37 research outputs found

    PELATIHAN ONLINE ANALISIS LAJU EROSI MENGGUNAKAN APLIKASI QGIS BAGI MAHASISWA

    Get PDF
    Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan software yang dapat digunakan untuk menunjang dalam analisis pekerjaan teknik sipil yang berkaitan dengan pembangunan bendungan, jaringan jalan, atau infrastruktur fisik lainnya yang terkait erat dengan kontur. Analisis dengan SIG mencangkup kemudahan untuk menganalisis data ketinggian lahan secara otomatis menjadi data kontur atau kelerengan, arah aliran air, atau daerah aliran sungai, serta analisis laju erosi. Implementasi SIG umumnya diterapkan pada software seperti ArcGIS (berbayar) dan QGIS (gratis/open-soURCE). Dengan demikian, penggunaan QGIS ini perlu diperhitungkan untuk diperkenalkan kepada mahasiswa. Oleh karena itu, pelatihan mengenai program QGIS dirasa perlu untuk meningkatkan mutu pendidikan Mahasiswa Teknik Sipil UNDIP. Namun, pada masa kuliah daring akibat mewabahnya virus COVID-19 ini, menyebabkan mahasiswa kesulitan mendapatkan ilmu tambahan seperti pelatihan ini. Oleh karena itu, Tim Pengabdian Masyarakat Teknik Sipil UNDIP mengadakan pelatihan online analisis laju erosi menggunakan program QGIS. Kegiatan ini memberikan manfaat bagi mahasiswa Teknik Sipil UNDIP dalam memahami penggunaan program QGIS dalam pekerjaan sipil bidang hidroteknik terutama dalam analisis laju erosi

    Analisa Risiko Banjir untuk Mendukung Pembangunan Bekelanjutan di Kawasan Pesisir Pantai Kota Semarang

    Get PDF
    Fenomena degradasi lingkungan menyebabkan meningkatnya frekuensi banjir di beberapa wilayah, salah satunya adalah kawasan pesisir pantai Kota Semarang. Kecamatan Genuk, Kecamatan Tugu, Kecamatan Semarang Utara, dan Kecamatan Semarang Barat merupakan empat wilayah yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Kondisi topografi dan karakteristik wilayah empat kecamatan tersebut menyebabkan empat kecamatan tersebut rawan mengalami bencana banjir. Untuk mengatasi fenomena tersebut perlu adanya penyesuaian perencanaan pembangunan berkelanjutan. Agar perencanaan tersebut efektif maka diperlukan analisa untuk menentukan faktor utama penyebab permasalahan banjir di wilayah tersebut. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan analisa tingkat risiko banjir menggunakan metode AHP TOPSIS untuk menentukan faktor utama penyebab banjir di masing-masing kecamatan. Kriteria yang digunakan dalam analisa terdiri dari curah hujan, tata guna lahan, kemiringan lahan, dan ketinggian. Berdasarkan hasil analisa, didapatkan bahwa Kecamatan Semarang Utara dan Semarang Barat memiliki tingkat risiko paling tinggi terhadap bencana banjir. Faktor dominan penyebab tingginya risiko banjir di dua kecamatan tersebut dibanding dua kecamatan lainnya adalah curah hujan. Sedangkan faktor utama penyebab banjir di kawasan pesisir pantai Kota Semarang adalah ketinggia

    Analysis of Flood Vulnerability Assessment in Urban Area (Case Study: North Semarang District)

    Get PDF
    The disasters occurred in Semarang, as the capital city of Central Java, must be considered. This is because it can cause various impacts that can affect the wheels of government. One of the problems which continously occur in the Semarang city is flood. Flood can cause a variety of damage and losses both of material and non-material. This flood can be caused by various factors. In this study, analysed the causes of flooding that occurred in the Semarang City. The location in this study specifically was in the North Semarang District. Analysis was done using scoring analysis with approach method based on preview research. The scoring method performed by Haryani et al. (2012) was adopted in this study. This method used five variables. The variables were rainfall, land coverage, slope shape, land system, and elevation. According to analysis, it shows that four of five variables which are land coverage, slope shape, land system, and elevation, which related to topography and land use, have maximum score to influence the occurrence of flooding in North Semarang District. Accordingly, the North Semarang Subdistrict is categorized as prone to flood hazard. Moreover, with a lot of human activities as result of increasing the population growth, it influences the land use of North Semarang District which further increases the vulnerability of North Semarang District to flooding

    Workplace Requirements in New Normal Era due to COVID-19 Pandemic: Design Criteria and Health Environment Perspectives

    Get PDF
    New normal era is being done in many countries after COVID-19 pandemic. This era allows people back to office with certain condition. Many requirements must be fulfilled in workplace before starts new normal era. This study aims to identification workplace requirements in new normal era. Evaluation of this study obtained from design engineering criteria and health environment perspective which used literature review method. Based on the analysis, it shows that there are many requirements that must be fulfilled to create safety zone in workplace in new normal era such as workspace layout, ventilation, lighting, establishment of equipment, and thermal comfort. Design of workplace which is ergonomic and health environment also be developed in this research. However, employee still keep applying health protocol in office

    Pendampingan Masyarakat Pada Perencanaan Desain Awal dalam Rangka Peningkatan Fungsi Mushala Miftahul Jannah

    Get PDF
    Planning of drawings as an initial design stage in a building construction are needed as a work reference for contractors and supervisors as well as a description of the work to be carried out as transparency for the owner. This initial design is between the preliminary study and design calculations stage. By predetermining design drawing, then the calculation of the design which referring to the design drawing can be carried out. This calculation includes the endurance of the structure and its Budget Plan. Currently, there are many necessities of mosque renovation in line with population growth in both urban and rural areas. A prayer room in a village needs renovation because during holidays such as Idhul Fitri, prayer cannot accommodate congregations. Therefore, the renovation can improve the function of the mosque. Initial planning in a construction work is usually in the form of a simple drawing design which includes 2-dimensional and 3-dimensional drawings. This community service activity integrates the knowledge on campus to be applied in society. One of the 3-dimensional design drawing software is using Google SketchUp. The result of this community service activity is a front and side view plan drawing which is used as a reference in calculating the budget plan and project work methods. The community participates by having discussions regarding the Mushala design so that it can match with the requirements of the community and ease of construction later. In addition, this activity can also increase public knowledge about making designs with Google SketchUp

    The Influence of Seismic Load to Deformation of Dam

    Get PDF
    Disaster mitigation due to seismic load (earthquake) needs to be considered. This is especially for dam structure used as a reservoir and water resource. Because of the main function, and building dimension is too large, thus if the dam collapse it will cause a significant catastrophe for the surrounding community and environment. One of the seismic damages to the dam is deformation. This paper presents the effect of seismic load on deformation of dam model simulation. This study took place on the Sermo Dam, Yogyakarta which is located close to Opak Fault –as the suspicious cause of the earthquake in Yogyakarta. Seismic loads used in this study in terms of acceleration time histories. Therefore model can be carried out using PLAXIS simulation. This selected seismic load variations are on the range 5.0-7.0 Mw and epicentrum distance is also restricted in 15-31 Km based on the nearest epicentrum distance between Sermo Dam and Opak Fault. Keywords: seismic load, deformation, dam, modelin

    PERENCANAAN REHABILITASI KOLAM DETENSI MELATI JAKARTA PUSAT

    Get PDF
    Sistem drainase dengan polder dan pompa merupakan sistem yang paling efektif dan efesien dalam menangani banjir yang terjadi pada daerah yang memiliki topografi landai seperti Jakarta. Sebagai ibu kota Negara dan kota metropolitan, Jakarta terus mengalami perkembangan yang pesat, yang menyebabkan luas lahan hijau yang ada sebagai daerah resapan air dan pemukiman tidak seimbang. Hal inilah sebagai penyebab utama terjadinya banjir di Jakarta. Dari hasil pengolahan data curah hujan pada stasiun Kemayoran, dapat dianalisis intensitas curah hujan dengan menggunakan pendekatan diagram hyetograph Jakarta untuk DAS Ciliwung berdasarkan analisis yang dilakukan oleh Netherland Engineering Consultant. Qrencana didapat dengan memodelkan dengan program bantuan, yaitu SWMM 5.0 untuk periode 100 tahun, dikarenakan Jakarta sebagai pusat bisnis dan pemerintahan. Daerah tangkapan air yang luas dan Jakarta merupakan perkotaan adalah alasan dimana pemodelan SWMM 5.0 cocok untuk digunakan, sehingga didapat Qrencana sebesar 11 m3/detik. Dengan Qrencana tersebut didapat volume tampungan sebesar 75888 m3, pada kondisi eksisting luas kolam detensi adalah 49000 m2, sehingga didapat kedalaman kolam 5 meter dengan 8 buah pompa berkapasitas 4 m3/detik. Kata kunci : polder, kolam detensi, pomp

    Analisis Multi Kriteria Pos Hujan dan Pos Debit dengan Metode Stepwise pada DAS Bd. Katulampa

    Get PDF
    Abstrak:Dalam suatu WS/DAS, pos pencatatan curah hujan biasanya lebih banyak ditemui dibandingkan dengan pos pencatatan debit. Banyaknya jumlah pos hujan menimbulkan permasalahan dalam biaya operasi dan pemeliharaan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pos hujan yang paling berpengaruh pada DAS Bd. Katulampa. Analisis dilakukan dengan metode Stepwise yang merupakan analisis multi correlation, dalam hal ini data hujan bulanan sebagai variabel bebas dan data debit bulanan sebagai variabel tidak bebas. DAS Bd. Katulampa dipengaruhi oleh 13 pos hujan. Akan tetapi karena keterbatasan data, analisis dilakukan pada 5 Pos Hujan yaitu Pos Perkeb. Gn. Mas, Pos Gunung Mas, Pos Panjang, Pos Pasir Muncang dan Pos Katulampa. Hasil analisa dengan multi correlation menunjukkan bahwa pertambahan nilai korelasi bertambah dari kombinasi 2,3 dan 4 pos hujan. Akan tetapi pada kombinasi 5 pos hujan, pertambahan nilai korelasi tidak lagi signifikan. Hal ini bisa disimpulkan bahwa pada DAS Bd. Katulampa, pencatatan pos hujan cukup terwakili dengan kombinasi 4 pos hujan antara lain Pos Perkeb. Gn. Mas, Pos Panjang, Pos Pasir Muncang dan Pos Katulampa. Kombinasi 4 pos hujan ini kemudian di cek dengan standar WMO. Polygon thiessen yang dihasilkan 4 pos hujan hasil analisis, menghasilkan luas pengaruh pos hujan maksimum adalah 50.57 km2 yaitu Pos Pasir Muncang dan minimum 15.46 km2 Pos Katulampa. Artinya dengan 4 pos hujan tersebut, luas pengaruh pos hujan masih masuk dalam ketentuan yang disyaratkan oleh WMO.Kata-kata kunci: pos hujan, pos debit, multi correlation, stepwiseAbstract:In a WS / DAS, the rainfall recording post is usually more common than the debit recording post. The large number of rain stations has caused problems in operating and maintenance costs. This study aims to determine the most influential rainfall items in the watershed Bd. Katulampa. The analysis was carried out using the Stepwise method which is a multi correlation analysis, in this case monthly rainfall data as the independent variable and monthly discharge data as the dependent variable. DAS Bd. Katulampa is affected by 13 rain posts. However, due to data limitations, the analysis was carried out on 5 Rain Posts, namely Perk Perkeb. Mt. Mas, Gunung Mas Post, Pos Panjang, Muncang Sand Post and Katulampa Post. The results of the analysis with multi correlation show that the correlation value increases from the combination of 2.3 and 4 rain posts. However, in the combination of 5 rain posts, the correlation value is no longer significant. It can be concluded that in the watershed Bd. Katulampa, the recording of rain posts is adequately represented by a combination of 4 rain posts, including the Pos Perkeb. Mt. Mas, Long Post, Muncang Sand Post and Katulampa Post. The combination of the 4 rain posts is then checked with the WMO standard. Polygon Thiessen produced by 4 analysis results, the maximum area of influence is 50.57 km2, that is Pasir Muncang Post and minimum 15.46 km2 Katulampa Post. This means that with the 4 rain posts, the broad influence of the rain post is still included in the conditions required by the WMO.Keywords: rain post, debit post, multi correlation, stepwise

    Studi Literatur: Kajian Geoteknik Daerah Perbatasan sebagai Salah Satu Faktor dalam Penguatan Infrastruktur Daerah Perbatasan di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur

    Get PDF
    Walaupun Indonesia sebagai negara maritime dengan sebagian besar berupa lautan, tetapi terdapat beberapa wilayah di Indonesia yang berbatasan darat dengan negara tetangga, yaitu di Pulau Kalimantan yang berbatasan dengan Malaysia, Papua berbatasan dengan Papua Nugini, dan Nusa Tenggara Timur dimana berbatasan dengan Timor Leste. Daerah perbatasan ini dapat dianggap sebagai tolak ukur pembangunan dari suatu negara. Hal ini dikarenakan karena secara geografis Kawasan perbatasan jauh dari pusat Pemerintahan, maka apabila kondisi Kawasan perbatasan maju jika ditinjau dari pembangunannya maka Pemerintah dapat dianggap secara umum telah berhasil meratakan pembangunan. Pembangunan infrastruktur adalah salah satu hal yang paling menonjol di daerah perbatasan. Dengan infrastruktur yang lengkap dan bermutu baik, maka Kawasan perbatasan sebagai cerminan diri dari suatu negara akan terasa semakin jelas. Namun demikian, sebagaimana konsep dasar pembangunan infrastruktur yang ada, pembangunan di daerah perbatasan pun perlu memperhitungkan karakteristik geoteknik wilayah tersebut. Posisi daerah perbatasan yang umumnya jauh dan sukar dijangkau pun membuat pembangunan infrastruktur menemui kendalanya sendiri. Oleh karena itu, pada tulisan ini melakukan tinjauan terhadap permasalahan geoteknik berdasarkan studi literatur yang ada di daerah perbatasan Indonesia yang berbatasan dengan Timor Leste, yaitu Kabupaten Belu. Sehingga diharapkan dapat sebagai salah satu kontribusi dalam memberikan sumbangsih referensi mengenai keadaan di daerah perbatasan. Kondisi geoteknik daerah perbatasan yang ditinjau pada tulisan ini mencangkup kondisi tanah, batuan dan topografi, yang dapat digunakan sebagai dasar dari pembangunan infrastruktur

    Studi Kepuasan Kerja untuk Pekerja Konstruksi Lulusan Baru di Indonesia

    Get PDF
    Pekerja konstruksi fresh graduate atau generasi milenial saat ini semakin mendominasi sumber daya manusia perusahaan konstruksi. Fresh graduate yang sangat potensial juga memiliki banyak tantangan untuk dikelola. Sebagai sumber daya manusia baru dengan jumlah banyak, sangat diperlukan kajian tentang bagaimana kinerja dan kepuasan kerja mereka. Penelitian ini fokus pada kajian kepuasan kinerja pekerja konstruksi fresh graduate dari sudut pandang mereka sendiri dengan mengadopsi beberapa indikator dari The Toyota Way. Metode analisa perhitungan dilakukan dengan merangking hasil perhitungan antara skala penerapan dan pengembangan individu & teamwork. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator yang paling memuaskan yang dirasakan oleh pekerja konstruksi fresh graduate adalah pemimpin harus memiliki pengetahuan kerja yang mendalam dengan skor 18.574, sedangkan indikator kepuasan yang menunjukkan ketidakpuasan adalah materi pelatihan dibakukan dengan skor 13.468. Selanjutnya, sebagai rekomendasi adalah perlu adanya inovasi gaya kepemimpinan dari para pemimpin perusahaan konstruksi
    corecore