5 research outputs found

    Pemanfaatan Alat Peraga Benda Konkret Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Matematika Di Sekolah Dasar

    Get PDF
    Penelitian ini di latarbelakangi karena rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa pada muatan pembelajaran matematika. Hal tersebut karena pembelajaran selama pandemi yang digunakan guru kelas masih kurang bervariasi serta kurangnya menggunakan media pembelajaran yang menarik. Siswa hanya mengerjakan buku siswa serta kurangnya penjelasan dalam pembelajaran. Akibatnya siswa kurang motivasi dan hasil belajar siswa rendah. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika dengan pemanfaatan alat peraga benda konkret. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan sebanyak dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Subjek penelitian adalah siswa kelas II SD Negeri 04 Kemiri dengan jumlah 22 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes. Berdasarkan hasil yang diperoleh selama pelaksanaan penelitian tindakan kelas diperoleh hasil yang memuaskan. Pada siklus I rata-rata siswa 71,58 meningkat menjadi 80,33 pada siklus II. Sedangkan dalam peningkatan motivasi belajar siswa pada siklus I rata-rata 3,08 dan pada siklus II menjadi 3,58. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan alat peraga benda konkret dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa matematika kelas II SD Negeri 04 Kemir

    Peningkatan Keterampilan Membaca Dengan Menggunakan Media Audio Visual Di Sekolah Dasar

    Get PDF
    Penelitian ini di latarbelakangi oleh rendahnya keterampilan membaca di kelas II SDN 04 Kemiri Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar. Adapun rumusan masalah sebagai berikut, apakah penggunaan media audio visual dapat meningkatkan keterampilan membaca siswa SDN 04 Kemiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan membaca dengan menggunakan media audio visual. Jenis Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Lokasi penelitian di kelas II SDN 04 Kemiri. Subjek penelitian sebanyak 22 siswa kelas II. Tenik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan teknik non tes. Instrumen penelitian adalah lembar tes dan lembar non tes. Hasil penelitian keterampilan membaca menggunakan media audio visual kelas II SDN 04 Kemiri mengalami peningkatan. Siklus I hasil keterampilan membaca siswa tuntas 15 siswa (68,19%) dan 7 siswa (31,81%) tidak tuntas. Sedangkan untuk hasil pengamatan aktivitas siswa dengan peringkat 15 siswa (68,19%), Baik (B), 4 siswa (18,18%), Cukup (C) dan 3 siswa (13,63%), Kurang (D). Pada siklus II keterampilan membaca siswa tuntas 21 siswa (95,46%) dan 1 siswa (4,54) tidak tuntas. Aktivitas siswa dengan peringkat Amat Baik (A) 7 siswa (31,82%), Baik (B), 14 siswa (63,64%) dan 1 siswa (4,54%), Cukup (C)

    Socializing One Health: an innovative strategy to investigate social and behavioral risks of emerging viral threats

    Get PDF
    In an effort to strengthen global capacity to prevent, detect, and control infectious diseases in animals and people, the United States Agency for International Development’s (USAID) Emerging Pandemic Threats (EPT) PREDICT project funded development of regional, national, and local One Health capacities for early disease detection, rapid response, disease control, and risk reduction. From the outset, the EPT approach was inclusive of social science research methods designed to understand the contexts and behaviors of communities living and working at human-animal-environment interfaces considered high-risk for virus emergence. Using qualitative and quantitative approaches, PREDICT behavioral research aimed to identify and assess a range of socio-cultural behaviors that could be influential in zoonotic disease emergence, amplification, and transmission. This broad approach to behavioral risk characterization enabled us to identify and characterize human activities that could be linked to the transmission dynamics of new and emerging viruses. This paper provides a discussion of implementation of a social science approach within a zoonotic surveillance framework. We conducted in-depth ethnographic interviews and focus groups to better understand the individual- and community-level knowledge, attitudes, and practices that potentially put participants at risk for zoonotic disease transmission from the animals they live and work with, across 6 interface domains. When we asked highly-exposed individuals (ie. bushmeat hunters, wildlife or guano farmers) about the risk they perceived in their occupational activities, most did not perceive it to be risky, whether because it was normalized by years (or generations) of doing such an activity, or due to lack of information about potential risks. Integrating the social sciences allows investigations of the specific human activities that are hypothesized to drive disease emergence, amplification, and transmission, in order to better substantiate behavioral disease drivers, along with the social dimensions of infection and transmission dynamics. Understanding these dynamics is critical to achieving health security--the protection from threats to health-- which requires investments in both collective and individual health security. Involving behavioral sciences into zoonotic disease surveillance allowed us to push toward fuller community integration and engagement and toward dialogue and implementation of recommendations for disease prevention and improved health security

    A Rare Case of Conjoined Pygopagus Twins: Case Report

    No full text
    Introduction and importance: Conjoined twins are a complication of monozygotic pregnancies with an incidence of 1:50,000-200,000 of life births. Pygopagus is found around 17% of all types of conjoined twins and has a mortality rate of 23%. Proper diagnosis and management in this case is important.   Presentation of case:   A 25-year-old primigravida woman presented at 22 weeks of gestation with a Pygopagus ultrasound result at 17 weeks of gestation. MRI was performed at 25 weeks of gestation, showed conjoined pygopagus twins with lumbosacral spina bifida, without visualized bone union, separated bladder, rectum and anus were difficult to evaluate. Caesarean section (CS) is planned at 36 weeks of gestation and postpartum MRI will be performed in preparation for the separation surgery. The patient was admitted to the hospital at 35 weeks of gestation in the active phase of the first stage of labor, then an urgent caesarean section was performed. Both babies were born with an APGAR score of 2/4/7. The second baby died a few hours after delivery. The separation surgery was performed as an emergency, but the first baby died during the procedure. Conclusions:  Pygopagus requires holistic management, starting from diagnosis, preparation for delivery, to postpartum complications. The proper holistic management is expected to reduce infant and maternal morbidity and mortality

    Analisis Fundamental Pada PT. Pakuwon Jati, Tbk. (PWON)

    No full text
    Abstrak            Tujuan dilakukan analisis ini adalah untuk mengetahui bagaimana kondisi kinerja keuangan PT. Pakuwon Jati, Tbk. (PWON). Teknik analisis yang digunakan berupa analisis fundamental yang terdiri dari Liquidity Ratios (Rasio Likuiditas) Solvability Ratios (Rasio Solvabilitas); Activity Ratios (Rasio Aktivitas); Profitability Ratios (Rasio Profitabilitas); Leverage Ratios; dan Market Ratios (Rasio Pasar), analisis dilakukan mulai dari periode tahun 2016 - tahun 2020 (5 tahun). Data yang digunakan penulis untuk melakukan analisis ini adalah data sekunder yang diperoleh dari halaman internet Bursa Efek Indonesia (BEI) dan laporan finansial dari PWON. Hasil analisis fundamental yang telah dilakukan menggunakan teknik rasio keuangan dapat dimanfaatkan oleh para investor untuk mencari tahu apakah posisi keuangan perusahaan berada dalam kondisi menurun, stabil, ataupun meningkat. Dari Hasil analisis yang didapatkan, penulis menyimpulkan bahwa kondisi keuangan PWON sebelum terjadinya pandemi COVID-19 dapat dikatakan sangat baik, dimana dapat dilihat bahwa adanya perkembangan rasio keuangan setiap tahunnya dan juga penurunan Debt Equity Ratio, terutama rasio keuangan pada tahun 2018 - 2019. Walaupun pada tahun 2020, kinerja dari PWON menurun drastis dikarenakan munculnya pandemi COVID-19 di Indonesia pada tahun tersebut, tetapi hal tersebut tidak menutupi kenyataan bahwa PWON merupakan salah satu perusahaan dengan kinerja yang bagus, sehingga penulis yakin apabila Pandemi selesai berlalu, rasio keuangan dari PWON akan kembali meningkat pesat di pasar saham.Kata Kunci: Laporan Finansial; Analisis Fundamental; Rasio Keuanga
    corecore