29,390 research outputs found

    PROGRAM PENGEMBANGAN AGROBISNIS HOLTIKULTURA DENGAN METODE POLICY ANALYSIS MATRIX

    Get PDF
    Secara umum, tujuan evaluasi ini adalah untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan program pengembangan agribisnis berbasis hortikultura yang telah dijalankan oleh Direktorat Jendral Bina Produksi Tanaman Hortikultura. Evaluasi keberhasilan program menggunakan indikator makro yang meliputi perkembangan produksi dan produktivitas komoditas hortikultura, perkembangan pembentukan nilai tambah nasional, dan perkembangan kontribusi terhadap kemandirian pangan nasional; sedangkan indikator mikro meliputi tingkat profitibilitas usaha tani hortikultura, tingkat daya saing, dan kendala serta masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program PPAH

    PENYULUHAN PENGEMBANGAN DAN PENGENDALIAN ORGANISME PENGANGGU TANAMAN HORTIKULTURA DI DESA LAWELA KABUPATEN BUTON SELATAN

    Get PDF
    Hortikultura adalah komoditas yang akan memiliki masa depan sangat cerah meniliki  keunggulan komparatif dan kompetitif dalam pemulihan perekonomian Indonesia di waktu mendatang. Oleh karenanya kita harus berani untuk memulai mengembangkannya pada saat ini  Salah satu tujuan pengembangan hortikultura adalah peningkatan pendapatan petani yang dicapai melalui peningkatan produksi dan produktivitas. Pembangunan subsektor hortikultura di Indonesia pada masa mendatang di pacu ke arah sistem agribisnis. Salah satu kendala dalam prospek pengembangan tanaman hortikultura yaitu pengganggu organisme tanaman. Kesimpulan yang dapat di ambil yaitu petani dapat mengetahui pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) tanaman hortikultura sehingga meningkatan hasil panen petani sayuran dan petani dapat mengetahui cara pengendalian OPT

    ANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN PETANI HORTIKULTURA DI BOJONEGORO

    Get PDF
    Petani hortikultura di Bojonegoro saat ini didorong untuk meningkatkan kesejahteraan mereka dengan cara optimalisasi pertanian, revitalisasi agribisnis, diversifikasi pertanian dan fasilitasi dari pemerintah daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil usahatani dan pemasaran petani hortikultura di Kabupaten Bojonegoro. Penelitian dilaksanakan dengan memahami dan mengelola data sekunder maupun data primer untuk kemudian dianalisis deskriptif dan finansial untuk mengetahui profil petani hortikultura, sehingga mampu memberikan solusi dalam upaya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka. Perlu optimalisasi penerapan teknologi dan input pertanian agar potensi unggulan  hortikultura dapat dimaksimalkan dengan intervensi berbagai program meliputi keseluruhan proses mulai dari on farm/ produksi/ hulu sampai off farm/industri/ pemasaran dan permodalan usahatani. Hasil analisa usahatani menggambarkan sebagian besar komoditas hortikultura yang diusahakan oleh petani di Kabupaten Bojonegoro seperti cabe, bawang merah, belimbing, jambu biji dan lain-lain sudah memberikan tingkat keuntungan yang sangat memuaskan.Kata kunci: petani kecil, komoditas hortikultura, intensifikasi, Bojonegor

    DAYA DUKUNG LAHAN PERTANIAN HOLTIKULTURA DI DESA CIHIDEUNG KECAMATAN PARONGPONG KABUPATEN BANDUNG BARAT

    Get PDF
    Desa Cihideung merupakan salah satu desa yang sebagian besar penduduknya masih mengandalkan komoditas hortikultura sebagai matapencaharian utama. Seiring dengan perkembangan wilayah dan pertumbuhan jumlah penduduknya, hal ini akan berkaitan dengan masalah daya dukung lahan pertanian hortikultura yang dimiliki daerah tersebut. Kondisi inilah yang melatar- belakangi dilakukannya penelitian mengenai daya dukung lahan pertanian hortikultura di Desa Cihideung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya kapasitas daya dukung lahan pertanian hortikultura dan tekanan penduduk terhadap lahan pertanian hortikultura di Desa Cihideung Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik observasi lapangan, wawancara, studi literatur dan studi dokumentasi. Populasi wilayahnya meliputi seluruh lahan pertanian hortikutura di Desa Cihideung yang telah dimanfaatkan oleh petani hortikultura sebagai matapencaharian hidupnya dan populasi manusianya merupakan seluruh penduduk Desa Cihideung yang bekerja sebagai petani hortikutura. Sampel wilayahnya adalah seluruh dusun yang terdapat di Desa Cihideung dan sampel manusianya adalah penduduk yang bekerja sebagai petani hortikultura yang dipilih dengan menggunakan metode proportional random sampling. Analisis yang digunakan dalam peneltian ini adalah Kapasitas Daya Dukung Lahan (KD) dan Tekanan Penduduk Terhadap Lahan (TL).Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas daya dukung lahan di Desa Cihideung adalah 1.078 jiwa sedangkan jumlah petani dan keluarganya mencapai 4.800 jiwa sehingga terdapat kelebihan penduduk petani sebesar 3.722 jiwa. Selain itu, hasil perhitungan menunjukan bahwa tekanan penduduk terhadap lahan pertanian mencapai 2,4 yang berarti tekanan penduduk terhadap lahan pertanian hortikultura di Desa Cihideung sudah berada dalam kategori tingkat bahaya dimana TL > 1.Kata kunci: daya dukung lahan, pertanian hortikultur

    Kajian Teknologi Ozon (O3) Sebagai Penanganan Pascapanen Produk Hortikultura

    Get PDF
    Penting untuk menyadari bahwa produk hortikultura tidak hanya memenuhi kebutuhan nutrisi kita, tetapi juga mendukung kesejahteraan ekonomi dan ekologi. Selain aspek gizi, produk hortikultura juga memiliki dampak positif pada lingkungan. Penanaman pohon hias, bunga-bunga, dan taman-taman kota membantu dalam penyerapan karbon dioksida dan penyaringan polusi udara, serta menciptakan habitat bagi satwa liar. Kerusakan produk hortikultura adalah masalah yang kompleks dan sangat signifikan dalam industri pertanian dan pasokan pangan. Dalam konteks ketahanan pangan global, pemborosan makanan yang disebabkan oleh kerusakan produk hortikultura adalah masalah serius. Pengawetan produk hortikultura menggunakan teknologi ozon adalah pendekatan inovatif yang telah menjadi sorotan dalam upaya memperpanjang umur simpan produk, mengurangi kerusakan akibat mikroorganisme patogen, serta menjaga kualitas dan kesegaran produk. Tulisan ini mencari info terbaru tentang penggunaan ozon dalam pengawetan produk hortikultura dan tantangannya. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka sebagai pendekatan utama untuk mengumpulkan data. Ozon (O3) yang merupakan bentuk oksigen dengan sifat oksidatif yang kuat, terbukti sangat efektif dalam memerangi mikroorganisme patogen, menghilangkan aroma tak diinginkan, dan memperpanjang umur simpan produk hortikultura. Meskipun memiliki manfaat besar, penggunaan ozon harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari potensi dampak negatif pada manusia dan lingkungan

    Perspektif Pengembangan Tanaman Hortikultura di Lahan Rawa Lebak Dangkal (Kasus di Kalimantan Selatan)

    Get PDF
    Abstrak. Lahan rawa lebak menjadi sangat penting dalam pembangunan pertanian, luasnya mencapai 13,28 juta ha. Lahan rawa lebak cukup potensial untuk komoditas tanaman hortikultura. Komoditas ini, dapat dikembangkan sebagai sumber protein dan gizi serta sebagai salah satu sumber pendapatan bagi petani yang berada di kawasan tersebut. Agrohidrologi lahan rawa lebak hampir sepanjang tahun mengalami genangan yang relatif dalam, sehingga sistem budidaya hanya dilakukan pada musim kemarau setelah lahan kering. Melalui penerapan inovasi teknologi, yakni penataan lahan dengan sistem surjan lahan rawa lebak dapat dioptimalkan pemanfaatannya khususnya untuk pengembangan tanaman hortikultura, dan sistem budidaya ini dapat dilakukan sepanjang tahun. Sesuai dengan umur tanamannya, tanaman hortikultura dibedakan atas: (1) tamanan hortikultura semusim, yakni jenis tamaman berumur satu musim seperti: cabai, tomat, terung, metimun, labu kuning, gambas, pare, kubis danlainnya, dan (2) tanaman hortikultura tahunan yakni tanaman berumur > 1 tahun (panjang) seperti tanaman jeruk manis (Siam) dan tanaman rambutan. Pengembangan lahan rawa lebak untuk tanaman hortikultura sudah dilakukan oleh petani secara turun temurun sebagai kearifan lokal (local wisdom) bagi petani suku Banjar di Kalimantan Selatan. Hasil analisis ekonomi, komoditas hortikultura jenis tanaman sayur-sayuran memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pendapatan petani, yakni berkisar28,8%-43,5% dan R/C rasionya > 1,0 sehingga budidaya tanaman sayur-sayuran layak dikembangkan. Penataan lahan dengan sistem surjan, tanaman hortikultura tahunan dapat ditanam pada bagian surjan. Tanaman jeruk siam sangat potensial dan memberikan kontribusi yang cukup besar yakni 18,71%-49,3% terhadap pendapatan petani. 

    Konsep Wisata Hortikultura/Aquaponik di Desa Bulontio Timur

    Get PDF
    Desa Bulontio Timur yang memiliki area pertanian yang luas dan juga dilewati oleh dua sungai yang memiliki debit air yang banyak merupakan potensi dalam mengambangkan konsep wisata hortikultura/aquaponik di Desa tersebut. Pelaksanaan program KKN Tematik 2020 di Desa Bulontio Timur diharapkan dapat menggugah masayarakat dan pemerintah desa untuk memanfaatkan potensi tersebut dengan harapan dapat meningkatkan produktifitas masyarakat desa Bulontio Timur. Tujuan khusus kegiatan KKN Tekmatik 2020 Desa Bulontio Timur adalah terwujudnya konsep wisata hortikultura/aquaponik terintegrasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, Program kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah (1) membantu pemerintah Desa Bulontio Timur dan da masyarakat dalam mengembangkan konsep wisata hortikultura/aquaponik terintegrasi Desa bulontio Timur, (2) membangun partisipasi masyarakat Desa Bulontio Timur rangka mewujudkan wisata hortikultura. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dalam 3 tahap yakni (1) persiapan dan pembekalan, meliputi koordinasi dengan mitra dalam hal ini pemeritah  Desa Bulontio Timur,  coaching mahasiswa peserta KKN, (2) pelaksanaan program  KKN tematik 2020 di  lokasi, meliputi sosialisasi, survei, penyusunan konsep dan master plan (maket) wisata hortikultura/aquaponik terintegrasi berdasarkan hasil diskusi dengan pemeritah dan tokoh masyarakat dan membangun partisipasi masyarakat yang mendukung program wisata hortikultura dengan mengadakan lomba TOGA (Tanaman Obat Keluarga), dan (3) Evaluasi dan pelaporan. Sebagai Luaran dari program Pengabdian Kepada Masyarakat adalah dihasilkan (1) master plan konsep wisata hortikultura/aquaponik terintegrasi di Desa Bulontio Timur dalam bentuk maket dan Animasi, (2) terbangunnya partisipasi masyarakat dengan ikut serta dalam kegiatan TOG

    PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL, MOTIVASI KERJA, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA STAF SEKRETARIAT PADA DINAS PANGAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI RIAU

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Gaya Kepemimpinan Situasional terhadap kinerja Staf Sekretariat Pada Dinas Pangan Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Riau; pengaruh Motivasi Kerja terhadap kinerja Staf Sekretariat Pada Dinas Pangan Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Riau; dan pengaruh Lingkungan Kerja terhadap kinerja Staf Sekretariat Pada Dinas Pangan Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Riau.  Metode penelitian yang digunakan merupakan metode penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Dinas Pangan Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Riau yang berjumlah 32 orang. Mengingat jumlah populasi relatif kecil, yaitu di bawah 100, maka seluruh anggota populasi diambil semua sebagai sampel penelitian, sehingga penelitiannya disebut sebagai penelitian populasi atau penelitian sensus. Data yang didapatkan dari penyebaran kuesioner dianalisis dengan analisis regresi berganda untuk pengujian hipotesisnya. Hasil penelitian Gaya Kepemimpinan Situasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Staf Sekretariat di Dinas Pangan Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Riau; Motivasi Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Staf Sekretariat di Dinas Pangan Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Riau, dan Lingkungan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Staf Sekretariat di Dinas Pangan Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Ria

    PENGOLAHAN LIMBAH PERTANIAN UNTUK MENDUKUNG BUDIDAYA HORTIKULTURA DI DESA GIRIPURNO KEC. BUMIAJI KOTA BATU

    Get PDF
    ABSTRAK Desa Giripurno kecamatan Bumiaji sebagai sentra penghasil hortikutura.  Berbagai tanaman hortikultura yang dibudidayakan yaitu tanaman kale, brokoli, kubis, jamur, petsai, wortel. Petani hortikultura Desa Giripurno tergabung dalam Kelompok Tani Mandiri Sejahtera.  Pada masa pandemi covid-19 mempengaruhi ketersediaan sarana produksi  berupa pupuk.  Biaya tanaman hortikultura yang tinggi pada masa pandemi covid-19 sangat berdampak pada biaya usaha tani bagi petani hortikultura.  Ketergantungan petani untuk memenuhi sarana produksi tanaman berupa pupuk diperoleh dengan membeli mengakibatkan biaya pengeluaran usaha tani yang besar.  Untuk itu perlu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan untuk Kelompok Tani Mandiri Sejahtera dalam mengolah limbah pertanian menjadi pupuk organik secara mandiri, sehingga mengurangi biaya budidaya tanaman hortikultura.   Pelaksanaan kegiatan meliputi 1). Penyuluhan mengenai pengolahan pupuk organik dan pengaplikasian pupuk organik.  2) Demonstrasi dan pelatihan pengolahan dan pengaplikasian pupuk organik.  3). Evaluasi pelaksanaan kegiatan.  Hasil kegiatan penyuluhan meningkatkan pemahaman petani dalam pengolahan limbah pertanian menjadi pupuk organik dan mencapai keberhasilan 100 %, dimana semua peserta mengikuti seluruh kegiatan.  Pemakaian pupuk organik pada budidaya tanaman brokoli menghemat biaya pemupukan 30 % dan pada budidaya tanaman kale menghemat biaya pemupukan sebesar 26.5 %. Keuntungan hasil budidaya memakai pupuk organik dan anorganik pada tanaman kale dan brokoli masing masing sebesar Rp. Rp. 780.000 dan  Rp. 1.445.000.   Pengaplikasian pupuk organik pada lahan hortikultura sebagai bagian daya dukung keberlanjutan budidaya tanaman hortikultura di desa Giripurno kec. Bumiaji kota Batu.
    corecore