12 research outputs found

    PENGUKURAN PROTEIN TERLARUT AIR CUCIAN GELEMBUNG RENANG DAN KULIT IKAN TUNA MENGGUNAKAN METODE BRADFORD

    Get PDF
    Salah satu tahapan pada proses ekstraksi kolagen menggunakan bahan baku gelembung renang dan kulit ikan tuna adalah pretreatment, yaitu tahapan eliminasi substansi non-kolagen (deproteinase) menggunakan NaOH. Untuk melanjutkan proses ekstraksi bahan baku tersebut harus dinetralisasi hingga pH netral. Pada proses netralisasi inilah diduga adanya protein terlarut yang ikut terbuang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui protein terlarut dari air cucian gelembung renang dan kulit ikan tuna pada proses netralisasi pada proses ekstraksi kolagen. Pengukuran kadar protein terlarut air cucian gelembung renang dan kulit ikan tuna menggunakan metode Bradford. Penelitian ini dilakukan melalui 4 tahap yaitu pembuatan BSA sebagai protein standar, pembuatan reagen Bradford, pembuatan kurva standar, dan pengukuran kadar protein yang diperoleh dari perhitungan nilai absorbansi yang dimasukkan kedalam persamaan liner. Kadar protein yang diperoleh dari hasil penelitian yaitu 0,272 mg/mL dan 0,270 mg/mL pada proses netralisasi I dan II gelembung renang ikan tuna menggunakan NaOH 0,1 M dan ekstraksi asam asetat 0,2 M; 0,060 mg/mL dan 0,033 mg/mL pada proses netralisasi I dan II kulit ikan tuna menggunakan NaOH 0,2 M dan ekstraksi asam asetat 0,1 M; 0,149 mg/mL dan 0,048 mg/mL pada proses netralisasi I dan II kulit ikan tuna menggunakan NaOH 0,2 M dan ekstraksi asam asetat 0,05 M

    Pemberdayaan masyarakat Desa Bulo-Bulo, Kecamatan Arungkeke, Kabupaten Jeneponto melalui olahan hasil perikanan Tsukuda-Ni

    Get PDF
    Subsektor perikanan di Kabupaten Jeneponto memiliki sumberdaya yang cukup memadai untuk dikembangkan, baik sumberdaya manusia (SDM), sumberdaya alam (SDA), sarana dan prasarana. Camilan sehat berbasis ikan perlu dikembangkan lagi di Indonesia, sebab ikan merupakan sumber protein tinggi dan dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhan gizi tubuh. Tsukuda-ni merupakan salah satu alternatif dalam rangka pengembangan dan diversifikasi produk hasil perikanan. Tujuan dari kegiatan pengabdian yaitu pemenuhan kebutuhan produk pangan berbasis produk Tsukuda-ni sekaligus menjawab trend konsumsi makanan sehat masyarakat dunia dalam penyediaan makanan sehat dengan memanfaatkan kekayaan maritim Indonesia. Metode yang dilakukan adalah demonstrasi dan peragaan, melalui pelatihan, praktek dan pendampingan mengenai peningkatan keterampilan masyarakat dalam menghasilkan produk olahan perikanan yang bergizi dengan teknologi yang tepat, memberikan pengetahuan, pengarahan serta pendampingan kepada masyarakat mengenai cara memproduksi sesuai standar. Masyarakat Desa Bulo-Bulo mengikuti kegiatan pengabdian dengan antusias dan aktif dan peserta pelatihan ikut mempraktekkan pembuatan produk Tsukuda-Ni. Kegiatan pelatihan bersifat dua arah, sehingga peserta dapat melakukan diskusi jika ada permasalahan dalam melakukan kegiatan produksi Tsukuda-Ni. Diversifikasi produk hasil perikanan berbasis Tsukuda-Ni melalui kombinasi rempah terestrial dengan menonjolkan kelezatan, kepraktisan dan kemudahan mengkonsumsi. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat diharapkan akan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengolahan hasil perikanan serta dapat meningkatkan konsumsi protein ikan di masyarakat, dan dapat dijadikan sebagai kelompok usaha sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat

    Karakteristik Nata De Seaweed (Eucheuma Cottonii) Dengan Perbedaan Konsentrasi Rumput Laut Gula Aren

    Full text link
    The objective of this research was to determine the effect of concentration of seaweed and palm sugar to the quality of nata de seaweed. This research used factorial randomized block design with two treatments and 3 replications. The treatmens were different concentration of seaweed at 1%, 2%, and 3% and different amount of palm sugar at 7.5%, 10%, and 12.5%. The parameters observed were yield, thickness, elasticity, water content and insoluble dietary fiber of the nata. The treatment of seaweed and palm sugar with increased concentrate tended to decrease the water content of nata de seaweed, while the insoluble dietary fiber content of nata de seaweed tended to increase with treatment of seaweed and palm sugar with increased concentrate. The best treatment in this research was the treatment of 10% palm sugar and 3% seaweed (G2R3) resulting nata with insoluble dietary fiber of 1.89%

    Karakteristik Nata De Seaweed (Eucheuma cottonii) dengan Perbedaan Konsentrasi Rumput Laut Gula Aren

    Get PDF
    The objective of this research was to determine the effect of concentration of seaweed and palm sugar to the quality of nata de seaweed. This research used factorial randomized block design with two treatments and 3 replications. The treatmens were different concentration of seaweed at 1%, 2%, and 3% and different amount of palm sugar at 7.5%, 10%, and 12.5%. The parameters observed were yield, thickness, elasticity, water content and insoluble dietary fiber of the nata. The treatment of seaweed and palm sugar with increased concentrate tended to decrease the water content of nata de seaweed, while the insoluble dietary fiber content of nata de seaweed tended to increase with treatment of seaweed and palm sugar with increased concentrate. The best treatment in this research was the treatment of 10% palm sugar and 3% seaweed (G2R3) resulting nata with insoluble dietary fiber of 1.89%

    PENGUATAN IPTEK MELALUI PELATIHAN PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN UNTUK MENUNJANG PARIWISATA

    Get PDF
    Abstrak: Pantai Laguna Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru memiliki potensi wisata dengan terletak didaerah pesisir. Tujuan kegiatan ini adalah Memberdayakan masyarakat dalam upaya peningkatan pendapatan masyarakat melalui pengembangan potensi olahan hasil laut untuk menunjang pariwisata. Metode yang digunakan adalah peragaan melalui pelatihan, praktik dan dukungan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat memproduksi olahan seafood yang bergizi dengan teknik yang tepat, serta memberikan pengetahuan, pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat yang memproduksi sesuai standar Memberikan bimbingan dan dukungan. Masyarakat desa sangat antusias dan aktif dalam kegiatan pengabdian, dan peserta pelatihan berpartisipasi dalam pembuatan produk Nugget, Kaki Naga dan Ekado. Kegiatan pelatihan bersifat dua arah, dan peserta pelatihan dapat mendiskusikan permasalahan dalam melaksanakan kegiatan produksi. Hasil evaluasi kegiatan pelatihan ini yaitu menguatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan bidang pengolahan hasil perikanan, meningkatkan angka konsumsi ikan di daerah, serta dapat dijadikan ide bagi masyarakat untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di desa.Abstract:  Laguna Beach, Tanete Rilau District, Barru Regency, has tourism potential in a coastal area. The purpose of this activity is to empower the community to increase community income through developing the potential for processed seafood to support tourism. The method is demonstrated through training, practice and support to improve people's skills in producing nutritious seafood processed with the proper technique and provide knowledge, knowledge and skills to people who make according to standards. Provide guidance and support. The village community was enthusiastic and active in community service activities, and the trainees participated in manufacturing Nugget, Dragon Feet and Ekado products. Training activities are two-way, and training participants can discuss problems in carrying out production activities. The evaluation results of this training activity are strengthening knowledge and skills in the field of processing fishery products and increasing the number of fish consumption in the region. They can be used as ideas for the community to improve the economy of the community in the village

    Peningkatan keterampilan UMKM dalam pembuatan Fish Cake (Odeng) ikan Bandeng di Inkubator Bisnis Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

    Get PDF
    Pemanfaatan olahan ikan bandeng di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan masih kurang dalam inovasi sehingga perlu dilakukan diversifikasi olahan seperti fish cake (odeng) . Tujuan memberikan pemahaman tentang diversifikasi produk olahan ikan menjadi produk Fish Cake (Odeng). Kegiatan ini dilakukan bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang tergabung dalam Inkubator Bisnis Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan mengikuti kegiatan pengabdian dengan antusias dan aktif dan peserta pelatihan ikut mempraktekkan pembuatan produk Odeng. Kegiatan pelatihan bersifat dua arah, sehingga peserta dapat melakukan diskusi jika ada permasalahan dalam melakukan kegiatan produksi Odeng. Diversifikasi produk hasil perikanan berbasis Odeng melalui bahan baku dengan ikan local menonjolkan gizi yang tinggi, kepraktisan dan kemudahan mengkonsumsi. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat diharapkan akan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengolahan hasil perikanan serta dapat meningkatkan konsumsi protein ikan di masyarakat, dan dapat dijadikan sebagai kelompok usaha sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat

    Karakteristik Abon Lembaran dari Ikan Bandeng (Chanos chanos) dengan Penambahan Tepung Tapioka

    Get PDF
    Abon lembaran merupakan suatu jenis produk olahan makanan yang dibuat dari abon ikan dengan penambahan tapioka dan gula lalu dikeringkan dengan pengovenan yang berbentuk khas segi panjang, berwarna merah kecoklatan, dan tekstur yang keras dan permukaan yang kasar. Produk abon lembaran merupakan produk Ready to eat (RTE) yang dihasilkan dari penggunaan teknologi  pengeringan  sehingga didapatkan produk instan.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengatahui pengaruh konsentrasi tepung tapioka terhadap rendemen, karakteristik kimia dan organoleptik abon ikan lembaran. Penelitian ini dilakukan dengan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktor perlakuan yaitu penambahan tepung tapioka (A) yang terdiri dari 3 taraf konsentrasi 0.5% (A1), 1.0% (A2) dan 1.5% (A3). Hasil analisis menunjukkan bahwa variasi penambahan tepung tapioka memberikan pengaruh signifkan terhadap rendemen, karakteristik kimia dan organoleptik abon ikan.  Hasil penelitian menunjukan bahwa abon lembaran yang ditambahkan 1.0% (A2) tepung tapioka merupakan produk terbaik dengan nilai rendemen 50,1%, kadar air 3,49%, kadar protein 22,6%, kadar lemak 13,48%, kadar abu 6,12% dan kadar karbohidrat 54,68%. Uji organoleptik menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi tepung tapioka berpengaruh nyata terhadap atribut kenampakan, bau, rasa, dan tekstur abon ikan lembaran. Penambahan 1.0% (A2) tepung tapioca menghasilkan abon lembaran ikan dengan nilai organoleptik terbaik

    Profil Gizi dan Kandungan Kolesterol Udang Windu (Penaeus monodon) dengan Metode Pemasakan Berbeda: Chemical and Cholesterol Content of Tiger Shrimp (Penaeus monodon) with Different Cooking Methods

    No full text
    Udang windu (Penaeus monodon) merupakan salah satu udang konsumsi yang nilai ekonomisnya terus meningkat dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan menentukan profil kandungan gizi dan kolesterol udang windu dengan perlakuan metode pemasakan berbeda yaitu perebusan, pengukusan, dan deep frying masing masing selama 10 menit, udang windu segar digunakan sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukan bahwa udang windu yang diberi pemasakan dengan perebusan kecenderungan perubahan nilai gizi tidak jauh berbeda dengan kontrol yaitu kadar air 71,93%, kadar abu 3,25%, kadar protein 18,82% dan kadar lemak 2,07%. Pengolahan udang windu dengan metode pengukusan menunjukan nilai kolesterol yang rendah yaitu 1,69 mg/100 g. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa proses pengolahan seperti perebusan, pengukusan, dan penggorengan metode deep frying mempunyai pengaruh terhadap profil gizi udang windu. Metode pengolahan pengukusan dapat mereduksi kandungan kolesterol pada udang windu sebanyak 94,12%.Tiger shrimp (Penaeus monodon) is one of the consumption shrimp whose economic value continues to increase and is widely consumed by the community. This research aimed to determine the effect of chemical and cholesterol content of tiger shrimp with different cooking methods which is boiling, steaming and deep frying for 10 minutes each, fresh tiger prawns were used as control. The results showed that tiger shrimp that were given cooking with boiling tended to change the chemical content which was not much different from the control, moisture 71.93%, ash 3.25%, protein 18.82% and lipid 2.07%. Processing of tiger shrimp using the steaming method showed a low cholesterol value of 1.69 mg/100 gr. Based on the results of the study, it can be concluded that processing processes such as boiling, steaming and deep frying method have an influence on the chemical content of tiger shrimp. Steaming processing method can reduce cholesterol content in tiger prawns as much as 94.12%
    corecore