220 research outputs found
PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN SAINTIFIK INKUIRI PADA POKOK BAHASAN KLASIFIKASI MATERI UNTUK MENINGKATKAN LITERASI DAN SIKAP SAINS SISWA
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih rendahnya mutu pendidikan Indonesia dalam hal literasi sains, sehingga perlu adanya pembelajaran yang dapat mengaitkan antara sains dengan fenomena kehidupan. Salah satu pembelajaran yang prospektif adalah pembelajaran kontekstual dengan saintifik inkuiri. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan gambaran tentang literasi dan sikap sains siswa yang melaksanakan proses pembelajaran kontekstual pada pokok bahasan klasifikasi materi dengan pendekatan inkuri. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperiment atau eksperimen semu dengan menggunakan desain penelitian yang digunakan adalah “purposive randomized pretest-posttest control group design” dengan menentukan kelas kontrol secara acak per kelas. Subjek penelitian 30 orang siswa kelas VII untuk masing-masing kelas eksperimen dan kontrol di satu SMP di Jakarta. Pengumpulan data dilakukan melalui tes pilihan ganda untuk mengukur kemampuan literasi dan sikap sains siswa, lembar observasi, pedoman wawancara, dan hasil mind mapp siswa setelah melakukan pembelajaran. Hasil pengumpulan data tes selanjutnya dihitung dan dianalisis berdasarkan nilai N-Gain (%). Sedangkan data non tes dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan secara keseluruhan pembelajaran dapat meningkatkan literasi sains siswa (62%) dan sikap sains siswa (56%) serta korelasi yang kuat antara sikap sains terhadap literasi sains (60%). Berdasarkan lembar observasi siswa mengikuti hampir seluruh kegiatan pembelajaran (88,23%) dan hasil wawancara yang menunjukkan ketertarikan siswa dalam pembelajaran serta siswa memahami pembelajaran dengan baik dengan terlihat dari rata-rata hasil mind map siswa (65,9) yang diperoleh setelah pembelajaran.
Kata kunci: Pembelajaran kontekstual, saintifik inkuiri, literasi dan sikap sains, mind mapping, klasifikasi mater
Potential of Extract of Tamarindus Indica L Leaves an Anti-Inflammatory on Carrageenan Induced Wistar Rats
Tamarind leaves are used in traditional medicine for inflammation, stomach pain, rheumatism, and sore throats. The aims of this study was to determined the potential of extract tamarind leaf as an anti-inflammatory in Wistar rats. This study was used experimental rats divided into 5 groups, namely group I was given Na. CMC, group II was given diclofenac sodium dose of 5.136 mg/kgBW, groups III, IV, and V were given ethanol extract of tamarind leaves at a doses of 250, 500 and 1000 mg/kgBW. The test animals induced with 1% lambda carrageenan by intraplantar after one hour given test preparation orally. Measurements of edema volume and thickness of the rats were carried out before and after induction for 7 hours at 1 hour intervals using a pletysnometer and calipers. The research data was calculated statistically using the one way anova test and Post Hoc LSD. The results of the study showed that the extract group at a dose of 1000 mg/kgBW had an anti-inflammatory effect not significantly different compared to the diclofenac sodium group at a dose of 5.136 mg/kgBW. Therefore, obtained results showed that the extract of tamarind leaf has an anti-inflammatory effect with an effective dose of 1000 mg/kgBW
Analysis of Changes in Students' Scientific Literacy Ability After Attending Lectures Using the RADEC Model
This study aims to analyze Changes in Students' Scientific Literacy Ability in lectures on the basic concepts of science, the subject matter and the characters trained during lectures using the RADEC model (Read, Answer, Discuss, Explain, and Create) using the Rasch model stacking analysis. This descriptive research is a quantitative study with a sample of 42 first year students. The data were obtained from scientific literacy tests, then the data were analyzed using the Rasch model stacking analysis. The results showed that students with low and high abilities experienced changes in scientific literacy skills for the better. During learning with the RADEC model students are trained to study independently and in groups at the read and answer stages, students are also trained to express opinions and learn to accept opinions from other friends during the discuss and explain stages. At the create stage, students are facilitated in applying material concepts to solve problems in everyday life so that students are trained in scientific literacy.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Perubahan Kemampuan Literasi Sains Mahasiswa pada perkuliahan konsep dasar IPA pokok bahasan materi dan karakter yang dilatih selama mengikuti perkuliahan dengan model RADEC (Read, Answer, Discuss, Explain, and Create) menggunakan analisis stacking model Rasch. Penelitian deskriptif ini merupakan penelitian kuantitatif dengan sampel 42 mahasiswa tingkat satu. Data diperoleh dari tes literasi sains, kemudian data dianalisis menggunakan analisis stacking model Rasch. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa dengan kemampuan rendah maupun tinggi mengalami perubahan kemampuan literasi sains menjadi lebih baik. Selama pembelajaran dengan model RADEC mahasiswa dilatih untuk belajar mandiri dan berkelompok pada tahapan read dan answer, mahasiswa juga dilatih untk menyampaikan pendapat dan belajar menerima pedapat dari teman yang lainnya saat mengikuti tahap discuss dan explain. Pada tahap create mahasiswa difasilitasi mengaplikasikan konsep materi untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari sehingga mahasiswa dilatih berliterasi sains
Stacking Analysis of the Mastery of Science Concepts in the RADEC Learning Model for Grade IV Elementary Students
The study analyzes the mastery of science concepts in fourth-grade student' style material using the RADEC (Read, Answer, Discuss, Explain and Create) learning model. This study used a quantitative experiment, and the research method used was the One Group Pretest and Posttest with a sample of 29 students. Students will be given pretest questions first to find out student mastery of concepts in Style material, then given pre-leaming questions that are done outside of class hours and then create work. After working on pre-learning questions, students work on post-test questions to measure students succes in mastering the IPA concept on Style material. After participating in learning with the RADEC learning model, students experienced an increase to an outstanding category of 44.83, good at 48.28%, and enough of 6.90%. Logit values from the pretest and posttest can be used to quantify this rise. The findings demonstrated that studying with the RADEC model improved students' comprehension of science ideas for both low- and high-ability pupil
FORMULASI PEMBUATAN PERMEN JAHE UNTUK MENINGKATKAN KETAHANAN FISIK LANSIA
This community service activity was carried out in the village of Dukuh Jeruk, this activity was a continuation of ginger processing. The partner of this activity is the Ginger SMEs which produce ginger powder drinks. At this time, researchers developed an innovation from processed ginger into ginger candy with the aim that ginger products can be consumed more practically. This ginger candy product has the main raw material of ginger. This service activity was attended by 25 participants who were carried out face-to-face. This activity begins with the preparation of proposals, taking care of licensing to partners, site surveys, preparation of tools and materials, implementation, and analyzing the findings of the activities. This activity is carried out from the beginning of the activity to the end it takes four months. The method used by researchers in this activity is by assisting the processing of ginger candy. The result of this activity is an increase in the knowledge and skills of participants in making ginger candy. Based on the observations, the participants were very enthusiastic about participating in this service activity and it was hoped that the sweets could be enjoyed by the elderly. The elderly who are the target of the activity can enjoy ginger practically and feel the benefits of ginger easily to maintain physical endurance
Pendampingan Perizinan Produk Industri Rumah Tangga (PIRT) Minuman Serbuk Jahe Instan
Desa Dukuh Jeruk merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Karangampel Kabupaten Indramayu. Masyarakat di Desa Dukuh Jeruk sebagian besar memiliki matapencaharian sebagai petani dan ibu-ibunya tidak bekerja. Desa ini merupakan salah satu desa yang mendapat pembinaan dalam membuat minuman jahe instan yang penah dilakukan oleh tim pengabmas dari Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (UHAMKA). Dari pelatihan tersebut dihasilkan produk minuman jahe instan. Permasalahan yang dihadapi pada produksi minuman jahe instan tersebut adalah produk yang dihasilkan belum terdaftar PIRT, sehingga kegiatan pengabdian kali ini difokuskan untuk dilakukan pendampingan Perizinan Industri Rumah Tangga (PIRT) hal ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan memberikan jaminan mutu serta nilai jual produk yang dihasilkan. Sehingga dengan produk yang memiliki nilai jual yang tinggi tentu akan menambah penghasilan warga dan dapat meningkatkan ekonomi warga. Target dan luaran yang ingin dicapai melalui solusi pemecahan masalah adalah permohonan ijin PIRT minuman jahe instan. Dengan PIRT yang dihasilkan oleh warga kualitas produk akan selalu terjamin karena dimonitor oleh dinas kesehatan daerah setempat
PENDAMPINGAN GERAKAN LITERASI SAINS UNTUK MENDUKUNG KETRAMPILAN ABAD 21 DI SEKOLAH DASAR
Pendidikan saat ini menghadapi kompleksitas dengan tuntutan agar siswa mengembangkan keterampilan abad ke-21. Guru di sekolah dasar, sebagai pemimpin utama dalam pembentukan pondasi pendidikan, mungkin belum sepenuhnya siap mengintegrasikan keterampilan tersebut dalam pembelajaran sains. Tantangan termasuk pemahaman konsep sains modern, penggabungan keterampilan abad ke-21, dan motivasi siswa. Keterbatasan akses terhadap sumber daya sains juga menjadi hambatan dalam menciptakan pembelajaran interaktif. Kegiatan pendampingan literasi sains bertujuan meningkatkan kualitas pengajaran sains dan mendukung pengembangan keterampilan abad ke-21 pada siswa. Dengan pendampingan intensif, diharapkan guru dapat mengatasi hambatan dalam mengajar sains, meningkatkan pemahaman dan minat siswa, serta menciptakan pembelajaran yang lebih relevan dan menarik. Kegiatan ini mendukung MBKM melalui partisipasi mahasiswa sebagai agen perubahan yang memberikan wawasan baru dan membantu guru. Ini juga memungkinkan mahasiswa menerapkan pengetahuan dan keterampilan perguruan tinggi secara praktis di sekolah dasar. Fokus pada pemberdayaan guru untuk mengintegrasikan keterampilan abad ke-21 diharapkan menciptakan perubahan signifikan dalam pendidikan dasar, meningkatkan kualitas pengajaran sains, dan mempersiapkan siswa menghadapi masa depan yang komplek
Stacking Analysis on the Application of the RADEC Model to the Creativity of Fifth Grade Elementary School Students on Water Cycle Material
This study uses stacking analysis to analyze the application of the RADEC model (Read, Answer, Discuss, Explain, Create) to students' creativity in the water cycle material. This research is quantitative experimental research. The research subjects were fifth-grade elementary school students for the 2022/2023 school year, totaling 21 students. The research instrument was a creative attitude scale of 22 statements given before and after learning. The data obtained will be processed using the RASCH model through stacking analysis with the Winstep application. The results showed a change in students' creativity after the RADEC model was applied by 24% in the very good category and 76% in the fairly good category. This study's results prove that applying the RADEC model can increase students' creativity in the water cycle material
Stacking Analysis of Higher Thinking Skills of Class V Elementary School Students on the Material of Movement Organs Using the RADEC Model
The purpose of this research is to use a Rasch model analysis to determine how integrating RADEC (Read, Answer, Discuss, Explain, and Create) learning in schools influences students' ability to think critically about the topic of locomotion. This descriptive research is a quantitative study conducted in early 2023 with a sample size of 29 students. The results of the pretest and the posttest were collected, and the Rasch Stacking Analysis method was used to examine them. The implementation of the RADEC learning paradigm (Read, Answer, Discuss, Explain, and Create) improved the critical thinking skills of students of all ability levels, according to the findings. Reading, Analyzing, Discussing, Explaining, and Creating (RADEC) trains students for independent and group learning. Starting from reading to the last stage, namely making free work through problem-solving activities carried out so that students are trained in high-order thinking skills. Students' high-level thinking skills have improved to the very excellent, good, and enough categories after participating in learning utilizing the RADEC paradigm. The difference between the logit readings before and after the test demonstrates this improvement. Applying the RADEC learning model to students' higher-order thinking skills shows that students experience improvement, as seen from the results of the pretest and posttest, which are processed using the Rasch stacking analysis model. Students are trained in high-order thinking skills students with high level.
PENDAMPINGAN GERAKAN LITERASI MEMBACA DI SEKOLAH DASAR
Rendahnya kesadaran terhadap literasi di Indonesia tercermin dalam peringkat rendah negara ini dalam survei UNESCO dan PISA, menempatkannya di peringkat 60 dari 61 dan 74 dari 76 negara, secara berturut-turut. Minat membaca rendah, terutama di kalangan siswa, dapat mengurangi mutu pendidikan, terutama selama pandemi Covid-19 di mana siswa cenderung lebih memilih bermain game daripada membaca. Dampak negatif penggunaan teknologi oleh siswa, yang mengurangi waktu untuk membaca, menjadi tantangan bagi orang tua dan sekolah. Observasi di SDN 04 Rambutan, Jakarta Timur, menunjukkan rendahnya minat membaca siswa, terutama setelah pandemi, dengan kemajuan teknologi di pulau belum dimanfaatkan sebaiknya. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat diarahkan untuk meningkatkan minat baca siswa, terutama melalui kegiatan pendampingan membaca, dengan harapan mengembangkan literasi membaca, kreativitas, imajinasi, dan pengetahuan siswa serta mendorong penggunaan teknologi dengan bijak sebagai alat untuk membaca ilmu pengetahuan
- …