10 research outputs found

    KEMAMPUAN MEMFORMULASI DAN MENSINTESIS MASALAH ALJABARCALON GURU MATEMATIKA SEBAGAI SALAH SATU KOMPONEN DALAM BERPIKIR REFLEKTIF

    Get PDF
    Salah satu kemampuan yang diperlukan dalam pemecahan masalah matematika adalah kemampuan berpikir reflektif karena berpikir reflektif merupakan suatu tipe berpikir tingkat tinggi yang bersifat aktif, berkelanjutan dan teliti terhadap keyakinan yang didasari oleh pengetahuan. Dengan berpikir reflektif siswa dapat memecahkan masalah yang lebih kompleks karena pemikiran siswa akan terarah dan siswa yang berpikir reflektif solusi atau penyelesaian dari masalah yang dipecahkan cenderung benar dan tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang kemampuan memformulasi dan mensintesis masalah aljabar berdasarkan gaya kogmitif. Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti melakukan interview berbasis tugas melalui kegiatan pemecahan masalah matematika (aljabar) yang direkam dengan recorder. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dan bersifat eksploratif. Subjek diambil dari mahasiswa S1 Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Makassar yang bergaya kognitif Field Independent. Selanjutnya untuk menguji kredibilitas data, dilakukan triangulasi waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) ketika merumuskan masalah, subjek menjelaskan dengan kata-kata sendiri namun tetap dalam konteks atau makna yang sama dari masalah yang disajikan ; 2) pada saat mengidentifikasi konsep atau materi terkait dengan masalah aljabar yang disajikan, subjek menyebutkan beberapa konsep atau materi yang pernah subjek hadapi sebelumnya dan menyebutkan kaitan antara masalah matematika sebelumnya dengan yang dihadapi sekarang dan menjelaskan pula konsep yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi; 3) ketika menjelaskan kesulitan yang biasa dihadapi dalam menyelesaikan masalah matematika yang konteksnya sama dengan masalah yang disajikan, subjek membuat dugaan atau hipotesis terkait tingkat kesulitan dan kemudahan terhadap masalah yang disajikan. Selain itu, subjek juga menjelaskan secara spesifik kesulitan-kesulitan dalam menyelesaikan masalah matematika. Kata Kunci: Berpikir reflektif, Formulasi dan sintesis, Masalah aljaba

    PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MATCH MINE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN KONEKSI MATEMATIS SISWA KELAS IV SD MONGINSIDI 3 KOTA MAKASSAR

    Get PDF
    ABSTRACT The purpose of learning mathematics is not only targeting the achievement of student learning outcomes, but also must be directed to mathematical abilities, namely communication and connection. With a total population of 224 from 4 classes in the Mongisidi complex. Certain considerations were made in this study, where the samples used were at, and with the same character conditions. Then the purposive sampling technique is used with the criteria that have been made. This quantitative study with a Quasi-experimental approach will examine the effect and in some ways, also the relevance of the Match Mine type cooperative learning model and promote it as an effective approach to developing students' mathematical abilities. The findings show that there is a significant effect on the communication and mathematical connection skills of fourth grade students at SD Mongisidi 3 Makassar City, either partially or simultaneously with the average value of mathematical communication skills of experimental class students 61.85 and the post-test average score is higher (67.12 ) than the control class (42,32). Keyword: Match Mine Model, Communication, Mathematical Connection   ABSTRAK Tujuan pembelajaran matematika tidak hanya menargetkan capaian hasil belajar para siswa, namun juga harus di arahkan kepada kemampuan matematis yaitu komunikasi dan koneksi. Dengan total populasi sebanyak 224 dari 4 kelas dalam kompleks Mongisidi. Pertimbangan tertentu dibuat dalam penelitian ini, di mana sampel yang digunakan berada pada, dan dengan kondisi karakter yang sama. Maka teknik purposive sampling digunakan dengan kriteria yang telah dibuat. Studi kuantitatif dengan pendekatan Quasi-experimental ini akan menguji pengaruh dan pada bagian tertentu, juga relevansi dari model pembelajaran kooperatif tipe Match Mine serta mempromosikannya sebagai sebuah pendekatan yang efektif untuk mengembangkan kemampuan matematika siswa. Temuan menujukkan terdapat pengaruh signifikan terhadap kemampuan komunikasi serta koneksi matematis siswa kelas IV SD Mongisidi 3 Kota Makassar baik secara parsial maupun simultan dengan nilai rerata kemampuan komunikasi matematis siswa kelas eksperiman 61,85 dan nilai rata-rata post-test lebih tinggi (67,12) dari pada kelas kontrol (42,32). Kata kunci: Model Match Mine, Komunikasi, Koneksi Matemati

    PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MATCH MINE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN KONEKSI MATEMATIS SISWA KELAS IV SD MONGINSIDI 3 KOTA MAKASSAR

    Get PDF
    ABSTRACT The purpose of learning mathematics is not only targeting the achievement of student learning outcomes, but also must be directed to mathematical abilities, namely communication and connection. With a total population of 224 from 4 classes in the Mongisidi complex. Certain considerations were made in this study, where the samples used were at, and with the same character conditions. Then the purposive sampling technique is used with the criteria that have been made. This quantitative study with a Quasi-experimental approach will examine the effect and in some ways, also the relevance of the Match Mine type cooperative learning model and promote it as an effective approach to developing students' mathematical abilities. The findings show that there is a significant effect on the communication and mathematical connection skills of fourth grade students at SD Mongisidi 3 Makassar City, either partially or simultaneously with the average value of mathematical communication skills of experimental class students 61.85 and the post-test average score is higher (67.12 ) than the control class (42,32). Keyword: Match Mine Model, Communication, Mathematical Connection   ABSTRAK Tujuan pembelajaran matematika tidak hanya menargetkan capaian hasil belajar para siswa, namun juga harus di arahkan kepada kemampuan matematis yaitu komunikasi dan koneksi. Dengan total populasi sebanyak 224 dari 4 kelas dalam kompleks Mongisidi. Pertimbangan tertentu dibuat dalam penelitian ini, di mana sampel yang digunakan berada pada, dan dengan kondisi karakter yang sama. Maka teknik purposive sampling digunakan dengan kriteria yang telah dibuat. Studi kuantitatif dengan pendekatan Quasi-experimental ini akan menguji pengaruh dan pada bagian tertentu, juga relevansi dari model pembelajaran kooperatif tipe Match Mine serta mempromosikannya sebagai sebuah pendekatan yang efektif untuk mengembangkan kemampuan matematika siswa. Temuan menujukkan terdapat pengaruh signifikan terhadap kemampuan komunikasi serta koneksi matematis siswa kelas IV SD Mongisidi 3 Kota Makassar baik secara parsial maupun simultan dengan nilai rerata kemampuan komunikasi matematis siswa kelas eksperiman 61,85 dan nilai rata-rata post-test lebih tinggi (67,12) dari pada kelas kontrol (42,32). Kata kunci: Model Match Mine, Komunikasi, Koneksi Matemati

    Uji Pemetaan Topografi Lingkungan Perkotaan Menggunakan Surfer

    Get PDF
    Ada informasi ketinggian permukaan tanah lingkungan perkotaan Merauke sekitar 0-4m dpl dari kantor statistik, tetapi tidak menyajikan bentuk garis konturnya sehingga estimasi genangan dan aliran air sulit diprediksi. Peta topografi tidak selalu tersedia dan tidak ada jaminan memperoleh dengan cepat dan sesuai, sehingga menuntut upaya pemanfaatan perangkat lunak yang dapat menghasilkan garis kontur sesuai lokasi yang direncanakan. Pada eksperimen pembuatan kontur ini yang disiapkan adalah Google Earth, TCX Converter dan Surfer. Hasil diperoleh informasi ketinggian kontur 1–10 m dpl untuk keseluruhan zona path. Pesisir ketinggian 1 m dpl. Lingkungan perkotan rata-rata 4–8 m dpl. Dan 4 spot kecil ketinggian 9–10 m dpl. Kontur ini tidak sesuai berdasarkan data BPS dan fakta lapangan ketinggian dataran perkotaan Merauke hanya 1–4 m dpl. Faktor ketinggian badan bangunan sekitar 4 m, ketinggian atap sekitar 6 m, dan bangunan lantai 2 sekitar 8-10 m. dengan demikian citra satelit menterjemahkan ketinggian bangunan sebagai ketinggian permukaan tanah yang ditranslate ke dalam garis-garis kontur. Pembuatan kontur topografi melalui citra satelit dalam lingkungan perkotaan Merauke tidak dapat digunakan sebagai dasar rancangan pembangunan fisik, tetapi dapat dipakai sebagai salah satu alat pengukuran zona kenaikan badan bangunan pada ligkungan permukiman atau perkotaan

    KARAKTERISTIK MODUL BERBASIS PEMECAHAN MASALAH UNTUK MELATIHKAN BERPIKIR REFLEKTIF SISWA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan modul matematika dengan pendekatan pemecahan masalah untuk melatihkan berpikir reflektif siswa kelas VII SMP pada materi keliling dan luas persegipanjang dan persegi. Modul yang dihasilkan dalam bentuk cetak yang memiliki karakteristik berpikir reflektif sehingga modul yang dihasilkan dapat memandu dan membimbing siswa untuk terlatih berpikir reflektif. Adapun komponen berpikir reflektif yang akan dilatihkan dalam modul matematika ini adalah; (1) Formulation and synthesis of the experience; (2) Orderliness of experience; (3) Evaluation of experience; dan (4) Testing the selected solution based on the experience. Untuk mengetahui bagaimana mengembangkan modul dengan kualitas yang ditentukan maka tiga kriteria harus terpenuhi yaitu kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Pengembangan modul dalam penelitian ini mengacu pada model pengembangan ADDIE dengan langkah-langkah: analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data pengembangan dan kualitas modul, yaitu: lembar penilaian modul, angket pendapat siswa, wawancara guru, dan pretest-postest. Pengembangan modul matematika dengan pendekatan pemecahan masalah untuk melatihkan berpikir reflektif siswa kelas VII SMP dilakukan sebagai berikut: analysis (analisis) meliputi analisis kurikulum,dan analisis situasi pembelajaran; design (perencanaan) meliputi pengumpulan referensi, menyusun materi, melengkapi unsur-unsur modul, dan merancang layout (tampilan); development (pengembangan) meliputi pengembangan modul awal, validitas ahli, dan revisi produk; implementation (implementasi) meliputi penerapan modul dalam pembelajaran matematika siswa kelas VII sebagai kelas uji coba dan pengisian angket pendapat siswa; tahap terakhir adalah evaluation (evaluasi) meliputi evaluasi semua tahapan dan revisi kembali berdasarkan hasil evaluasi tersebut hingga mendapatkan produk akhir yaitu modul matematika yang dapat melatihkan berpikir reflektif siswa kelas VII SMP. Kata Kunci: modul, berpikir reflektif, pemecahan masala

    EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA EDUCATION GAME MAJU MUNDUR CANTIK (CARI DAN TEBAK INSTRUKSI) PADA SISWA KELAS VII SMP UNISMUH MAKASSAR

    Get PDF
    Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimen yang melibatkan satu kelas sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan desain eksperimen “One- Group Pretest-Postest Design” yang bertujuan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran matematika melalui media education game maju mundur cantik (cari dan tebak instruksi) pada siswa kelas VII SMP Unismuh Makassar dengan sampel 20 orang siswa. Data dikumpul dengan menggunakan beberapa instrumen peneltian yaitu tes hasil belajar, aktivitas siswa, angket respon siswa, dan keterlaksanaan pembelajaran. Selanjutnya data yang terkumpul telah dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial. Dari analisis statistik yang dilakukan diproleh beberapa hasil yaitu, (1) skor rata-rata hasil belajar siswa (pre-test) adalah 30,2 dan skor rata-rata hasil belajar siswa (post-test) adalah 86,7. Skor tersebut juga sudah mencapai ketuntasan secara klasikal. Oleh karena 95% dari 20 siswa ,yaitu 19 orang yang tuntas dalam pembelajaran matematika. Peningkatan hasil belajar siswa dari pre-test ke post-test (gain ternormalisasi) mencapai 45% dianataranya mengalami peningkatan sedang dan 50% kategori tinggi. (2) Persentasi rata-rata skor penilaian tentang aktivitas siswa adalah 80,83% .(3) Persentasi yang menjawab respon positif adalah 90%. (4) skor rata-rata keterlaksnaan pembelajaran adalah 3,24. Sementara, dari analisis statistik inferensial diproleh data hasil belajar matematika siswa baik pre-test maupun pots-test dalam kategori normal karena nilai Pvalue . Uji hipotesis yang dilakukan menyatakan bahwa (1) nilai Pvalue adalah 0,000 artinya skor rata-rata hasil belajar siswa setelah diajar melalui penggunaan media education game maju mundur cantik lebih dari 74,9 sehingga H0 ditolak dan H1  diterima yakni rata-rata hasil belajar postest lebih dari KKM. (2) Nilai Pvalueadalah 0,000 artinya rata-rata gain ternormalisasi pada siswa kelas VII B.1 SMP Unismuh Makassar lebih dari 0,3, Sehingga H0 ditolak dan H1 diterima yakni gain ternormalisasi hasil belajar siswa berada pada kategori tinggi. (3) Nilai Z  Z(0,5 – α ) yaitu 2,08  artinya ketuntasan belajar matematika siswa setelah diajar melalui penggunaan media education game maju mundur cantik secara klasikal mencapai 79,9%, yakni 95%. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa media education game maju mundur cantik efektif digunakan dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas VII SMP Unismuh Makassar

    Local Instruktion Theory dalam Pembimbingan Riset di Bidang Pendidikan Matematika

    Get PDF
    Untuk mempromosikan desain instruksional yang inovatif dalam pembimbingan riset di bidang pendidikan matematika, kami melakukan proyek penelitian berbasis riset untuk mengeksplorasi lintasan belajar mahasiswa dalam melakukan riset. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pemikiran mahasiswa setiap tahapan lintasan belajar hipotesis (HLT) dan gambaran model teori instruksional lokal (LIT) dalam pembimbingan riset mahasiswa di bidang pendidikan matematika. Dalam artikel ini, kami menggunakan metode research desain dengan tahapan: (1) Preliminary Design; (2) Teaching Experiment; dan (3) Retrospective Analysis. 4 mahasiswa pendidikan matematika dan berada pada semester akhir berpartispasi dalam penelitian ini Hasil penelitian menunjukkan bahwa  kami menemukan pola berdasarkan analisis retrospektif. Selanjutnya, kami merumuskan LIT untuk mendukung pembimbingan riset di bidang pendidikan matematika, yakni: (1) mahasiswa memahami etika penulisan karya ilmiah; (2) mahasiswa memanfaatkan peluang mendapatkan ide melalui review artikel; (3) mahasiswa menetapkan tema penelitian berdasarkan hasil narrative review; (4) mahasiswa menetapkan desain penelitian; (5) mahasiswa melakukan studi pilot untuk mendukung tema penelitian yang diambil; (6) mahasiswa melakukan analisis dan interpretasi data hasil penelitian; (7) mahasiswa mengomparasikan temuan dan hasil penelitian sebelumnya; dan (8) mahasiswa mendesiminasikan atau mempublikasikan hasil penelitian. Model LIT yang dihasilkan memberikan kontribusi sebagai kerangka acuan dalam pembimbingan riset dibidang pendidikan matematika
    corecore