216 research outputs found

    Arthalamkara: One of the Kawya Aesthetic Styles of Geguritan Sucita

    Get PDF
    Geguritan Sucita, a literary work composed by Ida Ketut Jlantik (1905-1961), is a transformed work from Old-Javanese religious text, which has been very popularly spread to the community of anak nyastra ‘the devotees of Balinese traditional letters’. The words chosen are composed in accordance with the alamkara style and on the basis of arrangement called padalingsa. Based on the analysis of alamkara ‘stylistic’, it can be found out that Geguritan Sucita has a complete and beautiful arthalamkara ‘figure of speech’ in which there are sixteen different kinds. Among those 16 kinds of figure of speech, the rupaka ‘comparison, metaphor’ is the dominant style to be utilized. It conforms to the goal of Jlantik in composing Geguritan Sucita, that is, to transform the religious values of Hinduism. The religious values, particularly its aspects of divinity, are transcendent. Because of the fact that it is very difficult to elucidate, therefore, Jlantik applies the rupaka style much more than the others, because of being very effective to turn the religious concepts that is abstract to become concrete. Keywords: Geguritan Sucita, alamkara, and nyastra

    STUDI KEDALAMAN AIR TANAH DI KAWASAN WISATA KERTHA SARI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

    Get PDF
    Pada dasarnya air tanah merupakan sumberdaya alam yang terbarukan (renewable natural resources), dan memainkan peranan penting pada penyediaan pasokan kebutuhan air untuk berbagai keperluan. Pemakaian sumberdaya air tanah dari waktu ke waktu dirasakan semakin terus meningkat. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi, penduduk dan perkembangan pembangunan lainnya yang juga semakin berkembang. Dampak dari pemakaian air tanah yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai permasalahan yang cukup serius, yang sangat sukar untuk menanggulanginya. Seperti menjadi tidak seimbangnya antara pengambilan airtanah di daerah keluaran (discharge area) dan daerah pemasukan airtanah (recharge area), kemudian juga dapat menimbulkan intrusi air laut ke arah daratan yang dapat mengkontaminasi air tanah. Untuk itu diperlukan penyelidikan pendugaan geolistrik untuk mengetahui keberadaanlapisan batuan yang berfungsi sebagai akuifer. Metode yang dilakukan yaitu dengan melakukanpengukuran resistivity dengan menggunakan alat Multi Channel Resistivity merk S-Field Berdasarkan pengukuran geolistrik untuk penyelidikan air tanah, kondisi kawasan wisata kertha Sari merupakan kawasan perbukitan dan pantai. Sehingga penampang resistivity yang dihasilkan baik pada kawasan lembah maupun disekitar datarn, nilai resistivity antara 10-100 Ωm dengan kedalaman berkisar antara 25-27 meter memiliki potensi air tanah (ground water)

    Sabdhàlamkara dalam Sekar Alit: Rima Eufoni Religius Geguritan Sucita

    Full text link
    The domination of vowel sounds a, i, and u within the naratif lyrics of Geguritan Sucita seem to represent that the rhyme is euphonious and match with the characteristic of padalingsa: expresive-religious. The religious aura of the lyrics becomes stronger because of the improvement of consonant ng. Concerning the theological aspect of Hindu, if the vowel a, i, and u are followed by the consonant ng (letter of hamsa), they will become the symbol of the three manifestations of God. The first is Ang, which is the holy letter of Brahma. Then, Ing is the holy letter of Isana (Úiwa or Iúwara), and finally, Ung is the holy letter of Wisnu. Therefore, the rhyme of the GS lyrics can be regarded having euphonious-religious character, and moreover, GS is composed to voice and or to sing about religiosity

    Aesthetics and Religiosity of Geguritan (Philosophical Verse) Sucita

    Get PDF
    The basic principle of Geguritan (philosophical verse) as a literary discourse is religious contemplation. In other words, it is a religious contemplation which is done through literary work and which is intended to cope with adyatmika duhka ‘the impact of moral sadness’. As far as this term is concerned, purification is suggested through what is referred to as yoga sastra: learning reading ‘literary work’ (nyastra) to transform ‘egoism’ (ahangkara) into ‘sensitive feeling’ (rasa), and emotional, intellectual and spiritual intelligences. Therefore, the learning model referred to as ‘mental consciousness exercise’ (jnana) is established and is narrated through the roles played by plots referred to as tirtayatra (purification of performance by visiting particular holy places to bathe in holy water and to obtain holy inspiration and discourse) which gives information on yoga sastra treatment. In accordance with self purification, sekar alit is an ‘offering which is made of holy magic words of dedication and is performed by singing what is referred to as yantra. Finally, it was found that Geguritan Sucita is a Hindu literary work which qualified for a great work (mahakavya) in the field of Bali sekar alit. Keywords: Sekar alit, yoga sastra and Geguritan Sucita

    ANALISIS KONSUMSI ENERGI UNTUK EFISIENSI KELISTRIKAN PADA PENGGUNAAN SISTEM TATA CAHAYA APRON FLOOD LIGHT BANDAR UDARA

    Get PDF
    Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai - Bali adalah salah satu Bandara yang dikelola oleh perusahaan BUMN pengelola jasa kebandar udaraan PT. Angkasa Pura I (Persero). Salah satu fasilitas dalam mendukung keselamatan penerbangan adalah fasilitas Airfield Lighting System (ALS). Fasilitas AFL yang dimiliki Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali diantaranya adalah Apron Flood Light baik Apron Flood Light Utara dan Apron Flood Light  Selatan yang digunakan sebagai penerangan alat bantu pilot saat parkir pesawat pada saat malam hari dan cuaca buruk, selain itu juga sebagai penerangan aktifitas ground handling di area apron.. Dalam aturan  pencahayaan Apron Flood Light harus memenuhi 20 lux pada sisi terjauh pesawat (ekor pesawat). Kondisi saat ini, Apron Flood Light Selatan menggunakan lampu jenis Metal Halida yang mana lampu jenis tersebut merupakan lampu boros energi dan pencahayaan tidak sesuai standar. Dengan mengganti dengan jenis lampu LED, diharapkan konsumsi energi listrik lebih hemat dan pencahayaan yang dihasilkan sesuai standar.Dari pembahasan tugas akhir ini, pemakaian energi listrik Apron Flood Light dengan menggunakan lampu terpasang (Metal Halida) sebesar 14.400 KWh/ Bulan sedangkan pemakaian energi listrik dengan menggunakan lampu jenis LED (peluang penghematan energi listrik) sebesar 5.994 KWh/ Bulan, maka adanya peluang penghematan pemakaian energi listrik sebesar 8.406 KWh/ Bulan atau sebesar 58,375 %

    RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI KELISTRIKAN RUMAH TANGGA BERBASIS APLIKASI TELEGRAM

    Get PDF
    Sistem kendali kelistrikan rumah tangga merupakan pengendali kelistrikan dari jarak jauh yang dapat dioperasikan dengan media chatting online agar penggunaan peralatan listrik lebih efisien dari pada penggunaan saklar biasa. Alat ini akan bekerja setelah terhubung ke internet melalui ESP8266 yang dapat mendeteksi jaringan Wifi yang berada didekatnya . Perangkat keras terdiri dari board NodeMCU ESP8266 sebagai pengendali utama, aplikasi telegram sebagai pengendali peralatan listrik tersebut, dan thyristor sebagai saklar otomatis. Berdasarkan hasilnya dapat disimpulkan bahwa alat ini dapat bekerja sesuai dengan prinsip kerja yang dirancang. Hal tersebut ditunjukkan dengan bekerjanya aplikasi telegram dalam mengendalikan beban, serta thyristor  yang  akan menghidupkan dan memadamkan peralatan listrik ketika data yang dikirimkan aplikasi telegram terbaca sama dengan yang telah dimasukkan ke dalam program.Kata kunci           : Aplikasi Telegram, NodeMCU ESP8266, Thyristo

    Mengungkap Model Pendidikan Hindu Bali Tradisional Aguron-guron

    Full text link
    Pendidikan aguron-guron dikembangkan atas dua sub model. Model pertama dikembangkan dengan ideologi sakala ‘realis\u27 dengan tujuan Parartha ‘kesejahtraan\u27, yaitu agawe suka nikang rat ‘menjadikan siswa berkarakter dan dapat bekerja untuk kebahagiaan bersama di dunia (baca desa pakraman)\u27. Sedangkan yang kedua adalah ideologi niskala ‘idealis\u27 dengan tujuan paramartha, yaitu matutur ikang atma ri jatinya ‘menjadikan siswa sadar akan jati dirinya, bahwa ia sesungguhnya adalah roh\u27 atau sinar Ilahi. Model pendidikan aguron-guron merupakan kearifan lokal yang menjungjung tinggi nilai-nilai keseimbangan dan harmonisasi. Oleh karena itu terus diperhatikan dan dikembangkan untuk memelihara karakter bangsa, membangun landasan teori pendidikan dan pembelajaran berbasis budaya. Penelitian ini merupakan tahun ke dua, yang bertujuan menghasilkan bahan ajar dan VCD sebagai media pendukung pembelajaran model pendidikan Hindu Bali tradisional aguron-guron serta menguji efektivitas bahan ajar dan media VCD model pendidikan Hindu Bali tradisional aguron-guron tersebut. Penelitian dilaksanakan di Pasraman Seruling Dewata Tabanan dan Pasraman Griya Kekeran Blahbatuh Gianyar. Metode pengumpulan data digunakan wawancara, studi kepustakaan, dokumentasi dan angket penilaian bahan ajar dan VCD. Data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif teknik prosentase dan kualitatif. Hasil uji ahli dan uji coba pengguna perorangan serta uji coba pengguna kelompok kecil terhadap produk yang dikembangkan berupa bahan ajar dan VCD mencakup materi Ilmu Silat Bali Kuno,Tapak Suci, Tattwa dan Nilai-Nilai Pendidikan Agama Hindu menunjukkan sangat layak dan masuk dalam kategori tidak perlu direvis

    Bali in the Covid-19 Pandemic: Population and Employment Dilemmas

    Get PDF
    Purpose: The COVID-19 pandemic has a huge impact on the lives of Balinese citizens. The aim of this study is to find the right steps and frameworks that enable to reduce the spread and death caused by COVID-19 as quickly and as minimally as possible, so that the sustainable impact on the socioeconomic can be reduce. Research methods: Preventive measures are needed, especially for the Field Facilitator Staff as the front guard, so that the BSPS program channelled adequately. The key to smooth distribution, in addition to the precise mechanism, must also follow the government's recommendations and implement health protocols. Findings: The results show that the population and employment structure of Bali has high potential for the spread of the COVID-19 pandemic. This is due to the high level of population mobility, both population mobility between regions within the country and population mobility between countries. The second cause is the Balinese population structure consists of many elderly people, thus causing a high potential case fatality rate from a pandemic. Implications: Based on the results of the study, it is recommend minimize the possibility of the spread of covid-19 through the first and second rapid tests involving as many residents that potential to be covid-19 deployment carrier, both through local transmission and imported cases.Tujuan: Pandemi COVID-19 telah berdampak luas terhadap kehidupan masyarakat Bali. Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan langkah dan framework yang tepat yang memungkinkan persebaran dan fatalitas dari kasus persebaran COVID-19 dapat ditekan secepat dan seminimal mungkin, sehingga dampak lanjutan terhadap ekonomi sosial dapat ditekan. Metode Penelitian: Penelitian didasarkan pada data sekunder terpublis yang dikumpulkan dari hasil observasi yang diolah secara deskriptif. Temuan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari struktur kependudukan dan ketenagakerjaan Bali memiliki potensi tinggi untuk persebaran pandemi COVID-19 disebabkan karena tingkat mobilitas penduduk yang tinggi, baik antar wilayah di dalam negeri, maupun antar negara, kedua struktur penduduk Bali yang sudah tergolong tua sangat potensial mempercepat potensi tingginya case fatality rate dari pandemi. Implikasi: Berdasarkan hasil studi tersebut direkomendasikan untuk memperketat kemungkinan penyebaran melalui rapid test pertama dan kedua menyangkut sebanyak-banyaknya penduduk yang berpotensi sebagai carrier penyebaran COVID-19, baik melalui transmisi lokal maupun imported case

    KAJIAN KOMBINASI ALAT BERAT UNTUK GALIAN BASEMENT PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DINAS KESEHATAN DAN BPMD KABUPATEN GIANYAR

    Get PDF
    Proyek pembangunan “Gedung Kantor Dinas Kesehatan dan BPMD Kabupaten Gianyar, yang terletak di jalan Udayana. Proyek ini memiliki kriteria tanah berupa lempung campuran, selain pembangunan untuk gedung kantor juga akan dibangun basement dengan volume pekerjaan 2.738,26 m3, maka perlu dilakukan galian dan pembuangan tanah menggunakan alat berat. Alat berat yang akan digunakan adalah backhoe dan dump truck, agar memperoleh hasil produksi alat secara optimal perlu dilakukan analisis untuk mengetahui jumlah dan jenis alat berat yang akan digunakan. Dengan demikian penggunaan alat dapat direncanakan dengan tepat dan memperhitungkan biaya dan waktu yang optimal dalam penggunaan alat tersebut. Konsep dari penelitian ini adalah menerapkan teori dari pemindahan tanah mekanis untuk menemukan hasil data yang kuantitatif, yang terdiri dari teknik pengumpulan data, sumber data, analisa data dan teknik pelaksanaan. Data-data yang diambil dari perencana berupa gambar dan time schedule yang akan digunakan untuk menghitung volume galian dan waktu rencana pekerjaan. Kemudian dilakukan perencanaan penggunaan dari masing-masing alat dengan dengan kapasitas alat yang berbeda dan dibuatkan 3 buah kombinasi. Dari masing-masing kombinasi akan dihitung produktifitas dan biaya sewa alat untuk penggunaan alat berat tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan maka Kombinasi alat berat yang terpilih untuk pekerjaan galian dan pengangkutan tanah proyek Pembangunan Gedung Kantor Dinas Kesehatan dan BPMD Kabupaten Gianyar yang memberikan produktivitas optimal dari segi waktu dan biaya adalah alternatif  II yang terdiri dari 1 unit backhoe berkapasitas 0,97 m3 dan 3 unit dump truck berkapasitas 7 m3. Pekerjaan ini dapat diselesaikan 100% dengan waktu 8 hari, dengan biaya yang dibutuhkan Rp 46.460.000,00

    PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5) BERBASIS KEARIFAN LOKAL UNTUK MEWUJUDKAN PELAJAR INDONESIA PANCASILAIS: PELUANG DAN TANTANGAN

    Get PDF
    Abstract: This study aims to examine the opportunities and challenges of implementing the Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) based on local wisdom to create Pancasila students. The method used is a literature review, namely conducting a study of literature sources that discuss three things, namely independent learning and an independent curriculum, implementation of the Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), as well as opportunities and challenges. The process of the literature review is carried out through three main stages, namely collecting literature, conducting analysis, and writing the results of the study. The results of the study explain that the independent curriculum implemented in Indonesia is the answer to the problems of education and the increasingly complex developments of the era. Therefore we need a curriculum that can adapt to this situation. In its application in the Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) with one of its mandatory themes, namely local wisdom. Implementation of the Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) where the themes are environmental awareness, entrepreneurship, drugs, and local wisdom. Specifically related to local wisdom, it is carried out by introducing cultures such as dance, rituals, customs, and other unique things around the school. The process of implementing the Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) has both opportunities and challenges. The opportunities include strengthening Pancasila ideology among students, this will answer the problems of national ideology, especially Pancasila so that it is better understood and can be implemented comprehensively. Furthermore, students who are more nationalist introducing ideology, culture, and history, students must have an attitude of nationalism. Another opportunity is fun and independent learning, teachers and students are encouraged to develop learning according to their needs. Furthermore, creative and innovative teachers and students, the independent curriculum encourages and appreciates the creativity and innovation of teachers and students in implementing it. The last opportunity is the revitalization of local wisdom through cultural performances. Challenges that can arise if not managed properly are ethnocentrism and chauvinism, administrative burdens for teachers, and higher education costs borne by parents.Abstrak:Kajian ini bertujuan mengkaji tentang peluang dan tantangan implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) berbasis kearifan lokal guna mewujudkan pelajar pancasilais. Metode yang dipakai adalah kajian pustaka yaitu melakukan kajian terhadap sumber pustaka yang membahas tiga hal yaitu merdeka belajar dan Kurikulum Merdeka, implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), serta peluang dan tantangannya. Proses kajian pustaka dilakukan melalui tiga tahapan utama yaitu pengumpulan pustaka, melakukan analisis, dan penulisan hasil kajian. Hasil kajian menjelaskan bahwa Kurikulum Merdeka yang diterapkan di Indonesia sejatinya adalah jawaban atas problematika pendidikan dan perkembangan zaman yang semakin kompleks. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah kurikulum yang mampu beradaptasi dengan situasi tersebut.  Dalam penerapannya di Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan salah satu tema wajibnya yaitu kearifan lokal. Implementasi dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dimana tema-temanya adalah kesadaran lingkungan, kewirausahaan, narkoba, dan kearifan lokal. Secara khusus berkaitan dengan kearifan lokal dilakukan dengan pengenalan budaya seperti tari, ritual, adat istiadat, dan hal unik lagi di sekitar sekolah. Proses penerapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) memiliki peluang dan sekaligus tantangan. Peluangnya antara lain penguatan ideologi Pancasila dikalangan pelajar, hal ini menjawab problematika ideologi bangsa khususnya Pancasila agar lebih dipahami dan bisa diimplementasikan secara komprehensif. Selanjut siswa yang lebih nasionalis dengan mengenalkan ideologi, kebudayaan, sejarah siswa pasti memiliki sikap nasionalisme. Peluang lainnya adalah pembelajaran yang menyenangkan dan merdeka, guru dan siswa didorong mengembangkan pembelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Selanjutnya guru dan siswa yang kreatif dan inovatif, Kurikulum Merdeka mendorong dan mengapresiasi kreativitas dan inovasi dari guru dan siswa dalam menerapkannya. Peluang terakhir adalah revitalisasi kearifan lokal melalui pentas budaya. Tantangan yang bisa muncul jika tidak dikelola dengan baik yaitu sikap etnosentrisme dan cauvinistisme, beban administrasi guru, dan biaya pendidikan yang ditanggung orang tua semakin tinggi
    • …
    corecore