27 research outputs found

    Pengembangan kurikulum tahfizh Al Qur’an di pondok pesantren Al Qur’an

    Get PDF
    INDONESIA: Penelitian ini dilaksanakan dengan mempertimbangkan beberapa tujuan sebagai berikut: 1) Menghasilkan dokumen kurikulum Tahfizh Al Qur’an yang layak untuk pondok pesantren Al Qur’an An Nur kota Malang. 2) Mengetahui respon pengguna kurikulum Tahfizh Al Qur’an yang dikembangkan di pondok pesantren An Nur kota Malang. Pengembangan kurikulum pada penelitian ini menggunakan model pengembangan Beauchamp. Hasil dari penelitian ini adalah 1) Kurikulum yang dikembangkan sudah memenuhi kriteria kelayakan untuk diterapkan di Pondok Pesantren Al Qur’an. 2) Penerapan kurikulum mendapatkan respon positif dari pengguna. Hal yang membedakan kurikulum yang dikembangkan dalam penelitian ini dengan kurikulum lainnya ialah penyusunan isi kurikulum yang berupaya memenuhi kebutuhan ilmu agama, sains dan ilmu Al Qur’an para santri yang notabennya ialah Mahasiswa. Selain itu, kurikulum yang dikembangkan juga memberikan sistem simulasi dalam proses evaluasi, sehingga dapat menstimulus spontanitas santri dalam menghafal Al Qur’an. Saran yang diberikan untuk subjek penelitian ini (pondok pesantren An-Nur) adalah sebagai berikut 1) Menambah fasilitas santri dengan mencari dana dari donator. 2) Penguatan pada disiplin santri, khususnya pada disiplin hafalan 3) Pengadaan sistem evaluasi yang kontinue dan terjadwal setiap bulan untuk mengetahui progres hafalan santri. ENGLISH: This reseach was aims to 1) develop a curricula document which have fulfill the expediency criteria for An Nur Qur’anic Islamic Boarding School of Malang, 2) know the expediency of the product that developed for An Nur Qur’anic Islamic Boarding School of Malang. The curriculum development in this reseach was used Beachamp Development Model which deliver: 1) the curricula document which have fulfill the expediency criteria to be applied in the An Nur Qur’anic Islamic Boarding School of Malang. 2) The application of the developed curriculum was been responsed good by the user. The distinction of this developed curricula with another curricula is the content of the developed curricula were cover the students need which include islamic sciences, qur’anic sciences, and sciences. In othes side, this curricula was developed the simmulation in its evaluation system. This simmulation was developed for testing students automatical memorize of Al Qur’an. So, the suggestion for this research is 1) adding the facility for supporting the student learning and memorizing. 2) The organizator should strengthen the student discipline system, especially in order to memorize the Holy Qur’an. 3) The Procurement of montly evaluation which was scheduled to evaluate student memorize progress

    Efektivitas pembelajaran berbasis riset pada mata kuliah Hikmat al-Tasyri’

    Get PDF
    Pembelajaran berbasis riset merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat menstimulus kemampuan berfikir kritis serta meningkatkan hasil belajar. selaras dengan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran berbasis riset dalam perkuliahan Hikmatu al Tasyri'. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode kualitatif dengan masa 6 bulan. Teknik pengambilan data yang digunakan ialah observasi, penyebaran angket dan pemanfaatan dokumentasi pendukung. Data yang terkumpul selanjutnya diolah melalui reduksi data, dislay data dan penarikan kesimpulan. hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran berbasis riset pada mata kuliah HIkmatu al Tasyri' terbukti baik. Hal ini terbukti dengan hasil penyebaran angket mengenai penilaian mahasiswa terhadap efektivitas pembelajaran berbasis riset dengan 5 indikator tersebut yang memperoleh hasil rata-rata pada kategori Baik

    Analisis geografi budaya: Investigasi gender dan keketatan budaya seni pertunjukkan Reog Ponorogo (sertifikat hak cipta)

    Get PDF
    Kesenian Reog ponorogo bagian dari kebudayaan Indonesia masih tabu dalam perspektif gender dan sangat menonjol terhadap keketan budaya. Semua pemain reog ponorogo yang identik dengan pemain laki-laki, akan tetapi mulai tahun 2015 terjadi pergeseran gender dan terjadi kelonggaran kebudayaan. Fenomena tersebut ditunjukkan dengan permainan kesenian reog ponorogo yang diperankan oleh para perempuan. Fenomena tersebut masih dianggap ganjil dan bertentangan dengan tradisi reog pakem. Sedangkan reog yang dimainkan oleh para perempuan hanya bisa dilakukan dengan reyog obyog dan reog festival). Selain itu pandangan masyarakat yang kurang baik terhadap pameran seni wanita yang dianggap kurang sesuai dengan kodratny

    MITIGASI COVID 19 MELALUI PELATIHAN MEMBUAT HAND SANITIZER TAKMIR MASJID SEBAGAI UPAYA MINIMALISASI PENYEBARAN VIRUS CORONA DI KLASTER TEMPAT IBADAH

    Get PDF
    Abstrak: Di era new normal, kebutuhan hand sanitizer penting untuk mencegah penyebaran virus corona, sehingga perlu diadakan pelatihan pembuatan hand sanitizer sesuai standar WHO. Tujuan pengabdian ini adalah memberikan pelatihan kepada takmir masjid untuk membuat hand sanitizer secara mandiri. Metode pengabdian menggunakan Participatory Action Research (PAR) yang terdiri dari plan, action dan refleksi. Peserta pelatihan adalah takmir masjid di Kelurahan Purwantoro sebanyak 50 orang. Hasil dari pengabdian ini adalah 1) perencanaan dilakukan dengan pihak kelurahan Purwantoro dan kepala rukun warga (RW) 5 terlaksana dengan baik. 2) Tahap action terlaksana dengan baik. Hasil pengamatan yang dilakukan saat praktik membuat hand sanitizer sebanyak 75% takmir masjid mampu membuat hand sanitizer. 3) Refleksi dilakukan dengan pendistribusian hand sanitizer dan masker ke masjid-masjid di Purwantoro.Abstract:  In the new normal era, the need for Hand Sanitizers to prevent the spread of the COVID-19 pandemic is urgently needed, so training on making hand sanitizers is needed according to WHO standards. The purpose of this service is to provide training to the manager’s mosque to make hand sanitizers independently. The service method uses Participatory Action Research (PAR) which consists of plan, action and reflection. The training participants are manager’s mosque in Purwantoro Village as many as 50 people. The results of this service are 1) the planning carried out with the Purwantoro village and the head of the community unit (RW) 5 is carried out well. 2) The action stage was carried out well. The results of observations made during the practice of making hand sanitizers were 75% of manager’s mosque were able to make hand sanitizers. 3) Reflection is done by distributing hand sanitizers and masks to mosques in Purwantoro

    Sosialisasi mitigasi bencana banjir melalui pendidikan kebencanaan berbasis kearifan lokal

    Get PDF
    Tujuan dari pengabdian ini untuk memberikan sosialisasi manajeman mitigasi bencana banjir melalui pendidikan kebencanaan berbasis kearifan lokal. Pengabdian dilaksanakan di Kelurahan Lowokwaru. Metode pengabdian yang digunakan diantaranya; 1) observasi dilakukan di RW VI, 2) sosialisasi mitigasi bencana dengan penyampaian materi dan penyebaran angket untuk mengetahui tingkat pemahaman masyarakat 3) pembinaan dengan praktik menanam dan memelihara pohon serta 4) evaluasi kegiatan yang telah terlaksana untuk melakukan tindak lanjut dari program pengabdian. Hasil dari pengabdian, kegiatan sosialisasi mitigasi bencana banjir melalui pendidikan kebencanaan berbasis kearifan lokal mulai dari sosialisasi manajemen bencana, pembersihan area sungai, penanaman pohon, perawatan dan pemupukan pohon terlaksana dengan lancar. Masyarakat mengalami peningkatan pemahaman mitigasi bencana banjir dari 60% menjadi 83%. Masyarakat yang mengikuti pengabdian juga mengalami perubahan perilaku menjadi lebih peduli terhadap lingkungan. Hal ini dibuktikan dari semakin meningkatnya jumlah partisipan setiap kegiatan bersih sungai dan pemeliharaan pohon

    Upaya Pemanfaatan Lahan Perkotaan dengan Pelatihan Hidroponik Sistem Wick Untuk Ketahanan Pangan Warga Purwantoro

    Get PDF
    Tujuan program ini untuk mengatasi problematika urban farming di kelurahan Purwantoro RW 5 dengan pelahitan hidroponik sistem wick. Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode ABCD (asset-based community development. Pengabdian ini menekankan pada pemanfaatan asset masyarakat purwantoro RW 5 berupa lahan diteras rumah. Komunitas yang dijadikan subjek pengabdian adalah Pengurus RW 5 dan ibu-ibu PKK. Tahap kegiatan yang hendak dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah: 1) Analisis Aset, 2) Rencana Tindakan, 3) Action, 4) Monitoring dan evaluasi dan 5) Refleksi.  Pada saat pelatihan peserta diberi angket untuk mengukur pemahaman dan kepuasan masyarakat terhadap pengabdian. Hasil dari angket akan dianalisis dengan menggunakan rumus prosentase.Hasil analisis aset menunjukkan bahwa belum ditemukan sistem wick dalam penanaman hidroponik di RW 5 akan tetapi kelurahan purwantoro memiliki potensi untuk di terapkan sistem wick. Kegaiatan perencaan kegiatan pelatihan berjalan lancar. Kegaiatan pelaksaaan dikur dengan angket yang telah diisi oleh peserta sebagai berikut. 1) pemahaman peserta saat mengikuti pelatihan bahwa 52% baik dan 48 % baik sekali 2) Hidroponik system wick sebagai alternatif pertanian dilahan sempit menunjukkan 16% setuju dan 84% sangat setuju, 3) Hidroponik system wick dapat mengatasi ketahanan pangan menunjukkan bahwa 20% setuju dan 72%  sangat setuju, dan 8 % tidak menjawa

    Analisis geografi budaya: investigasi gender dan keketatan budaya seni pertunjukkan Reog Ponorogo (sertifikat hak cipta)

    Get PDF
    Kesenian Reog ponorogo bagian dari kebudayaan Indonesia masih tabu dalam perspektif gender dan sangat menonjol terhadap keketan budaya. Semua pemain reog ponorogo yang identik dengan pemain laki-laki, akan tetapi mulai tahun 2015 terjadi pergeseran gender dan terjadi kelonggaran kebudayaan. Fenomena tersebut ditunjukkan dengan permainan kesenian reog ponorogo yang diperankan oleh para perempuan. Fenomena tersebut masih dianggap ganjil dan bertentangan dengan tradisi reog pakem. Sedangkan reog yang dimainkan oleh para perempuan hanya bisa dilakukan dengan reyog obyog dan reog festival). Selain itu pandangan masyarakat yang kurang baik terhadap pameran seni wanita yang dianggap kurang sesuai dengan kodratny

    Religious moderation values in the local wisdom of Reog Dadak Lar Pitik

    Get PDF
    Reog art has become the identity of the Ponorogo district. Paguyuban Singo Mudo in Sidoharjo village, Ponorogo regency, is the only one that preserves the unique local wisdom of reog, namely reog dadak lar pitik. This reog was made because the community in Sidoharjo had difficulty getting peacock feathers and tiger skin as basic reog ingredients, so they were replaced with dadak lar pitik and civet skin. Then reog dadak lar pitik is believed to be a tradition to bring rain. This research aims to analyze the values of religious moderation in the local wisdom of reog dadak lar pitik. This research was conducted using a qualitative approach with ethnographic methods. The data collection tools were observation sheets, interview sheets, documentation, and Forum Group Discussion (FGD). The findings are first, preserving local culture can be seen in people who still uphold the reog dadak lar pitik performance as a means of bringing rain. Second, tolerance is seen in people who still respect the opinion of the belief that this reog can bring rain, even though many people no longer believe it. The third is the absence of conflict of belief, whether those who believe in the myth of reog dadak lar pitik can bring rain, because this reog was used as a means of da'wah. Fourth, patriotism is depicted in the characters of the reog actors who have a patriotic spirit
    corecore