27 research outputs found

    Dukungan Sosial Suami pada Istri yang Mengalami Involuntary Childless

    Get PDF
    Ketidakmampuan untuk memiliki anak secara alami dapat menjadi sumber stres dan tekanan emosional yang signifikan bagi pasangan yang mengalaminya. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan bentuk-bentuk dukungan sosial yang diberikan oleh suami bagi istri yang mengalami involuntary childless . Rancangan penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus kasus tunggal . Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam ( in deptjh interview ) dengan jenis wawancara semiterstruktur. Wawancara dilakukan kepada tiga orang partisipan yang merupakan seorang istri dengan involuntary childless serta dua orang significant other. Teknik analisis data yang digunakan yakni analisis tematik kemudian diuji keabsahan datanya menggunakan metode member checking dan triangulasi sumber data. Hasil penelitian ini memperoleh temuan bahwa dukungan sosial suami yang diberikan kepada istri yang mengalami involuntary childless berupa dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental dan dukungan informatif. Dukungan sosial yang diberikan oleh suami kepada istri yang mengalami involuntary childless dapat membantu istri menghadapi tekanan, mendorong usaha untuk mengupayakan tindakan dan membantu istri menerima kondisi yang dihadapinya

    REPRESENTASI SISI KEMISKINAN DALAM FILM PARASITE (ANALISIS SEMIOTIKA CHARLES SANDERS PEIRCE)

    Get PDF
    Parasite (Korean: Gisaengchung) is a South Korean movie directed by Bong Joon-Ho. This movie, which is presented in 2019, is a dark humor film genre filled with tense scenes and dramas. Themes of social problems or problems that occur in South Korean society, namely poverty, are also presented in this movie. This research aims to analyze the poverty of a thriller drama movie. The meaning of poverty can be observed from several scenes through the relationship between signs and semiotic meanings using Charles Sanders Peirce's model with the concept of a triangle of meaning, namely sign, object and interpretant. Qualitative research in the form of Charles Sanders Peirce's semiotic analysis is used as a method in this research.  Five of the entire scenes of the movie are selected as representations of poverty. The five scenes are analyzed through the relation of signs, objects and interpretant depicted in each scene. There are signs and meanings which describe poverty in several scenes in accordance with the type of poverty, namely relative poverty. The results of this study concluded that there are several scenes that represent poverty which is categorized into relative poverty as seen from the aspect of social inequality. This is because there are several characters who can make ends meet their minimum basic needs but they are still far lower than their surrounding society

    Review: Hepatoprotector Compounds in Plant Extracts

    Get PDF
    Many plants have been reported to possess hepatoprotective activity. The mechanism has not yet been revealed, but it was predicted due to the antioxidants that could prevent the formation of free radicals produced by hepatotoxins. Of the 30 plants studied, Crocus sativus gave the largest hepatoprotector activity at a dose of 20 mg / kg, followed by Uncaria gambier Roxb. with a dose of 30 mg / kg and Melastoma malabathricum Leaf at a dose of 50 mg / kg. Keywords: Liver, CYP450, antioxidant, free radical

    Identifikasi Arsitektur Melayu: Rumah Tinggal Tradisional dan Masjid di Semenanjung Malaysia

    Get PDF
    This study aims to describe the influence of the Malay culture and customs on the Malaysian peninsula on the architectural forms of houses and mosques. The discussion is carried out on architectural elements with the object of discussion of houses and mosques. The traditional Malay house has a house topology on stilts with high poles, a layered roof, the primary material with wooden structures, and many openings (ventilations) that illustrate adaptation to the tropical climate. The type of house is determined by its roof shape, namely Bumbung Panjang, Bumbung Limas, Bumbung Perak, and Bumbung Perak Bumbung Limas. On the other hand, a mosque is a very important building for the Malay community because it is a space for congregational prayer and a formal education/teaching center for religious education, and an administrative center for communities. The overall impression of the mosque is described as a building with a flat hypostyle roof. This typology follows a religious concept of Malaysian people regarding many aspects of design on the holiness of mosques designed to develop seven architectural elementsKajian ini menggambarkan pengaruh budaya dan adat istiadat suku bangsa Melayu di semenanjung Malaysia terhadap wujud arsitektur rumah tinggal dan masjid. Pembahasan beberapa elemen rumah tradisional Melayu dan masjid dalam memahami pengaruh budaya dan adat istiadat suku bangsa Melayu di arsitektur bangunan. Artikel ini disusun dengan melakukan komparasi substansi dari temuan yang telah dipublikasikan dalam literatur-literatur terkait dengan arsitektur bangunan dan bangsa Melayu di Malaysia. Pembahasan dilakukan terhadap elemen arsitektur dengan objek pembahasan rumah tinggal dan Masjid. Rumah Tradisional Melayu memiliki tipologi rumah panggung dengan tiang-tiang tinggi, karakteristik atap berlapis, material utama kayu, dan banyak bukaan (ventilasi) yang menggambarkan adaptasi terhadap iklim tropis. Rumah Tradisional Melayu di Malaysia dapat dibedakan dari bentuk atap (jenis bubungan) yakni Bumbung Panjang, Bumbung Limas, Bumbung Perak, dan Bumbung Perak Bumbung Limas. Di sisi lain, masjid merupakan bangunan yang sangat penting bagi masyarakat Melayu karena aktivitas tidak hanya sebagai ruang untuk solat berjamaah namun juga sebagai pusat pendidikan/pengajaran formal pendidikan agama dan pusat administrasi. Kesan keseluruhan masjid digambarkan sebagai bangunan dengan atap hypostyle yang datar. Tipologi ini dianut secara religius oleh banyak orang di Malaysia untuk kesucian bentuk pada masjid yang diklasifikasikan dalam tujuh elemen arsitektur

    UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK BIJI PETAI (Parkia speciose Hassk) DAN GLIMEPIRID TERHADAP KADAR GULA DARAH MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI ALOKSAN

    Get PDF
    Diabetes melitus (DM) adalah suatu penyakit metabolik yang ditandai dengan kondisi hiperglikemia sebagai akibat tubuh kekurangan insulin, fungsi insulin yang tidak efektif, ataupun keduanya. Glimepirid merupakan obat hipoglikemik oral (OHO) sulfonilurea generasi ketiga yang memiliki resiko hipoglikemia dan kenaikan berat badan lebih rendah dibandingkan sulfonilurea generasi pertama .Tanaman petai (Parkia speciose Hassk) merupakan salah satu tumbuhan obat yang telah diketahui memiliki khasiat sebagai antioksidan dan antidiabetik.Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektifitas pemberian ekstrak biji petai dan Glimepirid terhadap kadar glukosa darah mencit yang diinduksi aloksan. Penelitian eksperimen ini menggunakan 35 ekor mencit yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu K- (hanya diberi pakan standar), K+ (aloksan 175mg/KgBB), kontrol perlakuan P1 dan P2 ekstrak biji petai dengan dosis 300 mg/kgBB, dan 400 mg/kgBB, dan kelompok P3 dengan Glimepirid 0,0026/20g. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi Fakultas Farmasi dan Labor Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Pengukuran kadar gula darah diukur dengan metode kolorimetri alat spektrofotometer vitalab mikro (Microlab 300) Hasil uji Kruskal-Wallis kadar gula darah mencit dengan pemberian ekstrak biji petai dosis 300 mg/kgBB dengan rerata penurunan kadar gula darah adalah 85,48 ± 5,32 mg/dl dan Glimepirid 0,0026mg/20gBB dengan rerata penurunan kadar gula darah adalah 88,73±9,95 mg/dl selama 7 hari menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna secara statistic pada uji Post Hoc Test dengan Mann-Whitney ( p=0,423) dengan perbedaan rerata penurunan 3,25 mg/dl. Kesimpulan penelitian adalah ekstrak biji petai memiliki efektivitas yang sama dengan Glimepirid dalam menurunkan kadar gula darah mencit yang diinduksi aloksan. Kata kunci: aloksan, ekstrak biji petai, glimepirid, kadar gula dara

    Variasi Harga dan Integrasi Pasar Vertikal Bawang Merah di Kabupaten Brebes

    Get PDF
    Kabupaten Brebes merupakan salah satu kabupaten sentra produksi bawang merah di Jawa Tengah bahkan nasional. Bawang merah sering mengalami ketidakpastian harga yang disebut sebagai fluktuasi harga. Transmisi harga yang tidak simetris menimbulkan respon harga yang tidak sama antara guncangan kenaikan harga dengan saat terjadi penurunan harga. Keadaan tersebut dapat merugikan produsen dan konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui tingkat variasi harga bawang merah di Kabupaten Brebes, (2) Menganalisis integrasi pasar vertikal bawang merah di Kabupaten Brebes dan (3) Mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya integrasi pasar atau tidak terjadi integrasi pasar. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 26 Juni-30 Juli 2020 di Kabupaten Brebes. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah berupa data sekunder dalam bentuk data deret waktu (time series) bulanan dengan periode waktu 36 series (3 tahun) yakni dari bulan Januari 2017 hingga bulan Desember 2019. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis variasi harga dan analisis integrasi pasar vertikal yang meliputi uji stasioneritas, uji lag optimal, uji kointegrasi johansen, uji kausalitas granger, uji vector error correction model (VECM), impulse response, dan variance decomposition. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi harga yang terjadi antara petani dan pedagang eceran bawang merah di Kabupaten Brebes adalah tinggi dan tidak stabil. Berdasarkan analisis integrasi pasar vertikal bawang merah di Kabupaten Brebes didapatkan hasil bahwa antara petani dan pedagang pengecer terjadi integrasi pasar vertikal namun masih relatif lemah baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Terjadinya integrasi pasar disebabkan oleh beberapa faktor antara lain produksi yang tidak seimbang antar daerah, pergeseran permintaan dan penawaran, fasilitas penyimpanan serta penyaluran informasi harga yang belum sempurna dan merata
    corecore