103 research outputs found

    Komunikasi Antarumat Beragama Sebagai Resolusi Konflik di Kota Palu (Suatu Analisis Sosiologi Hukum Islam)

    Get PDF
    Tesis ini adalah penelitian tentang Komunikasi antarumat beragama sebagai resolusi konflik di Kota Palu. Dengan melihat Kenyataan di Kota Palu kadang masih terdapat kesenjangan antara idealitas agama dengan realitas yang terjadi, khususnya pada hubungan antara Islam dan Kristen. Tujuan Penelitian ini adalah: untuk mengetahui komunikasi yang dikembangkan dalam mempererat hubungan umat beragama di Kota Palu, untuk mengetahui peran Pemerintah dalam mendorong terjadinya komunikasi dalam kehidupan umat beragama di Kota Palu dan untuk mengetahui perspektif sosiologi hukum Islam dalam mengembangkan pola komunikasi antar umat beragama di Kota Palu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Metode Analisis data dilakukan dalam tiga tahap: tahap reduksi data, tahap display data dan tahap verifikasi (penyimpulan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Kota Palu belum pernah terjadi konflik antarumat beragama, namun titik rawan memungkinkan untuk selalu ada, antara lain adalah pendirian Rumah Ibadah, penembakan Pendeta Susianti, Penembakan Pendeta Irianto Kongkoli dan pemboman pasar Babi. Langkah strategis yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kota Palu bersama Masyarakat Kota Palu adalah dengan melakukan komunikasi secara intensif, yang dilakukan dalam bentuk diskusi antar kelompok masyarakat yang melibatkan Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat serta akademisi dengan mengedepankan sikap saling keterbukaan, saling percaya dan saling pengertian sebagai bentuk manifestsi dari kearifan lokal “Nosarara Nosabatutu” budaya masyarakat Kaili yang telah dicanangkan Walikota Palu sebagai Visi Kota Palu, sebagai bentuk pemahaman hubungan manusia dengan Tuhannya dan hubungan manusia dengan manusia. Menghadapi gejala konflik atau insiden yang kadang terjadi di Kota Palu perlu dilakukan dengan teknik Mediasi atau dalam Hukum Islam dikenal dengan konsep Tahkim. Implikasi penelitian ini adalah: 1) Pemerintah Kota Palu perlu membentuk Forum Kerukunan Umat Beragama sampai ke tingkat Kecamatan, 2) Menggalakkan kerjasama sosial lintas Agama, budaya, etnis dan profesi, 3) Memperkaya wawasan dan pengalaman tentang kerukunan melalui program kurikuler di Lingkungan Lembaga Pendidikan

    UPAYA PENINGKATAN DAYA DUKUNG LAHAN DI DAS JENEBERANG HULU MELALUI FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD)DAN ANALITICAL HIERARCY PROCESS (AHP).

    Get PDF
    Penyusunan rencana tata ruang wilayah yang tidak sesuai dengan daya dukung lingkungan dapat menimbulkan permasalahan lingkungan, untuk itulah penentuan daya dukung lingkungan kemudian diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI No 17 tahun 2009. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Status daya dukung lahan sawah di Sub DAS Lengkese, 2) Mencari upaya meningkatkan daya dukung lahan sawah di Sub DAS Lengkese. Penelitian ini dilaksanakan di Sub DAS Lengkese meliputi 2 (dua) Kecamatan yaitu Kecamatan Tinggimoncong dan Kecamatan Parigi. Pada penelitian ini variabel yang dianalisis adalah daya dukung lahan sawah di Sub DAS Lengkese. Jenis penelitian ini adalah eksploratif dengan menggunakan metode survey dan pengukuran langsung dilapangan dan dilakukan wawancara dengan menggunakan kuisioner serta melakukan diskusi melalui Focus Group Discussion (FGD) dengan petani, penyuluh pertanian dan stakeholder pada unit lahan yang memiliki aktivitas pertanian sawah. Analisis daya dukung lahan berdasarkan pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI No 17 tahun 2009, upaya peningkatan daya dukung lahan dengan Focus Group Discussion (FGD) dan Analitical Hierarcy Process (AHP). Hasil Penelitian diperoleh semua desa di Sub DAS Lengkese berstatus Surplus karena nilai kebutuhan lahan (DL) lebih rendah dari ketersediaan lahan (SL) yang menunjukkan bahwa ketersediaan lahan setempat di suatu wilayah masih dapat mencukupi kebutuhan akan produk hayati di wilayah tersebut. Upaya peningkatan daya dukung lahan lebih memprioritaskan pada komponen dukungan prasarana, dukungan sarana, dan produktivitas lahan. &nbsp

    The Influence of Intellectual Intelligence and Emotional Intelligence on Student Discipline in Learning Islamic Education at SMP Negeri 2 Parepare

    Get PDF
    This study discusses the effect of intellectual and emotional intelligence on student discipline in Islamic education for Class VIII SMP Negeri 2 Parepare. This study aims to determine the effect of intellectual and emotional intelligence on students’ discipline in learning Islamic education class VIII SMP Negeri 2 Parepare. This study uses a quantitative approach, with a correlational research type with multiple linear regression. The number of samples in this study was 110 students, while data collection used observation, questionnaire and documentation methods, then analyzed descriptively and inferentially. The results showed, 1) The level of Intellectual Intelligence of Class VIII students of SMP Negeri 2 Parepare was included in the above average category based on Alfred Bine’s IQ classification with a value of 110. While the Emotional Intelligence Level of Class VIII students of SMP Negeri 2 Parepare was included in the category the results obtained from the study 6439: 7920 = 81.3%. 2) Discipline Level of Class VIII Students of SMP Negeri 2 Parepare is included in the high category from the research results 6007: 7040 = 85.3%. 3) Intellectual Intelligence and Emotional Intelligence together significantly influence the discipline of learners in the learning PAI in Junior High School 2 of Pare Pare with a value of F count 22.732> F table3.08 so that it has a significant effect with the coefficient of determination obtained by 0.298 or 29.8% , which means that the contribution of the intellectual and emotional intelligence variables is 29.8% and 70.2% is influenced by other factors which are not examined in this stud

    Palynomorph Biozonation of the Malawa Formation, Barru Region, South Sulawesi

    Get PDF
    This study's subject is the Padanglampe traverse in Tanete Riaja, Barru Regency, at coordinates 040 30' 25.26" South Latitude and 1190 41' 43.43" East Longitude. Padanglampe sedimentary deposits of The Malawa Formation were the subject of this study. This study aims to establish the Malawa formation's age based on the presence of palynomorph fossils. Vertical measurement with a track thickness of approximately 10.5 meters was used for field investigation. The sediment's grain size helps to separate the two sections of the Padanglampe traverse. The top layer comprises coal layers and moderately fine- to medium-grained sediments. Coarse-grained sandstone makes up the lowest layer. At any spacing of 25 cm from the measurement of the stratigraphic cross-section, rock sampling was methodically done, yielding 45 lithology samples. A polarizing microscope with a 40x magnification was used to prepare and examine the material. Only 36 samples were used in the subsequent analysis, with nine barren samples. The palynomorph composition of each sample was determined quantitatively and displayed in a palynological diagram using the CONISS technique to measure the data based on life types. Based on the outcomes of observations, 64 pollen taxa and 17 spore taxa were identified. The Moraceae, Palmaepollenites, Spinizonocolpites echinatus, Pandanidites, Proxapertites operculatus, Laevigatosporites, Acrostichum, and Anthocerisporites are those with the greatest abundance. It is split into six informal palynomorph assemblage zones, labeled as zone I - zone IV using cluster analysis. Based on the palynomorph data, the age of the Malawa Formation is Middle Eocene – Upper Eocene

    EFEKTIVITAS IHTIYATH AWAL WAKTU SALAT DALAM KAJIAN FIQIH DAN ASTRONOMI

    Get PDF
                                                                             AbstrakIhtiyâth suatu langkah pengaman dengan menambah pada waktu Salat (Untuk Zuhur, Ashar, Magrib, Isya, Shubuh  serta Imsak dan Dhuha) atau mengurangkan ( untuk terbit ) waktu, agar waktu Salat tidak mendahului awal waktu atau melampaui akhir waktu sehingga terhindar dari Salat pada waktu-waktu yang di makruhkan yaitu pada saat matahari terbit, terbenam dan istiwâ. Ihtiyâth, dalam astronomi juga semacam koreksi waktu, hanya saja mendasarkan pada luasan wilayah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa elevasi, lintang dan bujur sangat mempengaruhi penentuan Ihtiyâth awal waktu Salat. Pengecekan hasil waktu Salat dalam penelitian ini menggunakan rumus-rumus yang ada kemudian di cocokkan dengan pengamatan langsung di lapangan dengan melihat dan menghitung kapan matahari terbit, istiwâ dan terbenam sebagai pengujian perhitungan Ihtiyâth. Kemudian hasil perhitungan waktu Salat yang menggunakan Ihtiyâth elevasi, lintang dan bujur di bandingkan dengan waktu Salat yang ada seperti yang ada di Winhisab, Mawaqqit, Jadwal Salat yang dikeluarkan oleh PTA Sulawesi Tengah dan Kemenag Sulawesi Tengah hasilnya cukup banyak perbedaan. Ini di sebabkan oleh penempatan dan perhitungan Ihtiyâth yang berbeda-beda sehingga waktu Salat yang di  hasilkan berbeda pula.  Kata Kunci: Ihtiyâth, Awal Waktu Salat, Fiqih, Astronomi

    ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2011

    Get PDF
    The purpose of this research is to analyze factors that affect timeliness of the food and beverage firm financial statement forwarding The factors to be análysised in this research namely profitability,liquidity, financial leverage, and quality of auditor (KAP) The samples consist of 15 food and beverage firms listed in Indonesian Stock Exchange (IDX) and sent the report on finance to Bapepam in the period years 2009- 2011. The data that was used in this research was the secondary data and selected by using purposive sampling method. Technique of anáyisis for examining the hipótesis was logistic regresión at level significance 5%. Result of this research identify that profitability, liquidity, financial leverage, and quality auditor (KAP) not have an affect to timeliness of the food and beverage firm of financial statement forwarding of the firm listed in Indonesia Stock Exchange
    corecore