JPG (Jurnal Penelitian Geografi)
Not a member yet
    482 research outputs found

    Analisis Sebaran Spasial Penderita ISPA Wilayah Sekitar Lapak Pengepul Sampah Anorganik di Desa Setiamekar

    Get PDF
    Puskesmas Desa Setiamekar mencatat kasus penyakit terbanyak di Desa Setiamekar tahun 2022, ISPA menempati posisi pertama di berbagai golongan usia penderitanya dengan jumlah 2.077 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sebaran spasial penderita penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) wilayah sekitar lapak pengepul sampah anorganik di Desa Setiamekar, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan keruangan (analisis spasial). Hasil analisis data menunjukan bahwa pada radius 50 meter dari lapak pengepul sampah anorganik seluruh responden yang berjumlah 8 responden menderita penyakit ISPA, pada radius 100 meter dan 150 meter sebanyak 7 dari 8 responden menderita penyakit ISPA,  sedangkan pada radius 200 meter, 250 meter dan 300 meter sebanyak 6 dari 8 responden menderita penyakit ISPA. Penyakit ISPA yang diderita oleh masyarakat didominasi oleh gejala ISPA sedang dengan jumlah sebanyak 21 responden yang terdistribusi secara ekspansi (expansion diffusion). Hal ini menunjukkan bahwa jarak dari sumber pencemar yaitu lapak pengepul sampah anorganik akan berbanding lurus dengan tingginya risiko penyakit ISPA yang diderita. Kata kunci: infeksi saluran pernapasan akut (ISPA); pencemaran udara; sebaran spasial DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jpg.v11.i2.27635 ReferencesHeraningsih, T., Heralambang, A. (2019). Penambahan Penderita Ispa Akibat Pencemaran Udara Dari Kegiatan Pembersihan Lahan Dalam Pembangunan Rel Kereta Api. Jurnal Rekayasa Lingkungan, 11(2), 63–74.Junaidi. (2002). Analisis Kumulatif Kadar Debu PT. Semen Andalas Indonesia di Lingkungan AKL DEPKES RI Banda Aceh. Skripsi Universitas Sumatera Utara, Sumatera Utara.Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2002). PMK No. 1331 Tahun 2002 Perubahan Atas PMK RI No. 167 Tahun 1972 Pedagang Eceran Obat. 6–9.Mulia, R. (2005). Pengantar Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Graha Ilmu.Muttaqin. (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika.Soemirat, S. (2009). Jenis dan Karakteristik Sampah. Yogyakarta.Widoyono. (2008). Penyakit Tropis, Epidemologi, Penularan, Pencegahan dan Pemberantasannya. Jakarta: Erlangga.World Health Organization. (2015). Infection Prevention and Control of Epidemic-and Pandemic-prone Acute Respiratory Infection in Health Care. WHO Inatitutional Repository.World Health Organization. (2018). Protocol for the Investigation of Acute Respiratory Illness Outbreaks of Unknown Etiology. Brazzaville: Integrated Disease Surveillance Programme Health Security and Emergencies Cluster, World Health Organization Regional Officer for Africa.World Health Organization. (2019). Map and Spatial Information Technologies (Geographical Information System) in Health and Envionment Decision Making. Scientific data and assessment tools, The Health and Environment Linkages Initiative (HELI). 

    Distribusi Sebaran Hotspot Berdasarkan Data Modis Aqua Dan Terra untuk Deteksi Dini Kebakaran

    Get PDF
    Hotspot dapat diketahui menggunakan bantuan teknologi penginderaan jauh yaitu satelit Terra/Aqua dengan bantuan sensor MODIS. Hotspot jumlah banyak dan memiliki tingkat kepercayaan tinggi memiliki potensi kebakaran. Dampak kebakaran cukup besar, sangat diperlukan adanya sistem deteksi dini, jadi penting dilakukan penelitian dengan judul “Distribusi Sebaran Hotspot berdasarkan Data MODIS Aqua dan Terra untuk Deteksi Dini Kebakaran”. Metode yang digunakan adalah analisis time series untuk mendapatkan informasi jumlah hotspot dari Citra Modis Aqua dan Terra tahun 2012-2019. Analisis untuk menemukan distribusi sebaran hotspot berupa titik koordinat yang di tumpang susun ke peta administrasi menggunakan Arc GIS. Hasil penelitian diketahui Kecamatan paling tinggi jumlah hotspotnya dari perekaman data Aqua dan Terra Modis adalah Kecamatan Candi Laras Utara; Jumlah hotspot paling banyak berada pada tingkat kepercayaan Tinggi dan Sedang sehingga dapat diketahui Kabupaten Tapin memiliki potensi tinggi terjadi kebakaran; dan Deteksi dini, koordinasi, kerjasama dan komunikasi dengan pemerintah pusat, daerah maupun swasta untuk meminimalkan korban jiwa dan harta benda akibat kebakaran.Kata kunci: Distribusi, Sebaran Hotspot, Modis aqua dan Terra, Deteksi Dini KebakaranDOI: http://dx.doi.org/10.23960/jpg.v11.i2.26787ReferencesA. Sandhyavitri, M. A. Perdana, S. Sutikno, and F. H. Widodo, “The roles of weather modification technology in mitigation of the peat fires during a period of dry season in Bengkalis, Indonesia,” in TALENTA-CEST, IOP Conf. Series: Materials Science and Engineering, 2018, pp. 0–9, doi: 10.1088/1757899X/309/1/012016. “About MODIS (Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer),” MODIS (Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer). https://modis.gsfc.nasa.gov/about/ (accessed Dec. 25, 2022).Adam, S. S. (2020). Evaluasi Area Kebakaran Lahan dan Hutan Berbasis Hotspot Citra Modis. ScientiCO: Computer Science and Informatics Journal, 3(1), 19-34.Adiputra, Agung, Baba Barus. 2018. Analisis Risiko Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan di Pulau Bengkalis. Jurnal Geografi Edukasi dan Lingkungan. Volume 1, Nomor 2.Afriyani, A., Purwaningsih, E. (2019). Analisis Jumlah Sebaran Hotspot di Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Jurnal Kapita Selekta Geografi, 2(7), 26-38.Agustiar, A. B., Mustajib, M., Amin, F., Hidayatullah, A. F. (2020). Kebakaran Hutan dan Lahan Perspektif Etika Lingkungan. Profetika: Jurnal Studi Islam, 20(2), 124-132. https://doi.org/10.23917/profetika.v20i2.9949.Asyrowi, H., Saharjo, B. H., Putra, E. I. (2021). Analisis Pola Sebaran Hotspot Di Taman Hutan Raya Raden Soerjo. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 18(2), 151-165.Budiyono, A. (2021). APLIKASI KONSEP ADDIE DALAM DESAIN PEMBELAJARAN PELATIHAN BENCANA GEMPA BUMI UNTUK MASYARAKAT. JPG (Jurnal Penelitian Geografi), 9(2).Dolcemascolo, G. P. (2004). Burning Issues: Control of Fire Management in Central Kalimantan, Indonesia. University of Hawai’i.Fatkhuroyan, Trinahwati dan Panjaitan A., (2015). Forest fires detection in Indonesia using satelliteHimawari-8 (case study: Sumatera and Kalimantan on august-october 2015). IOP Conf. Ser.: Earth Environ. Sci., doi:10.1088/1755-1315/54/1/012053.Giglio L., Descloitres J., Justice C O., and Kaufman Y J. (2003). An Enhanced Contextual Fire Detection Algorithm for MODIS. Remote Sensing of Environtment. 87: 273-282.Giglio, L. (2015). MODIS Collection 6 Active Fire Product User's Guide Revision A. Department of Geographical Sciences. University of Maryland.Giglio L, Schroeder W, Justice C O. (2016). The Collection 6 MODIS Active Fire Detection Algorithm and Fire Products. Remote Sensing of Environtment. 178: 21-34.Harmain, A., Paiman, P., Kurniawan, H., Kusrini, K., Maulina, D. (2021). Normalisasi Data Untuk Efisiensi K-Means Pada Pengelompokan Wilayah Berpotensi Kebakaran Hutan Dan Lahan Berdasarkan Sebaran Titik Panas. TEKNIMEDIA: Teknologi Informasi dan Multimedia, 2(2), 83-89.Hamzah A.S., Darmawan, Sumawinata B., dkk., 2019.Spatial analysis of hotspot data for tracing the source of annual peat fires in South Sumatera, Indonesia. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science,393doi:10.1088/1755-1315/393/1/012068Handayani, Tri, Albertus Joko Santoso, dan Yudi Dwiandiyanta. 2014. Pemanfaatan Data Terra MODIS untuk Mengidentifikasi Titik Api pada Kebakaran Hutan Gambut (Studi Kasus Kota Dumai Provinsi Riau). Jurnal. Seminar Nasional Teknologi dan Komunikasi.Heryalianto, S. C. (2006). Studi tentang sebaran titik panas (HOTSPOT) sebagai penduga kebakaran hutan dan lahan di Propinsi Kalimantan Barat Tahun 2003 dan Tahun 2004.Hidayati, N., Sutikno, S., Qomar, N. (2022). Karakteristik Spasial dan Temporal Kebakaran Lahan Gambut di KHG Pulau Rangsang. JURNAL TEKNIK, 16(2), 116-122.Hutagaol, R. R. (2017). Studi Evaluasi Sebaran Titik Panas (Hotspot) Sebagai Penduga Kebakaran Hutan Dan Lahan di Kabupaten Sintang. PIPER, 13(24).Indradjad, A., Purwanto, J., Sunarmodo, W. (2020). Analisis Tingkat Akurasi Titik Hotspot dari S-NPP VIIRS dan TERRA/AQUA MODIS Terhadap Kejadian Kebakaran. Jurnal Penginderaan Jauh dan Pengolahan Data Citra Digital, 16(1).Jayawardana, H. B. A. (2016). Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan Sejak Dini sebagai Upaya Mitigasi Bencana Ekologis. In Symbion (Symposium on Biology Education) (pp. 49-64). p-ISSN: 2540-752x e-ISSN: 2528-5726.K. A. DS, P. Sofan, S. Suwarsono, I. Prasasti, and F. Yulianto, Evaluasi Hasil Estimasi Suhu Udara dari Data Satelit NOAA-18 AVHRR di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Jawa. JAKARTA TIMUR: LAPAN, 2015. Accessed: Dec. 24, 2022. [Online]. Available: https://onesearch.id/Rec-ord/IOS4589.slims-4617Kumalawati, R., Nasruddin, N., Elisabeth, E. (2019). Strategi penanganan hotspot untuk mencegah kebakaran di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. In Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah. 4(2): 351-356.Khairani, N. A., Sutoyo, E. (2020). Application of k-means clustering algorithm for determination of fire-prone areas utilizing hotspots in West Kalimantan Province. International Journal of Advances in Data and Information Systems, 1(1), 9-16. DOI: 10.25008/ijadis. v1i1.13.(LAPAN) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional. 2016. Informasi Titik Panas (Hotspot) Kebakaran Hutan/Lahan. Jakarta. [LAPAN] Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional. 2016. Informasi Titik Panas (Hotspot) Kebakaran Hutan/Lahan. Jakarta. Sumber Daring. [Diakses 28 April 2020]. http://pusfatja.lapan.go.id/files_uploads_ebo ok/publikasi/Panduan_hotspot_2016 %20v ersi%20draft%201_LAPAN.pdf Lestari, A., Rumantir, G., Tapper, N. (2015). Deteksi Dini Kebakaran Hutan dan Lahan di Kalimantan Tengah. Jurnal Dialog Penanggulangan Bencana, 6(2), 128-134.Nugraheni, I. L., Sugiyanta, I. G. (2022). Pemodelan Berbasis Partisipasi Masyarakat Sebagai Upaya Mitigasi Bencana Banjir (Studi Kasus Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung). JPG (Jurnal Penelitian Geografi), 10(1).Nugroho, A. R., Kumalawati, R., Nasruddin, N., Sari, Y. P., Pangaribuan, A. N. (2021). ANALISIS FAKTOR MASYARAKAT TETAP BERTEMPAT TINGGAL DI KAWASAN RAWAN BENCANA BANJIR. JPG (Jurnal Penelitian Geografi), 9(2), 88-95.Pasai, M. (2020). Dampak Kebakaran Hutan dan Penegakan Hukum. Jurnal Pahlawan, 3(1), 36-46.Pinem, A., Yulianto, S., Dwiastuti, R. (2022). Karakteristik Spasial Data Hotspot MODIS Tahun 2019 Di Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah: Spatial Characteristics of MODIS Hotspot Data in 2019 in Palangka Raya City, Central Kalimantan Province. HUTAN TROPIKA, 17(1), 104-113.Rasyid, F. (2014). Permasalahan dan dampak kebakaran hutan. [Problems and impacts of forest fires]. Jurnal Lingkar Widyaiswara, 1(4), 47-59.Rosalina, K., Nasruddin., Anggraeni, R. N. (2021). PEMETAAN SEBARAN HOTSPOT DATA MODIS AQUA DAN TERRA DI KALIMANTAN SELATAN. In PROSIDING SEMINAR NASIONAL LINGKUNGAN LAHAN BASAH (Vol. 6, No. 2).Rustan, R., Handayani, L. (2020). Analisis Distribusi Suhu Maksimum dan Kelembaban Rata-Rata Untuk Mitigasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Studi Kasus: Kabupaten Muaro Jambi). JIFP (Jurnal Ilmu Fisika dan Pembelajarannya), 4(1), 16-20.Riyadi, M. D. P., Setiawan, Y., Taufik, M. (2022). Pola Distribusi Spasial-Temporal Hotspot dan Variasi Standardized Precipitation Index pada Lahan Gambut Tropis di Kepulauan Meranti, Riau. Jurnal Ilmu Lingkungan, 20(3), 457-464.Sinaga, M. T., Asyik, B., Miswar, D. (2020). Kesiapsiagaan Masyarakat Desa Tangguh Bencana Di Desa Sukaraja Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan. JPG (Jurnal Penelitian Geografi), 8(2), 118-126.Schweithelm, J., Glover, D. (1999). Penyebab dan Dampak Kebakaran dalam Mahalnya Harga Sebuah Bencana: Kerugian Lingkungan Akibat Kebakaran dan Asap di Indonesia. [Causes and Effects of Fires at the High Cost of a Disaster: Environmental Costs of Fire and Smoke in Indonesia]. Editor: D. Glover T. Jessup.Syaufina, L., Siwi, R., Nurhayati, A. D. (2014). Perbandingan sumber hotspot sebagai indikator kebakaran hutan dan lahan gambut dan korelasinya dengan curah hujan di Desa Sepahat, Kabupaten Bengkalis, Riau. Jurnal Silvikultur Tropika. 5(2): 113-118.Yuliarti, A., Anggraini, R. N. (2022). Pengembangan Strategi Pengurangan Risiko Kebakaran Gambut Dalam Bingkai Media Berdasarkan Jumlah Hotspot Menggunakan S-NPP VIIRS. In Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah (Vol. 7, No. 2).

    Aplikasi Electrical Resistivity Tomography (ERT) untuk Sistem Grounding: Studi Kasus di Pesisir Bandar Lampung

    Get PDF
    Electrical resistivity tomography telah digunakan untuk membantu memetakan zona konduktif sebagai tapak penempatan electrode penangkal petir di Pesisir Bandar Lampung. Terdapat tiga lintasan ERT menggunakan konfigurasi Wenner-Schlumberger, panjang lintasan 200 m dan spasi antar electrode 6 m. Profil bawah permukaan memperlihatkan kemiripan tersusun oleh dua lapisan. Llapisan konduktif dengan kedalaman 0 – 15 m, menutup lapisan resistif di bawahnya. Zona konduktif dengan resistivitas 7  Ω-m berupa lensa-lensa sebagai air tanah dangkal yang terpapar oleh air laut. Pengayaan unsur khususnya Na, Cl, dan Mg, telah menjadikan air tanah dangkal berperan sebagai konduktor dan memenuhi spesifikasi untuk penempatan electrode system penangkal petir. Kata kunci: ERT; grounding; pesisir bandar lampung DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jpg.v11.i2.2850

    PERSEPSI MASYARAKAT DESA AKE JAWI TERHADAP KEBERADAAN TAMAN NASIONAL AKETAJAWE LOLOBATA (TNAL) KABUPATEN HALMAHERA TIMUR

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui Persepsi Masyarakat Desa Ake Jawi Terhadap Keberadaan Taman Nasional Aketajawe Lolobata (TNAL). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Sumber datanya adalah 22 keluarga yang berbatasan langsung dengan TNAL. Teknik pengumpulan data adalah observasi dan wawancara. Responden dipilih secara purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif (pengumpulan data, reduksi data, display data, verifikasi/penarikan kesimpulan). Berdasarkan analisis data yaitu (1) Persepsi sebagian kecil masyarakat yang memiliki persepsi baik terhadap keberadaan taman nasional yang dianggap masyarakat bahwa TNAL berdampak positif. Keberadaan taman nasional diharapkan dapat terus memanfaatkan sumber daya hutan dan menjaga kelestariannya di masa mendatang. Persepsi masyarakat yang kurang baik yaitu keberadaan TNAL tidak memberikan apa-apa melainkan hanya mengurangi luas lahan garapan mereka yang masuk ke dalam kawasan TNAL yang membuat masyarakat terganggu dengan keberadaan TNAL. Hal ini banyak terjadi pada responden Desa Ake Jawi yang mengenyam pendidikan dasar dan menengah. (2) Persepsi masyarakat Desa Ake Jawi disebabkan oleh faktor eksternal yaitu rendahnya tingkat pendidikan, kurangnya partisipasi sosialisasi, kurangnya pengalaman dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang taman nasional dan fungsinya untuk kehidupan selanjutnya. Kata Kunci: Taman nasional, persepsi, masyarakat DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jpg.v9.i2.2705

    Dampak Kerusakan Ekosistem Mangrove Terhadap Aktivitas Nelayan di Desa Jaring Halus Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mengenai dampak yang timbul akibat kerusakan ekosistem mangrove terhadap aktivitas nelayan serta mencari solusi yang dapat dilakukan guna mengatasi kerusakan ekosistem mangrove di Desa Jaring Halus, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumenter. Populasi pada penelitian ini adalah masyarakat Desa Jaring Halus yang berjumlah 3.360 jiwa (907 KK), dengan sampel sebanyak 9 orang. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan pendapatan nelayan sebelum dan sesudah terjadi kerusakan ekosistem mangrove, yaitu sebelum ekosistem mangrove rusak, nelayan mendapatkan penghasilan hingga Rp. 300.000/hari, setara hasil tangkapan sebanyak 12 kg, setelah ekosistem mangrove rusak, nelayan hanya mendapatkan penghasilan Rp.100.000/hari, setara dengan hasil tangkapan sebanyak 4 – 5 kg. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki ekosistem mangrove, seperti meningkatkan kesadaran masyarakat, rehabilitasi dan pengurangan aktivitas yang dapat merusak ekosistem mangrove, meningkatkan keberlanjutan ekonomi lokal, serta pemantauan terhadap kondisi mangrove.Kata kunci: aktivitas nelayan; jaring halus, secanggang; kerusakan mangrove; langkatDOI: http://dx.doi.org/10.23960/jpg.v11.i2.2752

    Sebaran Objek Wisata Bahari di Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon Berbasis Sistem Informasi Geografis

    Get PDF
    Pemanfaatan sistem informasi geografis (SIG) dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam analisis sebaran objek wisata bahari di Kecamatan Nusaniwe. Hal ini akan membantu untuk pengambilan keputusan yang lebih baik dalam pengembangan infrastruktur pendukung, promosi, serta peningkatan kualitas pelayanan bagi wisatawan. Penelitian ini memanfaatkan tenologi SIG untuk memetakan sebaran objek wisata bahari di Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat delapan objek wisata yang ada di Kecamatan Nusaniwe diantaranya; Pintu Kota, Namalatu Beach, Santai Beach, Pantai Lima Jari Kolam Belanda, Amahusu Beach, Pantai Batu Lubang, Pantai Wainitu dan Tanjung Nusaniwe. Hasil Pemetaan sebaran objek wisata bahari di Kecamatan Nusaniwe ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam tujuan berwisata di Kota AmbonKhususnya Wisata Bahari dan juga bermanfaat bagi bagi pemerintah Kota Ambon khusuSnya pada Dinas Pariwisata agar kedepannya tetap memperhatikan dan terus melakukan Pengembangan terhadap objek wisata Bahari yang ada di Kota Ambon sebagai salah satu objek wisata di Kecamatan Nusaniwe. Kata kunci: Ambon; Nusaniwe; SIG; wisata bahari DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jpg.v11.i2.2758

    PEMANFAATAN CITRA LANDSAT 8 UNTUK PEMETAAN PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI DAERAH TERDAMPAK ERUPSI GUNUNGAPI SEMERU (4 DESEMBER 2021)

    Get PDF
    Dampak erupsi Gunung Semeru pada tanggal 4 Desember 2021 berupa abu vulkanik dan material lainnya dapat diamati secara visual dengan citra penginderaan jauh, dalam hal ini ialah citra resolusi menengah. Data yang digunakan dalam penelitian adalah citra satelit Landsat 8. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perubahan penggunaan lahan terdampak erupsi Gunung Semeru pada 4 Desember 2021. Metode penelitian yang digunakan untuk mendeteksi dampak luasan erupsi ialah dengan memanfaatkan transformasi indeks vegetasi berupa NDVI (Normalized Difference Vegetation Index), klasifikasi penutupan lahan menggunakan metode klasifikasi terbimbing (supervised classification) dan Maximum Likelihood. Berdasarkan Analisis NDVI, luas wilayah terdampak adalah 2354,24 Ha. Kawasan terdampak erupsi berada di 3 desa yaitu Desa Oro-oro ombo, Desa Supiturang dan Desa sumberwuluh. Perubahan Tutupan lahan didapatkan dari hasil korelasi antara data klasifikasi tutupan lahan pra erupsi dan pasca erupsi. Kelas tutupan lahan hutan sebelum erupsi mempunyai luas 994,33 Ha (42%) mengalami perubahan menjadi 689,54 (30,70%). Sedangkan kelas penggunana lahan Pertanian dan Sawah pada tahun 2021 sebelum erupsi mempunyai total luas 531,14 Ha (22,53%), pasca erupsi mengalami perubahan menjadi 137,45 Ha. Pada kelas penggunaan lahan pemukiman luas sebelum erupsi yaitu  50.62 Ha (3%) mengalami perubahan menjadi  7,18 Ha (0,45%). Kata Kunci: erupsi, gunungapi, semeru, NDVI, lahar DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jpg.v11.i1.2695

    ANALISIS SPASIAL PERSEBARAN SMA DAN SMK NEGERI BERDASARKAN SISTEM ZONASI PPDB DI KOTA PEKANBARU

    Get PDF
    Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan kebijakan sistem zonasi telah diberlakukan di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Melalui Peraturan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2019. Pemberlakuan sistem zonasi bertujuan untuk meratakan jumlah penerimaan peserta didik dan menghilangkan diskriminasi pada sekolah tertentu. Dengan penggunaaan Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat dilakukan pembuatan data spasial beserta analisisnya. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis data spasial persebaran sekolah SMA dan SMK Negeri berdasarkan sistem zonasi lingkup Kota Pekanbaru. Dari hasil analisis secara SIG menunjukkan bahwa persebaran SMA dan SMK Negeri yang ada di Kota Pekanbaru belum merata di setiap kecamatan, dari analisis buffer diperoleh hasil bahawa masih banyak wilayah pemukiman yang belum dapat terjangkau oleh SMA dan SMK Negeri, dan analisis thiessen polygon menunjukkan sebagian besar sekolah sudah memiliki cakupan wilayah yang berbeda dalam menentukan zonasi sekolah. Kata Kunci: Sistem Zonasi Sekolah, Persebaran Sekolah, PPDB DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jpg.v11.i1.2662

    KAJIAN PENGEMBANGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DI PANTAI MINANGA

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini untuk melakukan analisis pengembangan daya tarik objek wisata dengan menggunakan analisis SWOT di Pantai Minanga. Lokasi penelitian ini dilakukan di Pantai Minanga, Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara. Metode penarikan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, dokumentasi  dan survei lapangan. Analasis data dalam bentuk deskriptif kualitatif berdasarkan metode SWOT (Strength, Weakness, Opportunities dan Threats). Hasil penelitian ini adanya kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi pengembangan objek wisata di Pantai Minanga tersebut. Strategi pengembangan tersebut  dapat dilakukan oleh pengelola maupun pihak masyarakat objek wisata Pantai Minanga sehingga dapat berkembang lebih baik dan dapat bersaing dengan objek wisata lainnya. Pengembangan objek wisata Pantai Minanga sesuai analisis SWOT menghasilkan empat alternatif strategi yaitu SO merupakan strategi yang memanfaatkan kekuatan untuk memperhitungkan peluang, strategi WO yaitu strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang, strategi ST adalah strategi yang mengunakan kekuatan untuk mengatasi ancama dan strategi WT merupakan strategi yang meminimalkan kelemahan- kelemahan dan menghindari ancaman. Kata Kunci: Daya Tarik Objek Wisata, Analisis SWOT, Pengembangan DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jpg.v11.i1.2616

    APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI UNTUK IDENTIFIKASI BATUAN KAPUR

    Get PDF
    Selain dikenal sebagai Negara Maritim, Indonesia merupakan negara  kaya  tambang  mineral  dan  logam,  salah satunya batuan kapur (limestone). Namun, potensi  tersebut  belum  dimanfaatkan  secara  maksimal  oleh masyarakat  sekitar  pegunungan  kapur, salah satunya di Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan. Untuk mengidentifikasi potensi batu kapur dapat mengaplikasikan ilmu penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG). Kelebihan metode penginderaan jauh adalah efisiensi waktu dan biaya yang digunakan. Dalam kegiatan ini dilakukan metode skoring menggunakan parameter tutupan lahan, indeks vegetasi, suhu permukaan tanah, dan unsur geologi. Data yang digunakan berupa data citra satelit Landsat 9 yang terdiri dari 11 saluran kanal dengan karakteristik, Peta Rupa Bumi Indonesia Kabupaten Lamongan skala 1:25.000 dan Peta Geologi skala 1:25.000. Hasil proses perhitungan NDVI dalam studi area, diperoleh nilai indeks vegetasi dengan rentang nilai antara -0,189 hingga 0,568. Nilai indeks vegetasi Kecamatan Babat didominasi oleh kelas sedang dengan rentang 0,15 hingga 0,25. Hasil klasifikasi tutupan lahan menghasilkan 5 (lima) kelas, yaitu kelas daerah bukan pertanian, daerah pertanian, lahan terbuka, permukiman, dan perairan. Kecamatan Babat didominasi oleh kelas tutupan lahan daerah bukan pertanian dengan persentase 53,29%. Hasil skoring dari keempat parameter menunjukkan bahwa Kecamatan Babat didominasi oleh kelas batuan kapur dengan potensi sedang dengan persentase 47,88% dari seluruh luas wilayah. Kata Kunci: Batuan kapur, Landsat 9, Penginderaan jauh, SIG DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jpg.v11.i1.2693

    475

    full texts

    482

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    JPG (Jurnal Penelitian Geografi)
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇