15 research outputs found

    Utilization of Human Virtual Intelligence Framework in Managing Technopreneur Knowledge

    Get PDF
    This paper trying to discuss a framework to assist technopreneurs in managing knowledge. Using the concept of Human Virtual Intelligence, it is expected that the technopreneurs will be able to accelerate their abilities and competency to a desired level. Technopreneurs are mostly busy people with extreme time constraint. They do not have time and luxury to learn in the traditional way, but must go  quickly to accommodate the chaotic changes and complex situations in their daily life. In such conditions, they must have a decision support system to help them do their daily strategic tasks. Knowledge Management System plays an important role to capture, share and exploit the knowledge from knowledge agents to the technopreneur’s Human Virtual Intelligence. This paper believes that using the Human Virtual Intelligence framework and Knowledge Management System will significantly help the development of technopreneurs

    Utilization of Human Virtual Intelligence Framework in Managing Technopreneur Knowledge

    Get PDF
    This paper trying to discuss a framework to assist technopreneurs in managing knowledge. Using the concept of Human Virtual Intelligence, it is expected that the technopreneurs will be able to accelerate their abilities and competency to a desired level. Technopreneurs are mostly busy people with extreme time constraint. They do not have time and luxury to learn in the traditional way, but must go quickly to accommodate the chaotic changes and complex situations in their daily life. In such conditions, they must have a decision support system to help them do their daily strategic tasks. Knowledge Management System plays an important role to capture, share and exploit the knowledge from knowledge agents to the technopreneur\u27s Human Virtual Intelligence. This paper believes that using the Human Virtual Intelligence framework and Knowledge Management System will significantly help the development of technopreneurs

    Start-up entrepreneur human virtual intelligence decision-making transformation model

    Get PDF
    Start-up entrepreneurs (SE) have to make fast and quality business decisions in multiple contexts, despite resource limitations and a chaotic environment. Many start-up ventures fail at an early stage due to poor entrepreneurial decision-making that lacked practical business knowledge, skills, and experience. Unlike Chief Operating Officers of large and mature organizations, who make important decisions collectively, a SE has to make decisions on his own. However, his decision-making could be improved significantly if he is able to consult a virtual network of advisors, mentors, business partners, crowd and relevant parties through social network media supported by Information and Communication Technology that is termed as Human Virtual Intelligence (HVI). The main issue is how can an ad-hoc decision-making SE be transformed into a consultative decision-maker who can make effective business decisions in multiple contexts? To find out, an in-depth study on SE decision-making practices was conducted to determine their decision-making lifestyle. The study employed mixed methods including crowdsourcing, psychometric profiling and a lifestyle field study. All the results were summed up as a SE decision-making lifestyle mind map. Using Checkland’s Soft System Methodology and Snowden’s Cynefin Framework, a transformation model was developed. The Mind Map was converted into a Rich Picture consists of the relationship among the participating stakeholders. A Root Definition was formulated and it then assisted the CATWOE analysis to finally derive the activity model. To validate this model, Action Research was conducted on members of the Indonesian Young Entrepreneurs Association. In the validation, a pre-test comprising of questions on business decisions was used to determine the SE decision-making competency. From the test, the worst performers were selected as candidate for transformation. An HVI awareness program consisted of focus group workshop, coaching clinic and group assignment was developed and then provided to the candidates for them to quickly learn how to utilize HVI to make effective business decisions. After finishing the program, a post-test was conducted to determine if the candidate’s business decision-making has improved. A control test on unintervened sample was also conducted to confirm the improvement made by the model. From the study, it was found that more than 80% SE made effective decisions in multiple contexts, confirming that the HVI decision-making transformation model can improve SE business decision-making practices. The findings contribute to the field of Knowledge Management by assisting SE to make better business decisions through consulting knowledge agents in a HVI network

    Laporan Kegiatan Magang di Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat

    Get PDF

    Analisis Daya Saing dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Ekspor Komoditas Perikanan Indonesia terhadap Sepuluh Negara Importir Terbesar Tahun 2010-2020

    Get PDF
    Penelitian ini memiliki judul "Analisis Daya Saing dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Ekspor Komoditas Perikanan Indonesia terhadap Sepuluh Negara Importir Terbesar Tahun 2010-2020". Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis daya saing ekspor perikanan Indonesia dan keunggulan komparatifnya di sepuluh negara importir terbesar. Selanjutnya di dalam penelitian juga dikaji mengenai dampak nilai tukar, produk domestik bruto (PDB), populasi, dan produksi ikan di negara tujuan terhadap nilai ekspor perikanan Indonesia. Metode perhitungan Revealed Comparative Advantage (RCA) dan metode analisis regresi data panel merupakan dua metode yang digunakan guna memenuhi tujuan penelitian ini. Penggunaan metode Revealed Comparative Advantage (RCA) adalah untuk menganalisis daya saing serta keunggulan komparatif ekspor perikanan Indonesia terhadap sepuluh negara importir terbesar. Kemudian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi nilai ekspor komoditas perikanan Indonesia maka metode regresi data panel digunakan dengan variabel kurs, pendapatan domestik bruto (PDB) negara tujuan, populasi negara tujuan, dan produksi negara tujuan sebagai variabel bebas, dan nilai ekspor komoditas perikanan Indonesia sebagai variabel terikatnya. Sumber data penelitian berasal dari berbagai sumber, termasuk lembaga pemerintah dan organisasi internasional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki daya saing ekspor perikanan yang kuat yang ditandai dengan nilai rata-rata RCA dari tahun 2010 hingga tahun 2020 yang lebih dari satu. Selanjutnya dapat diketahui juga bahwa ekspor komoditas perikanan Indonesia memiliki keunggulan komparatif terhadap sembilan negara importir terbesar yaitu Amerika Serikat, Jepang, Republik Rakyat Tiongkok, Malaysia, Singapura, Hongkong, Italia, dan Korea Selatan, dan Australia karena besarnya nilai rata-rata RCA ekspor perikanan Indonesia lebih besar daripada kesembilan negara tersebut, namun untuk negara Thailand besarnya nilai rata-rata RCA ekspor komoditas perikanan negara Indonesia masih lebih rendah sehingga ekspor komoditas perikanan Indonesia tidak memiliki keunggulan komparatif terhadap negara Thailand. Kemudian ditunjukkan juga hasil penelitian melalui analisis data panel bahwa faktor-faktor yang mempengrauhi ekspor perikanan Indonesia seperti PDB negara tujuan dan populasi negara tujuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai ekspor perikanan Indonesia, sedangkan kurs dan produksi negara tujuan tidak berpengaruh signifikan. Implikasi penelitian ini adalah pemerintah Indonesia perlu mengupayakan meningkatkan daya saing ekspor perikanan dengan mendorong faktor-faktor produksi beserta sumber daya IPTEK. Kemudian pemerintah perlu menciptakan situasi yang kondusif dengan mengupayakan kebijakan stabilisasi nilai tukar. Disamping itu, eksportir lokal juga perlu mengupayakan diversifikasi pasar ekspor ke negara lain dengan memperhatikan produk domestik bruto serta jumlah populasi

    ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN LOGAM BERAT PADA TANAMAN KELAPA SAWIT

    Get PDF
    Tanaman kelapa sawit merupakan salah satu tanaman yang banyak diproduksi menjadi berbagai macam bentuk makanan.  Sebagai bahan makanan, tanaman kelapa sawit  perlu terhindar dari logam berat.  Adanya logam berat dari tanah yang ditanami kelapa sawit dapat mengakibatkan tanaman kelapa sawit juga mengandung logam berat. Untuk menanggulangi adanya logam berat pada tanaman kelapa sawit perlu menganalisis dan menentukan kandungan logam berat, berdasarkan sifat kimia tanah. Penelitian ini menganalisis dan merancang sistem pendukung keputusan untuk menanggulangi kandungan logam berat pada tanaman kelapa sawi

    Dampak Penerapan CRM terhadap Layanan di Perguruan Tinggi

    Get PDF
    Abstract—Penerapan CRM pada perguruan tinggi merupakan langkah yang harus dilakukan untuk dapat memberikan pelayanan yang maksimal pada stakeholder perguruan tinggi. CRM bukan hanya milik dunia bisnis tapi CRM adalah konsep untuk bisa bertahan dalam dunia yang penuh dengan persaingan. Dengan CRM perguruan tinggi dapat memberikan kepuasan, sehingga meningkatkan loyalitas

    PENGARUH PENGAYAAN URANIUM TERHADAP NILAI FAKTOR MULTIPLIKASI EFEKTIF (keff) REAKTOR SUHU TINGGI HTR PROTEUS

    Get PDF
    HTR PROTEUS merupakan reaktor bersuhu tinggi yang mengutamakan faktor keselamatan inheren pada sistem keamanannya. Perhitungan nilai Faktor multiplikasi efektif (keff) HTR PROTEUS pada jenis teras 4.1 dengan variasi pengayaan serta gas pendingin berupa udara dan helium telah dilakukan menggunakan kode komputer MCNP5. Perhitungan ini sebagai langkah identifikasi guna menerapkan faktor keselamatan inheren pada HTR PROTEUS. Pada penelitian ini pustaka nuklir yang digunakan adalah ENDF/B-VI. Modifikasi HTR PROTEUS teras 4.1 bertujuan untuk mendapatkan nilai pengayaan bahan bakar optimum dan mendapatkan informasi perbandingan pendingin pada HTR PROTEUS. Hasil yang diperoleh adalah dalam modifikasi HTR PROTEUS teras 4.1 menggunakan MCNP5 dilakukan dengan merubah input data pada material data card sesuai dengan variasi yang digunakan. Hasil yang didapat adalah pengayaan uranium yang optimum digunakan 15,2% - 15,4% dengan nilai keff (0,99843 ± 0,00082) sampai (1,00126 ± 0,0009) untuk pendingin helium, dan antara 15,6% - 15,8% dengan hasil (0,99881 ± 0,00085) sampai (1,00181 ± 0,00085) untuk pendingin udara. Perbandingan pendingin yang digunakan pada HTR PROTEUS teras 4,1 adalah helium memiliki nilai keff yang lebih besar dibandingkan udara untuk setiap pengayaan yang sama. Kata kunci: HTR PROTEUS, MCNP5, keff , Reaktivitas HTR PROTEUS is a high-temperature reactor that prioritizes inherent safety factors in its security system. Calculation of the value of effective multiplication factor (keff) HTR PROTEUS core 4.1 with a variation of types of uranium enrichment as well as the gas cooled such as air and helium have been performed using the computer code MCNP5. This calculation as an identification to apply inherent safety factors in the HTR PROTEUS. In this study, the library nuclear data used is ENDF / B-VI. Modification HTR PROTEUS core 4.1 aims to obtain optimum fuel enrichment and to obtain information comparative of gas cooled on HTR PROTEUS. Modification HTR PROTEUS core 4.1 using MCNP5 has been done by changing the input data on the material data card according to used variations. Calculation results the optimum uranium enrichment used 15.2% - 15.4% with keff (0.99843 ± 0.00082) to (1.00126 ± 0.0009) in the helium coolant, and between 15.6% - 15.8% with keff (0,99881 ± 0,00085) to (1,00181 ± 0,00085) in the air coolant. Comparison of the gas cooled is helium has keff value greater than the air for the same any enrichment. Keywords: HTR PROTEUS, MCNP5, keff, reactivit

    STUDI ARUS BOCOR PADA ISOLATOR KERAMIK SUSPENSI 20 KV PADA KONDISI KERING DAN BASAH

    No full text
    Abstrak - Dalam penerapannya, isolator dapat digunakan pada tempat tertutup ataupun tempat terbuka. Seiring berjalannya waktu, polutan akan mengendap pada permukaan isolator dan membentuk suatu lapisan (layer). Pada kondisi kering lapisan ini bersifat non konduktif, namun pada kondisi basah atau lembab akibat hujan atau kabut lapisan ini menjadi bersifat konduktif. Sehingga mengakibatkan penurunan tahanan isolator dan timbulnya arus bocor pada permukaan isolator dan juga flashover pada isolator. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik arus bocor dan resistansi permukaan pada isolator rantai 20 kV dalam kondisi kering dan basah serta pengaruh arus bocor pada kondisi kering dan basah terhadap rugi-rugi daya yang dihasilkan. Pada penelitian ini digunakan 3 pasang isolator rantai 20 kV yang akan dilakukan pengujian arus bocor pada kondisi kering dan basah. Variasi tegangan uji yang digunakan adalah 10, 15, 20, 25, dan 30 kV. Untuk variasi intensitas pembasahan yang digunakan adalah 5,65; 6,05; 6,55; dan 7,05 mm/mnt. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tegangan dan intensitas pembasahan yang diberikan maka arus bocor yang mengalir pada isolator akan semakin besar. Dengan semakin besarnya arus bocor yang mengalir, maka akan menyebabkan kenaikan rugi-rugi daya pada isolator tersebut.Kata Kunci: Isolator Keramik, Arus Bocor, Resistansi Permukaan, IntensitasPembasahan, Rugi-Rugi DayaAbstract - In its application, insulators can be used in closed or open places. The environment in which the insulator is installed has a significant impact on the performance of the insulator unit. Insulators that used in open spaces will be affected by environmental conditions, such as the influence of temperature, humidity, sunlightintensity, air pollution, and rainfall. Over time, pollutants will settle on the surface of the insulator and form a layer. In dry conditions this layer is non-conductive, but in wet orhumid conditions due to rain or fog, this layer becomes conductive. This results in a decrease in insulator resistance and the emergence of leakage currents on the surface ofthe insulator and also flashover on the insulator. This research was conducted to determine the characteristics of the leakage current and surface resistance of the 20 kV chain insulators in dry and wet conditions and the effect of the leakage current in dryand wet conditions on the resulting power losses. In this study, 3 pairs of 20 kV chainin sulators were used which will be tested for leakage current in dry and wet conditions. The variations in the test voltage used were 10, 15, 20, 25, and 30 kV. For variations inthe intensity of wetting used were 5.65; 6.05; 6.55; and 7.05 mm / min.From theresearch results, it can be concluded that the higher the applied voltage and wetting intensity, the leakage current that flowing in the insulator will be increases. With increasing leakage current, it will cause an increase in power losses in the insulator.Keywords: Porcelain Insulators, Wetting Intensity, Leakage Current, SurfaceResistance, Power Losse
    corecore