52 research outputs found

    Strategi Pemerintah Kota Tangerang dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Sektor Pajak pada Badan Pengolaan Keungan Daerah (Bpkd) Kota Tangerang

    Full text link
    Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan strategi Pemerintah Kota Tangerang dalam meningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pajak. Strategi Pemerintah Daerah Kota Tangerang dalam meningkatan Pandapatan Asli Daerah dilakukan oleh BPKD melalui aspek kelembagaan dan ketatalaksanaan pengelolaan PAD telah berjalan dengan baik, dengan penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan Pengelolaah PAD, efesiensi dan efektivitas pengelolaan pajak serta peningkatan kualitas SDM pengelolaa pajak. Faktor-foktor ysng mendukung dalam pengelolaan pajak di Kota tangerang adalah adanya dasar hukum berupa Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Keuangan Daerah sebagai otoritas penuh dalam mengelola keuangan dan kekayaan daerah, dan adanya staf BPKD yang cukup memadai, sedangkan faktor yang menghambat  adalah kurangnya SDM khususnya staf dilapangan, kurangnya kesadaran hukum wajib pajak dari masyarakat dan kurangnya penegakan hukum terhadap pelanggaran terkait pajak daerah. Untuk mengatasi hal ini perlu sekiranya melakukan pengawasan secara internal tentang kinerja petugas pajak, seperti dalam pelaksanaan tugas kerja harus disertai dengan formulir tentang isian pajak  yang harus dibayarkan, sehingga pada saat ke objek pajak tidak ada lagi komppromi mengenai besarnya pajak yang harus dibayarkan oleh wajib pajak. Dengan keterbatasan SDM, maka perlu dicarikan jalan keluar secepatnya, apakah melakukan kerjasama dengan pihak ketiga dalam pemungutanpajak atau memberdayakan personel tingkat kelurahan dan kecamatan pada masa penagihan pajak, terutama untuk pajak-pajak yang sifatnya rutin. Perlunya lebih mengintensifkan sosialisasi ataupun penyuluhan pentingnya pajak serta memberikan penghargaan pada wajib pajak yang taat dalam membayar pajak. Kata Kunci : Peningkatan PAD, Sektor Paja

    Pemetaan Tipologi Daya Tarik Wisata dalam Kerangka Pengembangan Potensi Pariwisata Desa Bondo Kabupaten Jepara

    Full text link
    Sektor pariwisata saat ini menjadi salah satu prioritas utama dalam menunjang pembangunan suatu daerah. Desa Bondo merupakan salah satu desa yang berada di Kabupaten Jepara yang kurang berkembang. Kondisi ini bertolak belakang dengan potensi pariwisata yang dimiliki. Desa Bondo memiliki potensi wisata yaitu Pantai Bondo yang masih alami dan terdapat Telaga Sejuta Akar yang merupakan sebuah sumber air yang menyerupai telaga dan dikelilingi pohon karet yang sangat besar. Akantetapi Telaga Sejuta Akar yang seharusnya digunakan untuk tempat wisata, digunakan untuk melakukan hal yang tidak sewajarnya. Berdasarkan potensi dan permasalahan yang ada, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam pengembangan pariwisata di Desa Bondo. Oleh karena itu terdapat pertanyaan penelitian apa tipologi daya tarik wisata yang ada di Desa Bondo. Dengan pertanyaan tersebut maka tujuan penelitian ini adalah untuk memetakan tipologi daya tarik wisata dalam rangka pengembangan potensi wisata di Desa Bondo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menganalisis demand dan supply pariwisata yang kemudian menggunakan matriks Boston Consulting Group untuk mengetahui tipologi daya tarik wisata yang ada. Analisis berikutnya adalah identifikasi siklus hidup daya tarik wisata Desa Bondo. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa demand pariwisata di Desa Bondo lebih tinggi dari supply nya. Dengan demikian maka perlu adanya pengembangan potensi produk wisata sehingga diharapkan potensi yang ada akan berkembang. Sedangkan dari sisi siklus hidupnya pariwisata desa Bondo saat ini berada pada posisi awal perkembangan. Sehingga potensi yang ada saat ini apabila tidak ditindak lanjuti dengan strategi-strategi pengembangan yang baik maka akan berpotensi terjadi penurunan

    Chemically-Induced Colitis Models in Animal

    Get PDF
    Ulcerative colitis is a chronic inflammation that can affect the distal part of the colon, submucosa and rectal mucosa, and can affect the entire colon even to the terminal ileum. There are several factors that can cause this disease, such as genetics, environment, intestinal microbiota and the presence of enteric infectious agents. Chemical induction in experimental animals for research on gastrointestinal inflammation has been frequently used due to the similarity of the anatomical and physiological structures of experimental animals with the human digestive tract. This review focuses on recent understanding of the chemicals that used as induction agents in animal

    Implementasi Sosialisasi dan Promosi Pola Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2sa) pada Pekarangan di Kota Pekanbaru Studi Kasus: Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2kp)

    Full text link
    Implementation Rules of Mayor in Pekanbaru Number 66 Year 2012 about Implementation of Food Consumption Diversification Acceleration based on Local food Still Not optimal. Until The year of 2013, Pekanbarus food consumption quality has not met its ideal pattern yet shown by DDP (Desirable Dietary Pattern) Score 71.84 compared with national ideal score of 95. Public Still not know the role of local food as a support food security and nutrition requirement of the household family can be seen from the lack of public knowledge about the P2KP Program to utilize the garden as a source of food. This happens due to the lack of socialization received by the public about P2KP program. The research aims to identify and analyze the implementation of socialization and promotion of food consumption patterns varied, nutritious, balanced and safe (B2SA) conducted by the Food Security and Implementation of Agricultural Extension (BKPDP3) Pekanbaru City and the factors that influence it.This research using communication theory by Laswell which includes five elements is: communicators, media, messages, communicant and effect. This study usesdescriptive qualitative research methods. In collecting the data, the researcher used dept interview, observation, and document and then using key informants as a source of information.The results showed that socialization has been done by BKPDP3 Pekanbaru City is still not optimal. Many people do not understand the importance of the ideal food pattern and utilization oflocal resources as a source of food. So far DDP score has not reached the ideal conditionsKeywords: Implementation, Socialization, Promotion, P2K

    Effect of Rotifers (Branchionus plicatilis) Replacement with Predigested Artificial Feed on Survival and Larvae Development of Blue Swimming Crab (Portunus pelagicus)

    Get PDF
    One of the problems faced in blue swimming crab hatchery business is the reliance on the use of natural feed. This research aimed to study the effect of rotifer feed replacement by predigested artificial feed on survival rates, growth rates of the larval stages and to determine the best feeding period of predigest artificial feed 100% to replace rotifers. The study was conducted in May-June 2015 in a household scale hatchery location at Bojo Village, Mallusettasi District, Kabupaten of Barru. There were five replacements of rotifers by predigest artificial feed namely: A. Control (feeding with rotifer up to stadia zoea 4), B (feeding with rotifer up to stadia zoea 3), C (feeding with rotifer up to stadia zoea 2), D (feeding with rotifer only at stadia zoea 1), E (No feeding with rotifer). Predigest artificial feeds were fed for a rearing period of larvae in all treatments. The results showed that the survival of the blue crabs larvae that did not consume rotifers as a feed source were significantly lower than the crab larvae consuming rotifers. The larvae with no feeding rotifer survived only at stadia zoea-2 while those feeding with rotifers survived until zoea-4. The rate of stadia changes did not differ among treatments getting rotifers. Use of predigest artificial feed on crab hatchery can be an alternative to rotifers in the future. Feeding predigest 100% can be started at stadia zoea-2

    Menurunnya Jumlah Siswa SD Negeri 1 Desa Rukti Sediyo Kecamatan Raman Utara

    Get PDF
    This research is a case study which aims to examine about the declining number of students in elementary School 1 Rukti Sediyo Raman District of North East Lampung District, the object of research is the accessibility, and parents' perceptions of the quality of the school. Respondents in this study were Parents who have children of school age living in the Hamlet III, IV and V that do not send their children to public primary schools is 33 1 Rukti Sediyo soul. Collecting data with structured interviews, and documentation. Data analysis is using the percentage tables. The results of this study indicate that (1) accessibility to the SD Negeri 1 Rukti Sediyo quite difficult and takes about 30 minutes to 1 hour by foot, road conditions and the soil is still not paved, and the general unavailability trasnportasi to school. (2) Perceptions of the quality of schools in SD Negeri 1 Rukti Sediyo most say pretty good.Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yang bertujuan untuk mengkaji tentang menurunnya jumlah siswa di SD Negeri 1 Rukti Sediyo Kecamatan Raman Utara Kabupaten Lampung Timur, objek penelitiannya adalah aksesibilitas, dan persepsi orang tua mengenai mutu sekolah. Responden dalam penelitian ini adalah Orang Tua yang memiliki anak usia sekolah yang tinggal di Dusun III, IV dan V yang tidak menyekolahkan anaknya di SD Negeri 1 Rukti Sediyo yaitu 33 jiwa. Pengumpulan data dengan wawancara terstruktur, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan tabel persentase. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Aksesibilitas menuju SD Negeri 1 Rukti Sediyo cukup sulit dengan waktu tempuh 30 menit sampai 1 jam dengan berjalan kaki, kondisi jalan masih tanah dan belum beraspal, dan tidak tersedianya trasnportasi umum menuju sekolah. (2) Persepsi mengenai mutu sekolah di SD Negeri 1 Rukti Sediyo paling banyak mengatakan cukup baik

    Penerapan Diagram Kontrol Improved Generalized Variance Pada Proses Produksi High Density Polyethylene (Hdpe)

    Full text link
    Dalam suatu industri manufaktur, pengendalian kualitas yang sesuai standar dari Perusahaan terhadap produk yang dihasilkan sangat diperlukan. Biasanya pengendalian kualitas tersebut hanya menggunakan metode sederhana, sehingga diperlukan adanya analisis lebih lanjut, yaitu dengan menggunakan salah satu metode statistika inferensia. Penelitian dilakukan pada CV. Garuda Plastik Karangawen untuk mengetahui keadaan proses produksi High Density PolyEthylene (HDPE). Pengendalian kualitas yang dilakukan melibatkan dua karakteristik kualitas yaitu Panjang dan Berat HDPE. Kualitas pada umumnya diukur menggunakan beberapa karakteristik, sehingga diperlukan metode pengendalian kualitas multivariat dalam melakukan monitoring. Pengendalian kualiatas mean proses menggunakan diagram kontrol T2Hotelling, sedangkan pengendalian kualitas variabilitas proses menggunakan diagram kontrol Improved Generalized Variance. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap. Pada Tahap I diketahui bahwa proses produksi HDPE belum stabil dalam variabilitas maupun meannya. Pada Tahap II diketahui bahwa proses produksi HDPE belum stabil dalam variabilitasnya tetapi sudah stabil dalam mean, artinya proses produksi Tahap II sudah dilakukan perbaikan. Berdasarkan hal tersebut yang menyebabkan proses produksi tidak stabil adalah sistem kejar target produksi sehingga berpengaruh pada bahan baku, pengaturan mesin dan suhu mesin yang sering berubah-ubah sehingga mengakibatkan ukuran roll HDPE menjadi beraga

    Pengembangan Wana Wisata Watu Sumong sebagai Kawasan Ekowisata Berbasis Pohon Aren dan Pemberdayaan Masyarakat secara Berkelanjutan di Desa Peron, Limbangan, Kendal

    Get PDF
    Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperdalam pengertian, penghayatan, dan pengalaman mahasiswa tentang cara berfikir dan bekerja interdisipliner pada lintas sektoral yaitu bidang ilmu Kesehatan Masyarakat, Hukum dan Akuntansi Manajemen, kegunaan hasil pendidikan dan penelitian bagi pembangunan pada umumnya dan pembangunan daerah pedesaan khususnya Desa Peron dalam membudidayakan pohon aren dalam fungsi konservasi dan pemberdayaan hasil pengolahan aren sebagai fungsi produksi, bagi perguruan tinggi dapat mengembangkan IPTEKS yang lebih bermanfaat dalam pengelolaan dan penyelesaian berbagai masalah pembangunan. Masalah utama yang ada di Desa Peron adalah petani aren dalam pemasaran hasil masih tergantung dengan tengkulak, kurangnya diversifikasi dari aren menjadi produk-produk yang lain, pengemasan hasil diversifikasi olahan aren kurang menarik konsumen, pemanfaatan ijuk, akar dan daun dari pohon aren yang tidak maksimal, potensi Wisata Watu Sumong yang belum dieksplorasi secara optimal serta kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pengolahan limbah aren. Hasil dari kegiatan KKN PPM meliputi Program pengemasan gula aren dilaksanakan dengan 3 variasi bentuk pengemasan yaitu Gula aren cetak, Gula Semut dan Sirup Aren dengan label “Arenku” dan sedang dalam proses permintaan no PIRT. Program pemasaran gula aren telah terlaksana yaitu dengan memasarkan produk gula aren berupa gula semut aren, gula cetak dan sirup aren di beberapa tempat yaitu di KPRI Handayani, UNSEC UNNES, dan Sekatul. Kegiatan Pengenalan Watu Sumong telah dilaksanakan dan mendapat apresiasi positif dari Bupati Kendal dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kendal dan akan dikembangkan menjadi Desa Wisata. Pengenalan juga dilaksanakan pada saat Peron Expo dengan menampilkan Video dan Pemasangan papan sejarah Watu Sumong dan Denah Lokasi Wisata di Desa Peron. Pengembangan desa Wisata akan dilanjutkan oleh Kelompok sadar wisata “Wikir Sari”. Program pembuatan Blog telah dilaksanakan dan diikuti oleh karang taruna Desa Peron. Blog saat ini dikelola oleh kepengurusan yang telah dibentuk. Alamat blog adalah www.ekowisataperon.com. Pelatihan membuat MoU dilaksanakan dengan sasaran perangkat desa, Kelompok sadar wisata dan Kelompok Usaha Bersama

    The Performance Evaluation of Catfish Hatchery Business in Maguan Village, Ngajum Subdistrict, Malang Regency, East Java

    Full text link
    The aims of the research are to know and to analyze the performance of catfish hatchery business in Desa Maguan viewed from the perspective of finance and non finance. The research use survey method with qualitative and quantitative descriptive research. The result show that the business performance is 77,44% in "very healthy" condition with A category. The business in financial perspective has very good performance with AA category with score 93,75. The strategy in financial perspective are they need to increase net profit with productive investment (adding pond) and to minimize costs. From the perspective of customers, this business has a poor performance compared to other perspectives with the BBB category with a score of 56.25%. The strategy in customer perspective is they need to enhance customer satisfaction which can be obtained by looking ahead of product, price, promotion, and place. On the internal business perspective, the business has a pretty good performance with A category with a score of 70%. The strategy in internal business perspective are they should be keeping quality standards on fish fry, adding new pond, and giving aftersales service. In the learning and growth perspective has a very good performance with the category of AA with a score of 91.7%. The strategy should be achieved to maintain and to improve learning and growth perspective is improvement of employee's satisfaction by giving bonus and accompany employees while they are working

    Parental resilience and the quality of life of children with developmental disabilities in Indonesia

    Get PDF
    Cultures could influence parents in the way they perceive adverse situations and in how external factors influence resilience, which in turn, may differentially affect the quality of life of a child. The present study aimed to examine the associations between different dimensions of parental resilience and the quality of life of children in Indonesia. The samples consisted of 497 families. This study used the Parenting Resilience Elements and the Quality of Life Questionnaire. Parental resilience consists of three dimensions, knowledge of child’s characteristics, positive perception of parenting, and perceived social support. Knowledge of child’s characteristics, one of the parental resilience dimensions, significantly related to the Quality of Life dimensions of communication and influence, and development. Positive perceptions of parenting related to socio-emotional well-being. Perceived social support related to material well-being, activity, and socio-emotional well-being. We found that the parental resilience related to Quality of Life of children with developmental disabilities. Some findings could be unique for a collectivist culture and highlight the complexities of the association between different factors of parent resilience and Quality of Life of children with developmental disabilities in Indonesia
    • …
    corecore