59 research outputs found

    PROGRESIVITAS HAKIM PENGADILAN AGAMA: Pengabaian Sumpah Suppletoire dalam Putusan Pengadilan Agama Padangsidempuan Nomor: 254/Pdt.G/2014/PA.Psp

    Get PDF
    This article discusses about the rejection of the panel of the judges to the suplementary or suppletoire oath in the religious court of Padangsidempuan by focusing on the religious court decision Number: 254 / Pdt.G / 2014 / PA.Psp. Utilizing the concept of progressive law of Satjipto Rahardjo, this paper argued that the rejection of the council to the suppletoire oath indicates a progressive deed of the judges in implementing the law. The panel stated that two witnesses presented by the plaintiff in the preliminary evidence did not meet the minimum requirements of the evidence and the suppletoire oath was deemed not to strengthen the existing evidence. This indicates the panel disobey the article no 1940 of civil code stating that the suppletoire oath has a binding legal force. The panel disobedience to the legal rule is based on the consideration of the fairness for all parties.Artikel ini membahas tentang penolakan majelsi hakim Pengadilan Agama Padangsidempuan terhadap sumpah supletoire pada putusan Nomor : 254/Pdt.G/2014/PA.Psp. Dengan memanfaatkan teori hukum progresif yang digagas oleh Satjipto Rahardjo yang menganggap hukum bersifat dinamis untuk mewujudkan keadilan masyarakat, tulisan ini menyatakan bahwa penolakan majelis hakim terhadap sumpah suppletoire dalam putusan tersebut menunjukkan langkah progresif hakim dalam menerapkan hukum acara. Majelis hakim menyatakan bahwa dua orang saksi yang dihadirkan oleh penggugat pada bukti awal tidak memenuhi syarat minimmal pembuktian. Sumpah suppletoire yang diucapkan oleh penggugat tidak dapat berfungsi untuk memperkuat bukti permulaan yang ada. Langkah penolakan majelis hakim ini menunjukkan bahwa majelis hakim tidak menjadikan pasal 1940 KUHPerdata yang menyatakan bahwa sumpah suppletoire mempunyai keluatan hukum yang sempurna dan mengikat. Penolakan majelis hakim ini didasarkan pada pertimbangan untuk mewujudkan rasa keadilan bagi semua pihak yang berperkara

    Deklinasi Kedudukan Gubernur Sebagai Kepala Daerah dan Penyelenggara Urusan Pemerintahan Konkuren Daerah Provinsi

    Get PDF
    Abstract: In carrying out his duties and functions, the Governor has two dual positions, namely as regional head and as a representative of the central government in the region. The two positions have different orientations and are very likely to conflict. This research is a type of normative research, the method of collecting legal materials uses the library method. Primary legal materials in the form of Law Number 23 of 2014 concerning Regional Government and secondary legal materials in the form of related books and journals. Analyzed descriptively-analytically with deductive logic. The results of this study indicate that the declination of the Governor's position as regional head is triggered by the Governor's obligation to carry out national strategic programs. Furthermore, the weakening of the position of the Governor as the organizer of concurrent provincial government affairs due to the obligation to follow the NSPK that has been determined by the central government as well as the provisions that give the central government authority to be able to take up concurrent government affairs which are basically the authority of the Province, Regency/City. Abstrak: Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, gubernur memiliki dua kedudukan ganda yakni sebagai kepala daerah dan sebagai wakil pemerintah pusat di daerah. Dua kedudukan tersebut memiliki orientasi yang berbeda dan sangat memungkinkan terjadinya pertentangan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian normatif. Metode pengumpulan bahan hukum menggunakan metode pustaka. Bahan hukum primer  berupa Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan bahan hukum sekunder berupa buku dan jurnal terkait. Dianalisis dengan metode deskriptif-analitis menggunakan logika deduktif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa deklinasi kedudukan gubernur sebagai kepala daerah dipicu karena adanya kewajiban  gubernur untuk melaksanakan program strategis nasional. Selanjutnya, pelemahan kedudukan gubernur sebagai penyelenggara urusan pemerintahan konkuren daerah provinsi karena adanya kewajiban untuk mempedomani NSPK yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat serta adanya ketentuan yang memberikan kewenangan pemerintah pusat untuk dapat mengambil urusan pemerintahan konkuren yang pada dasarnya merupakan wewenang provinsi, kabupaten/kota

    Tinjauan Yuridis terhadap Pengadaan Vaksin Covid-19 Sebagai Upaya Penanganan Keadaan Darurat di Indonesia

    Get PDF
    Menghadapi pandemi Covid-19, Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk dapat menghentikan penyebaran dan penularan virus Covid-19. Salah satu upaya untuk mewujudkannya adalah melalui upaya pengadaan vaksin Covid-19 melalui prosedur pengadaan barang/jasa dalam penanganan keadaan darurat. Pelaksanaan pengadaan barang/jasa dalam penanganan keadaan darurat memiliki prinsip efektif, efisien dan akuntable, namun di sisi lain pengawasan masyarakat berpotensi tereduksi dengan alasan prinsip-prinsip tersebut. Permasalahan yang dikaji dalam tulisan ini adalah bagaimana tata cara pengadaan vaksin Covid-19 dalam upaya penanganan keadaan darurat, selanjutnya bagaimana urgensi pengawasan masyarakat dalam pelaksanaan pengadaan vaksin Covid-19. Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif dengan pendekatan yuridis positivistis. Tulisan ini memperlihatkan bahwa tata cara pelaksanaan pengadaan vaksin Covid-19 berpedoman pada tata cara dan aturan pelaksanaan pengadaan barang/jasa dalam penanganan keadaan darurat yang ditentukan oleh Peraturan LKPP Nomor 13 Tahun 2018. Selanjutnya, dalam pelaksanaan pengadaan vaksin Covid-19, masyarakat berperan sebagai pengawas eksternal dalam pelaksanaan pengadaan vaksin Covid-19

    APLIKASI TERAPI MENDENGARKAN ASMAUL HUSNA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PERILAKU KEKERASAN DI DESA CIBOKOR KECAMATAN CAMPAKA KABUPATEN CIANJUR

    Get PDF
    Perilaku kekerasan merupakan suatu perasaan atau emosi yang timbul sebagai reaksi terhadap kecemasan yang meningkat dan dirasakan sebagai ancaman. Gejala kecemasan akut maupun kronis merupakan komponen utama bagi semua gangguan psikiatri, sebagian dari komponen kecemasan itu menjelma dalam bentuk gangguan panik, fobia, obsesi kompulsi, dan sebagainya. Salah satu terapi individual yang bermanfaat untuk mengontrol kecemasan pasien perilaku kekerasan yaitu melalui pendekatan strategi dengan cara spiritual dengan mendengarkan asmaul husna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mendengarkan asmaul husna terhadap tingkat kecemasan pada pasien resiko perilaku kekerasan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dokumentasi dan studi literatur. Hasil intervensi menunjukkan adanya penurunan tingkat kecemasan sesudah diberikan terapi mendengarkan asmaul husna dengan skor 50 menjadi 30 yang diukur dengan instrument penelitian SAI (State Anxiety Inventory). Kesimpulan dari penulisan ini menunjukan pemberian terapi mendengarkan asmaul husna di waktu luang berpengaruh terhadap penurunan tingkat kecemasan yang dialami pasien skizofrenia dengan resiko perilaku kekerasan dan efektif menurunkan tingkat kecemasan bagi seseorang yang memiliki gangguan kecemasan

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSEPTUAL INTERAKTIF BERBANTUAN MULTIMEDIA VISUAL UNTUK MEMPERBAIKI MODEL MENTAL SISWA SD TERKAIT KONSEP-KONSEP PADA MATERI PERUBAHAN WUJUD ZAT

    Get PDF
    ABSTRAK Model mental mewakili ide-ide dalam pikiran seseorang yang digunakan untuk menggambarkan dan menjelaskan fenomena. Proses berpikir seseorang memerlukan bangunan model mental yang baik. Keadaan model mental tersebut sangat erat kaitannya dengan tingkat pemahaman para siswa yang tidak utuh terhadap konsep-konsep sains yang dipelajari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang jumlah siswa SD pada setiap kategori model mental pada saat sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran, efektivitas dan tanggapan siswa tentang penerapan model pembelajaran konseptual interaktif berbantuan multimedia visual pada materi perubahan wujud zat. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen awal (pre-experiment). Dengan desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah one group pretest-posttest design. Instrumen yang digunakan berupa tes pemahaman konsep dan tes skala sikap. Pengolahan data dengan menggunakan rubrik tingkat pemahaman yang dikembangkan oleh Abraham, dkk (1992) dan rubrik model mental yang dikembangkan oleh Kurnaz (2015). Hasil penelitian menunjukan jumlah siswa SD yang mencapai model mental scientific mengalami peningkatan yang sangat signifikan sebanyak 58% pada hasil posttest, sedangkan pada pretest tidak ada siswa yang mencapai model mental scientific. Jumlah siswa yang mencapai model mental synthetic sebanyak 21% pada hasil posttest, sedangkan pada pretest siswa yang mencapai model mental sebanyak 22%. Jumlah siswa yang mencapai model mental initial mengalami penurunan yang sangat signifikan pada hasil posttest sebanyak 21%, sedangkan pada pretest siswa yang mencapai model mental initial sebanyak 78%. Penerapan model pembelajaran konseptual interaktif berbantuan multimedia visual memiliki efektivitas “sedang” dalam memfasilitasi pencapaian model mental kategori scientific pada siswa SD. Selanjutnya tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran konseptual interaktif berbantuan multimedia visual adalah 87% setuju. Siswa mampu memperbaiki konsep yang keliru setelah pembelajaran dengan melihat video, simulasi virtual, dan percobaan. Kata kunci: Model pembelajaran konseptual interaktif berbantuan multimedia visual, model mental, perubahan wujud zat. ABSTRACT Mental model represent ideas in a person's mind that is used to describe and explain phenomena. One's thought process requires a good mental model building. The condition of the mental model is closely related to the level of students' incomplete understanding of the science concepts that they learn. The purpose of this study was to obtain an overview of the number of elementary school students in each mental model category before and after the implementation of the learning model, the effectiveness and student responses about the implementation of the interactive conceptual learning model assisted by visual multimedia on the material of the substance change. The research method used was an pre-experiment. The design used in this study was a one group pretest-posttest design. The instruments used were a concept understanding test and an attitude scale test. Data processing used the rubric of the level of understanding developed by Abraham, et al. (1992) and the rubric of mental model developed by Kurnaz (2015). The results showed that the number of elementary school students who achieved the scientific mental model had a very significant increase of 58% in the posttest results, and none of the students reached the scientific mental model in the pretest results. The number of students who achieved the synthetic mental model was 21% in the posttest results, and the number of students who achieved the mental model in the pretest results was 22%. The number of students who achieved the initial mental model got a very significant decrease in the posttest results was 21%, and the number of students who achieved the initial mental model in the pretest results was 78%. The implementation of the interactive conceptual learning model assisted by visual multimedia had "medium" effectiveness in facilitating the achievement of the scientific category mental model in elementary school student. Furthermore, the students’ responses to the implementation of the interactive conceptual learning model assisted by visual multimedia were 87% agreed. Students were able to correct wrong concepts after learning by watching videos, virtual simulations, and experiments. Keywords: interactive conceptual learning model assisted by visual multimedia, mental model, substance change

    Bimbingan sosial Islam untuk mengubah pola pikir masyarakat penerima manfaat bantuan program Keluarga Harapan: Penelitian di Dusun Margaluyu Desa Kertayasa Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran

    Get PDF
    INDONESIA : Kemiskinan seolah tidak ingin pergi dari Indonesia, sampai saat ini masih banyak masyarakat Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan, dalam upaya mengentaskan masalah kemiskinan, pemerintah mengadakan Program Keluarga Harapan (PKH). Namun masyarakat penerima PKH belum sepenuhnya memahami tujuan PKH. Bimbingan sosial Islam pada dasarnya dilakukan untuk membantu masyarakat mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosial serta memiliki tanggung jawab kemasyarakatan. Dengan adanya bimbingan sosial islam diharapkan masyarakat akan memiliki pengtahuan dan wawasan yang baru mengenai pendidikan anak, ekonomi, disabilitas, kesehatan dan kesejahteraan sosial. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pola pikir masyarakat penerima PKH, mengetahui proses pelaksanaan bimbingan sosial islam terhadap masyarakan penerima PKH, dan mengetahui dampak bimbingan sosial islam terhadap pola pikir dan perilaku masyarakat penerima manfaat PKH. Penelitian ini berangkat dari teori bimbingan sosial Islam yaitu proses pemberian bantuan terhadap individu agar dalam kehidupan kemasyarakatannya senantiasa selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup didunia dan di akhirat. Dengan demikian sebagai masyarakat yang mendapatkan amanah dari pemerintah, harus bisa memanfaatkan amanah itu sesuai dengan apa yang di harapkan oleh pemerintah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan dekriptif, karena itu penulis menyajikan laporan dengan sifat realistis dan sistematis dan berisi kutipan-kutipan data untuk memberikan gambaran penyajian laporan tersebut. Berdasarkan hasil penelitian dilapangan di temukan bahwa bimbingan sosial islam untuk meningkatkan pola pikir masyarakat penerima manfaat PKH sudah cukup baik. namun belum mencapai target yang di harapkan oleh pemerintah Hal ini sesuai oleh penuturan dari beberapa masyarakat yang di wawancarai oleh penulis yang menyatakan sudah terbantu dengan adanya bimbingan sosial islam sehingga bisa lebih bijak dalam pengelolaan dana PKH. ENGLISH : Poverty does not want to go from Indonesia, until now there are still many Indonesian people who live below the poverty line, in an effort to alleviate the problem of poverty, the government runs the Hope Family Program (PKH). Not yet the community accepts PKH not yet agreeing to PKH's goals. Islamic social guidance at the time is carried out to help the community know and relate to the social environment and have social responsibility. With the presence of social guidance, it is hoped that the community will have new knowledge and insights about children's education, the economy, disability, health and social welfare. The purpose of this study was to study the mindset of PKH recipient communities, to know the process of implementing Islamic social guidance on PKH recipient communities, and to study social guidance thoughts on the mindset and beneficiary communities of PKH. This research departs from the theory of Islamic social guidance, namely the process of assistance to individuals so that in their social life they are always in harmony with the provisions and instructions of Allah, so that they can achieve happiness in life in the world and in the hereafter. Thus, as a community that receives a mandate from the government, it must be able to get a trust in accordance with what the government strives for. The research method used is a qualitative method using descriptive, therefore the authors provide reports with the nature and systematic and provide quotes to provide an overview of the presentation of the report. Based on the results of research in the field, finding Islamic social assistance to improve the mindset of PKH beneficiaries is already quite good. Not yet reached the target approved by the government. This is in accordance with the narrative of several people interviewed by the writer who has been helped by the existence of Islamic social guidance so that it can be wiser in managing PKH funds

    Tinjauan hukum ekonomi syariah terhadap jual beli melalui jasa Go Food

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh lahirnya produk ekonomi modern berbasis online yang pada akhir periode ini perkembangannya sangat pesat. Salah satunya Go Food yaitu layanan jasa titip beli dan antar makanan, yang layanan Go Food ini bagian dari aplikasi PT. Gojek yang diciptakan oleh Nadiem Makariem, PT. Gojek Indonesia telah menggait lebih dari 250.000 mitra driver ojek dan mobil, dan 400.000 penjual makanan serta lebih dari 7.000 penyedia layanan lainnya, yang tersebar di 74 kota di Indonesia. Fenomena itu memerlukan kajian akademik dari sisi Hukum Ekonomi Syariah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem jual beli melalui jasa Go Food; mekanisme transaksi jual beli melalui jasa Go Food; kedudukan hukum jual beli melalui jasa Go Food dalam Hukum Ekonomi Syariah. Penelitian ini menggunakan metode deskriftif analisis, yaitu mendeskripsikan peristiwa dan fakta yang ada tentang sistem dan mekanisme transaksi dalam jual beli melalui Go Food. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, studi dokumentasi dan studi pustaka. Analisis datanya secara kualitatif dengan cara mengumpulkan data, memahami seluruh data, mengklasifikasikan data yang telah ada, menghubungkan data yang didapatkan dengan teori, dan mengambil kesimpulan. Penelitian ini menyimpulkan: (1) sistem jual beli melalui Jasa Go Food melibatkan beberapa pihak, yakni PT. Gojek Indonesia, merchant, driver, dan konsumen. Hubungan traksaski antara para pihak berbeda-beda, PT. Gojek dan merchant mempunyai ikatan kontrak sewa lapak dan jasa promosi dalam aplikasi, PT. Gojek dengan Driver mempunyai hubungan kontrak sebagai mitra kerja dimana keduanya saling membutuhkan untuk terlaksananya layanan ini, driver dan pelanggan mempunyai kontrak sewa jasa driver untuk membeli dan mengantarkan makanan. driver dan merchant hubungannya jual beli produk yang dipesan pelanggan, (2) mekanisme jual beli melalui jasa Go Food dimulai dari Pelanggan yang memesan melalui aplikasinya dan diterima serta dikonfirmasi oleh driver, lalu driver membelikannya kepada merchant yang ditentukan oleh Pemesan, kemudian mengantar pesanan tersebut kepada alamat pelanggan, dan (3) secara Muamalah akad dalam transaksi jual beli melalui jasa Go Food ini adalah akad ijarah jika pembayaran diawal melalui Go Pay, dan ijarah wal qardh jika pesanan menggunakan metode pembayaran cash. Jadi jual beli melalui jasa Go Food diperbolehkan menurut Hukum Ekonomi Syariah selama memenuhi rukun dan syarat yang telah ditentukan

    Pengaruh Atraksi Wisata Alam dan Motivasi Wisatawan terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan ke Kawasan Wisata Ciwidey dan Pangalengan

    Get PDF
    The tourist area of Ciwidey and Pangalengan is part of South Bandung region and making the main purpose of visiting tourists, every year the number of tourist visits to Pangalengan and Ciwidey experienced instability. The decision to visit, the main problem is examined in the study and purpose of this researxh is to know the extent of the influence natural attractions and tourist motivation against the decision of visit in this study. Natural attractions witch consists of a state nature, human resources, means of accommodation and infrastructure. Motivation tourists with a driving factor consists of recreational, diversionary, experimental, experiental and existential. Variabel decision of visit which consists of the selection activity, travel benefits, travel options, destination and time of the visit. The type of research use descriptive quantitative approach with verifikatif, the method used a systematic sampling technique with survey and using multiple regression analysis test. The sample in this study at least equal as 100 respondents. The research results showed the natural attractions with the dimension of highest rated infrastructure and the lowest dimensional and assesment of the state nature. Motivation tourists with dimensions existensial get highest value, and the lowest assessment is experiental and recreational. While the decison variables of a visit by a factor of election activity tour get the highest scoring and lowest scoring that is the slection of travel benefits. Research results showed the existence of very positive influence among the natural attractions and tourist motivation against the decision of a visit

    PROSES KEGIATAN DAKWAH SANTRI AL-MUTAWALLY DESA BOJONG KECAMATAN CILIMUS KABUPATEN KUNINGAN MELALUI KEGIATAN PPM (Praktek Pengabdian Masyarakat) DI DESA PASAWAHAN KECAMATAN PASAWAHAN KABUPATEN KUNINGAN.

    Get PDF
    ABSTRAK PROSES KEGIATAN DAKWAH SANTRI AL-MUTAWALLY DESA BOJONG KECAMATAN CILIMUS KABUPATEN KUNINGAN MELALUI KEGIATAN PPM (Praktek Pengabdian Masyarakat) DI DESA PASAWAHAN KECAMATAN PASAWAHAN KABUPATEN KUNINGAN. DADAN RAMDANI : 1414321006 Pondok pesantren merupakan salah satu tempat bagi seseorang untuk mengembangkan potensi khususnya bagi para santri. Salah satu bakat dan minat santri adalah kemampuan dalam berdakwah. PPM (praktek pengabdian masyarakat) merupakan salah satu program unggulan Ponpes Al-Mutawally yang melatih para santri untuk berdakwah dan terjun langsung ke masyarakat. Pertanyaan Penelitian: (1) Bagaimana Proses kegiatan PPM (Praktek Pengabdian Masyarakat) yang dilakukan oleh santri ponpes Al-Mutawally di Desa Pasawahan?. (2) Bagaimana efek kegiatan PPM (Praktek Pengabdian Masyarakat) santri Al-Mutawally bagi masyarakat desa Pasawahan?. (3) Bagaiaman faktor penghambat kegiatan dakwah santri Al-Mutawally melalui PPM (Praktek Pengabdian Masyarakat) di desa Pasawahan?. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian kualitatif. Karena data yang dikumpulkan menggunakan bilangan, yang diperoleh menggunakan statistik. Teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: Wawancara, Observasi dan Dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis skripsi yang telah diuraikan di atas, maka dapat peneliti simpulkan bahwa: (1) Pelaksanaan kegiatan PPM (praktek pengabdian masyarakat) yang dilakukan oleh santri Al-Mutawally desa Bojong kecamatan Cilimus kabupaten Kuningan di desa Pasawahan kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan sudah mampu menjalankan kegiatan tersebut dengan baik, karena telah menerapkan ilmu manajemen dakwah diantaranya yaitu : pertama ; perencanaan, perencanaan dilakukan sebelum kegiatan PPM dilaksanakan. Lamgkah yang dilakukan dalam perencanaan yaitu: pembentukan panitia, menentukan tempat kegiatan PPM dan pematangan peserta PPM. Kedua ; pengorganisasian, panitia PPM sebelumnya telah melakukan pengorganisasian dengan membentuk struktur organisasi peserta PPM. Ketiga ; penggerakan, Penggerakan yang dilakukan yaitu berupa motivasi dorongan kepada para peserta untuk selalu bersemangat demi mensukseskan acara PPM. Keempat ; pengawasa, Fungsi pengawasan ini dilaksanakan oleh panitia PPM pada saat berjalannya kegiatan PPM yang sering disebut dengan breafing. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam breafing yaitu: pemberian motivasi, pembimbingan, laporan kegiatan peserta PPM dan perencanaan kegiatan. Kelima ; evaluasi, Kegiatan evaluasi ini sama dengan pengawasan yaitu dilakukan ketika malam hari, dengan adanya evaluasi peserta PPM dapat terkontrol dan dapat memperbaiki jika terdapat suatu kekurangan atau kesalahan yang telah dilakukan. (2) Efek dari kegiatan PPM (praktek pengabdian masyarakat) di desa Pasawahan menghasilkan 2 aspek yaitu; aspek pendidikan dan aspek hubungan silaturahmi. Dalam aspek pendidikan kegiatan PPM mampu memberikan nilai positif bagi masyarakat setempat, masyarakat desa dapat terbantu olah peserta PPM dalam berbagai hal seperti mengajar anak-anak baik keagamaan, umum, seni dan olahraga. Dalam aspek hubungan silaturahmi, walaupun kegiatan PPM sudah selesai namun komunikasi atau silaturahmi antara peserta PPM dan masyarakat desa Pasawahan terus berjalan dengan baik. (3) Hambatan eksternal yaitu Hambatan yang berasal dari luar yang dialami oleh peserta PPM yaitu diantaranya: ada sebagian masyarakat yang kurang antusias dengan kegiatan PPM, mungkin karena kegiatan PPM bukanlah kegiatan yang baru bagi masyarakat desa pasawahan, karena sebelum kegiatan PPM dari ponpes Al-Mutawally sudah ada yang melaksanakan kegiatan tersebut dari pondok yang lain. Namun masih banyak yang antusias walaupun kegiatan pengabdian sudah tidak asing lagi karena setiap lembaga memiliki cara tersendiri untuk mendekati masyarakat. Kemudian hambatan selanjutnya yaitu cuaca yang terus turun hujan sehingga ada kegiatan yang terlaksana namun kurang maksimal. Kata Kunci : Dakwah, Santri, Praktek Pengabdian Masyarakat (PPM) ABSTRAC

    PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO SEBAGAI SOLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA

    Get PDF
    IPA merupakan salah satu ilmu dasar yang mempelajari aspek alam beserta kejadian- kejadian yang terjadi di lingkungan sekitar. Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan media video Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan proses analisis data lebih menekankan pada penyimpulan perbandingan tinjauan pustaka dari beberapa jurnal ilmiah. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran IPA dengan media video dapat meningkatkan hasil belajar IPA karena media video mampu mendorong munculnya ide-ide kreatif dari peserta didik dengan adanya visualisai berupa gambar bergerak dan suara yang disajikan melalui media video. Melalui media video, materi pembelajaran yang akan disampaikan mampu membangkitkan semangat peserta didik untuk belajar karena materi yang dipelajari dapat dengan mudah dimengerti dan dipahami peserta didik melalui gambar, suara dan animasi yang disajikan, sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar peserta didik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media video dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pelajaran IPA di sekolah dasar
    • …
    corecore