16 research outputs found

    Situs Bersejarah di Kota Pusara Para Raja Sebagai Sarana Pembelajaran Pendidikan IPS Melalui Sudut Pandang Struktural Fungsional

    Get PDF
    Pembelajaran IPS merupakan pengetahuan yang multidisiplin ilmu dimana dalam satu objek pembahasan akan dapat dilihat dari banyak sudut pandang ilmu sosial. Pengamatan dalam kegiatan penelitian difungsikan sebagai salah satu cara untuk membawa keadaan yang nyata kepada peserta didik. Secara tidak langsung sebagai contoh nyata dari ilmu sosial yang sedang dipelajari, menerapkan essensialisme yang “berkata akan mengalahkan sentuhan secara langsung”. Tempat pengamatan ini meliputi Candi Penataran, Kebun Kopi Karanganyar atau De Karanganjar Koffieplantage dan Pusara Bung Karno. Merujuk pada masyarakat yang secara fungsionalisme struktural dipengaruhi oleh proses kehidupan pada zaman terdahulu yang masih dipegang erat. Sudut pandang fungsi masyarakat dalam pengamatan membantu untuk mengingat juga ikut serta kembali pada masa itu, pengamatan ini dilakukan sebagai bentuk pembelajaran nilai-nilai dan norma yang ada. Wawancara dilakukan dengan cara tatap muka, observasi secara langsung dengan menyentuh dan diabadikan dalam bentuk foto yang menghasilkan data kualitatif. Data hasil pengamatan di olah dengan menggunakan konsep ilmu sosial sehingga menjadi tema dari pembelajaran IPS yang terintegrasi

    Effect of Brand Equity and Promotion to Purchasing Decisions of Honda Motorcycle

    Full text link
    Automotive business development in Indonesia is now characterized by wide variety competition which impact on consumer behavior changes in determining purchasing decisions ranging from product quality, product design structure, and promotions that offered towards consumer, even with big brand names attached to the product. In the conditions of strict competition on motorcycle dealer's market, Tunggul Sakti Sejahtera Semarang dealer's are trying to do their business policies to achieve the desired market share. Based on Honda motorcycle sales data on Tunggul Sakti Sejahtera Semarang dealer, there are sales not in accordance with the specified target. This study aims to determine how far the influence of brand equity and promotion of their Honda motorcycle purchasing decisions on the Tunggul Sakti Sejahtera Semarang dealer. This type of research is explanatory research using primary data through questionnaires and secondary data from website in the form of a percentage of sales of Honda motorcycles with other motorcycle brands. The population of research is consumers who make purchases Honda motorcycle at Tunggul Sakti Sejahtera Semarang dealer in 2008-2012 with a sample of 98 respondents from a population of 5356 people using purposive sampling technique. The sampling technique used was purposive sampling. The measurement using the Likert scale. Data analysis method used is descriptive qualitative that use validity and reliability test, Cross Tabulation Analysis (Crosstab), Coefficient of Correlation, Simple Linear Regression, Multiple Linear Regression, Coefficient of Determination, t-test and F-test with the SPSS software program. From the analysis found that the categories of the brand equity of 68.4 per cent expressed good. In categories of promotion, 56.1 percent known good states. variable Brand equity affect purchase decisions on the of 34.8 percent. Variable Promotion influence the purchasing decisions of 29.7 percent. Brand equity and promotion variables influence the purchasing decisions of 4.23 percent. So it can be concluded the better brand equity and promotion is expected to increase consumer purchasing decisions. The suggestions can be given in this study is, Tunggul Sakti Sejahtera Semarang need to increase promotional activities with sponsorship of musical events, sports events, and advertise through the local television media companies

    Depurasi Merkuri dengan Ozonasi pada Anadara Antiquata dalam Upaya Keamanan Bahan Pangan

    Get PDF
    Hewan kerang-kerangan (bivalvia) merupakan salah satu sumber protein hewani dengan harga terjangkau, dan mudah diperoleh di berbagai perairan Indonesia. Pemanfaatan kerang bulu (Anadara antiquata) sebagai bahan pangan masih kalah populer dibandingkan kerabatnya, kerang darah (Anadara granosa), meskipun kedua species ini sering dijumpai dalam habitat berdekatan. Ekosistem perairan yang semakin tercemar logam berat, dapat menyebabkan resiko kesehatan bagi masyarakat konsumen kekerangan, karena adanya fenomena biomagnifikasi. Diperlukan upaya untuk menurunkan, bahkan jika mungkin menghilangkan kandungan logam berat agar diperoleh kerang yang aman dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan kandungan merkuri pada A. Antiquata melalui metode ozonasi. Kombinasi perlakuan ozonasi 1, 2, dan 3 hari, serta tingkat salinitas 300/00 dan 250/00 dilakukan terhadap A. antiquata yang telah diaklimatisasi selama 7 hari. Contoh jaringan insang diambil untuk pembuatan sediaan histologis, dan dianalisis kandungan merkurinya. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi perlakuan belum menghasilkan perbedaan siginifikan terhadap penurunan kandungan merkuri. Struktur histologis insang pada kerang yang diberi perlakuan menunjukkan kondisi lebih baik, sedangkan kerang yang tidak diozonasi mengalami kerusakan berupa hyperplasia dan nekrosis. Meskipun hasil yang diperoleh belum signifikan, namun depurasi secara ozonasi cenderung memperlihatkan meningkatnya retensi merkuri, dan strukur histologis insang lebih baik. Salinitas 250/00 cenderung lebih tinggi peningkatan retensinya dibandingkan salinitas 30%

    Pengaruh Kepemimpinan Kompensasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Pemasaran PT. Nyonya Meneer Semarang

    Full text link
    The purpose of this study was to determine the effect of leadership variables , variable compensation and working environment variable to variable performance of employees of Marketing PT . Nyonya Meneer Semarang . This type of research is explanatory . In this study population there were 40 employees of the marketing department of PT . Nyonya Meneer Semarang and all were sampled by sampling saturated . Data were collected through questionnaires . Measurement scale using a Likert scale . Data analysis method used is correlation , simple and multiple linear regression with SPSS 16.0.The study concluded that : ( a) leadership in PT . Nyonya Meneer Semarang is good , so is the compensation available in PT . Nyonya Meneer Semarang is good and working environment in the PT . Nyonya Meneer Semarang is good ; ( b ) the effect of leadership on employee performance is strong at 0.639 , (c ) the effect of compensation on employee performance is stronger by 0.657 ; ( d ) the influence of the work environment on employee performance is quite strong at 0.473 , ( d ) simultaneously results demonstrate leadership , compensation and work environment has a strong influence on the performance of employees is 0.704 . Leadership and compensation variables have a greater influence than the work environment variables

    Variasi Ciri Morfometrik Burung Bondol di Indonesia

    Get PDF
    Burung bondol mempunyai persebaran luas antara Afrika dan Asia sampai bagian utara Melanesia dan Australia. Burung ini mendiami daerah rerumputan, persawahan, padang rumput,semak, pinggir hutan dan hutan.Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi variasi morfometrik antar spesiesburung bondol (Lonchura) di Indonesia. Sembilan spesies dari Genus Lonchura digunakan pada penelitian ini, yaitu L. punctulata, L.leucogastroides, L. striata, L. fuscans, L.molucca, L. ma-lacca,L. ferruginosa, L.maja, dan L. teerinki. Metode penelitian dimulai dengan pengambilan sampel secara acak ber-dasarkan wilayah asal sampel, pengukuran karakter morfologi serta analisis data menggunakan prosedur Analisis Kom-ponen Utama (Minitab 14). Hasil penelitian menunjukkan dimorfisme ciri jenis kelamin pada karakter panjang kepala, panjang ekor, panjang jari tengah, panjang total tubuh, dan panjang sayap yang lebih besar pada burung jantan dibanding-kan betina. Burung L. leucogastroides dan L. maja memiliki variasi morfometrik intra spesies berdasarkan asal lokasi, sedangkan pada spesies endemik L. fuscans (Kalimantan), L. ferruginosa (Jawa), dan L. teerinki (Papua) terdapat variasi morfometrik antar spesies yang signifikan

    Variasi Ciri Morfometrik Burung Bondol (Genus lonchura) di Indonesia

    Get PDF
    Burung bondol (Lonchura) merupakan burung yang memiliki banyak variasi morfometrik, dan populasi di alam masih tinggi. Masyarakat perkotaan mempunyai cara untuk mengurangi stress dalam menghadapi beban hidup dan persaingan pekerjaan antara lain dengan memelihara burung hias atau berkicau. Burung yang relatif murah dan menarik karena warna dan pola corak bulunya adalah Bondol. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi variasi morfometrik antar spesies burung bondol (Lonchura) di Indonesia, khususnya yang terdapat pada koleksi Laboratorium Biosistematika Burung di Bidang Zoologi, LIPI. Sembilan spesies dari Genus Lonchura digunakan pada penelitian ini, yaitu L. punctulata, L.leucogastroides, L. striata, L. fuscans, L.molucca, L. malacca,L. ferruginosa, L.maja, dan L. teerinki. Prosedur penelitian meliputi pengambilan sampel secara acak berdasarkan wilayah asal sampel, pengukuran karakter morfologi dan warna, serta analisis data menggunakan prosedur Analisis Komponen Utama. Hasil penelitian menemukan dimorfisme ciri jenis kelamin pada karakter panjang kepala, panjang ekor, panjang jari tengah, panjang total tubuh, dan panjang sayap yang lebih besar pada burung jantan dibandingkan betina. Burung L. leucogastroides dan L. maja memiliki variasi morfometrik intra spesies berdasarkan asal lokasi, sedangkan pada spesies endemik L. fuscans (Kalimantan), L. ferruginosa (Jawa), dan L. teerinki (Papua) terdapat variasi morfometrik antar spesies yang signifikan. Genus Lonchura di Indonesia memiliki tiga dasar ciri warna bulu, yaitu coklat, hitam, dan putih dengan variasi warna dan corak pada tubuhnya. Panjang total Lonchura berkisar 937,78±2,95 sampai 1034,07±2,95 mm, dan terdapat variasi morfometrik yang signifikan diantara sembilan spesies Lonchura yang diamati

    KARAKTER MORFOLOGI KONGKANG BARAM Pulchrana baramica DARI JAWA

    Get PDF
    Kongkang Baram (Pulchrana baramica) pertama kali dideskripsikan pada tahun 1900 di Sungai Baram Sarawak, Malaysia. Jenis ini tersebar luas di Semenanjung Malaysia, Singapura, Sumatera, Kepulauan Riau, Pulau Bangka, Kalimantan, dan Jawa. Sebelumnya, selama lebih dari 24 tahun informasi persebaran P. baramica di Pulau Jawa hanya diketahui dari Cilebut, Kabupaten Bogor berdasarkan catatan satu spesimen saja di Museum Zoologicum Bogoriense. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi terbaru catatan spesimen katak P. baramica dari Jawa dengan pendekatan morfologi dan morfometrika, dengan spesimen acuan populasi Sumatera dan Kalimantan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu menggunakan PCA (Principal Component Analysis) kemudian dilakukan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian ini menunjukkan beberapa variasi karakter yang membedakan P. baramica spesimen dari Jawa dari populasi Sumatera dan Kalimantan adalah berdasarkan karakter-karakter meristik identifikasi yang terlihat pada selaput renang tungkai belakang (webbing) yang lebih lebar pada jari kedua bagian luar, terdapatnya kelenjar pineal (pineal spot) yang sangat jelas, dan tekstur kulitnya cenderung lebih halus. Secara morfometrika terdapat 7 karakter pembeda antar populasi P. baramica dari Jawa, Sumatera, dan Kalimantan yang berupa karakter Lebar Kepala (HL), Jarak antar canthal (ICD), Panjang Tungkai Depan dari Bahu (FLL), Panjang Tulang Kering (TL), Jarak antar Lubang Hidung (IN), Jarak antar Ujung Mata ke Lubang Hidung (EN), dan Jarak antar mata (IOD)

    MODEL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN MELALUI MINAT BERWIRAUSAHA PADA ANAK DIDIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI DI KOTA SEMARANG

    Get PDF
    The need to foster creative and innovative attitude, the courage to face failure and the attitude of seeing yourself positively among students of SMK thus will bring a positive attitude towards entrepreneurship. Support teacher as mentor closest in entrepreneurship needed to foster interest in entrepreneurship students. The need for motivation for the students that one's age is not a barrier in entrepreneurship. The younger in entrepreneurship the more mature mentally an entrepreneur. Keywords : personal attitude, subjective norm, perceived feasibility, entrepreuner intention Perlunya menumbuhkan sikap kreatif dan inovatif, berani menghadapi kegagalan dan sikap memandang diri sendiri secara positif di kalangan anak didik SMK sehingga akan memunculkan sikap positif terhadap berwirausaha. Dukungan guru sebagai mentor yang paling dekat dalam berwirausaha dibutuhkan untuk menumbuhkan minat anak didik dalam berwirausaha. Perlunya motivasi bagi anak didik, bahwasanya umur bukan menjadi penghalang seseorang dalam berwirausaha. Semakin muda dalam berwirausaha maka akan semakin matang mental seorang wirausaha. Kata kunci : sikap personal, norma subyektif, kelayakan yang dirasakan, minat berwirausah
    corecore