21 research outputs found

    IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI DESA TAMANSARI, KECAMATAN KARANGLEWAS, KABUPATEN BANYUMAS

    Get PDF
    Perlindungan merupakan salah satu bentuk kewajiban pemerintah untuk rakyat untuk menjamin keberlangsungan hidup melalaui implementasi Program Keluarga Harapan. Dalam Pelaksanaan Implementasi program ini pada sektor pubik dinergara indonesia sebagai bentuk jsminsn berupa bantuan untuk masyarakat. Secara umum tujuan dari program keluarga harapan ialah meminimalisir pembiayaan kebutuahan masyarakat, mengurangi angka kemiskinan secara bertahap, meningkatkan pembanguan ekonomi dalam mencipatakan kesejahteraan dan mengembangan pemanfaatan bantuan dalam segala bidang. Penelitian ini dilakukan untuk tujuan mengetahui dan mendiskripsikan implementasi kebijakan pada Program Keluarga Harapan di Desa Tamansari Kecamatan karanglewas Kabupaten Banyumas. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dimana peneliti menggambarkan suatu masalah dalam penelitian yang dilakukan berdasarkan jawaban dari masalah tersebut. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: wawancara, observasi dan dokumentasi. Dari hasil penelitian yang dilakukan proses Implementasi kebijakan dalam pelaksanaan Program Keluarga Harapan pada berbagai aspek yang dilakukan belum sepenuhnya dilaksanakan oleh para aktor program baik pendamping, koordinator maupun kelompok masyarakat. secara umum perlu ada upaya oleh pemerintah untuk menjamin pelaksanaan Program keluarga harapan dapat mencapai tujuan sebagai wujud untuk mengupayakan peningkatan pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya masyarakat dengan penghasilan rendah agar secara bertahap berdaya dalam pemenuhan kebutuhan masyaraka

    EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI DESA KOTAYASA KECAMATAN SUMBANG KABUPATEN BANYUMAS

    Get PDF
    Program Keluarga Harapan merupakan suatu bentuk program yang dikeluarkan oleh pemerintah kepada masyarakat yang tergolong secara bersyarat dalam keluarga miskin berupa bantuan sosial sebagai wujud upaya perlindungan social. Pelaksanaan Program Keluarga Harapan di Indonesia secara umum memiliki tujuan terhadap permasalahan kemiskinan yang terus berkembang yang secara bertahap dapat menurunkan dan mengatasi angka kemiskinan yang terjadi dimasyarakat. Tujuan dari penelitian ini dilakukan ialah untuk menganalsis dan memastikan proses evaluasi pelaksanaan program keluarga di Desa Kotayasa Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif secara deskriptif yang dapat mendeskripsikan maslah dalam sebuah penelitian melalui jawaban dari maslah tersebut. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui proses wawancara, observasi dan dokumentasi. Untuk menguji keabsahan data peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber yaitu dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Dari hasil pengamatan dan analisis yang dilakukan pelaksaan Program Keluarga Harapan dapat berjalan sesuai dengan regulasi dan prosedur yang ditetapkan. Dapat terlihat dari berbagai kegiatan yang dilakukan di Desa Kotayasa Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas oleh pendamping PKH, koordianor PKH dan kelompok masyarakat mulai dari pertemuan, pencairan,pemutakhiran data sampai dengan verifikasi komitmen dan terhadap Program keluara harapan. Secara umum dengan adanya program perlindungan sosial ini yang ditujukan pada level keluarga dapat membantu pemenuhan kebutuhan masyarakat yang massih minim perolehan penghasilan. Namun perlu adanya pelatihan dan sosialisai mengenai edukasi pemanfaatan bantuan program keluarga harapan untuk membangun keseejahteraan ekonomi secara mandiri tanpa ketergantungan selalu dengan bantuan pemerintah.Kata Kunci: Implementasi, Kebijakan, Program Keluarga Harapa

    Budidaya Empon-Empon dan Praktik Pembuatan Jamu pada Siswa Sekolah Menengah Pertama

    Get PDF
    Kegiatan budidaya empon-empon di Kabupaten Banyumas sudah menjadi tradisi budaya dalam bentuk kearifan lokal, yang didefinisikan sebagai strategi kehidupan yang berwujud aktivitas hidup. Seiring perkembangan jaman tradisi budidya empon-empon dan pembuatan jamu tradisional mulai tidak dikenali generasi muda, olehkarenya diperlukan upaya pelestarian. Tujuan program ini mengenalkan dan melatih ketrampilan hardskill siswa SMP Maarif NU 1 Purwokerto dalam budidaya empon-empon dan membuat jamu tradisional. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan meliputi; koordinasi program, sosialisasi, penyuluhan, dan pelatihan serta evaluasi dan monitoring pelaksanaan kegiatan. Kegiatan ini telah diikuti sejumlah 32 siswa kelas IX SMP Maarif NU 1 Purwokerto, yang diawali dengan kegiatan pre test untuk mengukur pemahaman materi dan dilanjutkan penyuluhan dan praktik budidaya dan membuat jamu tradisional, serta diakhiri dengan post test. Peningkatan hasil pre test dan post test menjadi tolok ukur kelancaran dan keberhasilan program dengan peningkatan 25%. Selama kegiatan berlangsung mitra sangat antusias mengikuti dan telah memiliki perubahan dengan kemampuan mempraktekkan ketrampilan buddidaya empon-empon dan membuat jamu tardisional sebagai bentuk pelestarian lingkungan

    Implementasi Kebijakan Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Kotayasa, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses implementasi di Desa Kotayasa Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, untuk menggambarkan secara garis besar suatu masalah dalam penelitian yang dilakukan berdasarkan jawaban atas masalah tersebut. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: wawancara, observasi dan dokumentasi. Untuk menguji keabsahan data peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber yaitu dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Dari hasil penelitian terlihat bahwa pelaksanaan program Keluarga Harapan sudah sesuai dengan aturan dan kebijakan yang ada. Untuk berbagai aktor yang terlibat saat ini, mulai dari pendamping PKH di tingkat kecamatan dan di tingkat desa telah terjalin komunikasi dan koordinasi yang baik. Faktor yang menjadi kendala dalam pelaksanaan program Keluarga Harapan adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk peningkatan taraf pendidikan.The purpose of this research was to describe the implementation process in Kotayasa Village, Sumbang District, Banyumas Regency. This study uses a descriptive method with a qualitative approach, to broadly describe a problem in research conducted based on the answers to the problem. The data collection techniques used in this study are: interviews, observation and documentation. To test the validity of the data, researchers used a source triangulation technique, namely by checking the data that had been obtained through several sources. From the research results it can be seen that the implementation of the Family Hope program is in accordance with existing rules and policies. For the various actors currently involved, starting from PKH assistants at the sub-district level and at the village level, good communication and coordination have been established. The factor that has been a problem in implementing the Family Hope program is to improve the quality of human resources to increase the level of educatio

    Implementasi Kebijakan Penanggulangan Stunting di Kabupaten Purbalingga

    Get PDF
    Stunting merupakan masalah penting bagi pemerintah yang perlu ditangani mulai dari tingkat lokal, regional, hingga nasional. Salah satu daerah yang memiliki kecenderungan komitmen yang tinggi dalam upaya mengatasi dan mengurangi stunting saat ini adalah Kabupaten Purbalingga. Dalam rangka memerangi dan menurunkan angka stunting di Kabupaten Purbalingga. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana proses implementasi kebijakan dilakukan dari sisi aturan, pihakpihak yang terlibat dalam proses implementasi kebijakan, organisasi pelaksana kebijakan dan analisis lingkungan yang mempengaruhi proses pelaksanaan kebijakan. Penelitian ini mencoba melihat proses implementasi kebijakan dari sisi buttom up dimana peran masyarakat dan kelompok organisasi terlibat secara aktif dalam pelaksanaan kebijakan terkait dengan penanggulangan stunting di Kabupaten Purbalingga. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan sumber informan, teknik triangulasi data, dan teknik analisis data. Kemampuan mencocokkan data menggunakan teknik pengambilan sampel menjadi fokus utama penelitian ini. Hasil penelitian dilihat dari temuan studi ini didasarkan pada skenario kebijakan yang diidealkan di mana inisiatif pencegahan stunting Kabupaten Purbalingga mengikuti pedoman yang digariskan dalam peraturan daerah dan keputusan bupati. Masyarakat yang menjadi sasaran program pencegahan stunting merupakan kelompok sasaran dalam kebijakan ini. Kelompok pelaksana, khususnya kelompok pemerintah yang juga tergabung dalam organisasi terkait, organisasi komunitas psikiatri, dan organisasi masyarakat. Aspek sosial dan ekonomi masyarakat terkait dengan faktor lingkungan yang dialami selama pelaksanaan kebijakan pengendalian stunting. Kondisi kekurangan gizi menjadi penyebab stunting erat kaitannya dengan keadaan sosial ekonomi mereka yang berpenghasilan rendah. Implementasi kebijakan penanggulangan stunting di Kabupaten Purbalingga dianggap berhasil karena pola penaggunalangannya lebih menitikberatkan pada berbagai aspek agar bisa dilaksanakan dengan baik baim dari sisi kebijakan, pihak dan organisasi yang terlibat dan faktor lingkunga

    PROSES COLLABORATIVE GOVERNANCE PENANGGULANGAN STUNTING DI DESA WINDUAJI, KECAMATAN PAGUYANGAN KABUPATEN BREBES

    Get PDF
    Penelitian ini membahas mengenai proses collaborative governance dalam memecahkan masalah masyarakat sebagai bentuk upaya percepatan penurunan angka stunting di Desa Winduaji Kecamatan Pauyangan Kabupaten Brebes. Permasalahan stunting terhadap perkembangan anak dan balita saat ini menjadi salah satu perhatian khusus dimasyarakat yang dihadapi secara berkelanjutan oleh pemerintah baik di level pemerintah daerah sampai pemerintah pusat. Kabupaten Brebes khususnya Desa Winduaji Kecamatan Paguyangan merupakan salah satu daerah yang memiliki komitmen dalam upaya menanggulangi dan percepatan terhadap penurunan angka stunting saat ini yang terbilang masih tinggi ditas standart rata-rata nasinal maupun internasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagimana proses collaborative governance yang dilakukan antara pemerintah daerah, kelompok masyarakat, dan pihak swasta dalam bekerjasama dan bersinergi untuk menanggulangi dan menurunkan angka stunting di lingkungan masyarakat. Penelitian ini tertuju pada masing-masing pihak yang berperan dan saling bertanggungjawab satu sama lain yang tertuang dalam satu komitmen bersama yang dibentuk berdasarkan kesepakatan bersama. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif melalui pendekatan kualitatif dan teknik analisis data menggunakan triangulasi data dan sumber, sedangkan pemilihan informan dipilih berdasarkan kemampuan sesuai dengan kaidah purposive sampling. Hasil penelitian ini terbagi atas beberapa aspek yang meliputi kondisi awal dalam proses collaborative governance dengan melihat situasi dan kondisi masyarakat yang tergolong dalam pemasalahan stunting di Desa Winduaji Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes. Aspek kepemimpinan dan forum komunikasi yang terjaring dalam masyarakat mulai dari level pemerintah desa, kelurahan, sampai tingkat kabupaten dan bersama para pihak-pihak swasta yang terjalin dalam penanggulangan stunting. Forum yang digunakan koordinasi melalui kelompok posyandu dan Tim Percepatan Penurunan Stunting yang selama ini tersebar di masing-masing desa dan kelurahan. Hasil dari proses collaborative governance ini mampu berjalan dengan prinsip dan nilai-nilai dalam proses kerjasama, sehingga secara bertahap pemerintah mampu mengurangi angka stunting dan mengembangkan model jaringan sosialisasi dan edukasi kesehatan meliputi pola makan dan pola asuh anak dalam upaya penanggulangan dan percepatan penuruanan stunting di Desa Winduaji Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes

    Formulasi Kebijakan Pembangunan Di Desa Dermaji Kecamatan Lumbir Kabupaten Banyumas

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi kebijakan pembangunan di Desa Dermaji Kecamatan Lumbir, Kabupaten Banyumas. Dengan adanya kebijakan otonomi desa memberikan peluang bagi pemerintah desa dalam merencanakan pembangunan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang didasarkan pada pendekatan pertisipatif dan berkelanjutan. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui (1) Proses penyusunan kebijakan pembangunan di Desa Dermaji. (2) Mengidentifikasi faktor yang menetukan penyusunan kebijakan pembangunan di Desa Dermaji sehingga dapat memperoleh berbagai bentuk penghargaan prestasi pembangunan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan studi kasus. Teknik pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif. Sedangkan validitas data menggunakan pedekatan triangulasi untuk memperoleh data secara valid. Hasil penelitian menunjukan prose formulasi kebijakan yang meliputi aspek konseptualisasi masalah dan peranan kepemimpinan. Pengembangan opsi alternatif dalam proses pembangunan di Desa Dermaji dengan pendekatan partisipatif serta memadukan model elit dalam pengambilan keputusan sebagai pilihan alternatif kebijakan dan model partisipasi masyarakat pada keseluruhan tahapan pelaksanaan kebijakan melalui social collaborative action

    Implementasi Kebijakan Program Keluarga Harapan (PKH) Di Desa Gununglurah Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas

    Get PDF
    Penelitian ini membahas mengenai implementasi kebijakan dari pelaksanaan Program Keluarga Harapan di Desa Gununglurah Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas. Program keluagra harapan (PKH) merupakan program pemerintah dalam hal peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam bidang ekonomi, pendidikan dan peningkatan produktivitas pemberdayaan bagi masyarakat secara berkelanjutan. Metode dalam penelitian ini menggunakan deskriptif melalui pendekatan kualitatif, yang menggambarkan suatu masalah dalam penelitian berdasarkan jawaban dari masalah tersebut. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: wawancara, observasi dan dokumentasi. Untuk menguji keabsahan data peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber yaitu dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan teori implementasi kebijakan publik dengan melihat aspek kebijakan yang ideal, kelompok sasaran, organisasi pelaksana dan faktor lingkungan yang mempengaruhi pelaksanaan implementasi kebijakan. Dari hasil penelitian diketahui  bahwa Implementasi kebijakan dalam pelaksanaan program keluarga harapan secara umum dapat berjalan berjalan sesuai dengan ketentuan dan kebijakan yang ada. Perlunya upaya dan strategi pada pelaksanaan program keluarga harapan dari berbagai stakeholders agar pencapaian tujuan dari pelaksanaan program tercapai secara sistematis. Program kelurga harapan yang saat ini dilaksanakan saat ini sudah mampu meningkatan pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya masyarakat dengan penghasilan rendah agar secara bertahap berdaya dalam pemenuhan kebutuhan hidup sesuai standar kelayakan

    COLLABORATIVE GOVERNANCE TERHADAP PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA DI DESA SERANG, KECAMATAN KARANGREJA, KABUPATEN PURBALINGGA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses collaborative governance terhadap pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga. Dengan adanya Kebijakan mengenai pemberdayaan masyarakat ekonomi desa didasarkan atas dengan adanya peraturan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 2014. Peraturan ini menjelaskan terkait dengan kebijakan yang bersifat top-down dalam pembangunan perekonomian desa. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian adalah aspek model bentuk collaborative governance yang tertuju pada BUMDes Makmur Sejahtera Desa Serang Kecamatan Karangreja Kabupeten Purbalingga. Informan penelitian ini adalah Kepala Desa Serang, Direktur BUMDes dan Pengurus, Badan Pengawas Desa, Masyarakat investasi dan non investasi. Teknik pengumpulan data adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model analisis cresswell, sedangkan validitas data menggunakan trianggulasi untuk memperoleh data secara valid. Hasil penelitian menunjukan bahwa BUMDes Makmur Sejatera belum sepenuhnya menjalankan keseluruhan aspek pada proses Collaborative Governance dalam pengembangan dan pengelolaan BUMDes Makmur Sejatera. Pengembangan dan pengelolaan telah membatasi kerjasama dengan pihak dari luar dan hanya bekerjasama dengan pihak internal seperti pengurus BUMDes, Pemerintah Desa, Badan Pengawas Desa (BPD) dan masyarakat. Atas dasar tersebut adanya ketimpangan persepsi dan perbedaan kepentingan dari masing-masing pihak, sehingga tidak bisa menemukan dan mencapai hasil terhadap masyarakat yang dapat menguntungkan dari masing masing pihak serta akan memberikan dampak baik bagi pemerintah, masyarakat dan BUMDes Makmur Sejahtera seperti peningkatan perekonomian masyarakat desa dan peningkatan pendapatan asli des

    Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Di Kabupaten Banyumas: Model Pergeseran Paradigma Pengelolaan Potensi Desa

    Get PDF
    AbstrackThe formation of BUMDes has been in accordance with the direction of the development of the paradigm of public administration, because there has been a paradigm shift from Old Public Administration to New Public Management which is implemented in the village government. Therefore, the establishment of Village Owned Enterprises (BUMDes) is one model of utilizing village financial capacity to utilize village potential and assets. The purpose of this study is to compare the traditional management of village potential through the village government and management based on public enterprises (public enterprise). The results of the study indicate that there are fundamental differences in the management of village potential. Therefore, the shift in the village potential management model from the government to a public enterprise for managing village potential has been on the right path. BUMDes as a form of public enterprise at the village level is moving from a bureaucratic paradigm to the business sector, but not just pure business but social business.  Keywords: Local Competitiveness, New Public Management, Public Enterprise, Social Businesses Model. AbstrakPembentukan BUMDes telah sesuai dengan arah perkembangan paradigma administrasi publik, karena terjadi pergeseran paradigma dari Old Public Administration ke New Publik Management yang diterapkan di pemerintah desa. Oleh karena itu, pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan salah satu model pemanfaatan kapasitas finansial desa untuk pemanfaatan potensi dan aset desa. Tujuan penelitian ini membandingkan pengelolaan potensi desa secara tradisional melalui pemerintah desa dan pengelolaan berbasis badan usaha publik (public enterprice). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan mendasar dalam pengelolaan potensi desa. Oleh karena itu, pergeseran model pengelolaan potensi desa dari pemerintah ke arah public enterprise untuk pengelolaan potensi desa telah berada di jalan yang benar. BUMDes sebagai bentuk public enterprise di level desa bergerak dari paradigma birokratik ke sektor bisnis, namun bukan sekadar bisnis murni melainkan bisnis sosial.  Kata Kunci: Local Competitiveness, New Public Management, Public Enterprice, Social Businesses Model.
    corecore