54 research outputs found

    PROSES BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL PISA DAN SCAFFOLDINGNYA

    Get PDF
    Indonesia's PISA test results in the last three periods still rank in the bottom ten. This shows that the mathematics ability of Indonesian students is still low. This research aims to explore the higher order thinking processes experienced by junior high school students in solving PISA questions before and during scaffolding. This research was conducted at SMP Negeri 3 Singosari, Malang Regency, in the form of giving tests to 31 students of class IX, interviews and scaffolding. Scaffolding is done in order to complete the unfulfilled aspects in the phases of thinking. From this research, it was found that: (1) The high-level thinking process of students in solving PISA questions, before scaffolding has included the three phases that must be passed (the entry phase, the attack phase, and the review phase), but not all aspects of each phase are fulfilled; (2) Scaffolding has helped students in solving PISA questions. Improve the teacher's ability to do scaffolding to help students find aha! with more attention to the obstacles (stuck?) faced by student

    Respon Siswa terhadap Penggunaan Video Youtube sebagai Media Pembelajaran Daring Matematika

    Get PDF
    Adanya pandemi Covid-19 menyebabkan proses pembelajaran harus dilaksanakan secara dalam jaringan (daring) bagi sebagian besar sekolah di daerah terdampak. Pada pembelajaran secara daring, terdapat keterbatasan waktu dan ruang bagi guru dalam membimbing siswa mempelajari materi. Penggunaan video pembelajaran melalui Youtube yang dapat diakses secara daring merupakan salah satu alternatif solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran daring. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan video Youtube sebagai media pembelajaran daring matematika. Respon siswa ini berguna untuk mengetahui sejauh mana tanggapan dan reaksi siswa terhadap media pembelajaran yang digunakan, sehingga dapat dijadikan bahan refleksi serta referensi dalam merancang pembelajaran di masa yang akan datang. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan menggunakan angket untuk mendapatkan data respon dari siswa. Berdasarkan angket respon yang diberikan kepada 238 siswa SMKN 1 Malang, diperoleh hasil rata-rata persentase skor keseluruhan indikator mencapai 82%. Hal ini menunjukkan bahwa respon siswa terhadap penggunaan media video Youtube pada pembelajaran matematika adalah sangat positif. Namun perlu adanya perhatian khusus terkait penyajian tampilan video dan struktur penyampaian materi sehingga siswa lebih tertarik dan percaya diri setelah menggunakan media

    High Order Thinking Skills: Can It Arise When A Prospective Teacher Solves A Controversial Mathematics Problem?

    Get PDF
    High order thinking skills are important for prospective mathematics teachers. This study aims to describe whether High Order Thinking Skills (HOTS) can appear when prospective teachers solve controversial math problems. This research has been conducted using descriptive qualitative research. The instruments that have been used are controversial math test questions and interviews. The research subjects used were 150 prospective mathematics teachers, and three people who experienced controversy were taken to find out their HOTS. The results showed that from the three subjects, information was obtained that analysis and evaluation had emerged when solving controversial problems, but only one subject appeared for creating. Suggestions for the next researcher is to combine critical thinking and HOTS to bring up aspects of creating

    PROSES METAKOGNISI MATEMATIS SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH

    Get PDF
    Penelitian ini mengkaji metakognisi siswa SD dan MTs Surya Buana Malang dalam diskusi kelompok pembelajaran matematika. Penelitian ini dilakukan dengan observasi partisipatif di kelas 3B dan kelas 8A serta wawancara mendalam kepada siswa. Dalam proses diskusi dikaji munculnya metakognisi yang meliputi: kesadaran, regulasi, dan evaluasi.  Hasil penelitian menujukkan bahwa kesadaran siswa perempuan dalam kelompok untuk memikirkan pemecahan masalah yang diberikan lebih terfokus dan tidak sering mengajukan   bantuan   guru.   Regulasi   muncul   pada   saat   siswa   selesai mengerjakan  tugas  dengan  cara menunjukkan  hasil  pekerjaan    pada teman dalam kelompok. Evaluasi dilakukan siswa berulang-ulang pada saat menyelesaikan masalah dan siswa pada tiap-tiap kelompok   menunjukkan aktivitas komunikatif antar anggota

    Interferensi Berpikir Siswa dalam Memecahkan Masalah Deret Aritmetika dan Geometri

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan interferensi berpikir siswa yang mengalami interferensi proaktif dan retroaktif dalam memecahkan masalah deret aritmetika dan geometri. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XII MIPA-5 SMA Negeri 1 Kutorejo. Siswa menyelesaikan tes yang terdiri dari satu masalah deret aritmetika dan satu masalah deret geometri. Siswa yang terpilih menjadi subjek penelitian adalah siswa yang mengalami dua kategori interferensi yaitu interferensi proaktif dan interferensi retroaktif sekaligus. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, tes, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian data dianalisis menggunakan metode deskriptif untuk memperoleh hasil yang dideskripsikan berdasarkan teori pemrosesan informasi dan struktur berpikir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab terjadinya interferensi dikarenakan terdapat kemiripan antara masalah deret aritmetika dan geometri yaitu ketika siswa menentukan nilai beda ( ) dan rasio ( ). Interferensi proaktif terjadi ketika siswa memecahkan masalah deret geometri menggunakan konsep deret aritmetika. Dan sebaliknya, interferensi retroaktif terjadi ketika siswa memecahkan masalah aritmetika menggunakan konsep deret geometri. Interferensi proaktif dan retroaktif terjadi secara bersamaan dikarenakan konstruksi konsep deret aritmetika dan geometri yang masih samar-samar

    Analisis Kemampuan Literasi Matematis Siswa SMA Kelas X Dalam Menyelesaikan Soal Tipe Pisa Konten Change and Relationship

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan capaian kemampuan literasi matematis siswa dalam menyelesaikan soal tipe PISA konten change and relationship. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan tes kemampuan literasi matematis dan wawancara. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas X SMAN Mojoagung Tahun Pelajaran 2021/2022 yang masing-masing satu orang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah.   Data yang didapatkan kemudian direduksi dan dianalisis secara kualitatif dengan memperhatikan indikator-indikator kemampuan proses matematis siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa berkemampuan tinggi mampu menunjukkan kemampuan literasi matematis yang baik, yakni siswa mampu memenuhi ketiga aspek proses matematis yakni formulate, employ dan interprete dengan baik. Siswa berkemampuan sedang hanya mampu memenuhi dua indikator pada aspek proses matematis yakni formulate dan employ. Siswa berkemampuan rendah tidak dapat memenuhi seluruh indikator pada aspek proses matematis, siswa berkemampuan rendah hanya memenuhi satu aspek proses matematis yakni formulate. Bagi peneliti selanjutnya, agar meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya kemampuan literasi matematis pada jenjang SMA/sederajat

    Representation of Trigonometry Graph Funcsion Colage Students Using GeoGebra

    Get PDF
    This descriptive qualitive research aims to describe the forms of mathematics representation that appear among college students whom try to understand the relation between the change of trigonometry function coefficient and its graph through GeoGebra media. A class consists of 30 college students choosen as research subjects and they are given worksheets. From their work, it can be seen that there are 3 types of tendency of representation forms which is used by college students to solve their worksheet. From each type of tendency, a worksheet of student is choosen randomly for further investigation since it can represent others’ work. The research result shows that college students represent GeoGebra view in 3 forms. They are verbal representation, mathematics expression representation, and visual representation

    Argumentasi Siswa Dalam Pembuktian Konjektur

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Struktur argumentasi siswa dalam pembuktian konjektur. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek pada penelitian adalah 8 orang siswa kelas XI SMAN 1 Rogojampi. Subjek diminta membuktikan konjektur kemudian dikelompokan berdasarkan hasil pembuktian yang diberikan. Kemudian setiap subjek akan diwawancara untuk mengetahui argumentasinya. Hasil wawancara akan dianalisis berdasarkan struktur argumentasi Toulmin. Hasil penelitian menunjukan bahwa struktur argumentasi siswa yang menghasilkan pembuktian dengan contoh generik hampir sama dengan siswa yang menghasilkan pembuktian dengan contoh empirik. Struktur argumentasi siswa yang membuktikan dengan contoh lebih rumit dan memuat lebih banyak jenis komponen argumentasi dibanding siswa yang membuktikan secara formal

    Analisis Koneksi Matematis Mahasiswa dalam Menyelesaikan Masalah Penyajian Data dalam Diagram dan Pemberian Scaffoldingnya

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan koneksi matematis Mahasiswa dalam menyelesaikan masalah penyajian data dalam diagram dan pemberian scaffoldingnya. Subjek dalam penelitian ini adalah 3 mahasiswa Pendidikan Matematika kelas offering D Universitas Negeri Malang. Pemilihan subjek penelitian menggunakan cara purposive sampling dimana didasarkan pada proses penyelesaian tes koneksi matematis yang benar namun masih banyak proses yang salah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui tes serta wawancara. Teknik analisis data mengikuti model Miles dan Huberman dengan uji keabsahan data dilakukan dengan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koneksi matematis mahasiswa dalam menyelesaikan masalah penyajian data masih rendah ditunjukkan dengan adanya kesalahan mahasiswa dalam mengoneksikan antar konsep matematika, dan ide matematika dengan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, kegiatan scaffolding yang peneliti terapkan pada bentuk reviewing adalah dengan meminta mahasiswa untuk menjelaskan langkah-langkah penyelesaian maksud dari isitilah-istilah yang digunakan. Sedangkan pada bentuk restructuring, peneliti memberikan pertanyaan yang mengarahkan mahasiswa untuk memparafrase masalah, dan kata kunci permasalahan. Selain pada developing conceptual thinking, peneiliti mengarahkan mahasiswa untuk menghubungkan informasi yang diperoleh dari masalah dengan konsep matematika yang telah dipelajari sebelumnya, dan melibatkan mahasiswa untuk berdiskusi bersama guna membangun pemahaman konseptual terkait penyelesaian masalah. Temuan ini diharapkan dapat memperbaiki cara pendidik dalam mengajarkan statistika deskriptif, terutama konsep penyajian data dalam diagram yang sedemikian hingga membantu koneksi matematis mahasiswa

    Analisis Literasi Matematis Mahasiswa pada Masalah Ukuran Pemusatan Data Berbasis Evaluasi

    Get PDF
    Tingkat literasi matematis mahasiswa pada kelompok kemampuan tinggi hanya mampu mencapai level 4. Artinya, mereka masih mengalami kesulitan pada masalah literasi level 5 yang juga merupakan masalah berbasis evaluasi. Untuk itu, penelitian ini bertujuan menganalisis literasi mahasiswa pada masalah berbasis evaluasi terkait ukuran pemusatan data. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Subjek pada penelitian ini diambil dari 39 mahasiswa S1 Matematika di Universitas Negeri Malang yang mengikuti tes. Kemudian, dipilih tiga mahasiswa yang hasil pekerjaannya mewakili keseluruhan. Ketiga mahasiswa tersebut dikategorikan dalam kelompok kemampuan matematis rendah, sedang, dan tinggi. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui tes tertulis dan wawancara. Instrumen yang digunakan adalah lembar tes tertulis dan pedoman wawancara. Data dalam penelitian ini meliputi hasil tes tertulis dan hasil wawancara. Analisis data dilakukan melalui tiga tahap, yakni reduksi data, pemaparan data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa dengan kemampuan matematis rendah tidak mampu memenuhi tahapan merumuskan, menerapkan, dan menginterpretasi dalam literasi matematis berbasis evaluasi. Mahasiswa dengan kemampuan matematis sedang hanya mampu mencapai tahapan merumuskan masalah. Sedangkan, mahasiswa dengan kemampuan matematis tinggi sudah mampu mencapai tahapan interpretasi dalam menyelesaikan masalah literasi matematis berbasis evaluasi. Meski demikian, mereka tidak mampu membuat argumen berdasarkan hasil matematis yang diperoleh ke dalam konteks permasalahan
    • …
    corecore