15 research outputs found

    Sintesis Kompleks Polimer Berpori Mn(II) dengan Ligan 2-Metil Imidazol dan Ligan 2,4,5-Trifenil-1H-Imidazol sebagai Material Penyimpan Hidrogen

    Get PDF
    Kompleks polimer berhasil disintesis dari reaksi antara MnCl2.6H2O dan ligan turunan imidazol masing-masing yaitu 2-metil imidazol dan 2,4,6-trifenil-1H- imidazol dengan metode solvotermal pada 140oC selama 24 jam. Rendemen yang dihasilkan oleh kompleks polimer Mn(II)-2-metilimidazol sebesar 58,26% dan kompleks polimer Mn(II)-2,4,5-trifenil imidazol 21,21%. Berdasarkan hasil analisis komposisi kompleks dengan elemental analyzer dan AAS diperoleh rumus molekulnya [(H2O)5Mn-L-Mn(H2O)5]Cl4 dan [(H2O)5Mn-L]Cl3. Kompleks polimer Mn(II)-2-metil imidazol memiliki bentuk morfologi kotak yang bertumpuk sedangkan kompleks polimer Mn(II)-2,4,6-trifenil imidazol butiran kecil bertumpuk yang tidak seragam. Luas permukaan kompleks polimer Mn(II)-2-metil imidazol sebesar 33,636 m2/g sedangkan Mn(II)-2,4,5-trifenil imidazol 3,782 m2/g. Kapasitas adsorbsi hidrogen kompleks polimer Mn(II)-2-metil imidazol yaitu sebesar 0,6070 % berat sedangkan Mn(II)-2,4,5-trifenil imidazol yaitu sebesar 0,4313 % berat. ============================================================================================ Porous coordination polymer succesfully synthesized by reaction MnCl2.6H2O with 2-methyl imidazole and 2,4,5-triphenyl imidazol ligand used solvothermal method (T=140oC; 24 hours). Crystal rendement of Mn(II)-2-methyl imidazole was 58,26% and Mn (II)-2,4,5-triphenyl-1H-imidazole 21,21%. Porous coordination polymers was analysed by elemental analyzer and AAS have molecular formula [(H2O)5Mn-L-Mn(H2O)5]Cl4 and [(H2O)5Mn-L]Cl3. Porous coordination polymer Mn(II)-2-methyl imidazole has surface area 33,636 m2/g and Mn(II)-2,4,6triphenyl-1H-imidazole 3,782 m2.g. Adsorption capacity of Mn(II)-2-methylimidazole is 0,607 %wt and 2,4,5 triphenyl-1H-imidazole is 0,431 %wt

    Synthesis and Characterization of UiO-66 as a Paracetamol Absorption Material

    Get PDF
    UiO-66 synthesis has been carried out by dissolving 0.53 grams of zirconium tetrachloride (ZrCl4) and 0.34 grams of Benzene-1,4-dicarboxylic Acid (H2BDC) in 30 mL Dimethylformamide (DMF). The solution is then distilled for 30 minutes and then heated in an oven at 140 ° C for 6 hours. The UiO-66 material produced was then characterized by an X-Ray Diffractometer (XRD) and Fourier Transform Infrared (FTIR). The results showed that the UiO-66 was successfully synthesized which supported the XRD results at 2θ 7.3o, 8.49o and 25.8o which were the peak characteristics of UiO-66. In addition, the FTIR results show a peak of around 1500 cm-1 showing vibrations of C = C on the benzene ring and a peak of about 1390 cm-1 indicating streching of O-C-O produced from the ligand. The peaks are around 750, and 660 cm-1 which indicates the presence of C-H vibrations from the ligand. UiO-66 was also approved as the adsorption agent of paracetamol which was approved with the highest adsorption of paracetamol at 72 hours immersion time which was 97.03%

    Uji Aktivitas Antidiabetes Kokristal Asam Sinamat-Nikotinamide: Study in silico

    Get PDF
    Asam sinamat merupakan senyawa metabolit sekunder yang memiliki aktivitas biologis sebagai antidiabetes. Asam sinamat memiliki kelarutan yang rendah sehingga perlu dikembangkan sebagai kokristal. Disisi lain, efektivitas kokristal asam sinamat terhadap aktivitas antidiabetes belum pernah dilaporkan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aktivitas asam sinamat dan kokristal asam sinamat – nikotinamida sebagai antidiabetes. Penelitian ini diawali dengan penyiapan ligan dengan Chem3D selanjutnya ligan dan logam tersebut disiapkan untuk penambatan molekular dengan AutoDock Tools. Proses penambatan molekular dilakukan dengan AutoDock Vina dan divisualisasikan dengan Discovery Studio. Hasil penambatan menunjukkan asam sinamat dan kokristal asam sinamat-nikotinamida berpotensi sebagai inhibitor enzim DPP-4 berdasarkan nilai energi bebas dan jarak ikatannya. Interaksi yang terbentuk terjadi pada sisi aktif ARG125, ARG125, GLU205, VAL88, ASP96, ILE102, dan ASP96 dengan ikatan yang terjadi adalah ikatan hidrogen.  Ligan 3 memiliki sisi aktif untuk ikatan hidrogen dan nilai energi bebas paling negatif yaitu -6,928 Kcal/mol jika dibandingkan ligan 1 (-6,722 Kcal/mol) dan ligan 2 (-6.308 kcal/mol).  Ligan 1 memiliki ikatan jarak ikatan terpendek yaitu 2,078 Ă… sedangkan ligan 3 memilki jarak ikatan lebih pendek yaitu 2,764 Ă… jika dibandingkan ligan 2 (2,197 Ă…). Hasil ini menunjukkan bahwa dengan pembentukkan kokristal  akan menambah sisi aktif sehingga reaksi  yang terjadi lebih spontan dan lebih stabil

    Pemanfaatan Lahan Sempit Melalui Pembuatan Taman TOGA Teratai

    Get PDF
    Latar Belakang Desa Badal Pandean memiliki potensi yang besar dalam hal bercocok tanam, namun beberapa pekarangan rumah warga Desa Badal Pandean masih ada yang belum dimanfaatkan dengan baik, karena lahan yang terlalu sempit. Hal ini mendorong tim PkM untuk memnfaatkan lahan pekarangan rumah Kelompok Teratai, Desa Badal Pandean untuk membuat Taman TOGA Teratai (T3). Tujuan dari kegiatan PkM ini adalah membuat T3 pada lahan pekarangan rumah yang sempit di Desa Badal Pandean Kediri. Metode Metode yang dilakukan pada kegiatan PkM ini adalah Penyuluhan dan Praktik bersama pembuatan T3, mulai dari persiapan lahan sampai penanaman TOGA bersama. Hasil Pengabdian yang diperoleh adalah telah berhasil dimanfaatkan pekarangan rumah seluas 10,5 m2 menjadi Taman TOGA Teratai (T3). Jumlah TOGA yang berhasil ditanam di Badal Pandean sebanyak 23 jenis TOGA. Masing-masing jenis TOGA ditanam 3-5 tanaman. Kesimpulan Lahan pekarangan rumah yang sempit dapat dimanfaatkan untuk Taman TOGA, seperti T3 (Taman TOGA Teratai)

    PEMBERDAYAAN KELOMPOK UTARAN MELALUI PEMBUATAN SABUN HOMEMADE EKSTRAK KEDELAI DARI SISA PRODUKSI TAHU

    Get PDF
    Kediri dikenal sebagai Kota Tahu dimana banyak usaha kecil menengah yang memproduksi usaha tahu. Salah satu kelompok usaha tahu yang berada di Kediri adalah Kelompok Utaran (Usaha Tahu rumahan) yang berada di Desa Badal Pandean Kabupaten Kediri. Dalam keseharian, kelompok Utaran telah memproduksi tahu, menghasilkan bahan sampingan yang belum dimanfaatkan yaitu ekstrak kedelai. Sari kedelai memiliki beberapa manfaat seperti mencegah penuaan dini, melindungi kerusakan kulit dari sinar ultra violet, serta mencegah terbetuknya jerawat. Melihat besarnya manfaat sari kedelai, maka salah satu limbah produksi tahu kelompok Utaran, dapat pula dijadikan salah satu bahan tambahan pada produksi sabun. Hal ini dilakukan karena sabun menjadi kebutuhan yang penting terutama pada masa pandemi Covid-19 ini. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan dalam produksi, pengemasan serta pemasaran produk sabun “Utaran”. Pengabdian masyarakat untuk memanfaatkan sisa tahu yang tidak terjual menjadi sabun ektrak tahu telah dilakukan. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa pengetahuan mitra tentang pemanfaatan ektrak tahun menjadi sabun meningkat menjadi 100%. Disamping itu, pelatihan pembuatan tahu menghasilkan mitra mampu membuat sabun ekstrak tahu dengan sangat baik. Pelatihan pengemasan produk juga telah dilakukan untuk menjaga keberlanjutan program. Kata kunci: sabun, homemade, ektrak kedelai, kelompok usaha tahu, covid-19 ABSTRACT Kediri is understood because the City of Tofu where many small and medium businesses produce tofu businesses. one among the tofu business groups in Kediri is that the Utaran Group (home-based Tofu Business) located in Badal Pandean Village, Kediri Regency. In their lifestyle, the Utaran group has produced tofu, producing a by-product that has unused, namely soybean extract. Soybean juice has several benefits like preventing premature aging, protecting skin damage from ultraviolet rays, and preventing acne from forming. Seeing the good benefits of soybean juice, one among the assembly wastes of the Utara group also can be used as another ingredient in soap production. This soap-making program was administered because soap became a crucial necessity, especially during this Covid-19 pandemic. The methods used are counseling, training, and help within the production, packaging, and marketing of " Utaran" soap products. Community service to use the remaining tofu that's unsold into tofu extract soap has been administered. The results of this activity showed that the knowledge of partners about the utilization of year extract into soap increased to 100%. Additionally, the tofu-making training resulted in partners having the ability to form tofu extract soap all right. Training on product packaging and marketing has also been administered to take care of the sustainability of the program Keywords: soap, homemade, soybean extract, tofu business groups, covid-1

    Pelatihan Pembuatan Handsanitizer Pada Kelompok Utaran

    Get PDF
    Adanya pandemi covid-19, membuat sektor perkenomian melemah, terutama bagi usaha kecil dan menengah. Permasalahan ini juga dialami oleh pengusaha tahu di Kota Kediri. Omset penjualan tahu terus menurun bahkan saat masa Bulan Puasa Ramadhan dan Idul Fitri. Permasalahan ini, tidak hanya dialami oleh pengusaha tahu, namun juga dialami oleh kelompok “UTARAN” (Usaha TAhu RumahAN) di Desa Badal Pandean. Penggunaan hand sanitizer merupakan salah satu metode memutus penyebaran virus dari pasien atau carrier kepada orang lain. Produk ini memiliki kemampuan untuk membunuh virus, tetapi karena kebutuhan pasar yang melonjak tinggi menyebabkan handsanitizer sulit ditemukan di pasaran. Kebutuhan hand sanitizer saat ini tidak bisa mengandalkan produk dari industri yang selama ini beredar, diperlukan produksi tambahan oleh institusi yang memiliki kompetensi untuk mendapatkan produk yang baik. Tujuan dari kegiatan ini memberikan pelatihan kelompok utaran untuk membuat handsanitizer sehingga dapat digunakan untuk pribadi atau dikomersilkan sehingga meningkatkan perekonomian. Pada  kegiatan pengabdian    kepada    masyarakat    ini,    digunakan    metode penyuluhan,  pelatihan,  serta  pendampingan  kepada kelompok utaran. Penyuluhan pembuatan Handsanitizer meningkatkan pemahaman mitra terhadap pembuatan handsanitizer yang ditunjukkan dengan 100% kelompok utaran mengetahui cara pembuatan handsanitizer. Pelatihan pembuatan Handsanitizer meningkatkan ketrampilan mitra ditunjukkan dengan kelompok utaran dapat membuat Handsanitizer dan mengemas dengan baik yaitu dalam bentuk hampers

    PREPARASI DAN KARAKTERISASI KARBON DARI “BLOTONG” LIMBAH PABRIK GULA PADA BERBAGAI SUHU KARBONASI

    Get PDF
    Latar belakang:Blotong dari limbah pabrik gula menimbulkan permasalahan lingkungan karena jumlahnya yang melimpah. Disisi lain, Blotong dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan karbon. Sintesis karbon dapat dilakukan melalui proses karbonasi, yaitu pemecahan bahan-bahan organik menjadi karbon.Karbonasi dapat dilakukan pada berbagai suhu mulai dari 350-900ºC, tergantung prekursor karbon yang digunakanTujuan: Menetukan karakterisasi karbon dari blotong dengan berbagai variasi suhu. Metode : Pada Tahap preparasi, sampel dikeringkan pada suhu 105ºC selama 4 jam, sedangkan pada tahap karbonasi, sampel difurnace pada berbagai suhu karbonasi selama 2 jam. Hasilnya ditumbuk dan diayak pada ayakan 100 mesh. Hasil:Pola Difragtogram menunjukkan puncak difusi melebar pada sudut pendek 6°-20° menunjukkan struktur karbon yang amorf dan heterogen.Hasil analisa FTIR menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu karbonasi maka semakin kecil intensitas puncak pada panjang gelmbang 1625-1610 cm-1 yang menunjukkan adanya C=C. Hal ini didukung dengan Puncak pada panjang gelmbang 3500-3300 cm-1 yang menunjukkan adanya gugus O–HSimpulan dan saran:Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa suhu optimasi mempengaruhi struktur dari karbon yang dihasilkan dan suhu optimum untuk pembuatan karbon aktif adalah 500oC. Perlu dilakukan penelitian tentang pembuatan karbon aktif dari blotong dengan suhu karbonasi 500oC

    ANALISIS NILAI SPF PADA PRODUK TABIR SURYA MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

    Get PDF
    Indonesia is a country with high sun exposure and the potential for high sun exposure. These rays are UVA (290-320) and UVB (320-400) rays which have both good and bad effects on humans. The formation of Vitamin D and provitamin D is a benefit, but with severe ozone depletion the UV rays produced can be harmful to human health and can cause cancer. Sunscreen which is used to protect the health of human skin from the negative effects of solar radiation and can absorb light exposure is often used in daily life as a cosmetic whose effectiveness in light absorption is based on the value of the sun protection factor (SPF), hereby to determine the value and category SPF value on sunscreen products with UV-Vis Spectrophotometry method to find out its effectiveness. By using the sampling method of Non Probability Sampling. In the determination, mixing 3 samples of sunscreen, the determination of this SPF value is a measure of the protection of sunscreen cream preparations against Ultraviolet rays. The higher the SPF value, the greater the protective effect against sunburn. The results obtained deviation of 1.04 with an average SPF in this study was 4.1 which was included in the SPF category with  minimal protection

    Pelatihan Pembuatan Jamu Mix dan Jahe Wangi Pada Kelompok Ibu Rumah Tangga Di Desa Badal Pandean

    Get PDF
    Kelompok ibu rumah tangga di Desa Badal Pandean, Kabupaten Kediri telah memanfaatkan pekarangan rumah sebagai tempat untuk menanam TOGA. Disisi lain, TOGA yang ditanam belum dimanfaatkan sebagai produk ekonomis, sehingga dibutuhkan pelatihan pemanfaatan TOGA sebagai produk yang ekonomis, seperti jamu mix dan jahe wangi. Metode yang digunakan pada kegiatan ini antara lain penyuluhan dan pelatihan cara pembuatan jamu mix dan jahe wangi serta pendampingan pemasaran produk jamu mix dan jahe wangi. Hasil yang diperoleh setelah kegiatan ini antara lain 100% kelompok ibu rumah tangga di Desa Badal Pandean telah mengetahui cara pembuatan jamu mix dan jahe wangi serta dapat membuat produk jamu mix dan jahe wangi dengan baik dan layak untuk dipasarkan. Disamping itu kelompok ibu rumah tangga di Desa Badal Pandean telah berhasil menjual produk jamu mix dan jahe wangi dalam acara Bazar yang diselenggarakan Desa Badal Pandean, Kabupaten KediriThe housewife group in Pandal Badal Village, Kediri Regency has used the house yard as a place to plant TOGA. On the other hand, the planted TOGA has not been used as an economic product, so training in the use of TOGA as an economical product is needed, such as herbal mix and fragrant ginger. The methods used in this activity included counseling and training on how to make mixed herbs and fragrant ginger as well as marketing assistance for mixed herbal and fragrant ginger products. The results obtained after this activity include 100% of the group of housewives in Badal Pandean Village who know how to make mixed herbs and fragrant ginger and can make good mix and fragrant herbal products and marketable. Besides that, the group of housewives in the Badal Pandean Village has managed to sell mixed herbal and fragrant ginger products in the Bazar event organized by Badal Pandean Village, Kediri Regency

    PENGARUH LAMA PEMANASAN TERHADAP KUALITAS MINYAK GORENG KEMASAN KELAPA SAWIT

    Get PDF
    Latar belakang: Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas minyak goreng diantaranya adalah kandungan Free Fatty Acid (FFA), warna, serta Cloud point. Semua faktor ini perlu dianalisis untuk mengetahui kualitas minyak goreng kelapa sawit. Adapun penurunan mutu dari minyak goreng kelapa sawit antara lain dapat disebabkan oleh pengaruh lama pemanasan. Tujuan: Mengetahui kualitas minyak goreng terhadap lama pemanasan. Metode: Jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Parameter yang diamati berupa kandungan Asan lemak bebas, warna dan Could Point. Hasil: Pemanasan akan menurunkan kualitas minyak goreng kualitas super setelah pemanasan sampai 15 menit (mendidih) (FFA= 0,1695,Warna = Merah:  1,5-2,0, dan  Kuning 15-20, dan Cloud point  (CP) = 6 oC.). Simpulan dan saran: Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas minyak goreng menurun setelah pemanasan 15 menit. Perlu dilakukan analisa bilangan iod, bilangan asam, dan bilangan penyabunan untuk mengetahui kualitas minyak goreng yang sesuai dengan standar mutu SNI
    corecore