Depurasi Merkuri dengan Ozonasi pada Anadara Antiquata dalam Upaya Keamanan Bahan Pangan

Abstract

Hewan kerang-kerangan (bivalvia) merupakan salah satu sumber protein hewani dengan harga terjangkau, dan mudah diperoleh di berbagai perairan Indonesia. Pemanfaatan kerang bulu (Anadara antiquata) sebagai bahan pangan masih kalah populer dibandingkan kerabatnya, kerang darah (Anadara granosa), meskipun kedua species ini sering dijumpai dalam habitat berdekatan. Ekosistem perairan yang semakin tercemar logam berat, dapat menyebabkan resiko kesehatan bagi masyarakat konsumen kekerangan, karena adanya fenomena biomagnifikasi. Diperlukan upaya untuk menurunkan, bahkan jika mungkin menghilangkan kandungan logam berat agar diperoleh kerang yang aman dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan kandungan merkuri pada A. Antiquata melalui metode ozonasi. Kombinasi perlakuan ozonasi 1, 2, dan 3 hari, serta tingkat salinitas 300/00 dan 250/00 dilakukan terhadap A. antiquata yang telah diaklimatisasi selama 7 hari. Contoh jaringan insang diambil untuk pembuatan sediaan histologis, dan dianalisis kandungan merkurinya. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi perlakuan belum menghasilkan perbedaan siginifikan terhadap penurunan kandungan merkuri. Struktur histologis insang pada kerang yang diberi perlakuan menunjukkan kondisi lebih baik, sedangkan kerang yang tidak diozonasi mengalami kerusakan berupa hyperplasia dan nekrosis. Meskipun hasil yang diperoleh belum signifikan, namun depurasi secara ozonasi cenderung memperlihatkan meningkatnya retensi merkuri, dan strukur histologis insang lebih baik. Salinitas 250/00 cenderung lebih tinggi peningkatan retensinya dibandingkan salinitas 30%

    Similar works