7 research outputs found

    IMPLEMENTASI KEBIJAKAN COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM TATA KELOLA KAWASAN PARIWISATA PADA BADAN PROMOSI DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

    Get PDF
    Abstrak: Sektor pariwsata beberapa dekade terakhir mampu menyumbang pendapatan yang besar terhadap pemasukan kas negara.  Dengan berlakunya desentralisasi secara merata di setiap daerah-daerah di Indonesia sehingga daerah diberikan keleluasaan untuk mengurus  rumah tangganya sendiri termasuk dalam tata kelola sektor pariwisata. Lombok Utara merupakan salah satu daerah yang saat ini mengalami perubahan dari sektor pariwisata yang sangat menjanjikan untuk peningkatan PAD dan kesejahteraan masyarakat. Metode yang digunakan dalam  penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, dengan tehnik pengumpulan data mengunakan, wawancara, observasi, studi literatur dan dokumentasi. Dari hasil penelitian menunjukan  bahwa: Implementasi kebijakan Kollaboratif Governance dalam tata kelola kawasan pariwisata  pada Badan promosi pariwisata daerah mampu memberikan kontribusi yang besar terhadap pengembangan dan kemajuan sektor pariwisata di daerah, kondisi ini dilihat dari jumlah kunjungan dan tamu yang datang dan menginap di hotel yang berkelas hingga hotel kelas melati di Lombok Utara dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan yang drastis, pada tahun 2008 sebesar  64.374 dan pada tahun 2014 sebesar  503.341 kunjungan. Pemberian otonomi kepada Badan Promisi Pariwisata Daerah  untuk melakukan promosi pariwisata di daerah sudah sesuai dengan harapan yaitu mampu mengembangkan dan memajukan pariwisata untuk kesejahteraan masyarakat. Salah satu  kewenangan tersebut diatur di dalam ketentuan undang-undang No. Tahun 2009  tentang  kepariwisataan. Seperti Badan Promosi  Daerah mempunyai tugas untuk meningkatkan citra kepariwisataan di Kabupaten Lombok Utara, meningkatkan jumlah  kunjungan  wisatawan  mancanegara  dan penerimaan devisa serta melakukan  pengalangan dana selain dari APBD. Kedudukan  dari  Badan Promosi Pariwisata Daerah adalah sebagai mitra  kerja pemerintah daerah dalam menyusun  dan menetapkan kebijakan strategis  promosi pariwisata antara pemerintah pusat dan daerah serta melakukan koordinasi disektor pariwisata.Kata Kunci: Kebijakan; Collaboratif Governace; Sosial ekonom

    REFLECTION OF TRANSFORMING DESIGN WORKSHOP DURING PANDEMIC USING ONLINE EDUCATION PLATFORM, SCHOOLOGY, AT SECOND-YEAR STUDIO

    Get PDF
    Design workshops are one of the phases in studio-based learning that helps architecture students to accomplished projects in the studio through interactive and intense interactions between lecturers and students. Therefore, this phase is carried out through the face-to-face method and done in the studio. Since March 2020, for the first time, courses at the Architecture Program of Universitas Syiah Kuala (USK) have been conducted by distance learning, including a second-year studio, Architectural Design III. Long before the pandemic COVID-19, several courses at the Architecture Program of Universitas Syiah Kuala (USK) had been carried out by blended learning through USK e-learning platform and Schoology. As a case study, the Architecture Program (PSA) of USK uses Schoology as an online education platform to facilitate design workshops. This paper aims to reflect on the results of using Schoology as an online education platform that is fully utilized in second-year studio course. Using descriptive analysis method, this paper explores the strategies to maneuver from face-to-face into distance learning method in order to achieve learning objectives. As the result, Schoology is able to attempt synchronous and asynchronous features when conducting design workshops but it is not fully utilized, especially interactions between students.

    Architectural design keywords of inception space / Muhammad Heru Arie Edytia, Zulhadi Sahputra and Mirza

    Get PDF
    This paper explains the idea of inception space from Inception (2010), a movie directed by Christopher Nolan, to explore the inception space potential in designing architectural space. Inception space is an architectural space design mechanism that translates the essential experience of space users as an effort to implant idea in the form of positive emotions. In other words, the architectural space is a medi-um of inception to a space user or a target (mark). The main purpose of inception space design is to affect the target (mark) by planting the idea ‘secretly’. The target is unaware of the intervention and considers the idea presented itself. This process becomes the beginning of an idea to grow in one's mind the begin-ning of mindset and behavior change. In other words, architects or planners can apply this mechanism to design and influence users so that the design success rate can be improved. The main design keywords as part of the inception process are perception, memory, scenario, layer, and labyrinth. The development of design methods of inception space can be explored and applied to different targets and contexts by apply-ing these design keywords. For example, this design mechanism can be applied to people with dementia who experience memory and visuospatial deficit through wayfinding programming

    PINTEREST SEBAGAI MEDIA REFERENSI VISUAL PADA MATAKULIAH PERANCANGAN ARSITEKTUR

    Get PDF
    Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) harus diberlakukan pada matakuliah Perancangan Arsitektur di Program Studi Arsitektur Universitas Syiah Kuala yang berbasis studio sejak Maret 2020 sebagai akibat dari tindakan pemutusan rantai penyebaran COVID-19 di lingkungan kampus. Pengajar atau dosen arsitektur terpaksa mentransformasi metode pembelajaran dari tatap muka secara intensif yang biasa dilakukan di studio menjadi PJJ melalui metode dalam jaringan (daring). Begitu halnya peserta didik, mahasiswa arsitektur yang menjalani proses pembelajaran arsitektural secara daring harus siap memanfaatkan berbagai media pembelajaran. Salah satu media referensi visual yang populer digunakan adalah Pinterest. Meskipun Pinterest telah banyak dan populer digunakan sebelum PJJ diberlakukan, media yang diluncurkan pada Maret 2010 ini mampu menjadi media rujukan visual utama bagi dosen dan mahasiswa arsitektur layaknya fasilitator atau dosen pembimbing. Oleh karena itu, tulisan ini bertujuan untuk merefleksikan penggunaan Pinterest sebagai media referensi visual bagi dosen dan mahasiswa pada matakuliah Perancangan Arsitektur (PA) dan pengembangannya selama proses pembelajaran jarak jauh (PJJ). Refleksi ini dimulai dari deskripsi fitur-fitur dan kaitannya dengan proses desain pada matakuliah PA. Refleksi ditutup dengan menjabarkan kemungkinan pengembangan pemanfaatan Pinterest sebagai proses pembelajaran arsitektur. Pada akhirnya Pinterest dapat menjadi media alternatif yang membantu proses desain pada matakuliah PA

    ANALISIS PERUBAHAN BEBAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA PHASA DI PT. BAJA DIVA MANUFACTURE

    Get PDF
    Motor induksi banyak digunakan dalam dunia industri karena motor induksi mempunyai efisiensi yang tinggi, perawatan yang mudah, harga relatif  murah dan handal. Perubahan beban mengakibatkan perubahan putaran pada motor sehingga terjadi perubahan torka pada motor. Penelitian ini dilakukan pada motor induksi tiga phasa pada Bending Machine untuk mengetahui pengaruh perubahan beban terhadap arus stator, arus rotor, torka dan putaran. Kegunaan Bending Machine untuk menekuk (membengkokkan) plat baja dengan ketebalan plat 1 mm sampai 3 mm dengan sudut pembengkokan plat 45˚90˚ dan 120˚. Pada saat menekuk plat dengan ketebalan 3 mm dan sudut tekukan 45˚ diperoleh arus stator 14,280 Amper, arus rotor 10,321 Amper, torka induksi 43,040 N.m, putaran rotor 1441 rpmdan torka beban sebesar 41,307 N.m

    PENGARUH HARGA DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI BOBER CAFE BANDUNG

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh harga dan kualitas layanan terhadap kepuasan konsumen di Bober Cafe Bandung. Responden yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 100 konsumen yang berkunjung dan melakukan pembelian di Bober Cafe Bandung dilakukan dengan regresi berganda menggunakan software SPSS 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial harga (variabel X1) berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen dan kualitas layanan (variabel X2) secara parsial berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen. Kemudian berdasarkan hasil uji F, hasil penelitian menunjukkan bahwa harga dan kualitas layanan secara simultan mempengaruhi kepuasan konsumen. Nilai koefisien determinasi yang diperoleh signifikan, hal ini berarti kepuasan konsumen dipengaruhi oleh variable X1 harga dan Variable X2 kualitas layanan, sedangkan sisanya dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini
    corecore