28 research outputs found

    PENCEGAHAN PERILAKU BULLYING MELALUI INTERNALISASI NILAI-NILAI AKHLAK ISLAMI DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 1 KOTA BENGKULU

    Get PDF
    Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan strategi internalisasi nilai-nilai akhlak Islami dalam mencegah perilaku bullying di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Kota Bengkulu. Permasalahan yang menjadi fokus dalalm penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, Strategi internalisasi nilai-nilai agama Islam dalam mencegah perilaku bullying di MI Negeri 1 Kota Bengkulu dilakukan melalui kegiatan akademik maupun non-akademik. Adapaun strategi yang digunakan adalah strategi keteladanan, strategi pembiasaan, strategi pemberian nasihat dan strategi kedisiplinan. Kedua, Pencegahan perilaku bullying di MI Negeri 1 Kota Bengkulu adalah memberikan hukuman-hukuman apabila melakukan perilaku bullying. Seperti hukuman menghafal Surat-surat pilihan, hukuman menulis surat Yasin dan hukuman pelayanan sekolah. Ketiga, Faktor penghambat dari dalam diri siswa sendiri karena karakter Siswa yang berbeda-beda dan dari latar belakang Siswa yang berbeda-bedasehingga dalam proses pembinaan yang dilakukan oleh para guru kadang tidak berjalan baik dengan adanya siswa yang dapat mengerti dan melakukan dengan baik pembinaan tersebut dan adanya Siswa yang tidak dapat melakukan pembinaan tersebut dengan bai

    Infeksi Streptokokus Grup B (SGB) Pada Ibu Hamil Dan Neonatus: Diagnosis Dan Pencegahan

    Get PDF
    Streptokokus Grup B (SGB) merupakan penyebab penting infeksi yang serius pada neonatus antara lain menyebabkan pneumonia, septikemia dan meningitis neonatal. Infeksi neonatal SGB menjadi penyebab utama kematian pada bayi baru lahir dan lebih dari 6000 kasus infeksi ini terjadi di Amerika Serikat setiap tahunnya. Bakteri ini umumnya diperoleh bayi melalui transmisi vertikal dari ibunya baik in utero maupun ketika ia melewati jalan lahir. Angka kejadian infeksi SGB pada neonatus mencapai 1/1000 kelahiran hidup. Insidensi SGB pada wanita hamil sehat di dalam negeri dilaporkan sebanyak 10,09%. Sedangkan pada keadaan komplikasi obstetri insidensinya mencapai 24,6%. Sementara itu prevalensi kolonisasi asimtomatik SGB pada ibu hamil di Luar Negeri antara lain dilaporkan di Israel 5,4%; Arab 1,6%; Jerman 3,8%; Italia 7,5% dan di Inggris sebanyak 28%. Bahan pemeriksaan yang dapat diambil untuk mengisolasi bakteri SGB pada neonatus adalah darah, cairan serebrospinal, trakhea dan lain-lain. Preidentifikasi bakteri dapat dilakukan dengan uji Christie, Atkins and Munch Petersen (CAMP). Identifikasi definitip dapat dideteksi berdasarkan antigen dinding sel spesifik-grup B melalui uji serologi. Pemeriksaan tambahan dapat dilakukan dengan pemeriksaan jumlah darah komplit, level C-reactive protein (CRP), interleukin-6 (IL-6), IL-8, uji antigen. Pemeriksaan radiografi paru dilakukan untuk mendiagnosa adanya pneumonia. Pencegahan dengan kemoprofilaksis intrapartum (intrapartum antibiotic prophylaxis/IAP) yang telah direkomendasikan oleh American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG), American Academy of Pediatrics (AAP) dan Central for Disease Control and Prevention (CDC) pada tahun 1996 adalah pemberian ampisilin atau penisilin G intravena intrapartum

    PENCEGAHAN PERILAKU BULLYING MELALUI INTERNALISASI NILAI-NILAI AKHLAK ISLAMI DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 1 KOTA BENGKULU

    Get PDF
    Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan strategi internalisasi nilai-nilai akhlak Islami dalam mencegah perilaku bullying di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Kota Bengkulu. Permasalahan yang menjadi fokus dalalm penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, Strategi internalisasi nilai-nilai agama Islam dalam mencegah perilaku bullying di MI Negeri 1 Kota Bengkulu dilakukan melalui kegiatan akademik maupun non-akademik. Adapaun strategi yang digunakan adalah strategi keteladanan, strategi pembiasaan, strategi pemberian nasihat dan strategi kedisiplinan. Kedua, Pencegahan perilaku bullying di MI Negeri 1 Kota Bengkulu adalah memberikan hukuman-hukuman apabila melakukan perilaku bullying. Seperti hukuman menghafal Surat-surat pilihan, hukuman menulis surat Yasin dan hukuman pelayanan sekolah. Ketiga, Faktor penghambat dari dalam diri siswa sendiri karena karakter Siswa yang berbeda-beda dan dari latar belakang Siswa yang berbeda-bedasehingga dalam proses pembinaan yang dilakukan oleh para guru kadang tidak berjalan baik dengan adanya siswa yang dapat mengerti dan melakukan dengan baik pembinaan tersebut dan adanya Siswa yang tidak dapat melakukan pembinaan tersebut dengan bai

    Ekspresi Fenotipe Dan Distribusi Serotipe Streptokokus Grup B Isolat Dari Ibu Hamil Dengan Komplikasi Obstetri

    Full text link
    Streptokokus Grup B (SGB) adalah penyebab utama infeksi serius padaneonatus yang dapat menyebabkan pneumonia, septikemia dan meningitisneonatal. Komplikasi obstetri merupakan faktor resiko penting timbulnyainsidensi infeksi neonatal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuiekspresi fenotipe dan distribisi serotipe SGB yang diisolasi dari penderitakomplikasi obstetri. Identifikasi bakteri dilakukan dengan uji CAMP dan ujiserologis melalui teknik imunodifusi menggunakan serum spesifik terhadapSGB. Streptokokus Grup B dapat diisolasi sebanyak 10 isolat dari 38 kasuspenderita komplikasi obstetri (26,32%). Hasil karakterisasi fenotipe dari 10isolat SGB yang diperoleh, 90% isolat tumbuh keruh pada media cair danmemperlihatkan bentuk koloni yang difus pada soft-agar. Streptokokus Grup Byang tumbuh keruh dan koloni difus mengekspresikan karakter hidrofilik padasalt aggregation test (SAT). Sebaliknya satu isolat SGB lainnya tumbuh dengansupernatan yang jernih dan sedimen di dasar tabung media cair, bentuk kolonipada soft-agar terlihat kompak dan memiliki karakter hidrofobik. Hasilpenentuan serotype diperoleh distribusi serotipe SGB adalah tipe VI (40%), VII(30%), III (20%) dan VIII (10%). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwaSGB yang diisolasi dari penderita komplikasi obstetri umumnya memilikivirulensi yang tinggi karena mengekspresikan keberadaan kapsul yang dominanpada permukaan selnya

    Ekspresi Fenotipe dan Distribusi Serotipe Streptokokus Grup B Isolat dari Ibu Hamil dengan Komplikasi Obstetri

    Get PDF
    Streptokokus Grup B (SGB) adalah penyebab utama infeksi serius padaneonatus yang dapat menyebabkan pneumonia, septikemia dan meningitisneonatal. Komplikasi obstetri merupakan faktor resiko penting timbulnyainsidensi infeksi neonatal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuiekspresi fenotipe dan distribisi serotipe SGB yang diisolasi dari penderitakomplikasi obstetri. Identifikasi bakteri dilakukan dengan uji CAMP dan ujiserologis melalui teknik imunodifusi menggunakan serum spesifik terhadapSGB. Streptokokus Grup B dapat diisolasi sebanyak 10 isolat dari 38 kasuspenderita komplikasi obstetri (26,32%). Hasil karakterisasi fenotipe dari 10isolat SGB yang diperoleh, 90% isolat tumbuh keruh pada media cair danmemperlihatkan bentuk koloni yang difus pada soft-agar. Streptokokus Grup Byang tumbuh keruh dan koloni difus mengekspresikan karakter hidrofilik padasalt aggregation test (SAT). Sebaliknya satu isolat SGB lainnya tumbuh dengansupernatan yang jernih dan sedimen di dasar tabung media cair, bentuk kolonipada soft-agar terlihat kompak dan memiliki karakter hidrofobik. Hasilpenentuan serotype diperoleh distribusi serotipe SGB adalah tipe VI (40%), VII(30%), III (20%) dan VIII (10%). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwaSGB yang diisolasi dari penderita komplikasi obstetri umumnya memilikivirulensi yang tinggi karena mengekspresikan keberadaan kapsul yang dominanpada permukaan selnya

    MONITORING PULAU PANAS PERKOTAAN (URBAN HEAT ISLAND) BERDASARKAN PENILAIAN TEMPERATUR PERMUKAAN DI KOTA BANDA ACEH MENGGUNAKAN PENGINDERAAN JAUH

    Get PDF
    xiv,73 hlm.:ilus,;tab,;30c

    The effect of ethanol extracts of pegagan (Centela asiatica) urban in inhibiting the growth of Staphylococcus aureus and Klebsiella pneumoniae that caused pneumonia

    Get PDF
    Pegagan (Centela asiatica [L] Urban) contains alkaloid, flavonoid, saponin, triterpenoid and tannin that have antibacterial activity. Staphylococcus aureus and Klebsiella pneumoniae are most common of bacteria that cause pneumonia. This study conducted t odetermine the effect of ethanol extracts of pegagan in inhibiting the growth of S. aureus and K. pneumoniae that caused pneumonia. The type of this study is a laboratory experiment using a completely randomized design (CRD). Testing of inhibitory growth effect was measured by Kirby Bauer disc diffusion method. The results showed that ethanol extracts of pegagan at 12.5%, 25%, 50% and 75% concentrations formed inhibition zones on the growth of S. aureus, on average respectively of 7.00 mm, 9.20 mm, 13.20 mm, and 14.50 mm, whereas on the growth of K. pneumoniae, it didn’t form any inhibition zone. The results of ANOVA and Duncan (α=1%) tests showed that ethanol extracts of pegagan at all concentrations made a significant difference in inhibiting the growth of S. aureus compared to negative and positive control. The ability of ethanol extracts of pegagan to inhibit the growth of S. aureus at 12.5% and 25% concentrations categorized as no inhibitory growth effect, whereas 50% and 75% concentrations categorized as weak inhibitory growth effect. While the ethanol extracts of pegagan at all concentrations of the tests categorized as no inhibitory growth effect for K. pneumoniae. It can be concluded that ethanol extracts of pegagan inhibit the growth of S. aureus, but do not inhibit the growth of K. pneumoniae

    Anti-bacterial activity of rosella flowers extract (Hibiscus sabdariffa linn) in inhibiting bacterial growth methicillin-resistant Staphylococcus aureus

    Get PDF
    Infections caused by bacteria Methycillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) has become a worldwide health problem because of its increasing incidence. Rosella flower (Hibiscus sabdariffa Linn) has been known to have efficacy as an antibacterial. The purpose of this study is to determine the antibacterial activity of rosella flower extract in inhibiting the growth of MRSA. This study is an experimental research laboratory using rosella flower extract as a treatment, vancomycin as a positive control and distilled water as negative control. Fresh and dried rosella flowers crushed and then macerated with 96% ethanol for 24 hours. The filtrate obtained was concentrated by rotary evaporator at a temperature of 35 Ëš C-40 Ëš C and then diluted to a concentration of 12.5%, 25%, 50% and 75%. Phytochemical test is then performed. S.aureus bacteria isolated from clinical specimens in RSUDZA. Test of the antibacterial activity of rosella flower extract performed using Kirby Bauer disc diffusion method. Parameters on the disc were measured in millimeters MRSA. The data obtained were statistically analyzed and grouped into categories of Greenwood (1995). Phytochemical test results indicate the presence of rosella flower extract contains flavonoids, tannins, saponins, triterpenoids and alkaloids. Test results of the inhibition of rosella flower extract concentration of 12.5%, 25%, 50% and 75% of the growth of MRSA each inhibitory zone formed with an average diameter of 14.2 mm, 19.2 mm, 22.8 mm and 24.18 mm, whereas the positive control and negative control respectively of 19.8 mm and 5 mm. The results of data analysis showed that the ethanol extract of rosella flowers significant effect in inhibiting the growth of MRSA by the value of p 0.05. Based on the criteria of Greenwood, rosella flower extract ethanol concentration of 50% and 75% belong to the category of strong inhibitory power in inhibiting the growth of MRSA, a concentration of 25% falls into the category of being and the concentration of 12.5% falls into the category of weak. The results can be concluded that rosella flower ethanol extract can inhibit the growth of MRSA
    corecore