mm. Dari hasil perancangan alat ini diperoleh kenaikkan gaya cekam 40,91% menjadi 2,2 Mpa sekaligus menurunkan gaya centrifugal serta menambah kekakuan benda kerja sehingga kondisi pemotongan optimum yang diinginkan dapat tercapai. Dipihak lain terjadi pengurangan waktu permesinan dan pengurangan bahan baku produk. Demikian penggunaan alat bantu ini dapat menurunkan ongkos produksi serta menghemat bahan baku

    Optimasi Parameter Permesinan Terhadap Waktu Proses Pada Pemrograman Cnc Milling Dengan Berbasis Cad/cam

    Get PDF
    The milling process is one of many machining processes for manufacturing component. The length of time in the process of milling machining is influenced by selection and design of machining parameters including cutting speed, feed rate and depth of cut. The purpose of this study to know the influence of cutting speed, feed rate and depth of cut as independent variables versus operation time at CNC milling process as dependent variables. Each independent variable consists of three level of factors; low, medium and high.Time machining process is measured from operation time simulation program, feed cut length and rapid traverse length. The results of statistically from software simulation MasterCam X Milling, then do the comparison to CNC Milling machine.  The data from experiments was statistically analyzed by ANOVA and Regression methods by software Minitab 16.Results show that the greater feed rate and depth of cut shorten the operation time of machinery, whereas cutting speed is not a significant influence. The depth of cut has the highest contribution to the value of 49.56%, followed by feed rate 43% and cutting speed 0.92%. Optimal time of machining process total is 71.92 minutes, with machining parameter on the condition cutting speed is 75360 mm/minutes, the feed rate is 800 mm/minutes and depth of cut = 1 mm. Results of comparison time machining process in software Mastercam X milling with CNC Milling machine indicates there is the difference not significant with the value of 0,35%

    Hubungan Intensitas Kebisingan terhadap Peningkatan Tekanan Darah Pekerja di Bagian Proses Grinda dan Permesinan Ceper, Klaten Jawa Tengah

    Get PDF
    PT. Baja Kurnia is a metal casting industry that produces refined metals such as clutch, ornaments of metal or lamppost. The production process in PT. Baja Kurnia used machines like grinding, lathes and other tools that make noise. Machines that generate noise above the NAB may expose workers and increase the risk of occupational disease in workers such as increased blood pressure. The purpose of this study was to determine the relationship of the intensity of the noise contained in the tool grinding and machining to elevated blood pressure of workers at PT. Baja Kurnia Ceper, Klaten. This study was an observational study with cross sectional design. The population in this study were 65 workers with 25 workers division at the grindstone and 40 workers parts of the machinery and the sampling technique by means exhautive sampling or taking the entire population. The results of this study showed that the intensity of noise at the grinding of 100 dB and the machining section is equal to 85 dB. Based on Chi-Square test results showed there was the relationship between the intensity of noise with raised blood pressure (p = 0.019; PR 1,94 with 95% CI = 1.364 to 11.416) Keywords: Industrial metal casting, the intensity of noise, increased blood pressur

    SOSIALISASI PENINGKATAN KOMPETENSI BUBUT KONVENSIONAL DI SMK TI PGRI 11 SERPONG TANGERANG SELATAN

    Get PDF
    Saat ini proses pembubutan sudah mampu menciptakan berbagai macam komponen untuk mendukung teknologi yang sangat maju. Seperti dalah bidang Kesehatan, otomotif, maupun bidang transportasi baik di darat, laut maupun udara. Proses pembubutan juga dapat dilakukan secara konvensional maupun secara otomatis tergantung dari jenis mesin yang digunakan.  Dalam rangka memberikan pengetahuan dan menambah kemampuan para siswa SMK maka perludiadakan semacam pelatihan dari universitas maupun Lembaga yang memiliki kompetensi dalam proses pembubutan. Metode pelaksanaan yang dilakukan adalah dengan memberikan teori atau wawasan mengenai pengenalan mesin bubut sampai dengan proses pembubutan menggunakan berbagai macam alat serta pahat terhadap berbagai macam material yang dilakukan permesinan menggunakan mesin bubut. Hal ini sangat penting dilakukan agar dapat digunakan sebagai bekal peserta dalam menghadapi tantangan global dan mampu menyerap kebutuhan tenaga kerja yang ahli dalam permesinan menggunakan mesin bubut. Kata kunci: Mesin Bubut, Proses Permesinan, Teknologi, Benda Kerja, Kompone
    corecore