96 research outputs found

    Pengaruh Kompetensi, Independensi, Due Profesionalisme Care, Dan Pengalaman Kerja Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris KAP di Semarang)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi, independensi, due profesionalisme care dan pengalaman kerja terhadap kualitas audit. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor dari tingkat patner, manajer, audit in change, senior, dan yunior yang bekerja di KAP Di Semarang. KAP yang di teliti jumlahnya enam terdiri dari KAP Kumahaladi & Sugeng Pamudji, KAP Hananta Budianto & Rekan, KAP Idjang Soetikno, KAP Tahrir Hidayat, KAP Yulianti, dan KAP Riza & Rekan. Metode pengumpulan sampel menggunakan convenience sampling. Pengujiannya menggunakan uji f dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien determinasi diperoleh nilai sebesar 0,605 yang berarti bahwa 60,5% kualitas audit dipengaruhi oleh kompetensi, independensi, due profesionalisme care dan pengalaman kerja, sisanya sebanyak 39,5% dipengaruhi oleh variabel diluar model. Hasil uji t menunjukkan kompetensi, independensi, due profesionalisme care dan pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Kata Kunci: kompetensi, independensi, due profesionalisme care, dan pengalaman kerj

    MODEL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TERPADU UNTUK MENINGKATKAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN

    Get PDF
    Abstract: The purpose of this study is to describe the Integrated Management Information System Model, obstacles and strategies to overcome obstacles and to analyze their implementation in improving educational services in Vocational High Schools, Malang Regency. This study used a qualitative approach, data collection was carried out using interview, observation, and documentation techniques, the sampling method was purposive sampling, namely in three Vocational High Schools that had implemented an integrated management information system and research informants namely the principal, vice principal, head of governance business, teacher representatives and student representatives. The result of this research is an integrated management information system model in SMK Malang Regency using the Master-Web application which is implemented in the curriculum, student affairs, public relations, finance, workforce, and counseling sections. The information generated can be accessed by the principal and used as material for decision making to improve the quality of the school. The obstacles are some human resources who do not master IT, are not disciplined in inputting data, lack of care, lack of infrastructure, and weak system security. Keywords: Integrated management information system model; education services; SMK Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Model Sistem Informasi Manajemen terpadu, hambatan dan strategi mengatasi hambatan serta menganalisis implementasinya dalam meningkatkan layanan pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, pengumpulan data  dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi, metode pengambilan sampel dengan purposive sampling, yaitu di tiga SMK yang telah mengimplementasikan sistem informasi manajemen terpadu dan informan penelitian yaitu kepala sekolah, wakil kepala sekolah, kepala tata usaha, perwakilan guru dan perwakilan siswa. Hasil penelitian adalah Model sistem informasi manajemen terpadu di SMK Kabupaten Malang menggunakan aplikasi Master-Web yang diimplementasikan di bagian kurikulum, kesiswaan, hubungan masyarakat, keuangan,  ketenagaan, dan bimbingan konseling. Informasi yang dihasilkan dapat diakses oleh kepala sekolah dan digunakan sebagai bahan  pengambilan keputusan untuk meningkatkan mutu sekolah. Hambatannya adalah beberapa SDM yang tidak menguasai IT, tidak disiplin dalam menginput data, kurang peduli,  kurangnya sarana prasarana, dan lemahnya keamanan  sistem. Kata kunci: Model sistem informasi manajemen terpadu; layanan pendidikan; SM

    Relasi Bonek dan Jawa Pos dalam Perspektif Strukturasi

    Get PDF
    Jawa Pos is a regional newspaper from Surabaya that has successfully expanded its business to the national level as a national media conglomeration since the 1980s by developing sports journalism. Through sports journalism, Jawa Pos provides an affluent portion of news on Persebaya, a football club from Surabaya. Coinciding with an abundance of news section of Persebaya, Jawa Pos from the beginning made Persebaya fans known as Bonek as a newspaper consumer. The relations between Jawa Pos and Bonek is getting stronger when Jawa Pos holds Persebaya shares in 2017. Bonek is not only consumes as a reader of Jawa Pos newspaper, but also a consumer of match tickets and various Persebaya merchandise officially controlled by Jawa Pos. Although Jawa Pos is trying to build a structure that places Bonek as a consumer, the relationship between Jawa Pos and Bonek is not deterministic, but it develops dynamically. On the one hand, Java Post became a structure and Bonek became an agency whose relation was duality. In this relationship, Bonek is not only in a passive position, but also in an active position in their relationship with Jawa Pos. This Bonek and Jawa Pos relationship shows that Indonesian football fans are able to become an agency in the relations with club management

    Manajemen Pencegahan dan Penanganan Penyakit pada Ayam Petelur di PT. REHOBAT Desa Sringin, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah

    Get PDF
    Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan pada hari Senin, 20 Februari 2017, di PT. Rehobat Desa Sringin, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Materi yang digunakan adalah ayam petelur berjumlah 4.544 ekor milik PT. Rehobat Unit V Limbangan Desa Sringin, Kecamatan Kendal, Kabupaten Kendal Jawa Tengah, kandang, dan lingkungannya. Metode Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang digunakan adalah berpartisipasi dan mengikuti aktivitas yang ada di PT. Rehobat. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer didapat dari observasi lapangan dan data sekunder didapat dari hasil mewawancarai pihak terkait, dan data terkait di kantor PT. Rehobat. Hasil dari Praktik Kerja Lapangan adalah manajemen pencegahan penyakit dilakukan dengan cara biosecurity, sanitasi, vaksinasi, pemberian vitamin, dan program pengendalian vektor. Biosecurity dilakukan dengan cara mencegah orang maupun kendaraan masuk ke area peternakan tanpa melakukan sanitasi. Sanitasi dilakukan dengan cara membersihkan area kandang pada saat pagi dan sore hari. Vaksinasi dilakukan sesuai dengan program dan pemberiannya disesuaikan dengan program yang ada. Pemberian vitamin dilakukan ketika cuaca tidak stabil dan ayam terlihat tidak sehat, vitamin yang diberikan adalah Aminosol dan Vitamin C yang pemberiannya dengan cara dicampurkan ke air minum. Program pengendalian vektor dilakukan dengan cara penyemprotan asap cair ke bawah kandang. Ayam sakit diobati dengan Terramycin dengan aplikasi suntik subkutan. Keberhasilan pencegahan dan penanganan penyakit ditunjukkan dengan morbiditas 0,7%, dan mortalitas 0,07% Simpulan yang diperoleh dari Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT. Rehobat Unit Layer V adalah manajemen pencegahan penyakit keseluruhan meliputi Biosecurity, sanitasi, vaksinasi, pemberian vitamin, dan pengendalian vektor sudah dilakukan dengan baik. Penyakit yang menyerang adalah Pullorum disease dan Chronic Respiratory Disease

    Evaluasi Penanganan Penyakit Itik Khalki Campbell Fase Laying Di Kelompok Wanita Tani Lestari Sejahtera, Desa Modopuro, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

    Get PDF
    Tugas Akhir disusun berdasarkan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang telah dilaksanakan pada tanggal 13 Februari 2017 sampai dengan 27 Maret 2017 di Kelompok Wanita Tani Lestari Sejahtera, Dusun Gedang, Desa Modopuro, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Kegiatan ini untuk mengevaluasi kinerja penanganan penyakit itik fase laying yang dilakukan di Kelompok Tani Lestari Sejahtera dan memberikan pengalaman langsung yang sudah didapat di lapangan. Materi yang digunakan dalam kegiatan PKL adalah unit peternakan itik dan penanganan penyakit itik sedangkan metode yang digunakan adalah mengikuti kegiatan dan berpartisipasi aktif dalam melakukan kegiatan rutin dan melakukan pencatatan data kegiatan. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara wawancara dengan anggota Kelompok Wanita Tani Ternak Lestari Sejahtera berdasarkan kuisioner yang telah disiapkan dan data sekunder dari catatan perusahaan dan monografi perusahaan. Mengukur evaluasi keberhasilan dari angka mortalitas, angka mordibitas dan produktivitas dan melakukan analisis deskriptif kemudian dibandingkan dengan pustaka, disusun menjadi laporan tugas akhir (TA). Hasil PKL menunjukkan bahwa manajemen pemeliharaan yang dilakukan secara intensif. Penanganan kesehatan meliputi biosecurity, sanitasi, vaksinasi dan pengolahan limbah. Penanganan kesehatan yang telah dilakukan sesuai dengan prosedur yang diterapkan dan dilakukan dengan benar. Evaluasi penanganan penyakit sudah baik dengan angka mortalitas 0,4 % dan mordibitas 0,62 % serta nilai produktivitas yang dihasilkan dengan hen day production (HDP) yaitu 74,81% Simpulan dari kegiatan PKL yaitu sudah terlaksana dengan baik dilihat dari faktor manajemen pemeliharaan yang dilakukan, pakan yang diberikan dan angka keberhasilan yang diperole

    Manajemen Penanganan Kesehatan Ayam Pedaging di PT. Wonokoyo Jaya Corporindo Unit Farm Benerwojo Desa Benerwojo Kecamatan Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur.

    Get PDF
    Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan pada tanggal 06 Februari sampai dengan 20 Maret 2017 di PT. Wonokoyo Jaya Corporindo Unit Farm Benerwojo Desa Benerwojo Kelurahan Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur yang bertujuan untuk mengetahui masalah manajemen penanganan kesehatan ayam pedaging yang diterapkan di PT. Wonokoyo Jaya Corporindo Unit Farm Benerwojo Desa Benerwojo Kelurahan Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur. Materi yang digunakan dalam kegiatan adalah peternakan ayam pedaging komersial dan semua kegiatan di perusahaan. Metode yang digunakan yaitu observasi dan berpartisipasi aktif dalam melakukan kegiatan rutin dan terfokus dengan penanganan kesehatan ayam pedaging di perusahaan. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara dan pengamatan secara langsung dengan pihak staf maupun karyawan di perusahaan. Data sekunder yang diperoleh dari pencatatan data yang ada di perusahaan. Data yang diperoleh kemudian diolah, dianalisis, secara deskriptif dan dibandingkan dengan pustaka. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa manajemen pemeliharaan ayam pedaging secara umum sudah dilakukan dengan baik. Manajemen penanganan kesehatan meliputi program biosecurity, sanitasi, vaksinasi, serta pengendalian vektor dan pengobatan sudah diterapkan dan sesuai dengan standar perusahaan. Simpulan dari kegiatan yaitu evaluasi terhadap keberhasilan manajemen penanganan kesehatan ayam pedaging diperoleh angka keberhasilan dengan nilai hasil produksi sebesar 96,94% dengan angka kematian (mortalitas) 1,86% dan ayam diafkir (culling) 1,20% dalam satu periode

    Pemberian Daun Crotalaria USAramoensis sebagai Sumber Protein Ransum Burung Puyuh Periode Grower terhadap Energi Metabolis, Retensi Nitrogen dan Efisiensi Ransum

    Full text link
    The purpose of this study was to determine the effect of leaf C.USAramoensis with different percentage rate period quail grower diet for metabolicenergy, protein retention and diet efficiency. The material used in the study werefemale quail age of three weeks with an average body weight of 49,55 g ± 2.69with the amount 100 quail. Diet composed of three materials consist of wheat leafC. USAramoensis, concentrate of Charoen Pokpand and yellow corn. Diet researchcompiled by ± 24% protein content and metabolic energy ± 3000 kcal / kg. Thedesign used was completely randomized design with 4 treatments and 5replications and 5 tail quail for each experimental unit. Treatment research is T0(diet without leaf C. USAramoensis), T1 (diet with 3% leaf C. USAramoensis), T2(diet with 6% with leaf C. USAramoensis) and T3 (diet with 9% with leaf C.USAramoensis). Parameters measured were diet consumption, body weight,metabolic energy, nitrogen retention and diet efficiency. Processing data usinganalysis of variance to determine the effect of various treatments. The resultsshowed no significant difference (P> 0.05) due to the provision of leaf C.USAramoensis on metabolic energy, nitrogen retention and diet efficiency. Basedon the results of research on the provision of leaf C. USAramoensis to 9% the sameas the diet control so that leaf C. USAramoensis can be used as an alternativesource of protein feed ingredients in the diet quail

    Kecernaan Bahan Kering, Kecernaan Bahan Organik, Produksi Vfa dan Nh3 Pakan Komplit dengan Level Jerami Padi Berbeda secara In Vitro

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan level jerami padi berbeda dalam pakan komplit terhadap nilai kecernaan dan fermentabilitasnya. Penelitian dilakukan melalui 2 tahap yaitu penyusunan pakan serta analisis kecernaan dan fermentabilitasnya secara in vitro. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan (P1, P2, P3 dan P4) dan 4 ulangan (U1, U2, U3 dan U4) yaitu P1 = Pakan komplit (25% jerami padi), P2 = Pakan komplit (30% jerami padi), P3 = Pakan komplit (35% jerami padi), P4 = Pakan komplit (40% jerami padi). Pakan pembanding disusun menggunakan sumber serat rumput gajah 70%. Parameter yang diamati meliputi KcBK, KcBO, produksi VFA dan NH3. Data yang diperoleh dianalisis berdasarkan analisis ragam, dan apabila perlakuan berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji wilayah ganda Duncan taraf 5% untuk menguji perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan level jerami padi berbeda dalam pakan komplit tidak berpengaruh nyata terhadap nilai KcBK, KcBO, produksi VFA dan NH3. Rata-rata KcBK pada perlakuan P1, P2, P3 dan P4 secara berturut-turut adalah 64,53; 63,36; 62,70 dan 60,93%, sedangkan rata-rata KcBO adalah 65,65; 65,14; 65,02 dan 62,92%. Rata-rata produksi VFA pada perlakuan P1, P2, P3 dan P4 secara berturut-turut adalah 122,50; 117,50; 112,50 dan 110,00 mM, sedangkan rata-rata produksi NH3 adalah 3,57; 3,55; 3,30 dan 3,27 mM. Rata-rata KcBK, KcBO, produksi VFA dan NH3 pakan pembanding secara berturut-turut adalah 64,70%; 55,87%; 116,25 mM dan 6,02 mM. Berdasarkan hasil penelitian mengenai KcBK, KcBO, produksi VFA dan NH3 pakan komplit dapat disimpulkan bahwa penggunaan jerami padi dengan level 25% mampu menggantikan pakan pembanding yang menggunakan rumput gajah sebagai sumber seratnya

    Ruminal Ca and P Releases from Diets with Different Portion of the Sugarcane Bagasse

    Get PDF
    The in sacco technique was used to study the ruminal Ca and P releases from diets with different portion of sugarcane bagasse. Three diets containing 15, 25, and 35% of sugarcane bagase were tested their kinetic of ruminal Ca and P degradabilities. Two adult male sheep fitted with rumen cannula were used in the in sacco technique. In the in sacco experiment, feed samples were placed in the nylon bag and inserted into ruminal cannula for 0, 1, 3, 6, 12, 24, and 48 h. The kinetic of ruminal Ca and P degradabilities were focused on rapidly soluble fraction (fraction a), potentially degradable fraction (fraction b), and the degradation rate of fraction b (c). The data were tested using analyse of variance based on a completely randomized design. While the portion of sugarcane bagasse increased (P<0.05) fraction a of Ca diet, the portion b of P diet was decreased (P<0.05) by the portion of sugarcane bagasse.In conclusion, the effect of increasing portion of sugarcane bagasse in diet on ruminal release of Ca may be differed with that ofthe ruminal P release

    Kecernaan Nutrien dan Fermentabilitas Pakan Komplit dengan Level Ampas Tebu yang Berbeda secara In Vitro

    Full text link
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan formulasi pakankomplit dengan penggunaan ampas tebu sebagai sumber serat yang berbeda terhadapKecernaan Bahan Kering (KcBK), Kecernaan Bahan Organik (KcBO), produksivolatille fatty acids (VFA) dan produksi amonia (NH3) secara in vitro. Rancanganyang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4ulangan yaitu R1 (Pakan komplit dengan kandungan ampas tebu 25%, R2 (Pakankomplit dengan kandungan ampas tebu 30%, R3 (Pakan komplit dengan kandunganampas tebu 35%) dan R4 (Pakan komplit dengan kandungan ampas tebu 40%). Hasilpenelitian menunjukkan bahwa pakan komplit dengan penggunaan level ampas tebu(25%, 30%, 35% dan 40%) secara in vitro memberikan pengaruh nyata (P&lt;0,05)terhadap KcBK dan KcBO, tetapi tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyataterhadap produksi VFA dan NH3. Rata-rata KcBK pada perlakuan R1, R2, R3 danR4 berturut-turut adalah 50,68; 49,46; 46,46 dan 45,62%. Rata-rata KcBO berturutturut56,06; 54,42; 51,76 dan 51,38%. Rata-rata VFA berturut-turut 154,50; 152,00;149,50 dan 143,25 mM. Rata-rata NH3 berturut-turut 3,99; 4,26; 4,08 dan 3,82 mM.Simpulan dari penelitian ini adalah semakin tinggi penggunaan level ampas tebudalam pakan komplit sebagai sumber serat, memberikan efek menurunkan kecernaanbaik BK, BO, VFA dan NH3. Pilihan terbaik dari keempat perlakuan yang diamatiadalah penggunaan ampas tebu sebagai sumber serat dalam pakan komplit sebanyak25%
    corecore