37 research outputs found

    HUBUNGAN PARASITE LOAD SOIL TRANSMITTED HELMINTHS (STH) TERHADAP STATUS GIZI

    Get PDF
    Latar belakang: Infeksi cacing Soil Transmitted Helminths di Indonesia merupakan masalah kesehatan masyarakat yang cukup serius. Infeksi kecacingan pada umumnya akan mengakibatkan gangguan kesehatan mulai dari gangguan sistem pencernaan, sehingga makin banyak cacing yang terdapat dalam perut tentu akan mengakibatkan gejala semakin berat. Adapaun salah satu penyebab dari gangguan status gizi adalah penyakit cacingan Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Parasite Load STH dengan Status Gizi. Metoda: Penelitian ini adalah observasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Perhitungan Parasite Load STH dilakukan dengan metode Kato-Katz, sedangkan perhitungan status gizi didapat dari pengukuran antropometri IMT/U dengan kriteria Zscore WHO 2010. Pengambilan data dilakukan pada bulan April – juli. Sampel penelitian adalah anak-anak usia 6-10 tahun yang berjumlah 304 anak. Uji statistik yang digunakan adalah korelasi spearman Hasil: Penelitian yang dilakukan di SD Ngaliyan 4, SD Kedungpane 2 dan SD Bandarhajo Kota Semarang dari 54 anak didapatkan 11,11 % subyek terinfeksi cacing Ascaris lumbricoides, 5,56 % subyek terinfeksi cacing Trichuris trichura, dan 5,56 % subyek terinfeksi cacing tambang. Seluruhnya termasuk dalam kategori infeksi ringan, dan terdapat infeksi ganda cacing ascaris dan cacing tambang. Infeksi terbanyak oleh Ascaris lumbricoides sebanyak 580 EGP. Distribusi Status gizi, 66,7 % anak memiliki status gizi yang baik. Jumlah siswa yang memiliki satus gizi buruk adalah sebanyak 1,9 % dan yang memiliki status gizi kurang sebanyak 14,8 %. Berdasarkan uji korelasi, hubungan Parasites Load Ascaris lumbricoides dengan status gizi nilai statistik sebesar –0,10; pvalue= 0,458, Parasites Load Trichuris tricura dengan status gizi adalah nilai statistik sebesar –0,033; p-value=0,925, dan Parasites Load cacing tambang dengan status gizi adalah nilai statistik sebesar 0,000; p-value=1,000 yang berarti tidak terdapat hubungan kondisi status gizi pada siswa dengan keberadaan infeksi cacing STH. Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara Parasite Load Soil Transmited Helminth dengan Status Gizi. Kata kunci: Parasite Load, Kecacingan, STH, Status Giz

    HUBUNGAN ANTARA PARASITES LOAD SOIL TRANSMITTED HELMINTH DENGAN KADAR HEMOGLOBIN

    Get PDF
    Latar belakang: Penyakit infeksi kecacingan merupakan salah satu penyakit yang masih banyak terjadi di masyarakat namun kurang mendapatkan perhatian. Jenis cacing yang paling banyak menginfeksi adalah Soil Transmitted Helminth (STH). Parasites Load STH adalah jumlah telur cacing STH dalam tubuh manusia. Cacing jenis ini dapat menyebabkan turunnya kadar Hemoglobin dalam darah. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Parasites Load Soil Transmited Helminth dengan kadar Hemoglobin darah. Metoda: Penelitian ini merupakan penelitian observasi analitik dengan menggunakan metode survey dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data dilakukan pada bulan April – juli 2013 di SD Ngaliyan 4, SD Kedungpane 2 dan SD Bandarhajo Kota Semarang. Sampel penelitian adalah anak-anak usia 6- 10 tahun yang berjumlah 54 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Penilian Pasasite Load menggunakan pemeriksaan jumlah telur. Pemeriksaan kadar Hemoglobin menggunakan pemeriksaan sianmethemoglobin. Uji statistik yang digunakan adalah korelasi. Hasil: Pada penelitian ini didapatkan 12,96% subyek terinfeksi cacing Ascaris lumbricoides, 5,56% subyek terinfeksi cacing Trichuris trichura, dan 7,41% subyek terinfeksi cacing tambang. Seluruhnya termasuk dalam kategori infeksi ringan, Infeksi terbanyak oleh Ascaris lumbricoides sebanyak 580 EGP. Kadar Hemoglobin yang ditemukan semua dalam kategori normal. Berdasarkan uji korelasi, hubungan Parasites Load Ascaris lumbricoides dengan kadar hemoglobin adalah 0,825, Parasites Load Trichuris tricura dengan kadar hemoglobin adalah 0,862, dan Parasites Load cacing tambang dengan kadar hemoglobin adalah 0,861. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara Parasites Load Ascaris lumbricoides dengan kadar Hemoglobin, tidak terdapat hubungan antara Parasites Load Trichuris tricura dengan kadar Hemoglobin, dan Tidak terdapat hubungan antara Parasites Load cacing tambang dengan kadar Hemoglobin. Tidak terdapat hubungan pada penelitian ini disebabkan kerena infeksi ringan yang diderita subyek belum menyebabkan penurunan kadar Hb secara signifikan, serta kecilnya angka kejadian kecacingan sehingga mempengaruhi penghitungan statistika. Kata kunci: Parasites Load, Kecacingan, STH, Hemoglobi

    HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP NILAI ARUS PUNCAK EKSPIRASI PADA ANAK GIZI LEBIH

    Get PDF
    Latar Belakang Obesitas dan overweight sudah ditetapkan WHO menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia. Salah satu faktor penyebab terjadinya obesitas dan overweight adalah kurangnya aktivitas fisik dibandingkan asupan kalori yang dikonsumsi. Keadaan gizi lebih yang meliputi obesitas dan overweight disertai kurangnya aktivitas fisik memberikan pengaruh pada kekuatan otot dada sehingga berpengaruh pula pada nilai arus puncak ekspirasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan hubungan aktivitas fisik terhadap nilai arus puncak ekspirasi pada anak gizi lebih. Metode Penelitian ini merupakan penelitian observational analitik dengan desain cross sectional study. Subyek penelitian adalah anak gizi lebih usia 11-14 tahun. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan alat mini wright peak flow meter. Uji statistik menggunakan uji Chi-square. Hasil Pada penelitian ini didapatkan 30 responden gizi lebih yang aktif dalam kriteria penilaian aktivitas fisik memiliki nilai APE pada zona hijau(80-100%), dan 8 responden gizi lebih yang aktif dalam kriteria penilaian aktivitas fisik memiliki nilai APE pada zona kuning(50-80%). Sedangkan terdapat 21 responden gizi lebih yang pasif dalam kriteria penilaian aktivitas fisik memiliki nilai APE pada zona hijau dan 17 responden gizi lebih yang pasif dalam kriteria penilaian aktifitas fisik memiliki nilai APE pada zona kuning. Terdapat hubungan yang bermakna antara nilai arus puncak ekspirasi pada anak gizi lebih terhadap aktivitas fisik (p=0,028) dan jenis kelamin (p=0,007). Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara nilai arus puncak ekspirasi dengan status gizi lebih (p=0,811) dan gangguan respirasi/asma (p=1,000) Kesimpulan Terdapat hubungan aktivitas fisik terhadap nilai arus puncak ekspirasi pada anak gizi lebih . Kata kunci: gizi lebih (obesitas, overweight), aktivitas fisik, arus puncak ekspirasi

    HUBUNGAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK IBU PADA TRIMESTER II DAN III KEHAMILAN DENGAN ANGKA KEJADIAN ALERGI PADA BAYI 0-3 BULAN

    Get PDF
    Background: There was a condition where a woman during pregnancy, intra partum, and post partum, get infection and took antibiotic that can get into the fetus. Maternal use of antibiotics during pregnancy trimester II and III was reported may affected allergies in offspring, so we need more research. This study is aimed to investigate the association maternal use of antibiotics in the second and third trimester of pregnancy with incidence of allergy in infants 0-3 months and to determine the incidence of allergic infants 0-3 months with a history maternal use of antibiotic in the second and third trimester of pregnancy. Methods: Observational analytic study with a prospective cohort study design. The number of subjects who entered the inclusion and exclusion criteria were 92 infants aged 0-3 months at Banyumanik District Health Center, Dr. Kariadi Hospital, and Familia Clinic Semarang. Subjects with a history maternal use of antibiotic in the second and third trimester of pregnancy as many as 46 subject and the number of 46 subjects without a history of maternal use antibiotic. Data obtained from the questionnaires which carried out by subject’s parents. We also asked the history maternal use of antibiotics during pregnancy. Result: Chi square test maternal use of antibiotic during pregnancy has p value 0.301 (not significant). However, in the logistic regression analysis obtained infant nutrition variables has p value 0.009 (significant). Conclusion: There was no significant association between maternal use of antibiotics in the second and third trimester of pregnancy with incidence of allergy in infants 0-3 months. The incidence of allergic infants 0-3 months with maternal use of antibiotics in the second and third trimester of pregnancy amounted to 67.4 %. Keywords: allergy, antibiotic during pregnanc

    Analisis String Matching pada Judul Skripsi dengan Algoritma Knuth-morris Pratt (Kmp)

    Get PDF
    Skripsi adalah suatu karya ilmiah mahasiswa yang disusun dalam rangka memenuhi sebagian syarat penyelesaian studi pada program strata satu (S-1) di setiap Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta yang ada di Indonesia. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam menentukan kesamaan judul skripsi ialah dengan melakukan pencocokan string (string matching atau pattern matching) dalam teks yang terdapat pada judul skripsi yang diusulkan. Pada penelitian ini menggunakan Algoritma Knuth-Morris-Pratt (KMP) untuk menganalisis bagaimana proses pencocokan string yang dihasilkan dan membandingkan sejauh mana nilai kemiripan dari beberapa judul yang sama dan serupa sehingga dapat memberikan suatu informasi yang efektif bagi mahasiswa

    HUBUNGAN ASUPAN NUTRISI PADA USIA 0-3 BULAN DENGAN ANGKA KEJADIAN ALERGI PADA BAYI

    Get PDF
    Background: The prevalence of allergies was increased in recent years in all countries in the world. Nutritional intake was one of the factors that could influence the incidence of allergies in infants. Short breastfeeding could increase the incidence of allergies in the first year of life. In addition, exclusive breastfeeding was estimated to have a preventive effect against the early development of allergic diseases. However, the research on the relationship of nutrition intake with the incidence of allergies was still limited so that this research needs to be done. Aim: To determine whether nutrient intake at the age of 0-3 months was associated with the incidence of allergies in infants and determine whether breastfeeding alone at the age of 0-3 months can reduce the incidence of allergies. Methods: Analytic observational study with prospective cohort study design since infants aged 0 to 3 months in 39 subjects who were only given breast milk, and 39 subjects were not only given breast milk. Subjects taken from four puskesmas, a hospital, and a maternity clinic in an urban area of Semarang. Data obtained from the questionnaires by subject’s parents which monitored every month for 3 months. Results: 56.4% of the group of subjects who were only given breast milk, and 67.6% of the group of subjects who not only given breast milk at the age of 0-3 months experienced allergic manifestations. P value of the correlation analysis results between nutritional intake with the incidence of allergy in infants at 0.317. Conclusions: There was no significant association between nutrient intake at the age of 0-3 months with the incidence of allergies in infants. Keywords: allergies, breastfeeding, infants, allergen

    First-Then Visual Support Technique To Increase Teacher’s Knowledge In Reducing Aggressive Behavior

    Get PDF
    Children with special needs sometimes express their emotions through aggressive behavior toward others.  It’s a challenge for the teacher to be able to deal with aggression in special needs children. Therefore, it’s necessary for teachers to have knowledge about techniques to deal with aggressive behavior. The study aims to assess the effectiveness of the first-then visual support technique to increase teachers’ knowledge to reduce the aggressive behavior of students with special needs. This study was conducted based on quasi-experimental research with a pretest-posttest design with a single case experiment involving 5 teachers at kindergarten X in Semarang aged 30-35 years. The questionnaire is used to measure the teacher’s knowledge about aggressive behavior and the first-then visual support technique. Data was analyzed using SPSS 22.0 with non-parametric Wilcoxon analysis. The result showed that there is a significant difference between the teacher’s knowledge before and after the session (Z= -2.041, p= .041). The posttest’s mean score (M= 18.00) is higher than the pretest’s mean score (M=8.00). This study found that the session effectively increase teachers’ knowledge related to aggressive behavior and first-then visual support to reduce the aggressive behavior of students with special needs. Keywords: Aggressive; First-Then Visual Support; Special Needs

    Kinerja Metode Naïve Bayes dalam Prediksi Lama Studi Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer

    Get PDF
    Lama studi seorang mahasiswa menjadi perhatian khusus oleh program studi. Banyak hal yang menjadi faktor terkait lama studi seorang mahasiswa seperti kehadiran, nilai IPK dan keaktifan mahasiswa. Dalam penelitian ini, lama studi mahasiswa akan di analisa untuk membantu pihak program studi dan fakultas dalam mengetahui lama studi mahasiswa. Dalam studi ini dengan metode Naïve Bayes telah digunakan untuk memprediksi masa atau lama studi mahasiswa. Berdasarkan hasil penelitian, dengan mengambil data latih sejumlah 20 dan data uji yang memiliki kriteria tertentu didapatkan hasil bahwa mahasiswa tersebut dapat menyelesaikan lama studi dengan tepat waktu. Dari pengujian hasil prediksi dengan data uji sebanyak 20 didapatkan nilai akurasi 60% dan 30 data uji didapatkan nilai akurasi sebesar 76%, sehingga semakin banyak data uji yang digunakan maka semakin tinggi nilai akurasi yang didapatkan. Adapun nilai yang dianalisa adalah IPK karena merupakan faktor utama dalam menilai lama masa studi mahasiswa. Metode Naïve Bayes merupakan metode yang dapat digunakan dalam memprediksi karena mampu menghasilkan nilai akurasi yang bai

    The Effects of Zinc Supplementation on Immune Response of Obese Children With Family History of Atopy

    Get PDF
    Introduction: Obesity is associated with low-grade chronic inflammation and disbalance between cytokine production of T helper1 and T helper2 cells.  Zinc plays role in balancing immune response, has anti-oxidant and anti-inflammation activities; its deficiency also common in obesity.  The role of zinc supplementation in children with obesity with risk of atopy needs to be elucidated.Materials and Method: We performed randomized controlled trial double-blind to investigate the effect of daily 15 mg zinc supplementation for 6 weeks in children aged 13 to 14 years old with obese who has family history of atopy.  Subjects were divided into group of zinc supplementation and placebo, recruited from junior high schools from Semarang municipality, performed during periods from January to December 2013.  Plasma zinc concentration, leptin, immunoglobulin-E (Ig-E), interferon-γ (IFN-γ), interleukin-4 (IL-4) were measured, also body weight, height and ISAAC questionnaire to recruit subjects with family history of atopy.Result: There were 36 subjects.  The concentration of zinc serum, Ig-E, IFN-γ, and IL-4 of two groups before supplementation were not significantly different (p>0.05).  Zinc supplementation increase the mean level of zinc concentration on treatment group compare to placebo group (27.74+11.80 vs 3.47+2.55, p=0.000).  The concentration of Ig-E, IFN-γ and IL-4 serum were decreased at treatment group (15.5+20.46 vs 20.02+38.02, p=0.613), (1.82+3.59 vs 0.911+3.51, p=0.174), and (4.76+6.49 vs 2.44+4.41, p=0.085) respectively.  Conclusion: Zinc supplementation increased the level of zinc serum concentration of obese children and decreased the risk of atopy

    Penerapan Metode KNN dalam Memprediksi Hasil Panen Kebun Tebu di Kab Takalar

    Get PDF
    pertahun yang berasal dari perkebunan tebu yang menjadi komoditas unggulan produksi tanaman perkebunan, namun berdasarkan data BPS terjadi penurunan produktifitas tanaman tebu tahun 2015–2020. Hal ini dikarenakan infrastruktur yang masih terbatas, kesulitan dalam permodalan, terbatasnya penguasaan teknologi baik dalam usaha tani sehingga pengelolaan tanaman tebu menjadi terhambat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil prediksi kebu tebu pertahunnya dengan memanfaatkan data mining. Data mining yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode K-Nearest Neighbour (KNN) yang merupakan metode klasifikasi terhadap obyek baru berdasarkan (K) tetangga terdekatnya. KNN termasuk algoritma supervised learning, dimana hasil dari query instance yang baru, diklasifikasikan berdasarkan mayoritas dari kategori pada KNN. Hasil penelitian menunjukkan dari tahap pengujian dengan jumlah data training sebanyak 13 data didapatkan nilai persentase tertinggi pada nilai K=7 dengan persentase akurasi sebesar 76.92%
    corecore