286 research outputs found
Strategi Pembelajaran Interaksi Sosial sebagai Upaya untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa Kelas VIII A SMP Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun 2010/2012
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah 1) Untuk
mendeskripsikan perencanaan implementasi strategi pembelajaran interaksi sosial
mata pelajaran Penddikan Kewarganegaraan pada siswa kelas VIII A SMP
Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun 2010/2011, 2) Untuk mendeskripsikan
implementasi Strategi Pembelajaran Interaksi Sosial sebagai upaya untuk
meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Pada Siswa Kelas VIII A SMP Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun 2010/2011 3)
Untuk mendeskripsikan peningkatan Prestasi belajar Mata Pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan Pada Siswa Kelas VIII A SMP Muhammadiyah 4 Surakarta
Tahun 2010/2011 setelah menggunakan Strategi Pembelajaran Interaksi Sosial
Penelitian ini dilakukan di SMP Muhammadiyah 4 Surakarta, dengan
menggunakan jenis penelitian tindakan kelas. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah, pengamatan (observasi), tes dan dokumentasi. Teknik analisis
data Constant Comparative Method.
Hasil penelitian: Pelaksanaan PTK dengan implementasi strategi interaktif
drama dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Terbukti nilai yang diperoleh
dari beberapa tahap ada peningkatan yaitu pada siklus I siswa yang mendapat nilai
di atas 80 sebanyak 2 siswa pada siklus II siswa yang mendapat nilai di atas 80
sebanyak 10 siswa. Dibandingkan kondisi awal dengan setelah
diimplementasikannya strategi pembelajaran interaksi sosial terdapat penurunan
siswa yang mendapatkan nilai 60-69 sebanyak 25 siswa atau 69,44%, terdapat
peningkatan siswa yang menadapat nilai 70-79 yaitu sebanyak 14 orang siswa
atau 38,88% dan peningkatan siswa yang mendapat nilai 90-100 sebanyak 7 orang
atau 19,44%.
.
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah 1) Untuk
mendeskripsikan perencanaan implementasi strategi pembelajaran interaksi sosial
mata pelajaran Penddikan Kewarganegaraan pada siswa kelas VIII A SMP
Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun 2010/2011, 2) Untuk mendeskripsikan
implementasi Strategi Pembelajaran Interaksi Sosial sebagai upaya untuk
meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Pada Siswa Kelas VIII A SMP Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun 2010/2011 3)
Untuk mendeskripsikan peningkatan Prestasi belajar Mata Pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan Pada Siswa Kelas VIII A SMP Muhammadiyah 4 Surakarta
Tahun 2010/2011 setelah menggunakan Strategi Pembelajaran Interaksi Sosial
Penelitian ini dilakukan di SMP Muhammadiyah 4 Surakarta, dengan
menggunakan jenis penelitian tindakan kelas. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah, pengamatan (observasi), tes dan dokumentasi. Teknik analisis
data Constant Comparative Method.
Hasil penelitian: Pelaksanaan PTK dengan implementasi strategi interaktif
drama dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Terbukti nilai yang diperoleh
dari beberapa tahap ada peningkatan yaitu pada siklus I siswa yang mendapat nilai
di atas 80 sebanyak 2 siswa pada siklus II siswa yang mendapat nilai di atas 80
sebanyak 10 siswa. Dibandingkan kondisi awal dengan setelah
diimplementasikannya strategi pembelajaran interaksi sosial terdapat penurunan
siswa yang mendapatkan nilai 60-69 sebanyak 25 siswa atau 69,44%, terdapat
peningkatan siswa yang menadapat nilai 70-79 yaitu sebanyak 14 orang siswa
atau 38,88% dan peningkatan siswa yang mendapat nilai 90-100 sebanyak 7 orang
atau 19,44%.
Strategi Pembelajaran Interaksi Sosial sebagai Upaya untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa Kelas VIII A SMP Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun 2010/2012
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah 1) Untuk
mendeskripsikan perencanaan implementasi strategi pembelajaran interaksi sosial
mata pelajaran Penddikan Kewarganegaraan pada siswa kelas VIII A SMP
Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun 2010/2011, 2) Untuk mendeskripsikan
implementasi Strategi Pembelajaran Interaksi Sosial sebagai upaya untuk
meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Pada Siswa Kelas VIII A SMP Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun 2010/2011 3)
Untuk mendeskripsikan peningkatan Prestasi belajar Mata Pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan Pada Siswa Kelas VIII A SMP Muhammadiyah 4 Surakarta
Tahun 2010/2011 setelah menggunakan Strategi Pembelajaran Interaksi Sosial
Penelitian ini dilakukan di SMP Muhammadiyah 4 Surakarta, dengan
menggunakan jenis penelitian tindakan kelas. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah, pengamatan (observasi), tes dan dokumentasi. Teknik analisis
data Constant Comparative Method.
Hasil penelitian: Pelaksanaan PTK dengan implementasi strategi interaktif
drama dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Terbukti nilai yang diperoleh
dari beberapa tahap ada peningkatan yaitu pada siklus I siswa yang mendapat nilai
di atas 80 sebanyak 2 siswa pada siklus II siswa yang mendapat nilai di atas 80
sebanyak 10 siswa. Dibandingkan kondisi awal dengan setelah
diimplementasikannya strategi pembelajaran interaksi sosial terdapat penurunan
siswa yang mendapatkan nilai 60-69 sebanyak 25 siswa atau 69,44%, terdapat
peningkatan siswa yang menadapat nilai 70-79 yaitu sebanyak 14 orang siswa
atau 38,88% dan peningkatan siswa yang mendapat nilai 90-100 sebanyak 7 orang
atau 19,44%.
.
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah 1) Untuk
mendeskripsikan perencanaan implementasi strategi pembelajaran interaksi sosial
mata pelajaran Penddikan Kewarganegaraan pada siswa kelas VIII A SMP
Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun 2010/2011, 2) Untuk mendeskripsikan
implementasi Strategi Pembelajaran Interaksi Sosial sebagai upaya untuk
meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Pada Siswa Kelas VIII A SMP Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun 2010/2011 3)
Untuk mendeskripsikan peningkatan Prestasi belajar Mata Pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan Pada Siswa Kelas VIII A SMP Muhammadiyah 4 Surakarta
Tahun 2010/2011 setelah menggunakan Strategi Pembelajaran Interaksi Sosial
Penelitian ini dilakukan di SMP Muhammadiyah 4 Surakarta, dengan
menggunakan jenis penelitian tindakan kelas. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah, pengamatan (observasi), tes dan dokumentasi. Teknik analisis
data Constant Comparative Method.
Hasil penelitian: Pelaksanaan PTK dengan implementasi strategi interaktif
drama dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Terbukti nilai yang diperoleh
dari beberapa tahap ada peningkatan yaitu pada siklus I siswa yang mendapat nilai
di atas 80 sebanyak 2 siswa pada siklus II siswa yang mendapat nilai di atas 80
sebanyak 10 siswa. Dibandingkan kondisi awal dengan setelah
diimplementasikannya strategi pembelajaran interaksi sosial terdapat penurunan
siswa yang mendapatkan nilai 60-69 sebanyak 25 siswa atau 69,44%, terdapat
peningkatan siswa yang menadapat nilai 70-79 yaitu sebanyak 14 orang siswa
atau 38,88% dan peningkatan siswa yang mendapat nilai 90-100 sebanyak 7 orang
atau 19,44%.
PENDIDIKAN DAMAI (PEACE EDUCATION) BAGI ANAK-ANAK KORBAN KONFLIK
The conflict is as natural of law (sunnatullah) that always there in the course of human life. So that conflicts do not lead to violence and social disaster, the conflicts need to be managed properly. Managing conflicts is not solely aimed at the cessation of conflict, or the signing of a peace agreement between the parties to the dispute. Over, conflict management must be followed by the management of post-conflict conditions. Among the efforts the condition of post-conflict is recovery of the affected populations, especially children who are the most vulnerable groups in a conflict. One remedy is to educate children affected by conflict through peace education. This needs to be done so that they are free from the trauma, did not carry a grudge in life, and capable of being a man who loves peace. This study will explore the efforts of peace education for children affected by conflict in the Latansa Islamic Boarding School, Cangkring, Karanganyar, Demak.***Konflik merupakan sesuatu yang alami yang selalu ada dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu agar konflik tidak mengakibatkan kekerasan dan petaka sosial maka konflik perlu dikelola dengan tepat. Mengelola konflik tidak semata-mata ditujukan bagi penghentian konflik atau penandatanganan kesepakatan antara kelompok-kelompok yang bertikai. Lebih dari itu, manajemen konflik harus diikuti dengan manajemen post-konflik. Di antara berbagai upaya manajemen post-konflik adalah pemulihan terhadap orang-orang yang menjadi korban konflik, khususnya anak-anak yang memang rentan terhadap efek konflik. Salah satu penanganannya adalah melalui pendidikan agar mereka terbebas dari perasaan traumatik, tidak membawa kedukaan mereka, serta mampu menjadi orang yang mencintai perdamaian. Kajian ini akan melihat bagaimana upaya pendidikan damai yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Latansa Cangkring Karanganyar Demak
Karakteristik Kepemimpinan Efektif Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Banguntapan Bantul
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: karakteristik kepemimpinan efektif kepala sekolah, karakteristik pengikut, karakteristik situasi, hambatan kepemimpinan efektif kepala sekolah, dan cara mengatasi hambatan kepemimpinan efektif kepala sekolah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode naturalistik yang induktif berdasarkan data yang dikumpulkan. Tempat penelitian adalah SMP Negeri 1 Banguntapan Bantul. Sumber informasi penelitian adalah: kepala sekolah, wakil kepala sekolah, staf, guru, tata usaha, siswa, dan komite sekolah. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri sebagai instrumen utama. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data dilakukan sejak awal pengambilan data yaitu sejak mereduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan karakteristik kepemimpinan efektif kepala sekolah SMP Negeri 1 Banguntapan Bantul dapat dilihat dari: 1) karakteristik pemimpin efektif kepala sekolah di SMP Negeri 1 Banguntapan Bantul yaitu: a) visioner atau memiliki dan memahami visi yang utuh tentang sekolahnya, b) memiliki kemampuan berkomunikasi dan selalu membangun komunikasi yang baik dengan warga sekolah dan c) memiliki kepribadian yang baik yang tercermin dari tingkah laku kepala sekolah terhadap warga sekolah; 2) karakteristik pengikut yaitu: a) mengenali karakteristik pimpinannya b) Guru dan karyawan tunduk dan patuh dengan gaya dan cara kepala sekolah, meski tidak bersifat serta merta, c) membangun kedekatan interpersonal kepala sekolah dengan semua warga sekolah tidak saja di bangun dalam lingkungan sekolah tetapi juga di luar sekolah;3) situasi yaitu: a) adanya kemampuan kepala sekolah dan warga sekolah dalam menghadapi krisisyang mengganggu tugas-tugas kepala sekolah, b) tidak adanya ketergantungan dari para guru dalam menjalankan tugas mengajar dan justru sesama guru bidang studi saling bekerjasama dan salingpengertian; 4) Faktor yang menghambat dalam kepemimpinan efektif dapat dilihat dari dua faktor, yaitu karakteristik pengikut dan karakteristik situasi. Karakteristik pengikut yang dirasakan kepala sekolah yang menghambat kepemimpinannya adalah cara pandang atau cara pikir individu-individu dalam warga sekolah. Adapun yang menghambat dari aspek situasi adalah masih ada guru yang sulit diajak kerjasama karena adanya perbedaan pandangan terhadap suatu tugas; 5) cara mengatasi hambatan yaitu membangun dan mengembangkan komunikasi dan koordinasi dengan semua guru dan staf dari berbagai lini
Peran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Dalam Manajemen Bencana di Tanjung Lesung
Indonesia merupakan negara yang terletak di daerah rentan bencana. Salah satu sektor yang sangat rentan terhadap ancaman bencana adalah sektor pariwisata. Kawasan Pesisir Tanjung Lesung memiliki potensi untuk menarik jumlah wisatawan yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam penanganan situasi pra-bencana, selama bencana, dan pasca-bencana di Tanjung Lesung. Desain penelitian yang digunakan dalam jurnal ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data melibatkan studi literatur, yang mencakup dokumen resmi, buku, artikel, laporan penelitian, dan temuan penelitian terkait yang relevan dengan topik utama penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja BNPB dalam manajemen bencana, khususnya dalam fase pra-bencana, tidak optimal. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah yang lebih serius dalam persiapan bencana jangka panjang untuk mengurangi dampak bencana yang mungkin terjadi di Tanjung Lesung
PERAN TNI DALAM PENANGGULANGAN BENCANA GEMPA DI CIANJUR
Artikel ini bertujuan untuk menganalisis peran TNI dalam penanggulangan bencana gempa bumi di Cianjur pada tahun 2022. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi partisipan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran TNI dalam penanggulangan bencana gempa bumi di Cianjur sangat penting. TNI berperan dalam evakuasi korban, pemberian bantuan, pemantauan dan pemulihan pasca bencana, dan koordinasi dengan instansi terkait. TNI juga mampu bekerja sama dengan tim SAR dan relawan untuk memaksimalkan upaya penanggulangan bencana. Namun, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi TNI dalam penanggulangan bencana, seperti keterbatasan sumber daya dan kurangnya koordinasi antara instansi terkait. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama yang lebih baik antara TNI dan instansi terkait dalam penanggulangan bencana di masa yang akan datang.Artikel ini bertujuan untuk menganalisis peran TNI dalam penanggulangan bencana gempa bumi di Cianjur pada tahun 2022. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi partisipan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran TNI dalam penanggulangan bencana gempa bumi di Cianjur sangat penting. TNI berperan dalam evakuasi korban, pemberian bantuan, pemantauan dan pemulihan pasca bencana, dan koordinasi dengan instansi terkait. TNI juga mampu bekerja sama dengan tim SAR dan relawan untuk memaksimalkan upaya penanggulangan bencana. Namun, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi TNI dalam penanggulangan bencana, seperti keterbatasan sumber daya dan kurangnya koordinasi antara instansi terkait. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama yang lebih baik antara TNI dan instansi terkait dalam penanggulangan bencana di masa yang akan datang
AKAR TERORISME DALAM ISLAM?
Terrorism has been a popular issue since September the Eleven. The incident was followed by a proclamation of war against terrorism by the US governments. The US invited other countries to join the campaign with President George W. Bush's monumental saying "You are either with us or against us". The effort of countering terrorism by the US and other countries with a weapon is likely to be ineffective. Countering terrorism, especially religious motivated terrorism can effectively be conducted by understanding the root causes of terrorism and eliminating what so-called global injustice.
Terorisme menjadi isu populer sejak 11 September (2001). Insiden ini diikuti dengan sebuah proklamasi perang melawan terorisme oleh pemerintah USA. USA mengajak negara-negara lain untuk bergabung kampanye dengan perkataan monumental Presiden George W. Bush, ”Anda bersama kami, atau melawan kami.” Usaha menghadapi terorisme oleh USA dan negara-negara lain dengan senjata tampaknya tidak efektif. Melawan terorisme, khususnya terorisme yang dimotivasi oleh agama, bisa efektif dilakukan dengan memahami akar penyebab terorisme dan mengeliminasi apa yang disebut ketidakadilan globa
Resolusi konflik di masa Sahabat Nabi
Posisi Sahabat Nabi yang dinilai mampu menterjemahkan Islam sesuai dengan yang dicontohkan Rasulullah membuat mereka layak menjadi sumber otoritatif untuk diteladani oleh umat Islam yang datang sesudah mereka, termasuk teladan mereka dalam menangani konflik. Model-model resolusi konflik yang dilakukan para Sahabat tersebut bisa direplikasi dan diaplikasikan untuk penanganan konflik-konflik yang terjadi di masa sekarang, tentunya dengan beberapa penyesuaian. Secara garis besar, upaya resolusi konflik yang dilakukan Sahabat Nabi didasarkan kepada al-Qur'an, Sunnah Rasul, dan ada pula upaya yang didasarkan dari ijtihad mereka sendiri. Upaya-upaya tersebut, antara lain; melakukan tabayyun (klarifikasi), tahkim (arbitrase) dan ijma (konsensus). Model-model resolusi konflik yang dilakukan oleh para Sahabat, secara teoritis, bisa dimanfaatkan untuk memperkaya teori-teori resolusi konflik yang ada saat ini, dan secara praktis bisa digunakan sebagai alternatif bagi penyelesaian konflik yang terjadi di masa kini
- …