304 research outputs found

    WORD OF MOUTH: STRATEGI KOMUNIKASI LEGAL MEMPROMOSIKAN RUMAH SAKIT

    Get PDF
    ABSTRAKStrategi ‘promosi’ rumah sakit yang tidak melanggar etika namun efektif, adalah menggunakan media komunikasi dari mulut ke mulut (word-of-mouth-WOM). WOM positif berhubungan erat dengan citra rumah sakit, kepuasan pasien, dan kepercayaan pasien. Penelitian dilakukan menggunakan desain survey, dengan populasi adalah pasien yang berobat di sebuah rumah sakit swasta. Sampel berukuran 200 responden ditentukan dengan teknik penyampelan purposive. Hipotesis penelitian diuji menggunakan metode Pemodelan persamaan struktural. Hasil penelitian menunjukkan bahwa WOM positif dipengaruhi secara langsung oleh citra rumah sakit dan kepercayaan pasien. Citra rumah sakit disamping berpengaruh langsung juga berpengaruh tidak langsung pada WOM positif melalui mediasi kepercayaan pasien.Kata kunci: WOM positif, kepuasan pasien, kepercayaan pasien, citra rumah sakitABSTRACTHospital ‘promotion’ strategy that did not break over the ethial codes but effective,it is using word of mouth (WOM) communication media. Positive WOM tight correspondence to hospital image, patient satisfaction, and patient trust. Reseach conducted by using survey design with the population were patients of the private hospital. Sample sized were 200 respondents, determined by purposive sampling tecnique.Research hypothesis tested by using Structural equation modelling. The results of the research showing that positive WOM directly influenced by hospital image and patient trust. Hospital image beside it has been influenced diretly topositive WOM, it had indirectly influenced to postive WOM through patient trust mediation.Keywords: positive WOM, patient satisfaction, patient trust, hospital imag

    PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM POSING (PENGAJUAN MASALAH) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA SISWA SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji aktivitas guru, siswa, kemampuan berpikir kreatif siswa dan hasil belajar siswa. Peneliti menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyek dan lokasi penelitian ini adalah siswa SDN Lidah Wetan IV/566 Surabaya yang berjumlah 34 siswa. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, tes kemampuan berpikir kreatif siswa, dan tes hasil belajar siswa.Teknik analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa aktivitas guru, siswa, kemampuan berpikir kreatif siswa, dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang signifikan selama dua siklus dengan masing-masing  prosentase ketuntasan. Pendekatan pembelajaran problem Posing (pengajuan masalah) layak untuk diterapkan oleh guru. Kata Kunci: Pembelajaran IPA, Pendekatan problem posing, Kemampuan berpikir kreatif.       Abstract: The purpose of this research  was to assess the activity of teachers, students, student’s creative thinking skill and student’s result study. Researcher used Classroom Action Research (CAR)  methods. the subjects And the location of  research was students of  SDN Lidah Wetan IV/566 Surabaya, amounting to 34  students. The instrument used in this research consisted of  sheet of observation teachers activities, sheets of observation of student activities, creative thinking skill’s test and result studies test.Technical data analysis used descriptive qualitative. The results showed that the activity of teachers, students, creative thinking skills, and the student’s result study has increased significantly during two cycles with their respective percentage of completeness.Problem posing approach is worthy to be applied by the teacher. Keywords: Natural science,  Problem posing approach,creative thinking skill

    STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN BANGUN GEOMETRI MENGGUNAKAN METODE CTL DAN METODE KONVENSIONAL DI SD N 2 KLAPASAWIT DAN SD N 2 KALIMANAH WETAN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa kelas V pada pembelajaran matematika pokok balrasan bangun geometri dengan menggunakan metode contextual teaching and learning dan metode konvensional di SD Negeri 2 Kalimanah Wetan dan SD Negeri 2 Klapasawit. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Kuantitatif Eksperimen dengan subyek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 2 Kalimanah Wetan dan SD Negeri 2 Klapasawit. Objek penelitian ini adalatr hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Kalimanah Wetan dengan menggunakan metode CTL yang berperan sebagai kelompok eksperimen dan SD Negeri 2 Klapasawit dengan menggunakan metode konvensional yang berperan sebagai kelompok kontrol. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data berupa instrumen tes, wawancara dan dokumentasi sehingga instrument yang digunakan adalah instrument tes kognitif dan pedomamn wawancara. Uji validitas dan realibilitas dilakukan terhadap instrument tes unfuk mengetatrui kevalidan dan keajegan instrument. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan uji-t dan Mann- Whitney tes setelah sebelumnya dilakukan uji prasyarat analisis data dengan uji normalitas dan uji homogenitas yang kemudian ditarik kesimpulan dari data hasil perhitungan. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Klapasawit sebagai kelompok kontrol yang menggunakan metode konvensional dan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Kalimanah Wetan sebagai kelompok eksperimen yang menggunakan metode contextual teaching and learning. Hasil tersebut didasarkan pada hasil perhitungan uji-t pada post-test dengan p-value sebesar 0,000, di mana p-value lebih kecil dari taraf signifikansi 5%. Untuk hasil rerata pre-test kelompok control sebesar 12 dankelompok eksperimen sebesar 12,05263158. Kemudian untuk hasil post-test kelompok kontrol sebesar 13,57894737 dan kelompok eksperimen sebesar 17,05263158. Kata kunci : hasil belajar matematika, metode kovensional, contextual teaching and learning

    Keragaman Genetik Aksesi Ciplukan (Physalis sp.) Berdasarkan Karakter Morfologi dan Agronomi

    Get PDF
    Ciplukan (Physalis sp.) merupakan tanaman tropis yang potensial dikembangkan di Indonesia. Di Indonesia tanaman ciplukan dibuktikan dengan berbagai nama daerah, seperti di Jawa: ciciplukan; Madura: yoryoran; Sunda: cecendet; Bali: kopok-kopokan; Pontianak: lelutup; Minahasa: leletokan; Sumatra: daun boda. Ciplukan memiliki banyak manfaat tanaman yang layak untuk dibudidayakan sebagai bahan baku biofarmaka sehingga tidak lagi dikenal sebagai tanaman liar. oleh masyarakat. Salah satu dalam memanfaatkan plasma nutfah dengan mengetahui keragaman dan jarak genetik berdasarkan karakter morfologi dan agronomi. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Februari-Juni 2017 bertempat di Screen House Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Bahan 10 aksesi ciplukan, cocopeat, kompos, ZA, SP-36, KCL dan decis. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) perlakuan berupa 10 aksesi ciplukan dengan tiga kali ulangan. Variabel pengamatan kualitatif tipe pertumbuhan, bentuk daun, batas gerigi daun, letak tangkai daun, tipe tangkai bunga, rambut ruas, warna daun, warna utama buah, warna daging buah. Variabel pengamatan kuantitatif tinggi tanaman, lebar daun, panjang buah, diameter buah, jumlah buah pertanaman, bobot buah segar dengan kelopak, bobot buah pertanaman, jumlah biji perbuah, padatan terlarut total. Data dianalisis menggunakan perhitungan (PCA) dengan pendekatan koefisien korelasi Pearson dilakukan untuk mengetahui kontribusi karakter terhadap keragaman maksimum. Analisis pengelompokan berdasarkan (AHC) dengan similiritas koefisien korelasi pearson dengan metode aglomerasi unweighted pair-group method average (UPGMA). Keragaman aksesi ciplukan berdasarkan PCA terhadap karakter morfologi dan agronomi dipengaruhi oleh 5 komponen utama dengan nilai keragaman kumulatif 87,36%. Hasil jarak genetik berdasarkan karakter morfologi dan agronomi terbagi menjadi empat kelompok utama yang tersebar pada jarak genetik dengan koefisien 99%-100%

    EFL classroom learning environment at a Thai university: What variables matter for low-proficiency students?

    Get PDF
    This study investigated the EFL classroom learning environment at a university in Thailand from the perspective of low-English proficiency students. Using structural equation modelling, five hypotheses involving variables generated by students and teachers were investigated (SEM). According to the findings, task orientation in low-proficiency students was the key to boosting students' English course grades. In the case of low-proficiency students, equity, teacher support, and student cooperation were not found to be important. Student cohesion was also found to be an unreliable predictor of students' English grades. Because research on the classroom learning environment engaging low students is still limited, these findings suggest future investigation

    Keragaman Berkas Pembuluh Xilem-Floem dalam Hubungannya dengan Komponen Hasil dan Hasil pada Galur-Galur Jarak Kepyar (Ricinus communis L.) Colchicine Treatment 5

    Get PDF
    Jarak kepyar salah satu tanaman yang mengandung minyak yang berpotensi sebagai biofuel, kosmetik dan biofarmaka. Tanaman ini belum diteliti secara luas, oleh karena itu perlu pengembangan varietas unggul untuk peningkatan hasil jarak kepyar. penelitian dilakukan di lahan pertanian Desa Kepuharjo Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur dan Laboratorium Pemuliaan Tanaman pada bulan Januari–Mei 2018 dengan menanam 20 galur-galur jarak kepyar colchicine treatment 5 dengan 2 ulangan dengan jarak tanam 100cmx100cm. Terdapat 24 variabel pengamatan dengan dua ulangan. Hasil analisis varian menunjukkan jumlah xilem-floem mempunyai keragaman yang nyata. Nilai koefisien variasi genetik (KVG) dan nilai koefisien variasi fenotip (KVF) pada jumlah xilem-floem yaitu berkreteria sedang. Jumlah xilem-floem berkorelasi nyata dengan diameter batang atas, panjang tangkai, diameter ruas, diameter tangkai daun, panjang bunga, panjang biji

    Karakterisasi dan Penilaian Variabilitas Morfologi Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) Asal Pulau Berbeda di Indonesia

    Get PDF
    Bunga telang (Clitoria ternatea L.) merupakan salah satu tumbuhan liar yang termasuk dalam keluarga Fabaceae dengan nomor kromosom 2n=16, untuk merakit varietas bunga telang unggul langkah utama yang diperlukan adalah mengetahui keragaman karakter baik karakter pada morfologi maupun agronomi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-Mei 2020 di Agrotechno Park Universitas Brawijaya, yang berlokasi di Desa Jatikerto, Kabupaten Malang menggunakan 41 genotipe bunga telang yang dikoleksi dari Pulau Jawa, Madura dan Ternate. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaman karakter dan mengetahui jarak genetik aksesi bunga telang. Penelitian dilakukan berdasarkan observasi terhadap genotipe bunga telang menggunakan deskriptor. Keragaman karakter dianalisis menggunakan Principal Component Analysis (PCA), pengelompokan dan jarak genetik dihitung dengan analisis kluster berdasarkan metode aglomerasi unweighed pair-group method average (UPGMA) berdasarkan similaritas menggunakan ukuran koefisien korelasi gower. Keragaman karakter 41 genotipe bunga telang berdasarkan analisis komponen utama terbagi menjadi 2 komponen utama. Kontribusi masing-masing komponen utama satu dan dua adalah 31,651% dan 21,253% dan didapatkan keragaman total sebanyak 52,94%. Hasil analisis jarak genetik pada 41 genotipe bunga telang menunjukkan bahwa bunga telang terbagi menjadi 4 kelompok, genotipe yang memiliki jarak genetik terjauh berada pada kelompok ke 2 yakni genotipe 69281-03 dengan nilai jarak genetik sebesar 0,45 atau koefisien kemiripan 55%, sedangkan genotipe yang memiliki jarak genetik terdekat berada pada kelompok 4 yang terdiri dari genotipe 69281-02, 69281-04 dan 69281-05 dengan nilai jarak genetik sebesar 0,0375 atau dengan nilai koefisien kemiripan sebesar 96,25%

    Analisis Keragaman dan Filogenetik Spesies Cabai (Capsicum sp) Berdasarkan Karakter Morfologi

    Get PDF
    Terdapat beberapa jenis cabai yang banyak dibudidayakan di Indonesia antara lain cabai rawit, cabai besar, cabai keriting, hingga paprika. Capsicum annuum, Capsicum eximium dan Capsicum frutescens merupakan spesies yang banyak dikembangkan dan dibudidayakan di Indonesia. Karakter yang dimiliki setiap jenis cabai dapat menunjukkan hubungan kekerabatan dari cabai tersebut. Informasi mengenai jarak genetik antara genotipe cabai sangatlah penting dalam pemuliaan tanaman. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui keragaman dan jarak genetik dari 5 spesies cabai. Penelitian dilaksanakan pada Januari-Juli 2020 di Seed and Nursery Industry Agro Techno Park Universitas Brawijaya. Alat yang digunakan antara lain timbangan, jangka sorong, penggaris, roll meter, selang irigasi, cangkul, kamera, alat tulis dan deskriptor. Bahan yang digunakan adalah 84 genotipe cabai dari 5 spesies, media semai, mini bag, pupuk, pestisida, kertas label, alpha board dan form pengamatan. Penelitian ini bersifat non-experimental. Keragaman dianalisis menggunakan Principal Component Analysis (PCA). Metode analisis pengelompokan menggunakan UPGMA (Unweighted Pair Group Method with Arithmetic) pendekatan Gower’s Similarity Index dengan software PAST3. Hasil PCA menunjukkan keragaman total sebesar 79,71% dengan 10 komponen utama dan 26 karakter yang berkontribusi pada keragaman genotipe cabai. Terdapat 3 kelompok utama hasil analisis hubungan kekerabatan yang menyebar pada jarak genetik 0,00-0,45. Kelompok pertama terdiri dari genotipe spesies Capsicum baccatum dengan jarak genetik 0,10. Kelompok kedua memiliki jarak genetik 0,33 yang terdiri dari Capsicum annuum. Kelompok ketiga memiliki jarak genetik 0,22 yang terdiri dari Capsicum frutescens, Capsicum eximium, dan Capsicum chinense

    Variability of Agro-morphological Character and Genotype Clustering of Watermelon [Citrullus lanatus (Thunberg) Matsum & Nakai] as Basic Selection for New Variety

    Get PDF
    Watermelon [Citrullus lanatus (Thunb) Matsum Nakai] is an important fruit commodity, which has the potential to be developed. Watermelon belongs to the cucurbitaceae family, which has advantages in terms of nutritional, environmental and economic values. Production of watermelon in Indonesia decreased from 2014 to 2016. Therefore, the productivity of watermelons could be increased by conducting this research. The aim of this research was to examine the variability of agro-morphological characters and clustering of watermelon. This research was conducted using seventy eight watermelon genotypes. Seventy-five watermelon genotypes and three commercial varieties were grown in an augmented design. Seventy-five genotypes were spread into four blocks, and each block contained the commercial varieties. The result of this research showed that the cumulative variability reached 81.22 %, with seventen main components and only five effective main components. Based on the cluster analysis, the seventy eight watermelon genotypes were divided into seven clusters, resulting in genetic distance of 0.486 - 0.999 and coefficient of similarity of 93 %. Ten watermelon genotypes selected based on consumer preferences can be used as recommendations to be released as a variety

    Analisis Diversitas Morfologi dan Potensi Persebaran Maja (Aegle marmelos (L.) Corr. dan Crescentia cujete L.) di Mojokerto

    Get PDF
    Tanaman maja memiliki sejarah vital bagi masyarakat Mojokerto. Selain sebagai simbol budaya, maja dimanfaatkan untuk pangan, keperluan medis, dan pertanian. Sekarang, keanekaragaman hayati tanaman lokal ini terancam karena minimnya upaya pelestarian. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi, memetakan sebaran dan potensi sebaran maja serta menganalisis keanekaragaman dan kekerabatannya berdasarkan morfologi. Metode eksplorasi didasari pada survey ekogeografi dan pemetaannya menggunakan model maxent di aplikasi DivaGIS. Indeks Shannon digunakan untuk menganalisis keanekaragaman. Analisis kekerabatan menggunakan aplikasi DARwin dengan metode Neighbor-Joining dan Hierarchical clustering. Hasil penelitian ini mengindikasikan adanya penurunan populasi maja secara masif di mayoritas wilayah Mojokerto. Kecamatan Trowulan, Jetis, Kota Mojokerto, dan Ngoro menjadi pusat distribusi aktual maja. Indeks Shannon menunjukkan bahwa keanekaragaman morfologi maja pada parameter kualitatif (0,15) jauh lebih rendah dibanding kuantitatif (4,95). Secara umum, keanekaragaman morfologi maja di Mojokerto tergolong dalam kategori sedang (1,95). Ada 4 kategori maja di Mojokerto berdasarkan pengelompokan menggunakan Neighbor-Joining dan 3 kategori menggunakan Hierarchical Clustering.Maja has a vital role in Mojokerto civilization. Aside as a cultural symbol, maja also used as religious festivals, medical purpose, and agricultural practice. Today, the diversity of maja is endangered because of the minimum conservation. The research was conducted to map the actual and potential distribution of Maja. The research also analyzes the diversity and kinship of maja. The Maxent model in DivaGIS was used as the bases of the ecogeographical survey and mapping.. The morphological diversity of maja was assessed by Shannon index and the cluster analysis was carried out based on Neighbor-joining dan Hierarchical clustering method using DARwin software. The result shows that the diversity index of maja in Mojokerto is classified as medium with the value of 1.95. Maja's kinship is divided into 4 groups based on qualitative and 3 groups based on quantitative traits. Maja was spread in Mojokerto and concentrated in 4 sub districts of Trowulan, Jetis, Mojokerto, and Ngoro. Based on the comparison with maxent predictions, there is a massive maja population loss in Mojokerto. Land conversion and plant substitution is a major cause of decrease of maja population
    • …
    corecore