13 research outputs found
The Role Of Creativity In Entrepreneurship Development
Creativity entails the capacity to produce original and innovative ideas. Despite the plethora of imaginative concepts among entrepreneurs, many lack the essential skills to actualize them. This research aims to explore the impact of creativity on entrepreneurial advancement. Employing a literature review methodology, relevant scholarly articles were scrutinized to glean insights. Data collection relied on documentation techniques, and content analysis was employed for interpretation. To ensure precision and mitigate misinterpretation, thorough cross-referencing and validation from diverse sources were undertaken. The findings underscore that entrepreneurial creativity manifests in idea generation, proficient problem-solving, and innovative thinking. Creativity plays a pivotal role across various facets of entrepreneurial growth, encompassing product/service innovation, effective marketing and sales strategies, and adept business management. Consequently, creativity is regarded as indispensable for entrepreneurs, empowering them to tackle challenges and excel in a competitive business milie
NILAI MORAL DALAM CERITA RAKYAT BUGIS MEONG PALO KARELLAE
Penelitian ini dilatar belakangi oleh pengkajian nilai moral dalam cerita rakyat Bugis Meong Palo Karellae dan permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana nilai moral dalam cerita rakyat Bugis Meong Palo Karellae bertujuan untuk mendekripsikan bagiamana nilai moral dalam cerita Bugis Meong Palo Karellae. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah kepustakaan. Data dan sumber data yang digunakan adalah data kepustakaan yang berupa buku cerita rakyat. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu membaca dan mencatat, membaca cerita rakyat dan mencatat bagian yang diperoleh dari bacaan cerita rakyat. Teknik analisis data yang digunakan yaitu pendekatan strktural yang lebih membahas ke unsur ekstrinsiknya. Pada bagian akhir penelitian ini dikemukakan hasil penelitian nilai moral dalam cerita rakyat Bugis Meong Palo Karellae yaitu nilai individu, nilai moral sosial dan nilai moral religi. Nilai individual membahas tentang nilai kepatuhan, nilai menghormati dan menghargai, nilai rendah hati, nilai adil dan bijaksana, nilai budi pekerti. Nilai moral sosial membahas tentang nilai tolong menolong, nilai kasih sayang, nilai sopan santun, nilai suka memberi nasihat, nilai kepedulian terhadap orang lain, nilai musyawarah dan nilai moral religi yang membahas tentang nilai moral percaya kepada tuhan.
Kata Kunci: Nilai Moral, Cerita Rakya
Identifikasi Konflik dan Kekerasan di Lingkungan Kampus Universitas Haluoleo
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi konflik dan kekerasan yang terjadi di lingkungan Kampus Universitas Haluoleo yang selalu diidentikkan dengan pertikaian antar etnis. Selain itu, untuk mengetahui respon civitas akademika Universitas Haluoleo dan masyarakat yang tinggal di sekitar kampus terhadap konflik dan kekerasan tersebut. Sehingga berdasarkan data yang diperoleh di lapangan dapat ditemukan pola pencegahan konflik dan tindak kekerasan tersebut, agar konflik serupa tidak terulang lagi di masa yang akan datang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik pengamatan terlibat dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik dan kekerasan yang terjadi di lingkungan kampus Unhalu tidak dapat dikategorikan sebagai konlik antar etnis, karena solidaritas kelompok di antara dua pihak yang terlibat konflik tersebut hanya dirasakan oleh segelintir orang yang mengidentifikasi diri sebagai etnis tertentu. Solidaritas yang sama tidak dirasakan oleh warga dan mahasiswa lainnya, meskipun mereka berasal dan etnis yang sama. Bahkan yang muncul adalah kecaman terhadap perilaku segelintir oknum yang menimbulkan kekacauan di lingkungan kampus tersebut. Untuk mencegah terjadinya konflik dan kekerasan di masa yang akan datang ada beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain : (a) Mensinergikan peran pemerintah setempat, tokoh masyarakat, institusi kampus, masyarakat dan mahasiswa; (b) perlu dilakukan identifikasi lanjutan secara menyeluruh terhadap asrama/rumah kost dan pondokan mahasiswa. Hasil identifikasi tersebut dapat digunakan lebih lanjut baik oleh pihak kepolisian, maupun oleh pemerintah setempat. (c) Mengefektifkan fungsi siskamling (sistem keamanan lingkungan) dan pos keamanan yang dibangun di empat titik di depan kampus Universitas Haluoleo. (d) Upaya lainnya adalah dengan memasang portal dan pernbenahan Lampu Penerangan Jalan (LPJ) di pemukiman warga dan di dalam lingkungan Kampus Universitas Haluoleo. Pembenahan perangkat fisik keamanan tersebut akan menambah kenyamanan bagi aktivitas mahasiswa dan warga baik di dalam kampus maupun di pemukiman warga.
Kata kunci: identifikasi konflik, kekerasanThe purpose of this study was to identify the conflict and violence that occurred in the Campus of Haluoleo University which always identified with inter-ethnic conflicts. In addition, in order to know the response of Haluoleo university academics and the people living around the campus toward that conflict and violence. Therefore, based on the data obtained in the field could be found patterns of conflict prevention and violence, so that similar conflicts will not recur in the future. Data collection was done by using participant observation and in-depth interviews. The results showed that the conflict and violence that occurred in the environment of Halouleo University campus cannot be categorized as ethnic conflict. It is because of the group solidarity between the two parties to the conflict can only be felt by a handful of people who identify themselves as ethnic groups. The same solidarity is not felt by residents and other students, even though they came from the same ethnic. In fact that appears is criticism of the behavior of a handful of actors who cause chaos in the campus. To prevent the occurrence of conflicts and violence in the future, there are some things that can be done: (a) synergize the role of local governments, community leaders, institutions, campus, community and students; (b) follow-up is necessary to identify more thoroughly the hostel / student boarding houses and dormitories. The identification results can be further used both by the police, and local government. (c) Making function of siskamling (the security system) and a security post were built at four points in front of the campus of the Haluoleo University. (d) Another effort is to install a portal and to revamp teh Lighting Street Lamp (LPJ) in residential areas and in the campus of the Haluoleo University. Settling of security physical device will add convenience for both students and residents activities on campus and in the residential areas.
Key words: conflict identification, violenc
PROGRAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN (PPK) BERBASIS USAHA BUDIDAYA DAN TEKNOLOGI HASIL PETERNAKAN DI FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HALU OLEO
Lulusan perguruan tinggi memiliki potensi yang besar untuk dipersiapkan menjadi wirausahawan yang unggul, yang tidak hanya akan memandirikan dirinya secara ekonomi kelak, tetapi juga akan turut mengembangkan potensi ekonomi daerah yang pada gilirannya akan berdampak positif bagi perekonomian negara. Program-program pengembangan kewirausahaan bagi mahasiswa dicanangkan oleh pemerintah, sehingga banyak mahasiswa memulai aktivitas usaha sejak masa perkuliahan. Hal ini juga terjadi bagi mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo, yang banyak berusaha dibidang peternakan. Beberapa jenis usaha mahasiswa Fakultas Peternakan antara lain: usaha budidaya ternak terutama ternak unggas, usaha produksi hasil peternakan, dan usaha pengolahan limbah sisa hasil peternakan. Dalam menjalankan usaha, mahasiswa peeternakan banyak menghadapi kendala diantaranya adalah sebagai berikut: kurangnya keterampilan manajemen usaha dan manajemen keuangan, Kurangnya pengetahuan tentang strategi pemasaran yang baik, kurangnya pengetahuan dalam pemanfaatan teknologi informasi, tidak adanya jejaring usaha dan kurangnya permodalan. Dalam kegiatan program pengembangan kewirausahaan (PPK) ini, mahasiswa diberikan pelatihan dan bimbingan wirausaha sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam berusaha. Program pengembangan kewirausahaan ini dilaksanakan selama 3 tahun. Pada tahun pertama kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam PPK ini adalah sebagai beriku: (a) pelatihan kewirausahaan dengan manteri diantaranya menitik beratkan pada manajemen produksi; (b) magang kewirausahaan di perusahaan yang sesuai dengan jenis usaha masing-masing; (c) busisness opportunity dengan perusahaan mitra; dan (d) pemberian bantuan dana bergulir. Tahun kedua kegiatan yang dilakukan sama dengan tahun pertama, namun dalam pelatihan kewirausahaan selain aspek produksi, juga lebih banyak pembahasan aspek pemasaran produk, aspek pembiayaan usaha, dan manajemen pembukuan usaha. Tahun ketiga, selain kegiatan yang dilaksanakan pada tahun pertama dan kedua, pada tahun ini juga kegiatan pelatihan dan pembimbingan diarahkan pada proses legalitas usaha dan upaya perluasan usaha. Hasil dari kegiatan ini diharapkan dapat tercipta minimal 5 wirausahaan baru setiap tahun, yang mampu menghasilkan produk secara mandiri. Selain itu, kegiatan ini juga dapat menghasilkan: (a) jurnal nasional terakreditasi pada Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis (JITRO) setiap tahun; (b) artikel media cetak lokal pada Koran Kendari Pos dan publikasi media online pada OKESULTRA.COM setiap tahun; (c) artikel prosiding seminar nasional pada tahun kedua dan ketiga; (d) paten sederhana pada tahun ketuga; (e) Usulan merk dagang produk yang dijual pada tahun ke 3 kegiatan; (f) desain produk industri pada tahun ke dua; (g) Draf buku ber ISBN pada tahun ke 3 kegiatan
RITUAL MOWUWUSOI PADA ETNIS MORONENE DI DESA HUKAEA LAEA KECAMATAN LANTARI JAYA KABUPATEN BOMBANA
Ritual mowuwusoi merupakan ungkapan kegembiraan dan rasa syukur akan keberhasilan panen musim tanam pada tahun tersebut yang dilakukan secara rutin setiap tahunnya. Hal tersebut diilustrasikan dalam sebuah tarian molulo atau molicu. Di daerah Bombana khususnya desa Hukaea Laea mereka masih meyakini, mempercayai dan menjalani tradisi mowuwusoi tersebut. Ritual mowuwusoi sebagai persembahan sujud syukur atas limpahan alam yang diberikan oleh yang kuasa kepada manusia. Namun generasi muda kurang memahami fungsinya, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan ritual mowuwusoi dan dapat mendeskripsikan fungsi yang terkandung dalam pelaksanaan ritual mowuwusoi pada etnis Moronene yang ada di desa Hukaea Laea. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penentuan informan menggunakan purposive sampling. Informannya terdiri dari ketua adat, tompuro’o, dan dua tokoh masyarakat yang berada di desa Hukaea Laea. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik pengamatan atau observasi, wawancara atau interview, dan dokumentasi. Analisis dilakukan melalui tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, verifikasi atau kesimpulan data. Hasil penelitian ini meliputi proses ritual mowuwusoi, fungsi yang terkandung dalam ritual mowuwusoi. Adapun proses pelaksanaan ritual mowuwusoi terdiri dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir. Tahap persiapannya adalah mengadakan rapat di rumah ketua adat, yang diikuti oleh tompuro’o, tokoh-tokoh masyarakat dan masyarakat setempat yang ada di desa Hukaea Laea, untuk memusyawarahkan proses pelaksanaan ritual mowuwusoi itu seperti apa, menyiapkan alat-alat yang digunakan dalam proses pelaksaan ritual mowuwusoi seperti, kampiri, pae, alu, lesung, nyiru dan gong. Adapun proses pelaksanaan ritual mowuwusoi yaitu (1) meala pae hai kampiri (mengambil padi di lumbung); (2) mengkoko pinuai (membagi gabah menjadi ikatan kecil); (3) medodo (menumbuk padi); (4) mengayak (menapis); (5) melonda (memukul lesung dengan irama); (6) molulo (ungkapan syukur bagi masyarakat Hukaea Laea); (7) Me’a’e (ketua adat akan menyuapi para tamu). Tahap akhir dalam pelaksanaan ritual mowuwusoi adalah mototamai atau penyucian diri. Ritual mowuwusoi mengandung fungsi sosial, fungsi hiburan, fungsi religi dan fungsi ekologi.  
IDENTIFIKASI POLA ALIRAN ANGIN DAN GAYA HAMBAT PADA ATAP MIRING
Kondisi iklim menjadi tantangan bagi para perancang dalam menentukan desain bangunan. Pada musim pancaroba, cuaca di wilayah Indonesia berpotensi berbahaya, bencana yang sering terjadi adalah angin puting beliung. Sebagian besar korban luka-luka dan meninggal dari bencana angin kencang karena tertimpa bagian bangunan yang runtuh akibat tertiup angin. Atap merupakan bagian dari bangunan yang letaknya berada pada bagian teratas bangunan memberikan pengaruh besar terhadap aliran udara di sekitarnya. Rumah-rumah di Indonesia memiliki beragam bentuk atap, berdasarkan fenomena tersebut maka diperlukan penelitian yang sesuai antara kondisi iklim lokal dengan desain atap yang umum digunakan. Analisis dilakukan untuk mengetahui bentuk atap yang memberikan keamanan serta kenyamanan untuk bangunan maupun lingkungan di sekitarnya. Penelitian merupakan penelitian deskriptif dengan pengujian pada 4 bentuk atap menggunakan alat wind tunnel dan simulasi Autodesk Flow Design. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh tampilan perubahan temperatur dan kecepatan pada area angin datang dan setelah mengenai objek uji dipengaruhi oleh kelandaian atap. Selain itu, nilai drag coefficient atau nilai hambatan suatu benda terhadap aliran udara terendah tercatat pada model atap mansard. Hal ini berarti model atap mansard merupakan jenis atap yang aerodinamik sehingga lebih mampu bertahan dalam kondisi daerah berangin
LOCAL WISDOM OF FARMERS IN MEETING OF LOCAL FOOD
Abstract.The objective of this study were to describe types and form of local wisdom in meeting of local food and its implementation compare with the condition of 30 years ago. Populations of this study were farmers who have farming experience more than 30 years. Qualitative analysis was be used in this study. The study results showed that there were some types of farmer’s local wisdoms, consist of land opening, land preparing, cultivation, harvesting, and processing of farm products. Types of local wisdom such as agriculture systems, and ritual ceremonies. An agriculture system in land preparing was slash and burn system, in the procedure of planting and maintenance of plants in the form of a system of rotation and intercropping, while the processing of agricultural product is done by prescription obtained hereditary. Ritual ceremonial among others; Kasalasa, Kaago-ago, and Kasambuwite. Local wisdom that are still maintained in land preparing by slash and burn system, in cultivation with rotation and intercropping system, and in processing of agricultural product into comestible durable. Traditional rituals began experiencing fading due to the times and increased demands of life.Keyword: local wisdom, farmers, local foo
PENGEMBANGAN PENULISAN CERPEN BERBASIS CERITA RAKYAT (Development of Creating Short Story Based on Folktale)
The process of creating literary works is a creative process that requires a comprehensive imagination space. Literature and human life are two inseparable sides. The existence of short stories has not been widely used as a medium and source of short story writing. Therefore, this study examines the development of short story writing based on folklore. The purpose of this study was to describe and explain the development of writing literary works based on folklore for students of the Department of Indonesian Language and Literature Education, Faculty of Teacher Training and Education, Halu Oleo University. This research uses analytical descriptive method. The data source is in the form of short stories written by students of the Department of Indonesian Language and Literature Education. The results of this study indicate that the development of short story writing based on folklore is carried out through: (1) developing a theme as a short story identity in the form of the emergence of various themes such as brotherhood, affection, patriotism, spirit of life, and work ethic, and honesty, (2) Plot As Storytelling innovation is described by the variety of plots shown for a folklore such as backwards or mixed plots, as well as fleshback plots, and (3) Setting as the field of events Short stories are presented according to the reality of current conditions and atmosphere. Proses penciptaan karya sastra merupakan proses kreatif yang membutuhkan ruang imajinasi komperhensif. Karya sastra dan kehidupan manusia merupakan dua sisi yang tidak dapat terpisahkan. Keberadaan cerita pendek belum banyak digunakan sebagai media dan sumber penulisan cerpen. Oleh karena itu, dalam penelitian ini mengkaji tentang pengembangan penulisan cerpen berbasis cerita rakyat.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menjelaskan pengembangan penulisan karya sastra berbasis cerita rakyat pada mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo. Penelitian ini menggunakan metodedeskriptif analitik. Sumber data berupa naskahcerpen yang tulis mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan penulisan cerpen berbasis cerita rakyat dilakukan melalui: (1) pengembangan tema sebagai identitas cerpen berupa munculnya beragam seperti tema persaudaraan, kasih sayang, patriotisme, semangat hidup, dan etos kerja,dan kejujuran, (2) Alur Sebagai Inovasi Penceritaan digambarkan dengan ada variasi alur yang ditampilkan untuk sebuah cerita rakyat seperti dengan alur mundur ataupun alur campuran, maupun alur fleshback, dan (3) Latar sebagai Medan peristiwa Cerpen disajikan sesuai realita kondisi dan suasana masa kini
RITUAL MANGGILO PADA SUKU TOLAKI DI KECAMATAN WAWOTOBI KABUPATEN KONAWE
Ritual manggilo adalah ritual pengislaman oleh suku tolaki. Ritual manggilo sebagai tradisi budaya lama suku Tolaki yang disakralkan. Tujuan dari penelitain bertujuan untuk mengetahui proses serta fungsi dan makna yang terkandung dari ritual manggilo. Metode Penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data melalui pra-lapangan, pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ritual manggilo memiliki fungsi sosial yaitu menunjukkan perubahan tingkah laku kepada anak yang telah melaksanakan manggilo. Makna dari bahan-bahan yang ada dalam ritual manggilo yaitu beras merah dan beras putih sebagai darah yang ada pada manusia, ayam kampung yang diambil isi dalamnya bermakna bahwa ritual manggilo bukan hanya sekedar diluar saja melainkan benar-benar dari dalam diri manusia dan seperti layaknya kelapa yang berguna mulai dari akar, batang, daun dan buah, kelapa/kaluku dalam ritual manggilo bermakna bahwa anak yang telah melewati manggilo berguna dalam masyarakat sosial
ANALISIS ALIRAN ANGIN PADA ATAP MIRING MELALUI UJI SIMULASI FLOW DESIGN
Bidang penelitian tentang aliran angin pada bangunan sangat penting baik untuk perencanaan bangunan maupun pemukiman. Aliran angin yang mempengaruhi bangunan memiliki dampak pada ketahanan struktural terhadap angin. Penelitian dilakukan untuk mengetahui nilai drag coefficient atau gaya hambat terhadap angin yang dihasilkan pada atap miring dengan nilai sudut yang berbeda. Metode yang digunakan adalah dengan menguji model atap melalui simulasi CFD (Computational Fluid Dynamic) pada software Autodesk Flow Design. Hasil uji lima atap miring dengan nilai 0o, 15o, 30o, 45o, dan 60o menujukkan bahwa semakin besar sudut atap maka semakin besar luas bidang atap yang bersentuhan dengan aliran angin datang, hal ini sejalan dengan nilai average drag coefficient yang dihasilkan. Atap dengan sudut 60o memiliki luas bidang atap dan nilai average drag coefficient yang tertinggi diantara kelima sudut atap yang diuji, dengan nilai luas 72 m2 menghasilkan nilai average drag coefficient sebesar 1,4. Bangunan dengan nilai drag coefficient yang tinggi memiliki resiko kerusakan struktur yang tinggi akibat angin karena memiliki bentuk yang kurang aerodinamis.
Kata-kata Kunci: aliran angin, atap miring, Flow Design, drag coefficient.
ANALYSIS OF WIND FLOW PATTERN ON SLOPED ROOF USING FLOW DESIGN SIMULATION
The field of research on wind flow on buildings is important for both building planning and planning a residential areas. Wind flow affecting the building has an impact on structural resistance to the wind. The study was conducted to find out the value of drag coefficient or drag force against the wind generated on the sloped roof with different angle values. The method applied by tested the roof model through CFD (Computational Fluid Dynamic) simulation through Autodesk Flow Design software. The test results of five sloped roofs with angle 0o, 15o, 30o, 45o, and 60o showed that the higher the angle of the roof, the larger the area of the roof in contact with the approaching wind flow. This is in line with the average drag coefficient value generated. The roof with an angle of 60o has a large roof area and the highest average drag coefficient among the five tested roof angles, with an area of 72 m2 yields and average drag coefficient of 1.4. Buildings with high drag coefficient value have a high risk of structural damage due to wind because it has a less aerodynamic shape.
Keywords: wind flow, sloped roof, Flow Design, drag coefficient
Â
REFERENCES
Â
Autodeks Help (2015), Get Started With Autodesk Flow Design, https://www.autodesk.com/products/flow-design/overview (diakses tanggal 5 November 2017)
Bhandari NM, Krishna P. (2011) An Explanatory handbook on proposed IS- 875 (Part 3): Wind loads on buildings and structure. IITK-GSDMA Project on Building Codes.
Boutet, T. (1987). Controlling Air Movement. New York: McGraw Hill.
Chung, TJ., (2010), Computational Fluid Dynamic. Cambridge: Cambidge University Press.
Driss, S., Driss, Z., & Kammoun, I. K. (2014). Impact of Shape of Obstacle Roof on the Turbulent Flow in a Wind Tunnel. American Journal of Energy Research, 90-98.
Groat, Linda N., David Wang (2002), Architectural Research Methods, New York: John Wiley and Sons.
Guirguis, N., El-Aziz, A. A., & Nassief, M. (2007). Study of wind effects on different buildings of pitched roofs. Desalination, 190–198.
Lechner, N. (2007). Heating, Cooling, Lighting: Metode Desain untuk Arsitektur. Jakarta: Rajawali.
Lippsmeier, G. (1997). Bangunan Tropis. Jakarta: Erlangga.
Mujiasih, S., & Primadi S.T., (2014), Analisis Kejadian Puting Beliung Tanggal 11 Desember 2013 di Wilayah Denpasar Bagian Selatan–Bali, Prosiding Workhop Operasional Radar dan Satelit Cuaca, Jakarta: BMKG.
Stathopoulos and B.A. Baskaran, (1996) “Computer simulation of wind environmental conditions around buildings”, Engineering Structures, 18(11), 876-885.
Szokolay, N. V. (1980). Environmental Science Handbook. New York: Wiley.
Tominaga, Y., Akabayashi, S., Kitahara, T., & Arinami, Y. (2015). Air flow around isolated gable-roof building with different roof pitches: Wind Tunnel experiments and CFD Simulation. Building and Environment, 204-213