33 research outputs found

    Penerapan Model Quantum Teaching Untuk Meningkatkan Verbal-linguistik Siswa Pada Pembelajaran IPS

    Get PDF
    Berdasarkan latar belakang yang peneliti temukan di lapangan yaitu siswa belum mampu berinteraksi dengan menggunakan bahasa yang baik, dan belum mampu menyampaikan pemahamannya.Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan verbal-linguistik siswa dengan menggunakan model quantum teaching pada pembelajaran IPS di kelas IV SDN Cikoneng IKecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka.Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan instrumen yang digunakan adalah tes, observasi, dan dokumentasi.Secara keseluruhan pelaksanaan tindakan kelas berjalan dengan lancar sesuai rencana yang telah disusun dan dilakukan disetiap siklusnya. Jumlah tindakan sebanyak empat kali, tiap tindakannya memperoleh hasil yang berbeda-beda, dapat diketahui melalui hasil pada siklus I tindakan 1 sebesar 61%, pada tindakan 2 menjadi 72%, dan pada siklus II tindakan 1 sebesar 83%, pada tindakan 2 menjadi 95%. Peneliti berharap guru dapat mengimplementasikan model ini dengan optimal supaya hasilnya maksimal

    Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa SD

    Get PDF
    Penelitian ini dilaksanakan karena kekhawatiran peneliti tentang kualitas pembelajaran guru di kelas yang kurang intensif dalam hal memberikan pelajaran, selain itu untuk memperoleh gambaran pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri terhadap kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa dalam pembelajaran IPS di Kelas IV Sekolah Dasar. Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen dengan menggunakan rancangan nonequivalent group pre-test post-test design. Kelas eksperimen diberi perlakuan pembelajaran menggunakan Strategi Pembelajaran Inkuiri, sedangkan kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. Penelitian ini menggunakan sampel Siswa Kelas IV-A dan Siswa Kelas IV-B SDN Cijati Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka Tahun Akademik 2012/2013. Pemilihan kelas eksperimen yaitu di kelas IV-A sebanyak 31 siswa dan kelas kontrol yaitu di kelas IV-B sebanyak 31 siswa. Sedangkan instrumen penelitian meliputi Lembar Observasi pelaksanaan proses pembelajaran, Tes tulis, serta dokumentasi. Proses pembelajaran dilakukan oleh guru kelas yang sebelumnya sudah diberikan pemahaman tentang Strategi Pembelajaran Inkuiri.Dari hasil analisis data di kelas eksperimen dan kelas kontrol, dapat disimpulkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa di kelas eksperimen sangat baik dibandingkan dengan di kelas kontrol. Dari hasil data statistik Strategi Pembelajaran Inkuiri efesien untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa.Peneliti memberikan rekomendasi kepada guru agar senantiasa mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa melalui berbagai macam strategi pembelajaran salah satunya menggunakan Strategi Pembelajaran Inkuiri. Dalam penelitian ini penggunaan Strategi Pembelajaran Inkuiri perlu dikembangkan pada materi pembelajaran yang lainnya serta pada aspek perkembangan yang lain selain berpikir kritis dan kreatif siswa. Dalam setiap kegiatan di sekolah, Guru harus memberikan contoh atau teladan bagaimana bersikap dan berpikir kritis serta berpikir kreatif

    Pengaruh Penerapan Strategi Quantum Learning terhadap Motivasi Belajar dan Pemahaman Konsep Siswa

    Full text link
    Penelitian ini dilaksanakan karena masalah utama yang ditemukan yaitu rendahnya motivasi siswa dan kurangnya kemampuan dalam memahami konsep pada mata pelajaran IPS khususnya di SDN Majalengka Kulon V, kemudian untuk melihat pengaruh strategi quantum learning terhadap motivasi belajar dan pemahaman konsep siswa, serta melihat ada tidaknya kendala guru dalam mengaplikasikan strategi quantum learning ini. Penelitian ini merupakan eksperimen kuasi dengan desain non equivalent control group pretest-posttest. Kelas eksperimen diberi perlakuan pembelajaran strategi quantum learning, sedangkan kelas kontrol menggunakan pembelajaran direct instructions. Penelitian ini menggunakan sampel siswa kelas V, dimana SDN Majalengka Kulon V sebagai kelas eksperimen dan SDN Tarikolot I sebagai kelas kontrol dengan masing-masing jumlah siswa yang sama yaitu sebanyak 31 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi tes pilihan ganda, angket, lembar observasi, serta dokumentasi. Proses pembelajaran dilakukan oleh guru kelas yang sebelumnya sudah diberikan pemahaman tentang strategi quantum learning. Dari hasil analisis data di kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat disimpulkan bahwasannya motivasi belajar dan pemahaman konsep siswa pada materi kemerdekaan di kelas eksperimen sangat baik dibandingkan dengan di kelas kontrol. Dari hasil data statistik bahwasannya strategi quantum learning sangat efesien untuk meningkatkan motivasi belajar dan meningkatkan pemahaman konsep siswa. Berdasarkan hasil penelitian di atas, sudah selayaknya seorang guru menggunakan strategi quantum learning sebagai salah satu alternatif pembelajaran untuk mengembangkan potensi peserta didik khususnya dalam mata pelajaran IPS, dalam penelitian ini penggunaan strategi quantum learning perlu dikembangkan pada materi pembelajaran yang lainnya, serta pada aspek perkembangan yang berbeda selain motivasi belajar siswa dan pemahaman konsep siswa

    PENGARUH PENERAPAN STRATEGI QUANTUM LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA

    Get PDF
    Penelitian ini dilaksanakan karena masalah utama yang ditemukan yaitu rendahnya motivasi siswa dan kurangnya kemampuan dalam memahami konsep pada mata pelajaran IPS khususnya di SDN Majalengka Kulon V, kemudian untuk melihat pengaruh strategi quantum learning terhadap motivasi belajar dan pemahaman konsep siswa, serta melihat ada tidaknya kendala guru dalam mengaplikasikan strategi quantum learning ini. Penelitian ini merupakan eksperimen kuasi dengan desain non equivalent control group pretest-posttest. Kelas eksperimen diberi perlakuan pembelajaran strategi quantum learning, sedangkan kelas kontrol menggunakan pembelajaran direct instructions. Penelitian ini menggunakan sampel siswa kelas V, dimana SDN Majalengka Kulon V sebagai kelas eksperimen dan SDN Tarikolot I sebagai kelas kontrol dengan masing-masing jumlah siswa yang sama yaitu sebanyak 31 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi tes pilihan ganda, angket, lembar observasi, serta dokumentasi. Proses pembelajaran dilakukan oleh guru kelas yang sebelumnya sudah diberikan pemahaman tentang strategi quantum learning. Dari hasil analisis data di kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat disimpulkan bahwasannya motivasi belajar dan pemahaman konsep siswa pada materi kemerdekaan di kelas eksperimen sangat baik dibandingkan dengan di kelas kontrol. Dari hasil data statistik bahwasannya strategi quantum learning sangat efesien untuk meningkatkan motivasi belajar dan meningkatkan pemahaman konsep siswa. Berdasarkan hasil penelitian di atas, sudah selayaknya seorang guru menggunakan strategi quantum learning sebagai salah satu alternatif pembelajaran untuk mengembangkan potensi peserta didik khususnya dalam mata pelajaran IPS, dalam penelitian ini penggunaan strategi quantum learning perlu dikembangkan pada materi pembelajaran yang lainnya, serta pada aspek perkembangan yang berbeda selain motivasi belajar siswa dan pemahaman konsep siswa.Kata kunci: quantum learning, motivasi belajar, pemahaman konse

    Karakteristik dan Perbedaan Individu dalam Efektivitas Pendidikan

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini untuk memahami karakteristik dan perbedaan individu karena ini adalah salah satu faktor yang harus dipelajari dalam pembelajaran perkembangan peserta didik karena menyangkut persiapan anak untuk menerima pembelajaran dalam sistem pendidikan secara keseluruhan. Pada setiap individu mempunyai karateristik dan perbedaan. Penelitian dengan menggunakan konsep tinjauan pustaka ini menggunakan teknik Systematic Literature Review (SLR). Teknik SLR dilakukan dengan cara melakukan review terhadap artikel-artikel yang sesuai dengan topik pertanyaan penelitian kemudian membuat kajian yang mendalam terhadap artikel yang sudah di riview tersebut. Hasil dari analisis data yang telah dilakukan bahwa dalam perbedaan individu selalu mengkaji perbedaan dan persamaan individu secara psikologis dalam lingkungan pembelajaran. Sedangkan karakteristik individu adalah minat, sikap terhadap diri sendiri, dan perilaku baik yang bersifat positif maupun negatif. Individu adalah makhluk  yang dapat dipandang dari berbagai sudut pandang. Simpulannya diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang karakteristik dan perbedaan individu oleh karena itu sebagai pendidik harus betul-betul paham

    PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN VERBAL-LINGUISTIK SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

    Get PDF
    Berdasarkan latar belakang yang peneliti temukan di lapangan yaitu siswa belum mampu berinteraksi dengan menggunakan bahasa yang baik, dan belum mampu menyampaikan pemahamannya.Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan verbal-linguistik siswa dengan menggunakan model quantum teaching pada pembelajaran IPS di kelas IV SDN Cikoneng IKecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka.Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan instrumen yang digunakan adalah tes, observasi, dan dokumentasi.Secara keseluruhan pelaksanaan tindakan kelas berjalan dengan lancar sesuai rencana yang telah disusun dan dilakukan disetiap siklusnya. Jumlah tindakan sebanyak empat kali, tiap tindakannya memperoleh hasil yang berbeda-beda, dapat diketahui melalui hasil pada siklus I tindakan 1 sebesar 61%, pada tindakan 2 menjadi 72%, dan pada siklus II tindakan 1 sebesar 83%, pada tindakan 2 menjadi 95%. Peneliti berharap guru dapat mengimplementasikan model ini dengan optimal supaya hasilnya maksimal.  Kata Kunci: Model Quantum Teaching, Verbal-linguistik

    MODEL PENDIDIKAN MULTIKULTURAL MELALUI INKUIRI NILAI UNTUK PENINGKATAN SIKAP MULTIKULTURAL PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    Penelitian ini tentang sikap multikultural peserta didik yang merupakan bagian dari pendidikan multikultural yang belum terbentuk secara memadai. Pendidikan multikultural di sekolah dasar penting untuk membentuk sikap multikultural seperti toleran, solider, persatuan, bijaksana, dan kerjasama. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kondisi faktual sikap multikultural, mengembangkan model pendidikan multikultural melalui inkuiri nilai, dan menguji model pendidikan multikultural melalui inkuiri nilai. Penelitian dilakukan karena kondisi faktual masyarakat di lokasi penelitian semakin kompleks dampak dari perkembangan teknologi informasi, transportasi, dan globalisasi. Metode penelitian yang digunakan adalah Research & Development dari Borg & Gall (2007) meliputi tahap studi pendahuluan, tahap pengembangan model, dan tahap uji validasi model dengan subjek penelitian melibatkan tujuh sekolah dasar. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa strategi pendidikan multikultural yang dipraktikkan oleh guru selama ini hanya memberikan keteladanan, dan melakukan evaluasi sumatif saja. Penelitian ini menghasilkan produk inkuiri nilai dalam kerangka pendidikan multikultural, RPP, LKPD, serta video animasi cerita dilema moral. Pada uji coba terbatas sikap multikultural peserta didik pada kelas eksperimen diperoleh N-Gain sebesar 19,32% dengan interpretasi rendah, pada tahap uji coba luas I N-Gain sebesar 30,55% dengan interpretasi sedang, pada tahap uji coba luas II N-Gain sebesar 48,66% dengan interpretasi sedang. Selanjutnya tahap uji efektivitas model dihasilkan N-Gain sebesar 66,49% dengan interpretasi sedang, maka disimpulkan model pendidikan multikultural melalui inkuiri nilai dinyatakan cukup efektif bagi peningkatan sikap multikultural peserta didik di sekolah dasar. This research is about students' multicultural attitudes, which are part of multicultural education that has not been adequately formed. Multicultural education in elementary schools is important to form multicultural attitudes such as tolerance, solidarity, unity, wisdom, and cooperation. This research aims to examine the factual conditions of multicultural attitudes, develop a multicultural education model through value inquiry, and test the multicultural education model through value inquiry. The research was carried out because the factual conditions of the community at the research location were increasingly complex due to the impact of developments in information technology, transportation, and globalization. The research method used was Research & Development from Borg & Gall (2007), including the preliminary study stage, model development stage, and model validation test stage, with research subjects involving seven elementary schools. The results of the research reveal that the multicultural education strategies practiced by teachers so far only provide examples and only carry out summative evaluations. During the research, the product produced a value inquiry model within the framework of multicultural education, LIP, SW, and animated videos of moral dilemma stories. In the limited trial of students' multicultural attitudes in the experimental class, the N-Gain was 19.32% with a low interpretation; in the extensive trial stage I, the N-Gain was 30.55% with a medium interpretation; and in the extensive trial stage II, the N-Gain was 48.66% with a moderate interpretation. The next stage of testing the effectiveness of the model resulted in an N-Gain of 66.49% with a moderate interpretation, so it was concluded that the multicultural education model through value inquiry was quite effective for improving the multicultural attitudes of students in elementary schools

    PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF SISWA SD

    Get PDF
    Penelitian ini dilaksanakan karena kekhawatiran peneliti tentang kualitas pembelajaran guru di kelas yang kurang intensif dalam hal memberikan pelajaran, selain itu untuk memperoleh gambaran pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri terhadap kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa dalam pembelajaran IPS di Kelas IV Sekolah Dasar. Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen dengan menggunakan rancangan nonequivalent group pre-test post-test design. Kelas eksperimen diberi perlakuan pembelajaran menggunakan Strategi Pembelajaran Inkuiri, sedangkan kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. Penelitian ini menggunakan sampel Siswa Kelas IV-A dan Siswa Kelas IV-B SDN Cijati Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka Tahun Akademik 2012/2013. Pemilihan kelas eksperimen yaitu di kelas IV-A sebanyak 31 siswa dan kelas kontrol yaitu di kelas IV-B sebanyak 31 siswa. Sedangkan instrumen penelitian meliputi Lembar Observasi pelaksanaan proses pembelajaran, Tes tulis, serta dokumentasi. Proses pembelajaran dilakukan oleh guru kelas yang sebelumnya sudah diberikan pemahaman tentang Strategi Pembelajaran Inkuiri.Dari hasil analisis data di kelas eksperimen dan kelas kontrol, dapat disimpulkan   kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa di kelas eksperimen sangat baik dibandingkan dengan di kelas kontrol. Dari hasil data statistik Strategi Pembelajaran Inkuiri efesien untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa.Peneliti memberikan rekomendasi kepada guru agar senantiasa mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa melalui berbagai macam strategi pembelajaran salah satunya menggunakan Strategi Pembelajaran Inkuiri. Dalam penelitian ini penggunaan Strategi Pembelajaran Inkuiri perlu dikembangkan pada materi pembelajaran yang lainnya serta pada aspek perkembangan yang lain selain berpikir kritis dan kreatif siswa. Dalam setiap kegiatan di sekolah, Guru harus memberikan contoh atau teladan bagaimana bersikap dan berpikir kritis serta berpikir kreatif.Kata Kunci: Strategi Pembelajaran Inkuiri, Berpikir Kritis, Berpikir Kreati

    ANALISIS MODEL COOPERATIVE LEARNING TYPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    Berdasarkan hasil observasi dan informasi yang didapat dari guru bahwa hasil belajar siswa kelas V kurang optimal. Model cooperative learning type student facilitator and explaining merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan ide atau pendapat pada siswa lainnya sehingga siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari model cooperative learning type student facilitator and explaining terhadap hasil belajar siswa di kelas V SDN Cikasarung. Sebelum dan sesudah diterapkannya model pembelajaran student facilitator and explaining dalam proses pembelajaran apakah ada atau tidak peningkatan hasil belajar siswanya, dapat diketahui peningkatan hasil belajar siswa dengan rata-rata pretest siswa yaitu 61,5 dan postest 76,75. Penelitian ini bersifat eksperimen dengan menggunakan metode kuantitatif dengan desain one grup pretest-postest. Alat pengumpulan data yang digunakan dengan soal pilihan ganda dan essay untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 20 orang siswa dengan teknik pengambilan sampel yaitu teknik Nonprobality Sampling dengan jenis Sampling Jenuh. Analisis data dengan uji t korelasi product moment. Dari hasil penelitian dengan pengolahan data menggunakan uji t korelasi product moment menunjukan bahwa nilai signifkansi diperoleh sig 0,000 kurang dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa setelah penerapan model cooperative learning type student facilitator and explaining, terdapat pengaruh sangat positif, dengan kategori sangat setuju sehingga  ditolak.Kata kunci: Hasil belajar siswa, model cooperative learning type student facilitator and explainin

    PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS V SEKOLAH DASAR PADA MATERI KEBERAGAMAN MASYARAKAT INDONESIA

    Get PDF
    Classroom action research was conducted with the aim of improving student learning outcomes by applying the project-based learning model in the subject of Pancasila Education on the topic of the diversity of Indonesian society. This research was carried out at SDN Jajartunggal I Surabaya, with the subjects being 19 students from class VB. This research is a collaborative action research involving a mentor teacher and a field supervisor lecturer. The data collection techniques used were tests and observations. The research was conducted in three stages: pre-cycle, cycle I, and cycle II. The results of the pre-cycle stage showed a percentage of 36.84%, which increased to 84.71% in cycle I, and then to 95.74% in cycle II. From these results, it can be concluded that the implementation of the project-based learning model can improve the learning outcomes of fifth-grade students on the topic of the diversity of Indonesian society
    corecore